RANGKUMAN BUKU
NIS : 05-115
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 KESIMPULAN
KATA PENGANTAR
Rangkuman yang hadir di hadapan para pembaca yang Budiman ini merupakan
rangkuman dari buku yang berjudul "UJIAN DAN COBAAN HIDUP"
Demikian pengantar ini kami buat merangkumnya dari bahwa rangkuman ini jauh
dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diperlukan.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan khususnya dan semua pembaca
pada umumnya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua.
HALAMAN PENGESAHAN
Rangkuman ini disetujui dan diuji oleh tim penguji serta disahkan oleh Mudir
Pondok Pesantren Muhammadiyah atau Muhammadiyah Boarding School (MBS)
Sabillil Muttaqin Gisting
Tim penguji:
1) …………………………….. (……………………)
2) …………………………….. (……………………)
3) …………………………….. (……………………)
Mengesahkan:
Mudirul Ma'had
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan di dunia ini setiap orang mempunyai
permasalahan masing-masaing tanpa terkecuali. Permasalahan tersebut
dapat berupa ujian dan cobaan dalam hidup. Kita bahkan mengatakan
bahwa ujian dan cobaan merupakan teman yang mengiringi kita dalam
memberi suasana yang beragam dalam hidup ini. dan ada juga pepatah
yang mengatakan bahwa jika hidup tak punya ujian maka hidup terasa
hampa.
Yang memberikan ujian dan cobaan kepada kita yaitu Allah SWT.
Dia memberikan ujian kepada kita pasti mempunyai tujuan. Salah satu
tujuan yang paling jelas adalah untuk menguji keimanan kita kepada Allah
SWT. Seperti yang kita lihat di masyarakat kita, begitu banyak ujian dan
cobaan yang menimpa pada setiap manusia hanya kadarnya yang berbeda
satu sama lain. Banyak manusia yang justru diuji dengan cobaan malah
membuat keimanannya menjadi lemah, tapi ada juga yang diberi cobaan
malah membuat dirinya semakin tinggi keimanannya kepada Allah SWT.
B. Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
" Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga padahal belum
nyata bagi Allah orang-orang lihat di antara dan belum nyata orang-
orang sabar"
Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As Sa'di berkata tentang ayat ini, " zat
yang maha suci dan Maha Tinggi mengabarkan bahwasanya dia harus
menguji hamba dengan kesenangan, kesengsaraan, dan kesulitan,
sebagaimana dia telah mengucapkan hal itu kepada orang-orang mereka.
Ini adalah ketetapan Allah yang senantiasa berlaku, yang tidak akan
berubah dan tidak pula berganti, bahwa barangsiapa yang menegakkan
agama dan syariatnya, pasti dia akan mengujinya.
Apabila anda mengetahui dengan yakin bahwasanya ujian dan cobaan itu
harus terjadi, dan bahwa ia merupakan ketetapan Allah yang berlaku pada
diri Anda dan selain anda dari kalangan orang-orang yang beriman,
niscaya malapetaka itu akan terasa ringan atas anda, dan anda akan
mendapatkan bahwa diri Anda berada pada kebaikan yang amat besar,
selama anda dicoba Di mana tidaklah cobaan itu akan menambahkan
kepada anda melainkan keteguhan kepada agama dan Tuhan anda.
Dari surat Al Hadid Ayat 22 Allah SWT berfirman yang artinya " tidak
ada suatu bencana yang menimpa di bumi dan tidak pula yang menimpa
diri kalian, kecuali (semuanya) telah tertulis dalam kitab (lauh Mahfuzh)
sebelum kami mewujudkannya. Sesungguhnya yang demikian itu bagi
Allah adalah suatu yang mudah"
Apabila anda telah merasa bahwa musibah yang menimpa anda telah Allah
Tuliskan dan tetapkan kejadiannya atas diri Anda, saya jiwa Anda akan
merasa tenang dan hati anda akan merasa lapang dan tidak akan
menyisakan tempat bagi kegelisahan dan kekuatiran (di hati anda). Untuk
itulah, rasakanlah kehadiran kaidah ini, renungkan dan tanamkanlah di
dalam hati anda, supaya Anda dapat melihat hasil yang menakjubkan,
dengan seizin Allah.
