Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN EVIDANCE BACED PRACTICE (EBP)

Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur


pada Pasien gangguan Kardiovaskuler Di Ruang CVCU RSUD
Bangil Kota Pasuruan

Untuk Memenuhi Laporan Stase Keperawatan Gawat Darurat


Di Ruang CVCU RSUD Bangil Kota Pasuruan

Oleh :
Nurul Imam (193161014)
Dewi Alfiatus S (193161006)
Lia Marthina S (193161001)
Indhi April W (193161010)
Dita Islamiah (193161007)

PROGRAM PROFESI NERS


STIKes WIDYA CIPTA HUSADA MALANG
2020

5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam rongga dada.

Jantung berperan dalam sistem sirkulasi dan berfungsi sebagai alat pemompa darah.

Kontraksi dan relaksasi yang teratur dari otot otot jantung memungkinkan darah yang

mengandung banyak oksigen dipompakan ke dalam paru-paru pada saat bersamaan.

Mekanisme ini berlangsung terus menerus dan memungkinan jaringan tubuh kita

mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah untuk proses

metabolsime tubuh ( Putri & Wijaya, 2013). Gangguan kardiovaskuler adalah penyakit

yang menyerang jantung dan pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan perubahan

anatomi, gangguan fungsional dan hemodinamis (Sukainah, 2015).

Data World Health Oragnization (WHO) (2013) terdapat 17,3 juta orang

meninggal akibat gangguan kardiovaskuler, dan lebih dari 23 juta orang akan

meninggal setiap tahun dengan gangguan yang sama. Penderita gangguan

kardiovaskuler identik dengan pernafasan cepat, dangkal, dan kesulitan mendapatkan

udara yang cukup (Merdekawati & Susanti, 2019). Penderita gangguan kardiovaskuler

akan sering terbangun tengah malam karena mengalami nafas pendek yang hebat

dikarenakan perpindahan cairan dari jaringan ke dalam kompartemen intravascular

akibat posisi terlentang ketika berbaring, sehingga muncul keluhan kesulitan untuk

tidur. Gangguan kebutuhan dasar pada klien dengan gangguan kardiovaskuler akan

menimbulkan masalah keperawatan, salah satunya adalah gangguan kebutuhan istirahat

atau gangguan pola tidur atau perubahan posisi tidur yang dapat menyebabkan sesak

nafas. Kualitas tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan pola tidurnya

6
pada malam hari seperti kedalaman tidur, kemampuan, dan tanpa bantuan medis

(Smeltzer & Bare, 2013).

Standar asuhan keperawatan pasien gangguan kardiovaskuler ruang CVCU

RSUD Bangil bahwa pengaturan posisi belom spesifik dijelaskan, intervensi

keperawatan ternyata masih banyak beda pendapat dalam hal memberikan intervensi

sudut posisi tidur pada pasien gangguan kardiovaskuler. Dimana ada yang menyatakan

bahwa pasien dengan nyeri dan sesak nafas yang penitng diberikan posisi tidur yang

dengan duduk miring senyaman mungkin, ada yang mengatakan posisi tidur yang biasa

diberikan yaitu semifolwer saja tanpa memperhatikan besaran sudut kemiringan pada

tempat tidurnnya.

Berdasarkan pengamatan selama studi pendahuluan di ruang CVCU RSUD Bangil

sebagian besar pasien dengan gangguan kardiovaskuler diposisikan tidak sama atau tidak

sampai 45 derajat, tindakan intervensi itu dilakukan tanpa mengetahui keefektfitas posisi

sudut tersebut. Keefektifan posisi tidur seharusnya sangat penting diperhatikan,

mengingat nyeri dan sesak napas pada malam hari sangat mempenagruhi kebutuhan

istrahat dan tidur pasien serta proses penyembuhan. Oleh karena itu dalam Mini riset ini

ingin mengetahui pengauruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur

Pasien gangguan Kardiovaskuler Di Ruang CVCU RSUD Bangil Pasuruan.

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur

pada Pasien gangguan Kardiovaskuler Di Ruang CVCU RSUD Bangil Pasuruan .

