Anda di halaman 1dari 5

RUMUS DAN ANALISA INDIKATOR IMUNISASI

1. MENENTUKAN JUMLAH SASARAN IMUNISASI


a. Menghitung Jumlah Sasaran Bayi
 Jika ada hasil pendataan yang akurat, kita bisa pakai data yang ada
 Perkiraan Jumlah Sasaran berdasarkan Angka Presentasi Kelahiran
(CBR)

CBR x Jumlah Penduduk

 Perkiraan Jumlah Sasaran (Kelurahan) berdasarkan Proyeksi

Jml bayi Kelurahan tahun lalu


X Jumlah bayi Kecamatan tahun ini
Jml bayi Kecamatan tahun lalu

 Perkiraan Jumlah Sasaran (RW) berdasarkan Proyeksi

Jml bayi RW tahun lalu


X Jumlah bayi Kelurahan tahun ini
Jml bayi Kelurahan tahun lalu

b. Menghitung Jumlah Sasaran Ibu Hamil

Sasaran Imunisasi Ibu Hamil = 1,1 x Jumlah Bayi

c. Menghitung Jumlah sasaran Wanita Usia Subur (WUS)

Jumlah Sasaran WUS = 21,9% x Jumlah Penduduk

d. Menghitung Jumlah Sasaran Anak SD Kelas 1


Berdasarkad data dari Kantor Diknas setempat untuk sasaran Imunisasi DT
dan campak

e. Menghitung Jumlah Sasaran Anak SD Kelas 2 & 3


Berdasarkad data dari Kantor Diknas setempat untuk sasaran Imunisasi TT
2. MENGHITUNG KEBUTUHAN VAKSIN
a. Menghitung Kebutuhan Vaksin yang Diperlukan

Sasaran x Target (95%)


Kebutuhan Vaksin BCG =
IP BCG Tahun lalu

Sasaran x Target (1 + 2 + 3)
Kebutuhan Vaksin DPT /HB =
IP DPT / HB Tahun lalu

Sasaran x Target (1 + 2 + 3 + 4)
Kebutuhan Vaksin Polio =
IP Polio Tahun lalu

Kebutuhan Vaksin HB - PID = Sasaran x Target (90%)

Sasaran Bayi x Target (90%) + Sasaran SD Kls 1 x Target 100%


Campak =
IP Campak Tahun lalu

(TT IH 1 + 2) + TT SD + TT WUS
Kebutuhan Vaksin TT =
IP TT Tahun lalu

Sasaran x Target (100%)


Kebutuhan Vaksin DT =
IP DT Tahun lalu

b. Menghitung Indeks Pemakaian Vaksin (IP)

Jumlah Suntikan (cakupan) yang Dicapai Tahun Lalu


IP Tahun Lalu =
Jumlah Vaksin yang Terpakai tahun Lalu
Target Cakupan Imunisasi
BCG : 95 %

Dpt/hb/hib 1 : 95 %

Dpt/hb/hib 2 : 90 %

Dpt/hb/hib 3 : 90 %

Polio 1 : 95 %

Polio 2 : 90 %

Polio 3 : 90 %

Polio 4 : 90 %

Hb 1 (0-7) : 95 %

Campak sd : 100 %

Dt sd : 100 %

Tt sd : 100 %

Tt wus : Sesuai target t1,t2,t3,t4 & t5

Tt1 ih : 90 %

Tt 2 plus : 80 % (tt2 + tt3 + tt4 + tt5)

Polio 4 : 90 %

Target cakupan minimal (UCI) : 87% semua suntikan


Penyimpanan vaksin
Penyimpanan vaksin pada lemari es rumah tangga
 Semua vaksin disimpan pada saha +2⁰C s/d +8⁰C
 Bagian bawah lemari es diletakkan cool pack sebagai penahan
dingin dan kestabilan suhu
 Peletakan dus vaksin mempunyai jarak minimal 1 – 2 cm atau satu
jari tangan
 Rak 1 : Vaksin HS (BCG, Campak, Polio) diletakkan dekat
evaporator
 Rak 2 : Vaksin FS (Hep.B, DPT/HB/Hib, TT, DT) diletakkan
berjauhan dengan evaporator dan sebagai pengontrol suhu
letakkan 1 buah thermometer dan 1 buah freeze tag.
 Rak 3 : Vaksin DT, TT dan pelarut (pelarut didinginkan minimal 12
jam sebelum dipakai)

Penyimpanan vaksin pada lemari es buka atas


 Semua vaksin disimpan pada suhu +2⁰C s/d +8⁰C
 Vaksin Polio, Campak dan BCG diletakkan dekat evaporator
 Beri jarak antara dus vaksin yang satu dengan dus vaksin yang
lainnya, agar ada sirkulasi udara
 Susunlah vaksin DPT/HB/Bib, Hept B, DT dan TT jauh dari
evaporator, berdekatan dinding depan lemari es
 Letakkan thermometer sebagai pengontrol suhu, walaupun
thermometer sudah ada pada setiap lemari es ini
 Letakkan freeze tag bersama vaksin DPT/HB, Hept B, DT dan TT
Penanganan vaksin jika lampu padam

 Periksa suhu pada thermometer, pastikan suhu +2⁰C s/d


+8⁰C
 Upayakan jangan membuka pintu refrigerator apabila tidak
penting
 Refrigerator yang berisi cool pack, pada saat listrik padam
maka akan berfungsi menahan dingin
 Hidupkan generator bila ada
 Bila tidak ada generator, siapkan cool pack, cold pack atau es
batu secukupnya kedalam refrigerator
 Tindakan ini hanya berlaku 2 X 24 jam
 Mencari informasi berapa lama aliran listrik akan normal
kembali
 Menghubungi Puskesmas lain untuk kemungkinan penitipan
vaksin
 Apabila listrik mati melebihi 2 X 24 jam, maka vaksin segera
dititipkan ke Puskesmas lain

Anda mungkin juga menyukai