Pertama, bawa makna " apa saja yang menimpa dirimu", maksudnya
adalah apa saja yang telah Allah takdirkan menimpamu. Allah
menyebutkan "takdir" dengan ungkapan " menimpa", karena apa yang
telah Allah takdirkan pasti akan terjadi, apa saja yang telah Allah
takdirkan menimpamu, itu tidak akan meleset darimu, meskipun berbagai
sebab dan sarana telah engkau upayakan.
Kedua, " apa saja yang menimpa dirimu "; maka janganlah kamu berpikir
bahwa itu akan meleset darimu. Janganlah kamu mengatakan 'kalau
sekiranya Aku melakukan begini, contoh tidak terjadi begini', makan sama
perkiraan yang kamu asumsikan semuanya adalah perkiraan keputusasaan
yang tidak akan menghasilkan pengaruh apapun.
Apa yang Allah telah menimpa seorang hamba, maka itu pasti akan
menimpanya, dan tidak akan mungkin meleset darinya.
Maka apabila engkau beriman dengan keimanan seperti ini, hidayah
engkau merasakan kelezatan iman, karena engkau merasa tenang dan
berilmu bahwa takdir pasti akan terjadi sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan atasnya, dan itu tidak berubah selama-lamanya.
Maka Yakinlah dengan saya yakin yakin bahwa apa saja yang menimpa
dirimu di saya tidak akan meleset darimu meskipun berbagai sebab dan
karena telah anda upayakan.
Barangsiapa yang keadaannya seperti ini maka dia akan tunduk dan patuh
pada ketetapan yang diperkuat oleh Yang Maha Agung kemuliaannya
" dan pada sisi Allahlah kunci-kunci yang gaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali dia. Tidak ada sehelai daunpun yang gugur,
kecuali dia mengetahuinya, tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan
bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, kecuali tertulis
dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh)." (al An'am: 59)
Apabila Allah mempunyai ilmu yang universal dan keadilan yang merata
sesuai dengan apa yang telah disebutkan dalam ayat ayat terdahulu, maka
kita harus tunduk kepadanya dengan ketundukan yang menyeluruh
terhadap apa yang dia perbuat pada zakatnya dan perbuatannya terhadap
ciptaannya, kita harus bersikap sopan kepada-Nya dan memprotes takdir
takdirnya, yang akan menyeret diri kita kepada kehancuran karena
kebodohan dan kemalangan kita.
1) Ketahuilah bahwa apa yang menimpa anda itu berasal dari sisi Allah
dan bahwa Allah lah yang menghendaki turunnya musibah tersebut
kepada dirimu
2) Sesungguhnya cobaan dan ujian untuk orang-orang iman adalah
sebuah ketetapan yang mesti berlaku
3) Ketahuilah, bahwa bencana yang menimpa anda benar-benar
takdirkan oleh Allah dan dituliskan untuk Anda lima puluh ribu tahun
sebelum penciptaan langit dan bumi
4) Sesungguhnya bencana yang menimpa Anda bukanlah dalam
jangkauan kemampuan dan kesanggupan mu untuk menghindarinya
selama-lamanya dan tidak ada mungkin meleset dari anda
5) Ketahuilah, bahwa takdir Allah itu adil pada diri Anda, dan allah
tidaklah menjolimi seorangpun dan Bahwasanya Allah telah
mengetahui kemaslahatan bagi anda bandingkan anda sendiri
Dari Abu Hurairah r.a, dia berkata rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda yang artinya
Maka rasakanlah Wahai orang mukmin yang sedang dicoba bahwa Allah
meringankan dosa-dosa dari dirimu mu, menghapuskan kekeliruan-
kekeliruan dan kesalahan-kesalahan dirimu. Ini adalah nikmat yang sangat
besar dan menuntut kita untuk memuji Allah dan bersyukur.
7. Mengetahui bahwa ujian dan cobaan merupakan bukti cinta Allah kepada
anda
Suatu bencana itu bukanlah disebabkan oleh peranan hamba allah akan
tetapi karena pilihan Allah untuknya dan cintanya kepadanya, karena
Allah mengujinya agar dapat memilihnya dan mengutamakannya.
Dari Abu Hurairah dari Abu Hurairah r.a dia berkata Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
Ibnu Hajar berkata " abu ubaid al-harwi berkata,' maknanya adalah Allah
menguji dengan berbagai musibah untuk memberikannya pahala atas
kesabarannya.' yang lain berkata ' allah mengarahkan suatu cobaan dan
ujian kepadanya nya, sehingga ia menimpanya"
8. Mengetahui bahwa bersedih dengan masa lalu tidak akan memberikan
manfaat, karena apa yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.