1.3 Manfaat

a. Manfaat Umum

Hasil dari penelitian EBP ini dapat diharapkan menjadi pertimbangan

masukan pemikiran untuk perkembangan ilmu keperawatan serta dapat menambah

7
wawasan kajian ilmu keperawatan untuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam

memahami Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien gangguan

Kardiovaskuler.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan dengan adanya mini riset dengan menggunakan konsep EBP ini

pasien dan keluarga mendapat manfaat dan dapat mempraktikkan sendiri untuk

meningkatkan kenyamanan kualitas tidur pasien.

2) Bagi Perawat

Diharapkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya dengan adanya hasil mini riset

ini dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan kembali untuk meningkatkan

kajian ilmu dalam meningkatkan kualitas tidur pasien dengan gangguan

kardiovaskuler.

3) Bagi Pelayanan Rumah Sakit

Diharapkan pihak pelayanan rumah sakit dengan adanya penelitian ini dapat

jadikan bahan evaluasi untuk dapat menunggunakan teknik Posisi Tidur Semi

Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien gangguan Kardiovaskuler.

8
BAB II
EVIDENCE BASE PRACTICE PROCESS

2.1 Clinical Problem Statement (masalahnya apa)

Apakah posisi tidur semi flower efektif dalam peningkatan kualitas tidur pada pasien

dengan gangguan kardiovaskuler.Di Ruang CVCU RSUD Bangil Kota Pasuruan .

2.2 PICO Template


Populasi
P
Pasien Jantung di Ruang CVCU yang mengalami gangguan pola tidur
Intervensi
I
Pemberian dan pengimplementasian posisi tidur semi flower 45°
Comparasi
C
Antara posisi semi flower 45° dan 30°
Outcome
O Untuk penanganan gangguan pola tidur akibat sesak napas pada pasien
kardiovaskuler.

9
2.3 Finding Literature (berapa jurnal yang di temukan)

No. Judul Penulis Tahun Negara Metode Partisipan Hasil Kesimpulan Relevansi Probabilitas
/ obyek terhadap aplikasi
penelitian masalah dilapangan
klinis
1 Pengaruh Shahab, 2017 Indonesia Menggun Populasi Terdapat pengaruh Terdapat perubahan
posisi tidur Sukainah, akan sebanyak pemberian posisi semi kualitas tidur pada pasien
semi fowler dkk rancanga 32 orang gagal jantung setelah
fowler 45 terhadap kualitas
45 terhadap n quasy- dengan tidur pasien gagal jantung, diberikan posisi semi
kualitas tidur experime sampel 16 pemberian posisi ini fowler 45 pada
pasien gagal nt orang pada menggunakan gaya gravitasi kelompok intervensi dan
jantung di dengan kelompok untuk membantu pernapasan tidak terdapat perubahan
ruang ICCU pre-post perlakuan sehingga oksigen yang pada kelompok kontrol
RSUD dr. test dan masuk kedalam paru-paru sehingga terdapat
Soedarsono controlle kontrol. akan lebih optimal sehingga perbedaan antara kualitas
Pontianak d group. pasien dapat bernapas lebih tidur kedua kelompok
lega dan akan mengurangi yang telah diberikan
ketidaknyamanan yang posisi semi fowler 45
dirasakan ketika ingin tidur.
2 Pengaruh Sulistyowati 2015 Indonesia Menggun Populasi Posisi semi fowler membuat Sudut posisi tidur
sudut posisi , Dwi akan dan sampel oksigen di dalam paru-paru berpengaruh terhadap
tidur terhadap rancanga sebanyak semakin meningkat sehingga kulitas tidur pada pasien
kualitas tidur n quasy- 36 orang memperingankan kesukaran IMA, selain itu posisi
dan status experime bernapas. Selain itu posisi tidur 30 derajat lebih
kardiovaskule nt ini membuat nadi menjadi baik dari pada sudut 45
r pada pasien dengan lebih baik, hal ini derajat namun tidak
infark rancanga dikarenakan adanya efek berpengaruh terhadap
miokard akut n static gravitasi yang membuat status kardiovaskuler.
(IMA) di group kerja jantung bekerja lebih
Ruang compara keras.
ICVCU sion
RSUD Dr.
Moewardi
Surakarta
3 Peningkatan Merdekaw 2019 Indonesia quasi Sampel Mengatur pasien dalam Ada perbedaan kualitas
Kualitas Tidur ati, Diah , eksprime dalam posisi tidur semi-fowler tidur sebelum dan
Klien Susanti,Far n dengan penelitian akan membantu menurunkan

