6. Penatalaksanaan
7. Komplikasi
3. Penyebab
Etiologi dilakukannya Craniotomy karena
a. Adanya benturan kepala yang diam terhadap benda yang
sedang bergerak. Misalnya pukulan-pukulan benda tumpul,
kena lemparan benda tumpul.
b. Kepala membentur benda atau objek yang secara relative
tidak bergerak. Misalnya membentur tanah atau mobil.
c. Kombinasi keduanya.
4. Indikasi
Indikasi Craniotomy dilakukan sebagai berikut:
a. penurunan kesadaran tiba-tiba
b. adanya tanda herniasi/lateralisasi
c. adanya cidra sistemik yang memerlukan operasi emergency,
dimana c-t scan kepala tidak bisa dilakukan
d. pengangkatan jaringan abnormal baik tumor maupun kanker
e. mengurangi tekanan intracranial
f. mengevakuasi bekuan darah
g. mengontrol bekuan darah
h. pembenahan organ-organ intracranial
i. tumor otak
j. perdarahan/ hemoragik
k. peradangan pada otak
l. trauma pada tengkorak
m. post trepanasi adalah setelah dilakukannya operasi
pembukaan tulang tengkorak utu mengangkat tumor,
mengurangi TIK, mengeluarkan bekuan darah dan
menghentikan perdarahan
1. IDENTITAS KLIEN
Nama: Tn. H
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin: laki-laki
Alamat : kec ponggok
Suku : jawa
Agama : islam
Status : sudah menikah
Tanggal masuk MRS : 03 mei 2018
Diagnose medis :CVA ICH
2. KELUHAN UTAMA
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan tangan kanan dan kiri lemas, bicara pelo1
jam yang lalu sebelum masuk UGD , nyeri kepala nyut-nyutan
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi
5. RIWAYAT PENYAKIT KELURGA
Klien tidak punya penyakit keturunan
6. PEMERIKSAN FISIK
B1 BREATH (SISTEM PERNAFASAN)
Airway
1. Klien memakai ETT no 7,5
2. Klien memakai mayo warna kuning
3. Tidak ada defiasi trakea
4. Suara nafas tambahan gurgring (seperti mengorok) karena
terdapat skret yang tidak dapat keluar
5. Kondisi mulut kotor
1. Hipertensi
2. Gangguan serebrovaskuler
B4 BLEDDER (SISTEM PERKEMIHAN)
1. Klien terpasang kateter no 16
2. Jumlah output: urine: 1820 cc+ IWL 10X65:=650cc
3. OUTPUT= 2470 cc
4. Balance cairan= input-output=3028-2470=+558 cc
B5 BOWEL (SISTEM PENCERNAAN)
1. IPPA perut:
Inspeksi: abdomen simetris, tidak ada lesi,
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi:
Auskultasi:bising usus
3. INTERVENSI
DIAGNOSA
No NOC NIC
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan 1. Status Manajemen Jalan
bersihan jalan Pernapasan: Nafas
nafas a. Frekuensi 1.
berhubungan pernapasan Pencegahan
dengan (3) Aspirasi
b. Irama 1.
1
pernapasan
(5)
c. reflek saraf
tergangu (5)
d. batuk (2)
Resiko
2.
Ketidakefektifan