Kesedihan adalah perasaan pilu pada sesuatu yang telah terjadi dan telah
berlalu.
Lalu apa faedah bersedih hati bila kesedihan itu tidak dapat
menghilangkan bencana, tidak dapat menolaknya, dan juga tidak dapat
meringankan nya, bahkan sebaliknya akan menambah kesedihan itu
sendiri dan menggoreskan luka dan duka cita di lubuk hati. Apa untungnya
bersedih hati atas perkara yang telah berlalu yang takkan kembali dan
terulang lagi sedangkan tidak ada seorangpun dapat mengembalikannya
Janganlah bersedih hati atas bencana yang telah berlalu dan berakhir dan
jangan pula berdukacita dan murka atas apa yang telah terjadi dan selesai.
Ketahuilah bahwa kamu hanya akan menambahkan kesedihan dan
penyesalan.
Untuk menghilangkan kesedihan ini, anda memiliki Jalan solusi lain, yaitu
dengan cara memperbaiki masa sekarang, dan bertekad memperbaiki diri
pada masa depan, maka setiap kali anda memperbaiki diri pada masa
sekarang anda ini, bakal lah kesedihan atas masa lampau yang memilukan
dengan izin Allah.
Apabila kesedihan anda atas Masa lalu itu disebabkan penderitaan dan
malapetaka yang menimpa anda, maka demikian itulah yang telah
ditakdirkan lagi di Tuliskan untuk anda. Maka anda harus mengetahui
bahwa Allah SWT maha bijaksana dan maha lemah lembut, dia tidak akan
menggelengkan bencana atas diri Anda dan juga tidak menjadikannya
kekal selama-lamanya, untuk itulah Anda harus mengharapkan darinya
supaya menjadi kan diri Anda ke lapangan, kenikmatan, keselamatan, dan
kesehatan, sebagaimana anda telah bersabar atas musibah yang menimpa
Anda pada masa lalu, bakalan Ucapkanlah kesedihan atas musibah yang
telah berlalu dan berharaplah keselamatan dan kebahagiaan pada umur
yang akan anda di masa depan.
Maka orang yang murka apabila tertimpa ketetapan yang dibencinya, akan
mengeluhkannya, tidak sabar atau tidak rela terhadapnya, dan tidak merasa
bahwasanya takdir itu berasal dari sisi Allah; dan bahwa ia lebih baik bagi
dirinya, dan lain-lainnya, akan tetapi sebaliknya ia berkeluh kesah dan
merasa Pedih. Harapan untuknya kebaikan di masa depannya, tidak pula
ketenangan pada masanya sekarang ini ini, karena dia tidak bersabar dan
tidak pula Ridho dengan qada dan qadar Allah.
10. Harus Ridho kepada Allah terhadap musibah yang ditimpakan Nya kepada
anda
Janganlah Anda marah terhadap suatu musibah yang menimpa anda, akan
tetapi ridholah kepada Allah terhadap suatu musibah yang diperintahkan-
nya kepadamu dan tunduk patuh kepadanya bahkan bergembiralah dengan
peraturan Allah untukmu. Bagaimana mungkin seorang hamba tidak
bergembira dan Ridho dengan qada dan qadar Allah, sementara dia
mengetahui bahwa Allah memilihkan untuk dirinya sesuatu yang paling
baik dan mengiring sesuatu kebaikan kepadanya, meskipun didalamnya
terdapat kesukaran dan kepedihan sebagai rahmat dan kelembutan dariNya.
Ibnu Mas'ud berkata " sesungguhnya Allah dengan keadilan dan
kebijaksanaannya menjadikan kesenangan dan ketenangan terletak pada
keyakinan dan keridhaan, dan menjadikan kegundahan dan kesedihan
terletak pada tab imbangan yang amarah. Maka orang yang Ridha adalah
orang yang tidak angan-angan selain apa yang ada pada dirinya dari
kesempitan dan kelapangan.”
Janganlah Anda takut kepada masa yang akan datang dan jangan pula pada
sesuatu yang mungkin akan terjadi pada anda di masa yang akan datang.