10
Kardiovaskul ida desain ini 33 konsumsi oksigen dan sesudah dilakukan
er dengan Maulani one responden meningkatkan ekspansi pengaturan posisi tidur
Pengaturan group paru-paru maksimal serta yaitu terjadi peningkatan
Posisi Tidur pre-tes mengatasi kerusakan
kualitas tidur sesudah
post-test. pertukaran gas yang
berhubungan dengan dilakukan pengaturan
perubahan membran posisi tidur
alveolus. Dengan posisi
semi-fowler, sesak napas
berkurang dan sekaligus
akan meningkatkan durasi
tidur klien. Lingkungan
dapat mempercepat atau
memperlambat tidur. Setiap
perubahan misalnya suhu,
ventilasi udara, kekerasan
tempat tidur, ukuran dan
posisi dapat menghambat
tidur. Posisi semi fowler
adalah posisi duduk, dimana
bagian kepala tempat tidur
lebih tinggi atau dinaikan
450 dimana posisi ini untuk
mempertahankan
kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi
pernafasan pasien

11
2.4 Clinical Appraisal for Literature(validitas, reabilitas, jurnal bisa diterapkan atau

tidak di indonesia/dirsud)

Literature jurnal penelitian yang ditemukan berdasarkan kesimpulan yang didapatkan,

maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah

dilakukan pengaturan posisi tidur yaitu terjadi peningkatan kualitas tidur sesudah

dilakukan pengaturan posisi tidur.

2.5 Integrating Critical Appraisal to Clinical Experiences And Patient Preference

(metode penelitian)

a. Design penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap

pertanyaan peneliti (Sudigdo dan Sofyan, 2011). Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Rancangan eksperimen semu (quasi experiment design)

dengan menggunakan rancangan penelitian experimental. Penelitian ini dilakukan

dengan cara memberikan posisi semiflower 45 derajat dibandingkan dengan posisi

30 derajat pada pasien gangguan kardiovaskuler di ruang CVCU RSUD Bangil Kota

Pasuruan.

b. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di ruang CVCU RSUD Bangil Pasuruan

.Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2020

c. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011)

12
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah pasien dengan gangguan

kardiovaskuler di CVCU RSUD Bangil Pasuruan dengan kriteria-kriteria yang

ditetapkan oleh peneliti.

2) Sampel

Besar sampel dari penelitian ini didapatkan berdasarkan teknik sampling

yang digunakan yaitu Acidental sampling. Acidental sampling adalah

Pengambilan secara Accidental Sampling dilakukan dengan mengambil kasus

atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan

konteks penelitian (Notoatmodjo 2012). sehingga besar sampel dan besar populasi

pada penelitian ini sama yaitu 5 orang pasien dengan gangguan kardiovaskuler di

ruang CVCU di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah orang yang terdiri dari orang kontrol, diambil dengan cara

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan kriteria inklusi,

yaitu pasien dengan gangguan kardiovaskuler di Ruang CVCU RSUD Bangil

Kabupaten Pasuruan.

3) Kriteria Penelitian

Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan kriteria kriteria yang

dikehendaki oleh peneliti.Kriteria subyek penelitian terdiri darikriteria inklusi dan

kriteria eksklusi.Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian

dapat mewakili dalam sampel penelitian yangmemenuhi syarat sebagai sampel.

