BAB 1 2 3 Fix
BAB 1 2 3 Fix
Oleh :
Nurul Imam (193161014)
Dewi Alfiatus S (193161006)
Lia Marthina S (193161001)
Indhi April W (193161010)
Dita Islamiah (193161007)
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam rongga dada.
Jantung berperan dalam sistem sirkulasi dan berfungsi sebagai alat pemompa darah.
Kontraksi dan relaksasi yang teratur dari otot otot jantung memungkinkan darah yang
Mekanisme ini berlangsung terus menerus dan memungkinan jaringan tubuh kita
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah untuk proses
metabolsime tubuh ( Putri & Wijaya, 2013). Gangguan kardiovaskuler adalah penyakit
yang menyerang jantung dan pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan perubahan
Data World Health Oragnization (WHO) (2013) terdapat 17,3 juta orang
meninggal akibat gangguan kardiovaskuler, dan lebih dari 23 juta orang akan
udara yang cukup (Merdekawati & Susanti, 2019). Penderita gangguan kardiovaskuler
akan sering terbangun tengah malam karena mengalami nafas pendek yang hebat
akibat posisi terlentang ketika berbaring, sehingga muncul keluhan kesulitan untuk
tidur. Gangguan kebutuhan dasar pada klien dengan gangguan kardiovaskuler akan
atau gangguan pola tidur atau perubahan posisi tidur yang dapat menyebabkan sesak
nafas. Kualitas tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan pola tidurnya
6
pada malam hari seperti kedalaman tidur, kemampuan, dan tanpa bantuan medis
keperawatan ternyata masih banyak beda pendapat dalam hal memberikan intervensi
sudut posisi tidur pada pasien gangguan kardiovaskuler. Dimana ada yang menyatakan
bahwa pasien dengan nyeri dan sesak nafas yang penitng diberikan posisi tidur yang
dengan duduk miring senyaman mungkin, ada yang mengatakan posisi tidur yang biasa
diberikan yaitu semifolwer saja tanpa memperhatikan besaran sudut kemiringan pada
tempat tidurnnya.
sebagian besar pasien dengan gangguan kardiovaskuler diposisikan tidak sama atau tidak
sampai 45 derajat, tindakan intervensi itu dilakukan tanpa mengetahui keefektfitas posisi
mengingat nyeri dan sesak napas pada malam hari sangat mempenagruhi kebutuhan
istrahat dan tidur pasien serta proses penyembuhan. Oleh karena itu dalam Mini riset ini
ingin mengetahui pengauruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur
1.3 Manfaat
a. Manfaat Umum
7
wawasan kajian ilmu keperawatan untuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memahami Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien gangguan
Kardiovaskuler.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan dengan adanya mini riset dengan menggunakan konsep EBP ini
pasien dan keluarga mendapat manfaat dan dapat mempraktikkan sendiri untuk
2) Bagi Perawat
Diharapkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya dengan adanya hasil mini riset
ini dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan kembali untuk meningkatkan
kardiovaskuler.
Diharapkan pihak pelayanan rumah sakit dengan adanya penelitian ini dapat
jadikan bahan evaluasi untuk dapat menunggunakan teknik Posisi Tidur Semi
8
BAB II
EVIDENCE BASE PRACTICE PROCESS
Apakah posisi tidur semi flower efektif dalam peningkatan kualitas tidur pada pasien
9
2.3 Finding Literature (berapa jurnal yang di temukan)
No. Judul Penulis Tahun Negara Metode Partisipan Hasil Kesimpulan Relevansi Probabilitas
/ obyek terhadap aplikasi
penelitian masalah dilapangan
klinis
1 Pengaruh Shahab, 2017 Indonesia Menggun Populasi Terdapat pengaruh Terdapat perubahan
posisi tidur Sukainah, akan sebanyak pemberian posisi semi kualitas tidur pada pasien
semi fowler dkk rancanga 32 orang gagal jantung setelah
fowler 45 terhadap kualitas
45 terhadap n quasy- dengan tidur pasien gagal jantung, diberikan posisi semi
kualitas tidur experime sampel 16 pemberian posisi ini fowler 45 pada
pasien gagal nt orang pada menggunakan gaya gravitasi kelompok intervensi dan
jantung di dengan kelompok untuk membantu pernapasan tidak terdapat perubahan
ruang ICCU pre-post perlakuan sehingga oksigen yang pada kelompok kontrol
RSUD dr. test dan masuk kedalam paru-paru sehingga terdapat
Soedarsono controlle kontrol. akan lebih optimal sehingga perbedaan antara kualitas
Pontianak d group. pasien dapat bernapas lebih tidur kedua kelompok
lega dan akan mengurangi yang telah diberikan
ketidaknyamanan yang posisi semi fowler 45
dirasakan ketika ingin tidur.