Janganlah takut terhadap kebakaran yang akan menimpa anda dan jangan
pula takut terhadap sakit yang akan mengenai anda dan lainnya. Akan
tetapi ketahuilah bahwa sesuatu tidak akan menimpa Anda kecuali
ketentuan yang telah ditakdirkan dan ditetapkan.
Rasakanlah kehadiran kaidah yang agung ini pasti hati anda akan tentram
dan jiwa anda akan damai, karena Siapa yang telah mencukupkan diri
Anda dari kesedihan pada hari kemarin, maka dia pulalah yang akan
mencukupkan anda pada masa yang akan datang. Tidurlah dengan senang
hati dan jiwa yang tenang, selama anda optimis bahwa masa depan itu
berada ditangan Allah.
" katakanlah,' sekali-kali akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada
Allah maka hendaknya orang-orang iman harus bertawakal"
Sesungguhnya di dalam keimanan ini (takdir); terdapat ketenangan hati,
kelegaan jasmani, rohani, dan urat-urat saraf, kebebasan dari kegundahan
dan kesedihan, sehingga jiwaku tidak terkoyak, tidak pula urat sarafku
tegang, menyimpang, dan tercerai-berai, dan tidak ada hanyalah keridhaan,
ketenangan, kebahagiaan, kelegaan, ketentraman, kesejukan keyakinan
(takdir), keceriaan hati, kenikmatan batin, kelapangan dada, dan
kenyamanan akan rahmat dan keadilan Allah, serta ilmu dan hikmahnya,
dialah tempat bernaung dan berlindung dari perasaan was-was, kecemasan,
dan kekuatiran.
Maka tidaklah ada kekuatiran dari masa depan dan tidak juga ketakutan
terhadap depan serta tidak ada ketakutan dengan apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang.
12. Mengetahui bahwa bencana mempunyai massa yang tertentu dan umur
yang terbatas, maka janganlah Anda meminta disegerakan kepergiannya.
Bencana itu mempunyai massa yang tidak akan di lampauinya, dan waktu
tidak akan dilangkahi nya. Apabila telah datang waktu yang ditakdirkan,
maka tidak akan dapat diminta untuk dimundurkan sesaat pun dan tidak
dapat pula diminta untuk dimajukan. Kesusahan juga memiliki waktu,
kemudian ia akan hilang sesuai batas akhirnya, dan ia juga memiliki masa
(berlaku), kemudian akan berubah, karena sesungguhnya Allah telah
menjadikan kadar masa berlaku bagi setiap sesuatu.
Ujian itu ibarat sakit yang memiliki massa (inkubasi) hingga akhirnya
sirna. Barangsiapa meminta sinarnya sakit, niscaya hampir-hampir sakit
akan bertambah dan semakin parah. Demikian pula bencana dan hujan, ia
pasti memiliki masa berlaku hingga bekas-bekasnya sirna, dan kewajiban
orang yang ditimpa bencana adalah bersabar dan menunggu kelapangan
serta terus menerus berdoa.
Sungguh para nabi dan orang-orang telah diuji: Di antara mereka ada yang
dipenjara, disakiti, diusir dari kampung halamannya, dicambuk, disiksa,
dimusuhi, dan dianiaya.
Sungguh penyakit telah menimpa Nabi Ayyub A.S dalam kurun waktu
yang lama; nabi Ya'qub A.S kehilangan anaknya dalam tempo yang lama;
nabi Yusuf A.S dipenjara; nabi Musa a.s diganggu dengan gangguan yang
parah dan beliau menghadapi musuh yang sombong lagi keras kepala; nabi
Muhammad SAW hidup dalam keadaan yatim dan miskin, beliau
didustakan dan dikatakan sebagai penyihir, orang gila dan penyair, beliau
diolok-olok, dilempar dengan jeroan onta di pundaknya, dan dikeluarkan
dari kampung halamannya, dan orang-orang yang beliau cintai dan para
sahabat beliau wafat meninggalkan beliau untuk selamanya; dan para
sahabat disiksa dan mereka menghadapi kesulitan; dan sungguh para
ulama dan orang-orang setelah diuji di setiap waktu dan tempat.
14. Anda harus mengetahui bahwa (adanya) ujian dan cobaan itu lebih baik
bagi anda dari pada kenyataannya
15. Anda harus mengetahui bahwa ujian dan cobaan adalah Jalan para nabi,
para wali, dan para pembesar
“Dan seperti itulah, kami telah mengadakan bagi tiap-tiap nabi, musuh
dari orang-orang yang berdosa. dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi
Petunjuk dan penolong”.