Adapun kriteria inklusi dalam penelitianini sebagai berikut:

a. Pasien dengan gangguan kardiovaskuler

b. Pasien dengan gejala Sesak napas dan nyeri dada

c. Pasien composmetis

Kriteria eksklusi :

13
a. Pasien koma

5) Variabel Penelitian

Variabel adalah sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua yakni yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif, sebagai contoh variable kuantitatif adalah variabel

berat badan, umur, tinggi badan, sedangkan variabel kualitatif diantaranya adalah

persepsi, respons, sikap, dan lain-lain (Hidayat, 2014).Variabel dalam penelitian ini

adalah :

a) Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama

variabel bebas artinya bebas dalam memengaruhi variabel lain (Hidayat, 2014).

Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini Posisi Tidur Semi Fowler 45˚.

b) Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruhi ataumenjadi akibat

karena variabel bebas.Variabel ini tergantung dari variable bebas terhadap

perubahan.Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek,hasil, atau event

(Hidayat, 2014). Variabel dependen (terikat) pada penelitian ini adalah Kualitas

Tidur Pasien gangguan Kardiovaskuler.

6) Definisi Operasional

Definisi operasional adalah proses perumusan masalah atau pembuktian arti atau

makna pada masing-masing variabel untuk kepentingan akurasi, komunikasi dan

replikasi agar pemahaman yang sama kepada setiap orang mengenai variabel variabel

yang diangkat dalam suatu penelitian (Nursalam, 2013).

14
No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Hasil Scala

1 Variable sebuah posisi setengah duduk - Kuesinoer - Numerik


dependen yaitu atau duduk dimana bagian
Posisi Tidur kepala tempat tidur lebih tinggi
Semi Fowler
45˚.
2 Variabel Kulaitas tidur merupakan - Kuesioner - -
independent meningkatkan tidur secara baik
yaitu Kualitas dan pasien merasakan nyaman
Tidur Pasien tanpa ada rasa myeri dada dan
gangguan sesak nafas
Kardiovaskuler.

15
2.6 Implement A Clinical Defision (prosedur penelitian SOP)
Media : Konsep Posisi Semi Fowler
Prosedur SOP :
1. Pengertian Posisi semi fowler
Posisi semi fowler adalah sebuah posisi setengah duduk atau duduk dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan menjadi 45o dan posisi ini dan posisi
ini dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan kenyamanan dan memfaslitasi
fungsi pernafasan pasien (Musrifatul & Aziz, 2008). Posisi semi fowler atau posisi
setengah duduk adalah posisi tempat tidur yang meninggikan batang tubuh dan kepala
dinaikkan 15-45o. Apabila klien berada dalam posisi ini, gravitasi menarik diafragma
ke bawah, memungkinkan ekspansi dada dan ventilasi paru yang lebih besar (Kozier,
2010). Menurut Supadi (2008) bahwa posisi semi fowler membuat oksigen didalam
paru-paru semakin meningkat sehingga memperingan kesukaran nafas. Posisi ini akan
mengurangi kerusakan membran alveolus akibat tertimbunnya cairan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga 02 delivery menjadi optimal. Sesak nafas
akan berkurang dan ahirnya perbaikan kondisi klien lebih cepat.
2. Tujuan Posisi semi fowler
a. Memberikan rasa nyaman
b. Membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan kardiovaskular
c. Untuk melakukan aktifitas tertentu
3. Prosedur Pelaksanaan
 Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
 Mencuci tangan.
 Memakai sarung tangan.
 Menaikkan pasien, jika pasien kooperatif:
 Perawat berdiri disebelah kanan pasien.
 Mengajukan pasien untuk menekuk kedua lutut.
 Tangan kanan perawat dibawah ketiak dan tangan kiri dibelakang punggung pasien
dan pergelangan tangan kiri menyangga leher pasien.
 Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya kebelakang dan menompang
badan dengan kedua lengan.
 Bila pasien tidak kooperatif / tidak dapat membantu:
 perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur.

16
 Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan dibawah leher dan 1 tangan
dibawah pangkal paha saling berpegangan.
 Menganjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangan di atas perut
 Salah 1 perawat memberikan aba-aba dan bersama-sama mengangkat pasien ke
atas.
 Menyusun bantal atau tempat tidur yang bisa di naik turunkan dengan sudut 45o
 Memberikan posisi yang enak, letakkan bantal untuk menompang lengan kanan
kiri.
 Pasang selimut pasien
 Mencuci tangan
 Catat tindakan yang telah dilakukan.