2 Pengaruh Sulistyowati 2015 Indonesia Menggun Populasi Posisi semi fowler membuat Sudut posisi tidur
sudut posisi , Dwi akan dan sampel oksigen di dalam paru-paru berpengaruh terhadap
tidur terhadap rancanga sebanyak semakin meningkat sehingga kulitas tidur pada pasien
kualitas tidur n quasy- 36 orang memperingankan kesukaran IMA, selain itu posisi
dan status experime bernapas. Selain itu posisi tidur 30 derajat lebih
kardiovaskule nt ini membuat nadi menjadi baik dari pada sudut 45
r pada pasien dengan lebih baik, hal ini derajat namun tidak
infark rancanga dikarenakan adanya efek berpengaruh terhadap
miokard akut n static gravitasi yang membuat status kardiovaskuler.
(IMA) di group kerja jantung bekerja lebih
Ruang compara keras.
ICVCU sion
RSUD Dr.
Moewardi
Surakarta
3 Peningkatan Merdekaw 2019 Indonesia quasi Sampel Mengatur pasien dalam Ada perbedaan kualitas
Kualitas Tidur ati, Diah , eksprime dalam posisi tidur semi-fowler tidur sebelum dan
Klien Susanti,Far n dengan penelitian akan membantu menurunkan
10
Kardiovaskul ida desain ini 33 konsumsi oksigen dan sesudah dilakukan
er dengan Maulani one responden meningkatkan ekspansi pengaturan posisi tidur
Pengaturan group paru-paru maksimal serta yaitu terjadi peningkatan
Posisi Tidur pre-tes mengatasi kerusakan
kualitas tidur sesudah
post-test. pertukaran gas yang
berhubungan dengan dilakukan pengaturan
perubahan membran posisi tidur
alveolus. Dengan posisi
semi-fowler, sesak napas
berkurang dan sekaligus
akan meningkatkan durasi
tidur klien. Lingkungan
dapat mempercepat atau
memperlambat tidur. Setiap
perubahan misalnya suhu,
ventilasi udara, kekerasan
tempat tidur, ukuran dan
posisi dapat menghambat
tidur. Posisi semi fowler
adalah posisi duduk, dimana
bagian kepala tempat tidur
lebih tinggi atau dinaikan
450 dimana posisi ini untuk
mempertahankan
kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi
pernafasan pasien
11
2.4 Clinical Appraisal for Literature(validitas, reabilitas, jurnal bisa diterapkan atau
tidak di indonesia/dirsud)
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah
dilakukan pengaturan posisi tidur yaitu terjadi peningkatan kualitas tidur sesudah
(metode penelitian)
a. Design penelitian
rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap
pertanyaan peneliti (Sudigdo dan Sofyan, 2011). Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Rancangan eksperimen semu (quasi experiment design)
30 derajat pada pasien gangguan kardiovaskuler di ruang CVCU RSUD Bangil Kota
Pasuruan.
1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
12
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah pasien dengan gangguan
2) Sampel
atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan
konteks penelitian (Notoatmodjo 2012). sehingga besar sampel dan besar populasi
pada penelitian ini sama yaitu 5 orang pasien dengan gangguan kardiovaskuler di
ruang CVCU di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah orang yang terdiri dari orang kontrol, diambil dengan cara
Kabupaten Pasuruan.