Hadits Riwayat Salih Al Bukhari dan Tirmidzi dari Aisyah ra. Dia berkata
yang artinya
“ aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih dahsyat rasa sakitnya
daripada Rasulallah”
dan Dari Abu Hurairah Ra, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau
bersabda,
Apa yang telah kami Sebutkan adalah sebagai contoh yang menjelaskan
kepada anda ada dari sela-selanya bahwa di dalam dzikir terdapat
perlindungan dari gangguan setan dan benteng penjagaan dari musibah
musibah dan keburukan .Contohnya sangat banyak sekali dan doa-doanya
pun melimpah. maka berantusias lah untuk berdoa dan berdzikir dan
tambah terus intensitasnya, dengan izin Allah, anda akan mendapatkan
perlindungan dan benteng dari banyaknya keburukan-keburukan dan
berbagai musibah.
Jauhkan diri dari dosa dan membersihkan rumah dari segala sarana
yang merusak, karena itu dapat mendatangkan berbagai keburukan.
17. Harus mengetahui bahwa ujian dan cobaan merupakan jalan kemenangan
dan kemapanan
Maka tahapan yang dilalui oleh kehidupan orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang berjihad dari kalangan para ulama dan juru dakwah
yaitu orang-orang yang jujur dalam Dakwah Iman dan yang berhasil
dikaruniai oleh Allah amanah memimpin manusia dengan Islam, adalah
tahapan masa cobaan, kemudian kesabaran dan berakhir dengan
kesuksesan.
18. Anda harus mengetahui bahwa rencana jahat akan kembali kepada
pelakunya
Janganlah Anda berdukacita dan bersedih hati dari rencana makan sehat
yang dihadapkan kepada anda, dan tipu daya yang diatur untuk anda,
karena ia akan berdampak buruk dan mengakibatkan kehancuran bagi
pelakunya. cukuplah Allah sebagai penolong, penjaga, dan dzat yang
Maha Mengetahui Dan Dia Maha Meliputi apa yang mereka perbuat.
“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa kecuali orang yang
merencanakannya sendiri” surat Fathir ayat 43
Anda harus mengetahui bahwa bahaya dan manfaat ada ditangan Allah
kendali segala urusan ada ditangan Allah dan selainnya hanyalah sebab-
sebab yang Allah SWT sendiri telah mentakdirkan nya
Bahaya dan manfaat semuanya berada ditangan Allah; urusan adalah urusannya,
kerajaan adalah kerajaannya, dan kepadanyalah segala urusan dikembalikan. di
tangannya lah kemuliaan dan hinaan, bahaya dan manfaat. dia mengangkat dan
menurunkan, memegang dan melepas, maka Tidak seorangpun yang mampu
membahayakan Anda kecuali dengan seizin Allah, dan Tidak seorangpun yang
dapat memberikan manfaat kepada anda kecuali dengan seizin Allah. tidak ada
yang dapat mencegah apa yang dia berikan dan tidak ada pula yang dapat
memberi apa yang dia cegah
semua makhluk berada dibawah kendali dan penguasaan Allah. mereka tidak
berhak sedikitpun dalam suatu urusan, kecuali apa yang Allah telah mentakdirkan
nya untuk mereka, membuat mereka mampu melakukannya dan menguatkan
mereka atasnya
“Jika Allah melimpahkan sesuatu kaum mudharatan kepadamu, maka tidak ada
yang dapat menghilangkannya kecuali dia, dan jika Allah menghendaki kebaikan
bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-nya” Yunus 107
maka kebahagiaan manakah yang ditambahkan kepada jiwa oleh aqidah ini,
keberanian macam manakah yang dicangkok oleh hati-hati yang beriman bahwa
segala urusan ada ditangan Allah, dan bahwa manusia tidak berwenang pada
urusan; kekuatan bumi seluruhnya akan Menghadang di hadapan manusia yang
memegang prinsip ini dan menjadikan keimanan ini diantara kedua sisinya
orang yang beriman itu harus menghadapi ujian. apabila ia memikulnya dan terus
maju, maka ujian-ujian itu akan berubah menjadi Karunia, dan kesukaran akan
berubah menjadi pertolongan. ini terbukti dikenal dengan eksperimen yang
khusus dan umum. karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba lebih
mementingkan keindahan Allah SWT ketimbang keridhaan makhluk,
menanggung beban dan kesulitan ujian yang demikian, dan bersabar atas ujian
nya, melainkan pasti Allah Maha membangkitkan dari ujian dan kesulitan itu
karunia kenikmatan dan kesenangan, cerita pertolongan sesuai dengan kadar apa
yang ditanggung dari keridhaan-nya, ketakutan-ketakutan nya berubah menjadi
keamanan, dan objek-objek kehancurannya berubah menjadi keselamatan,
kesukarannya berubah menjadi pertolongan, meletakkannya berubah menjadi
kenikmatan, ujiannya berubah menjadi karunia dan kemurkaan nya berubah
menjadi keridhaan. Duhai gagalnya orang-orang yang berpaling dan Duhai
hinanya orang-orang yang penakut.