2.7 Evaluate (Hasil)


2.7.1 Data Umum Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada 4 orang pasien

dengan sebagai sampel penelitian di Ruang CVCU RSUD Bangil Kota Pasuruan

diketahui bahwa karakteristik responden sebagai berikut :

No Rekam Nama Jenis Kelamin Diagnosa Posisi

Medis Medis Tidur

0044xxxx Tn . M Laki –Laki N.STEMI 45 Derajat

0044xxxx Ny. A Perempuan ALO 45 Derajat

0044xxxx Tn. H Laki- Laki N.STEMI 30 Derajat

0044xxxx Ny. R Perempuan STEMI 30 derajat

17
2.7.2 Data Khusus Hasil Observsi kuesioner

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada 4 orang pasien

dengan sebagai sampel penelitian di Ruang CVCU RSUD Bangil Kota Pasuruan,

diketahui bahwa hasil dari intervensi penelitian :

No Rekam Nama Jenis Kelamin Skor P value

Medis

0044xxxx Tn . M Laki –Laki 80 0.021

0044xxxx Ny. A Perempuan 80 < 0.05

0044xxxx Tn. H Laki- Laki 37 0.93

0044xxxx Ny. R Perempuan 30 > 0.05

2.7.3 Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil mini riset menunjukan bahwa seluruh responden

mengalami perubahan kualitas tidur pada kedua kelompok kontrol dan intervensi,

dengan posisi semi fowler 45º pada kelompok intervensi dan posisi tidur 30 º pada

kelompok kontrol, pada posisi semi fowler 45º pasien mendapatkan tidur yang

nyaman, hal ini dibuktikan dengan hasil uji indepent T- tes yang menunjukan bahwa

angak P value lebih kecil dari 0.05 sehingga dikatakan ada perbedaan antara

kelompok kontrol dan intervensi.

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang

tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang gelisah, lesu dan

apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah,mata

perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk

(Smeltzer and Bare, 2013).

18
Tindakan keperawatan yang tepat pada pasien sesak dengan gangguan

kardiovaskular yaitu dengan berbaring dan memberikan posisi tidur semi fowler,

tujuan dari diberikannya posisi tidur semi fowler adalah untuk menurunkan

konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang maksimal, serta untuk

mengatasi kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan membran

kapiler alveolus (Doengoes et al., 2012). Pengaturan posisi tidur pasien dengan

posisi semi fowler 45º dapat membantu mengatasi kesulitan pernafasan dan

kardiovaskular serta dapat memberikan relaksasi pada tubuh (Wongkar, 2015).

Dengan adanya penjelasan diatas dapat disimpulkan bahawa, posisi tidur sangat

mempengaruhi kulitas tidur pada pasien jantung, dengan pasien mendapatkan

kualitas tidur yang baik maka secara otomastis akan memperlamban kerja pada

jantung, sehingga dapat memperbaiki kerja jantung secara optimal.

Hasil dari penelitian pengaturan posisi tidur pasien semi fowler didapatkan

bahwa posisi kepala yang lebih tinggi akan memperbaiki volume tidal yang dapat

memperbaiki tekanan isi perut terhadap diafragma berkurang, drainase lobus atas

paru lebih baik, dengan tekanan pada diafragma yang berkurang sehingga

berdampak pada kualitas tidur yang meningkat (Dwi Sulistiyowati, 2015).

19
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pada bab ini peneliti akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah

dibahas dalam bab sebelumnya. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian

yang telah dilakukan pada pasien, menunjukan bahwa posisi tidur semi flower 45 derajat

lebih efektif dibandingkan posisi tidur 30 derajat, posisi tidur 45 derajat sangat

mempengaruhi kulitas tidur pada pasien jantung, dengan pasien mendapatkan kualitas

tidur yang baik maka secara otomastis akan memperlamban kerja pada jantung, sehingga

dapat memperbaiki kerja jantung secara optimal.

