Oleh :
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Intruksional
D. Setting tempat
Keterangan :
: Moderator
: Penyaji
: Observer
: Notulen
: Peserta
E. Media
1. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan materi yang akan disampaikan, media pembelajaran.
b. Melakukan koordinasi dengan kepala ruang terkait undangan dan perizinan
ruangan
c. Mengadakan kesepakataadengn waktu dan tempat dengan pasien untuk
melaksakan kegiatan
d. Meminta warga untuk mengikuti proses penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Keluarga dan pasien terlihat antusia dan koopratif selama proses
penyuluhan
b. Penyeluhan berjalan lancar dan kondufsif
3. Evaluasi hasil
a. Pelaksanaan pre dan post test terlaksakan dengan baik
b. Keluarga dan pasien dapat menjawab pertayaan yang telah dibagikan oleh
mahasiswa, peserta mampu menguasi 90% materi tentang batu saluran
kemih
H. Materi penyuluhan
( Terlampir )
MATERI PENYULUHAN
A. Fungsi ginjal
Ginjal adalah organ tubuh yang mempunyai peranan penting dalam sistem organ
tubuh. Kerusakan ginjal akan mempengaruhi kerja orgn lain dan sistem lain dalam tubuh.
Ginjal mempunyai dua peranan penting yaitu sebagai organ ekresi dan non ekresi.
Sebagai sistem ekresi ginjal bekerja sebagai filtran senyawa yang sudah tidak dibutuhkan
lagi oleh tubuh seperti urea, natrium dan lain-lain dalam bentuk urin, maka ginjal juga
Selain sebagai sistem ekresi ginjal juga sebagai sistem non ekresi dan bekerja
sebagai penyeimbang asam basa, cairan dan elektrolit tubuh serta fungsi hormonal.
Ginjal mengekresi hormon renin yang mempunyai peran dalam mengatur tekanan darah
pengaktif susm-sum tulang untuk menghasilkan eritrosit. Disamping itu ginjal juga
B. Pengertian CKD
volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal. Gagal
ginjal biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu kronik dan akut.
Chronic kidney disease (CKD) atau sering disebut gagal ginjal kronik adalah
penyakit ginjal tahap akhir, terjadi gangguan fungsi ginjal menahun bersifat progresif
keseimbangan cairan serta elektrolit, menyebabkan uremia yaitu retensi urea dan sampah
berikut :
1. Tahap I adalah kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkat > 90
ml/menit/1,73 m2
2. Tahap II adalah kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan yaitu 60-89
ml/menit/1,73 m2
3. Tahap III adalah kerusakan ginjal dengan penurunan LFG sedang yaitu 30-59
ml/menit/1,73 m2
4. Tahap VI adalah kerusakan ginjal dengan penurunan LFG berat yaitu 15-29
ml/menit/1,73 m2
C. Penyebab CKD
1. Kurang minum
2. Minuman beralkohol
3. Minuman bersoda
10. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal)
Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan infeksi yang berulang
dan nefron yang memburuk, obstruksi saluran kemih, destruksi pembuluh darah akibat
diabetes dan hipertensi yang lama, dan trauma langsung pada ginjal.
1. Gejala dini:
a. Lemah,
b. Sakit kepala,
d. Lelah,
e. Nyeri pinggang.
2. Gejala lanjut:
f. Kesadaran menurun
E. Pencegahan
4. Tidak merokok
F. Komplikasi
Seperti penyakit kronis dan lainnya, penderita CKD akan mengalami beberapa
komplikasi. Komplikasi dari CKD menurut Smeltzer dan Bare (2001 serta Suwitra
diet berlebih.
2. Perikarditis, efusi perikardial, dan temponade jantung akibat retensi produk sampah
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin angiotensin
aldosteron
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum
G. Penatalaksanaan CKD
4. Operasi
5. Nutrisi
6. Obat-obatan
penurunan fungsi ginjal, komplikasi akibat penurunan fungsi ginjal, faktor resiko untuk
penurunan fungsi ginjal, dan faktor resiko untuk penyakit kardiovaskular. Pengelolaan
dapat meliputi :
6. Terapi pengganti ginjal dengan dialisis atau transplantasi jika timbul gejala dan
tanda uremia.
Tips lainnya untuk melindungi ginjal dan mencegah penyakit jantung dan stroke :
1. Jangan merokok
1. Obat-obat khusus yang disebut pengikat fosfat, untuk membantu mencegah tingkat
2. Pengobatan untuk anemia, seperti zat besi tambahan dalam makanan, pil besi,
Tidak ada obat untuk penyakit ginjal kronis. Tidak diobati, biasanya memburuk ke
stadium akhir penyakit ginjal. Pengobatan seumur hidup dapat mengendalikan gejala
H. Evaluasi
Pasien dan keluarga tampak kooperatif, mereka banyak bertanya mengenai materi
Akyol, Asiye. 2007. Hand Hygiene Among Nurses Inturkey : Opinions And Practices.
Arias, Kathleen. 2009. Infestigasi dan Pengendalian Wabah Difasilitas Kesehatan. EGC:
Jakarta.
Depkes RI (2009). Pedoman Material Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Terhadap Penerapan Standar operasi Prosedur Kesehatan
Lainnya. Jakarta: Depkes RI
Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Mentri Kesehatan Republik Indonesia.
WHO. 2009. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library Cataloguing in
Publication Data
DAFTAR HADIR SATUAN ACARA PENYULUHAN
CKD