3) Kriteria Penelitian
c. Pasien composmetis
Kriteria eksklusi :
13
a. Pasien koma
5) Variabel Penelitian
Variabel adalah sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua yakni yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif, sebagai contoh variable kuantitatif adalah variabel
berat badan, umur, tinggi badan, sedangkan variabel kualitatif diantaranya adalah
persepsi, respons, sikap, dan lain-lain (Hidayat, 2014).Variabel dalam penelitian ini
adalah :
Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama
variabel bebas artinya bebas dalam memengaruhi variabel lain (Hidayat, 2014).
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini Posisi Tidur Semi Fowler 45˚.
(Hidayat, 2014). Variabel dependen (terikat) pada penelitian ini adalah Kualitas
6) Definisi Operasional
Definisi operasional adalah proses perumusan masalah atau pembuktian arti atau
replikasi agar pemahaman yang sama kepada setiap orang mengenai variabel variabel
14
No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Hasil Scala
15
2.6 Implement A Clinical Defision (prosedur penelitian SOP)
Media : Konsep Posisi Semi Fowler
Prosedur SOP :
1. Pengertian Posisi semi fowler
Posisi semi fowler adalah sebuah posisi setengah duduk atau duduk dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan menjadi 45o dan posisi ini dan posisi
ini dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan kenyamanan dan memfaslitasi
fungsi pernafasan pasien (Musrifatul & Aziz, 2008). Posisi semi fowler atau posisi
setengah duduk adalah posisi tempat tidur yang meninggikan batang tubuh dan kepala
dinaikkan 15-45o. Apabila klien berada dalam posisi ini, gravitasi menarik diafragma
ke bawah, memungkinkan ekspansi dada dan ventilasi paru yang lebih besar (Kozier,
2010). Menurut Supadi (2008) bahwa posisi semi fowler membuat oksigen didalam
paru-paru semakin meningkat sehingga memperingan kesukaran nafas. Posisi ini akan
mengurangi kerusakan membran alveolus akibat tertimbunnya cairan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga 02 delivery menjadi optimal. Sesak nafas
akan berkurang dan ahirnya perbaikan kondisi klien lebih cepat.
2. Tujuan Posisi semi fowler
a. Memberikan rasa nyaman
b. Membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan kardiovaskular
c. Untuk melakukan aktifitas tertentu
3. Prosedur Pelaksanaan
Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
Mencuci tangan.
Memakai sarung tangan.
Menaikkan pasien, jika pasien kooperatif:
Perawat berdiri disebelah kanan pasien.
Mengajukan pasien untuk menekuk kedua lutut.
Tangan kanan perawat dibawah ketiak dan tangan kiri dibelakang punggung pasien
dan pergelangan tangan kiri menyangga leher pasien.
Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya kebelakang dan menompang
badan dengan kedua lengan.
Bila pasien tidak kooperatif / tidak dapat membantu:
perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur.
16
Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan dibawah leher dan 1 tangan
dibawah pangkal paha saling berpegangan.
Menganjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangan di atas perut
Salah 1 perawat memberikan aba-aba dan bersama-sama mengangkat pasien ke
atas.
Menyusun bantal atau tempat tidur yang bisa di naik turunkan dengan sudut 45o
Memberikan posisi yang enak, letakkan bantal untuk menompang lengan kanan
kiri.
Pasang selimut pasien
Mencuci tangan
Catat tindakan yang telah dilakukan.