3.2 Saran

c. Saran Umum

Hasil dari penelitian EBP ini dapat diharapkan menjadi pertimbangan masukan

pemikiran untuk perkembangan ilmu keperawatan serta dapat menambah wawasan

kajian ilmu keperawatan untuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam

20
mengetahui pengaruh posisi tidur semiflower 45 derajat pada pasien gangguan

kardiovaskuler.

d. Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya dengan adanya hasil mini riset ini

dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan kembali untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan pada pasien dan keluarga serta kualitas tidur pasien maksimal.

e. Bagi Perawat

Pelayanan rumah sakit dengan adanya penelitian ini dapat jadikan bahan evaluasi

untuk lebih meningkatkan kepuasan pasien dan kualitas tidur pasien dengan cara

memberikan posisi tidur yang maksimal dan baik

DAFTAR PUSTAKA

Merdekawati, D. and Susanti, F. (2019) ‘Peningkatan Kualitas Tidur Klien Kardiovaskuler


dengan Pengaturan Posisi Tidur’, 4(2).

Sukainah, S. (2015) ‘Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien
Gagal Jantung Di Ruang ICCU RSUD dr. Soedarso Pontianak (The Influence of Semi
Fowler 45 ˚ Sleep Position to Sleep Quality Of Heart Failure Patients in ICCU dr.
Soedarso Hospital Pontian.’

21
LAMPIRAN KUESIONER

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN


(INFORMED CONSENT)

Kami adalah mahasiswa Profesi Ners Stikes Widya Cipta Husada yang sedang
menyelesaikan tugas mini riset EBP dengan judul “Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler
45o Terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Gangguan Kardiovaskuler di Ruang ICCU
RSUD Bangil Pasuruan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui “Pengaruh
Posisi Tidur Semi Fowler 45o Terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Gangguan
Kardiovaskuler di Ruang ICCU RSUD Bangil Pasuruan. Kami mengharapkan
partisipasi dari keluarga maupun dari pasien untuk dapat mengisi seluruh pertanyaan
yang ada dan menjawab kuesioner yang diberikan secara jujur. Kami akan menjamin
kerahasiaan jawaban dan identitas saudara/i. Jika saudara/i bersedia menjadi responden
dalam penelitian mini riset EBP ini silahkan menandatangani lembaran persetujuan ini
dan mengisi kuesioner yang tersedia.

Pasuruan, / / 2020

22
RESPONDEN

(.............................................)

KUESIONER PENELITIAN RICHARD CAMBLE SLEEP (RCSQ)

No Mengukur Pertanyaan Respon Score


1. Kedalaman Tidur Bagaimanakah TidurSangat baik Baik BurukSangat buruk
76-100 51-75 26-50 1-25
anda semalam ?

Very Not
Sleep sleepy
100 0

2. Sangat baik Baik


Latensi Tidur Bagaimanakah cara tidur BurukSangat buruk
76-100 51-75 26-50 1-25
anda semalam ?

Very Not
Sleep sleepy
100 0

23
3. Kebangkitan Sangat baik Baik
Bagaimanakah keadaan BurukSangat buruk
76-100 51-75 26-50 1-25
tidur anda
semalam?
Very Not
Sleep sleepy
100 0

4. Kembali tidur Ketika anda tidur Sangat baik Baik BurukSangat buruk
76-100 51-75 26-50 1-25
semalam dan
terbangun
bagaimanakahVery Not
Sleep sleep
tidur anda ? 100 0

5. Kualitas Tidur Bagaimanakah tidurSangat baik Baik BurukSangat buruk


76-100 51-75 26-50 1-25
anda dari semalam
sampai pagi ?
Very Not
Sleep sleep
100 0

6. Kebisingan Bagaimanakah tidurSangat baik Baik BurukSangat buruk


76-100 51-75 26-50 1-25
anda jika
terganggu
Very Not
kebisingan ?
Sleep sleep
100 0

24

Anda mungkin juga menyukai