oleh karena itu, tu dia melimpahkan berbagai macam bencana kepada seorang
hamba, karena sesungguhnya dia lebih mengetahui tentang kemaslahatannya,
maka cobaan dan ujian nya untuk nya dan larangannya, dari kebanyakan yang
diinginkan dan disenangi nya adalah kasih sayang Allah kepadanya, akan tetapi
seorang hamba disebabkan kejahilannya dan kezalimannya , dia menuduh
negatif kepada Tuhannya disebabkan cobaannya, sementara dia tidak mengetahui
kebaikannya kepadanya dengan cobaan dan ujian nya tersebut.
cobaan itu ibarat obat yang pahit yang ditegur oleh orang yang sakit, akan
memilih dan manfaat, dengan izin Allah.
seorang mukmin mengetahui dengan yakin bahwa cobaan itu lebih baik baginya,
karena berasal dari zat yang maha bijaksana lagi Maha Mengetahui, meskipun dia
merasakan kepedihan bencana. ini adalah perkara alami pada setiap Insan, yakni
Dia merasakan kepedihan bencana akan tetapi bersama dengan pengetahuan
ini, kepedihan kepedihannya akan terasa ringan, Bahkan mungkin bercampur
dengan sesuatu, berupa perasaan bahagia dan gembira, nomor kepedihan itu tidak
sirna 100 persen, kecuali dengan sirna dan berakhirnya bencana.
Apa saja yang menimpa kaum mukminin dari keburukan, ujian, dan penganiayaan
kan, dan Penganiayaan, tidak semua dengan yang menimpa orang-orang kafir dan
realita membuktikan yang demikian. demikian pula apa yang menimpa orang-
orang yang berbakti kepada Allah di dunia, tidak sama dengan gempa orang-orang
Durjana kasik dan zhalim
Barang siapa menanti terjadinya kematian, Niscaya dia memuji Allah atas
penjara( yang menimpanya). barangsiapa menanti diamputasi tangannya karena
suatu penyakit, niscaya dia memuji Allah atas operasi bedah yang Yang terjadi
padanya. Barangsiapa menanti terjadinya hilangnya semua hartanya, niscaya dia
Ridho dengan kerugian sebagiannya, dan begitulah seterusnya. Untuk itulah
persiapkan diri anda untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang anda awasi
dan nanti akan menimpa anda, niscaya anda akan mendapatkan kelegaan,
ketentraman, dan kemudahan.
Maka Sabda beliau, “ jagalah Allah”, berarti jagalah untuk Allah; batasan-
batasannya, hak-haknya, perintah-perintah dan larangan-larangan nya. dan cara
menjaganya adalah dengan mengerjakan segala perintahnya,Menjauhi segala
larangannya, memperhatikan batasan batasannya, maka jangan sampai melewati
batas dari apa yang diperintahkan dengannya dan diizinkan di dalamnya kepada
apa yang dilarang, maka barangsiapa melakukan yang demikian, Dia termasuk
kalangan orang-orang yang menjaga batasan-batasan Allah, itu orang-orang yang
disanjung oleh Allah dalam kitab nya.
Dia berfirman:
“Inilah yang dijanjikan kepadamu mu, ( yaitu) kepada setiap hamba yang selalu
kembali kepada Allah lagi memelihara ( semua peraturan-peraturannya). yaitu
orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang dia tidak kelihatan
olehnya, dan dia datang dengan hati yang bertaubat” (Qaf: 32 - 33)
Penjaga kepala dan apa yang berkumpul kepadanya, Termasuk di dalamnya
adalah menjaga pendengaran, penglihatan, dan lisan dari perkara-perkara yang
diharamkan. dan menjaga perut dan apa yang berhubungan dengannya itu
mencakup penjagaan hati dari terus menerus melakukan sesuatu yang haram.