dengan sebagai sampel penelitian di Ruang CVCU RSUD Bangil Kota Pasuruan
17
2.7.2 Data Khusus Hasil Observsi kuesioner
dengan sebagai sampel penelitian di Ruang CVCU RSUD Bangil Kota Pasuruan,
Medis
mengalami perubahan kualitas tidur pada kedua kelompok kontrol dan intervensi,
dengan posisi semi fowler 45º pada kelompok intervensi dan posisi tidur 30 º pada
kelompok kontrol, pada posisi semi fowler 45º pasien mendapatkan tidur yang
nyaman, hal ini dibuktikan dengan hasil uji indepent T- tes yang menunjukan bahwa
angak P value lebih kecil dari 0.05 sehingga dikatakan ada perbedaan antara
tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang gelisah, lesu dan
perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk
18
Tindakan keperawatan yang tepat pada pasien sesak dengan gangguan
kardiovaskular yaitu dengan berbaring dan memberikan posisi tidur semi fowler,
tujuan dari diberikannya posisi tidur semi fowler adalah untuk menurunkan
konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang maksimal, serta untuk
kapiler alveolus (Doengoes et al., 2012). Pengaturan posisi tidur pasien dengan
posisi semi fowler 45º dapat membantu mengatasi kesulitan pernafasan dan
Dengan adanya penjelasan diatas dapat disimpulkan bahawa, posisi tidur sangat
kualitas tidur yang baik maka secara otomastis akan memperlamban kerja pada
Hasil dari penelitian pengaturan posisi tidur pasien semi fowler didapatkan
bahwa posisi kepala yang lebih tinggi akan memperbaiki volume tidal yang dapat
memperbaiki tekanan isi perut terhadap diafragma berkurang, drainase lobus atas
paru lebih baik, dengan tekanan pada diafragma yang berkurang sehingga
19
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pada bab ini peneliti akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah
dibahas dalam bab sebelumnya. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
yang telah dilakukan pada pasien, menunjukan bahwa posisi tidur semi flower 45 derajat
lebih efektif dibandingkan posisi tidur 30 derajat, posisi tidur 45 derajat sangat
mempengaruhi kulitas tidur pada pasien jantung, dengan pasien mendapatkan kualitas
tidur yang baik maka secara otomastis akan memperlamban kerja pada jantung, sehingga
3.2 Saran
c. Saran Umum
Hasil dari penelitian EBP ini dapat diharapkan menjadi pertimbangan masukan
kajian ilmu keperawatan untuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam
20
mengetahui pengaruh posisi tidur semiflower 45 derajat pada pasien gangguan
kardiovaskuler.
Diharapkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya dengan adanya hasil mini riset ini
pelayanan kesehatan pada pasien dan keluarga serta kualitas tidur pasien maksimal.
e. Bagi Perawat
Pelayanan rumah sakit dengan adanya penelitian ini dapat jadikan bahan evaluasi
untuk lebih meningkatkan kepuasan pasien dan kualitas tidur pasien dengan cara
DAFTAR PUSTAKA
Sukainah, S. (2015) ‘Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien
Gagal Jantung Di Ruang ICCU RSUD dr. Soedarso Pontianak (The Influence of Semi
Fowler 45 ˚ Sleep Position to Sleep Quality Of Heart Failure Patients in ICCU dr.
Soedarso Hospital Pontian.’
21
LAMPIRAN KUESIONER
Kami adalah mahasiswa Profesi Ners Stikes Widya Cipta Husada yang sedang
menyelesaikan tugas mini riset EBP dengan judul “Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler
45o Terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Gangguan Kardiovaskuler di Ruang ICCU
RSUD Bangil Pasuruan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui “Pengaruh
Posisi Tidur Semi Fowler 45o Terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Gangguan
Kardiovaskuler di Ruang ICCU RSUD Bangil Pasuruan. Kami mengharapkan
partisipasi dari keluarga maupun dari pasien untuk dapat mengisi seluruh pertanyaan
yang ada dan menjawab kuesioner yang diberikan secara jujur. Kami akan menjamin
kerahasiaan jawaban dan identitas saudara/i. Jika saudara/i bersedia menjadi responden
dalam penelitian mini riset EBP ini silahkan menandatangani lembaran persetujuan ini
dan mengisi kuesioner yang tersedia.
Pasuruan, / / 2020
22
RESPONDEN
(.............................................)
Very Not
Sleep sleepy
100 0
Very Not
Sleep sleepy
100 0
23
3. Kebangkitan Sangat baik Baik
Bagaimanakah keadaan BurukSangat buruk
76-100 51-75 26-50 1-25
tidur anda
semalam?
Very Not
Sleep sleepy
100 0
4. Kembali tidur Ketika anda tidur Sangat baik Baik BurukSangat buruk
76-100 51-75 26-50 1-25
semalam dan
terbangun
bagaimanakahVery Not
Sleep sleep
tidur anda ? 100 0
24