Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas

Tidur pada Pasien gangguan Kardiovaskuler Di Ruang CVCU


RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Oleh :
Nurul Imam
Dewi Alfiatus S
Lia Marthina S
Indhi April Wulandari
Dita Islamiah
SEKILAS TENTANG KARDIOVASKULER
Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang Data World Health Oragnization (WHO) (2013)
terletak di dalam rongga dada. Jantung berperan
dalam sistem sirkulasi dan berfungsi sebagai alat terdapat 17,3 juta orang meninggal akibat
pemompa darah. Kontraksi dan relaksasi yang gangguan kardiovaskuler, dan lebih dari 23
teratur dari otot otot jantung memungkinkan juta orang akan meninggal setiap tahun
darah yang mengandung banyak oksigen
dipompakan ke dalam paru-paru pada saat dengan gangguan yang sama. Penderita
bersamaan. Mekanisme ini berlangsung terus gangguan kardiovaskuler identik dengan
menerus dan memungkinan jaringan tubuh kita pernafasan cepat, dangkal, dan kesulitan
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah untuk proses metabolsime mendapatkan udara yang cukup (Merdekawati
tubuh ( Putri & Wijaya, 2013). & Susanti, 2019

PENGAMATAN
Standar asuhan keperawatan pasien gangguan kardiovaskuler ruang CVCU RSUD Bangil
bahwa pengaturan posisi belom spesifik dijelaskan, intervensi keperawatan ternyata
masih banyak beda pendapat dalam hal memberikan intervensi sudut posisi tidur pada
pasien gangguan kardiovaskuler. Dimana ada yang menyatakan bahwa pasien dengan nyeri
dan sesak nafas yang penitng diberikan posisi tidur yang dengan duduk miring senyaman
mungkin, ada yang mengatakan posisi tidur yang biasa diberikan yaitu semifolwer saja
tanpa memperhatikan besaran sudut kemiringan pada tempat tidurnnya.Berdasarkan
pengamatan selama studi pendahuluan di ruang CVCU RSUD Bangil sebagian besar pasien
dengan gangguan kardiovaskuler diposisikan tidak sama atau tidak sampai 45 derajat,
tindakan intervensi itu dilakukan tanpa mengetahui keefektfitas posisi sudut tersebut.
Keefektifan posisi tidur seharusnya sangat penting diperhatikan, mengingat nyeri dan
sesak napas pada malam hari sangat mempenagruhi kebutuhan istrahat dan tidur pasien
serta proses penyembuhan.
PICO Template
CLINICAL PROBLEM STATEMENT Populasi
(MASALAHNYA APA) - Pasien Jantung di Ruang CVCU
Apakah posisi tidur semi flower efektif dalam yang mengalami gangguan pola
peningkatan kualitas tidur pada pasien dengan tidur
gangguan kardiovaskuler Di Ruang CVCU Intervensi
RSUD Bangil Kota Pasuruan
- Pemberian posisi tidur semi
flower 45°
Comparasi
Clinical Appraisal for Literature(validitas, - Antara posisi semi flower 45°
reabilitas, jurnal bisa diterapkan atau tidak dan 30°
di indonesia/dirsud) Outcome
Literature jurnal penelitian yang ditemukan berdasarkan - Untuk penanganan gangguan
kesimpulan yang didapatkan, maka dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan kualitas tidur sebelum dan
pola tidur akibat sesak napas
sesudah dilakukan pengaturan posisi tidur yaitu pada pasien kardiovaskuler
terjadi peningkatan kualitas tidur sesudah dilakukan
pengaturan posisi tidur

Integrating Critical Appraisal to Clinical Experiences And Patient Preference (metode penelitian)
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan eksperimen semu (pre-experimental
design) dengan menggunakan rancangan penelitian post only with control group. Penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan posisi semiflower 45 derajat dibandingkan dengan posisi 30 derajat pada pasien
gangguan kardiovaskuler di ruang CVCU RSUD Bangil Kota Pasuruan.
HASIL MINI RISET
DATA UMUM HASIL ANALYZE SPSS

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil mini riset menunjukan bahwa seluruh responden mengalami perubahan kualitas
tidur pada kedua kelompok kontrol dan intervensi, dengan posisi semi fowler 45º pada kelompok
intervensi dan posisi tidur 30 º pada kelompok kontrol, pada posisi semi fowler 45º pasien
mendapatkan tidur yang nyaman, hal ini dibuktikan dengan hasil uji indepent T- tes yang menunjukan
bahwaa P value lebih kecil dari 0.05 sehingga dapatt dikatakan ada perbedaan antara kelompok
kontrol dan intervensi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa Pengaturan posisi
tidur pasien dengan posisi semi fowler 45º dapat membantu mengatasi kesulitan pernafasan dan
kardiovaskular serta dapat memberikan relaksasi pada tubuh (Wongkar, 2015).
KESIMPULAN
kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan pada pasien,
menunjukan bahwa posisi tidur semi flower 45 derajat lebih efektif dibandingkan posisi
tidur 30 derajat, posisi tidur 45 derajat sangat mempengaruhi kulitas tidur pada
pasien jantung, dengan pasien mendapatkan kualitas tidur yang baik maka secara
otomastis akan memperlamban kerja pada jantung, sehingga dapat memperbaiki kerja
jantung secara optimal.

SARAN UMUM
Hasil dari penelitian EBP ini dapat
diharapkan menjadi pertimbangan
masukan pemikiran untuk
perkembangan ilmu keperawatan
serta dapat menambah wawasan
kajian ilmu keperawatan untuk
perawat dan tenaga kesehatan
lainnya dalam mengetahui
pengaruh posisi tidur semiflower
45 derajat pada pasien gangguan
kardiovaskuler

Anda mungkin juga menyukai