Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Sistem Saraf Tepi


Sistem persarafan terdiri dari neuron dan neuroglia yang tersusun
membentuk sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Susunan saraf pusat
terdiri dari otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi
merupakan sistem saraf di luar sistem saraf pusat yang membawa pesan
dari dan menuju sistem saraf pusat untuk menjalankan otot dan organ
tubuh. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi
tulang, sehingga rentan terhadap trauma. Sistem saraf tepi terbagi menjadi
sistem saraf somatik dan sistem saraf otonomik. Saraf-saraf tersebut
mengandung serabut saraf aferen dan eferen. Pada umumnya serabut
eferen terlibat dalam fungsi motorik, seperti kontraksi otot atau sekresi
kelenjar sedangkan serabut aferen biasanya menghantarkan rangsang
sensorik dari kulit, selaput lendir dan struktur yang lebih dalam (Snell,
2006).
Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf tepi yang selanjutnya
akan dihantarkan oleh sistem saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik ke
sistem saraf pusat. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasi
untuk kemudian jawaban atau respons diteruskan kembali melalui sistem
saraf tepi menuju efektor yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir.
Sistem saraf yang membawa jawaban atau respons adalah sistem saraf
motorik. Jawaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi
oleh kemauan (volunter) dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh
kemauan (involunter). Jawaban volunter melibatkan sistem saraf somatik
sedangkan yang involunter melibatkan sistem saraf otonom. Efektor dari
sistem saraf somatik adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf
otonom, efektornya adalah otot polos, otot jantung dan kelenjar sebasea
(Mahadewa, 2013).

2.2.1 Sistem saraf Somatik


1. Sistem saraf kranial
Saraf kranial adalah bagian dari sistem saraf perifer yang terdiri
dari 12 pasang serabut saraf kranial. Saraf kranial berfungsi
sebagai saraf sensorik, motorik dan otonom. Saraf kranial yang
berfungsi sebagai saraf sensorik terdiri dari saraf olfaktorius
(CN.1), saraf optik (CN. II), dan saraf vestibulokoklear (CN.
VIII). Saraf kranial yang berfungsi sebagai saraf motorik terdiri
dari saraf okulomotor (CN. III), saraf troklear (CN. IV), saraf
abdusen (CN. VI), saraf asesorius (CN. VI), dan saraf hipoglosal
(CN. XII). Saraf kranial yang berfungsi campuran terdiri dari
saraf trigeminal (CN. V), saraf fasial (CN. VII), saraf
glossofaringeal (CN. IX), dan saraf vagus (CN. X) (Snell, 2006).
2. Sistem saraf Spinal
Saraf spinal adalah sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat (SSP) di
tubuh manusia. Ada 31 pasang saraf spinal berawal dari korda
melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Saraf
spinal adalah saraf gabungan motorik dan sensorik, membawa
informasi ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan
melalui eferen (Snell, 2006).
2.2.2 Sistem Saraf Otonom

Anda mungkin juga menyukai