Dia berfirman :
“Dan penuhilah janji kalian kepadaku, niscaya aku penuhi janjiku kepada kalian”
( al-baqarah 40)
“Karena itu, Ingatlah kalian kepadaku, percaya aku akan ingat pula kepada
kalian” ( al-baqarah : 152)
Dan dia berfirman,
“ jika kalian menolong agama Allah , niscaya Allah akan menolong kalian”
( Muhammad: 7)
Barang siapa yang menjaga Allah di masa muda dan kuatnya, niscaya Allah akan
menjaga kondisinya di masa tua dan lemahnya, memberikannya kenikmatan
dengan pendengaran, penglihatan, daya, kekuatan, & akalnya.
diantara Sebagian ulama terdahulu ada yang usianya telah melebihi 100 tahun,
dan dia begitu menikmati kekuatan dan asalnya. suatu hari dia melompat dengan
lompatan yang sangat kuat, kemudian dia ditegur dalam tindakannya tersebut,
maka dia Menjawab, “ anggota-anggota tubuh ini telah kami pelihara dari
kemaksiatan kemaksiatan di masa muda kami, memelihara nya untuk kami di
masa senja kami”
dan yang bertolak belakang dengan ini adalah bahwa sebagian kaum Salaf
apabila melihat seorang tua yang meminta-minta, maka dia berkata,
“ Sesungguhnya orang ini telah menyia-nyiakan Allah pada masa mudanya, maka
Allah pun menyia-nyiakannya pada masa senjanya “
Makalah seorang hamba menyibukkan diri dengan ketaatan kepada Allah, maka
sesungguhnya Allah akan menjaganya dalam kondisi itu. barang siapa yang
menjaga Allah, niscaya Allah akan menjaganya dari segala gangguan.
“ barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka dia telah memelihara dirinya.
dan barangsiapa yang menyia-nyiakan taqwa kepada Allah, maka dia telah
menyia-nyiakan dirinya, Allah tidak butuh kepadanya”
kesimpulannya, bahwa barangsiapa yang menjaga Allah, percaya Allah akan
menjaganya pada agama dan dunianya, dan Allah akan bersama dengannya pada
setiap keadaannya nya, meliputi dan menjaganya, menolong dan membantunya.
“ Dan apa saja musibah yang menimpa kalian, maka itu disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari
kesalahan-kesalahan kalian ( Asy-syura: 30)
maksudnya, ketahuilah bahwa itu terjadi karena takdir dari Allah dan
kebijaksanaannya kepada mereka, bahwa Allah memalingkan mereka dari
petunjuk disebabkan dosa-dosa yang telah mereka kerjakan di masa lampau.
tidaklah ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba yang kudeta,
disakiti dan ditindas oleh musuhnya, daripada melakukan taubat nasuha. dan
sinyal kebahagiaannya adalah dia mengarahkan pikiran dan pandangannya kepada
dirinya, dosa-dosa, dan aibnya, sehingga dia menyimpulkan diri dengan
mengintrospeksinya dan mengoreksinya serta dengan bertaubat dari segala dosa-
dosa. janganlah dia bertahan dalam fokuskan diri untuk memikirkan bencana
yang menimpa dirinya, Akan tetapi seharusnya dia melakukan Taubat dan
memperbaiki aibnya, dan allah-lah yang menolongnya, menjaga dan membela
nya, dan itu pasti akan berlaku. betapa bahagianya seorang hamba, Betapa
berkahnya Bencana yang menimpa dirinya, betapa indahnya pengaruh bencana itu
pada dirinya, Akan tetapi Taufik dan petunjuk itu ada ditangan Allah, tidak ada
yang dapat mencegah apa yang dia berikan dan tidak ada yang dapat memberi
apa yang dia Tahan.
“Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman ( dari dosa mereka)
dan membinasakan orang-orang yang kafir” ( Ali Imran 141)
Dan Allah SWT berfirman
“ Dan Allah berbuat demikian untuk menguji Apa yang ada di dada untuk
membersihkan apa yang ada di dalam hati kalian” ( Al Imran 154)
Maka berdasarkan nyala api yang membakar api fitnah dengan berbagai
bentuknya, cara klasifikasikanlah berbagai macam manusia. mereka terbagi
menjadi; orang-orang yang beriman lagi bersabar, orang yang mengaku ngaku
atau orang-orang yang munafik.
kalau sekiranya mereka diuji dengan ujian yang akhir terlebih dahulu, niscaya
mereka tidak akan berdaya dan menggelepar, akan tetapi Allah SWT menaikkan
mereka setingkat demi terdekat supaya keimanan mereka berkembang, bertambah,
dan semakin kuat
Allah SWT mendidik anda dengan cobaan. Anda tidak akan menjadi bijaksana,
sampai Anda sendiri mengalami cobaan dan merasakan kepedihan dan
kesusahannya, pada saat itu lah, anda akan menjadi tahu berbagai urusan,
berpengalaman dalam banyak peristiwa, dan memperhatikan berbagai Hikmah.
Jadi kesimpulannya, harus mendidik jiwa dengan musibah dan menguji kebulatan
tekad pada Medan kebenaran dengan ketakutan, Dan kesusahan, kelaparan, dan
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
cobaan-cobaan juga harus ada untuk menumpang tonggak penganut aqidah ini
dan menguatkannya. musibah-musibah akan menggerakkan kekuatan tersembunyi
dan potensi yang terpendam. musibah-musibah membuka jalan keluar dan
saluran-saluran pada hati, yang sebelumnya tidak diketahui oleh seorang
mukmin pada dirinya, kecuali setelah berada dibawah pukulan-pukulan berbagai
musibah
Untuk itulah, Allah telah menimpakan ujian dan cobaan supaya tampak dan
terbedakan orang orang yang berjihad, Berita-berita mereka menjadi terkenal,
sehingga tidak terjadi kerancuan di dalam barisan kaum muslimin, tidak pula
tersisa kesamaran perkara orang-orang munafik, dan tidak pula perkara orang-
orang lemah yang penakut.
inilah analisa sekilas terhadap sesuatu yang dimunculkan oleh ujian dan cobaan,
berupa pendidikan dan penyucian terhadap jiwa-jiwa yang beriman:
4. dengan ujian dan cobaan, hati akan bersih dari kedengkian, dendam,
kesombongan, penipuan dan selainnya dari berbagai penyakit yang
membinasakan. maka ujian dan cobaan menghancurkan dan melenyapkan
penyakit-penyakit itu dengan seizin Allah.
5. dengan ujian dan cobaan, hati akan menjadi kuat, sehingga tidak mudah
diguncang oleh angan angan dan khayalan, dan tidak mudah digetarkan
oleh intimidasi dan cerita bohong provokatif.
6. dengan ujian dan cobaan ma’rifat seorang hamba kepada Tuhannya akan
semakin kuat, dan ketergantungannya kepadanya semata tanpa selainnya
semakin bertambah.
7. dengan ujian dan cobaan, kelalaian akan lenyap dan perasaan diawasi oleh
Allah semakin kuat
8. dengan ujian dan cobaan, mata hati akan terbuka, hati akan hidup,
kebutaan akan sirna dan kegelapan akan kembali bercahaya
9. dengan ujian dan cobaan, hati akan menjadi lembut, tenang, khusyuk
kepada Allah dan kembali kepadanya
10. dengan ujian dan cobaan, akal akan berkembang, dan seorang hamba akan
mengetahui apa yang tidak diketahui oleh selainnya.
11. dengan ujian dan cobaan, budi pekerti seorang hamba akan menjadi luhur,
dan tabi’atnya akan semakin lembut.
12. dengan ujian dan cobaan, hati akan zuhud di dunia, dab mengetahui
kehinaan duia, dan mengetahui kehinaan dunia, dan bahwasanya dunia
adalah harta benda yang fana dan tidak berharga
BAB III
kesimpulan
Segala puji hanya milik Allah atas segala nikmat, Karunia, dan Taufik nya,
rangkuman ini disusun sedemikian rupa, singkat dan praktis, sehingga diharapkan
membantu anda untuk mengetahui pembahasan tentang Alquran.
rangkuman ini ditulis oleh seseorang manusia biasa yang penuh kekurangan dan
kekeliruan, Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca yang Budiman selalu
dinanti oleh penyusun agar lebih mendekati kesempurnaan.