A. Pengertian
Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus
yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah
(Sowden,et all.1996).
Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau
bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya
(FKUI,1965).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit yang patogen (Whaley & Wong’s,1995).
Dari ketiga defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Gastroentritis (GE)
adalah terjadinya peradangan pada lambung dan usus yang disebabkan oleh bakteri,
virus dan parasit yang pathogen dimana gejala yang umum terjadi adalah diare
(bentuk tinja yang encer) dalam frekuensi yang lebih banyak dari biasanya.
B. Klasifikasi
Gastroenteritis (diare) dapat di klasifikasi berdasarkan beberapa faktor :
1. Berdasarkan lama waktu :
a. Akut : berlangsung < 5 hari
b. Persisten : berlangsung 15-30 hari
c. Kronik : berlangsung > 30 hari
2. Berdasarkan mekanisme patofisiologik
a. Osmotik, peningkatan osmolaritas intraluminer
b. Sekretorik, peningkatan sekresi cairan dan elektrolit
3. Berdasarkan derajatnya
a. Diare tanpa dehidrasi
b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
c. Diare dengan dehidrasi berat
4. Berdasarkan penyebab infeksi atau tidak
a. Infektif
b. Non infeksif
5. Berdasarkan penyebab organik atau tidak
a. Organik adalah bila ditemukan penyebab anatomik, bakteriologik, hormonal,
atau toksikologik.
b. Fungsional merupakan bila tidak ditemukan penyebab organik.
6. Klasifikasi dehidrasi
Dehidrasi dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa parameter, yaitu :
a. Berdasarkan jumlah cairan tubuh yang hilang dan keadaan klinis pasien,
dehidrasi dapat diklasifikasikan kedalam 3 kelompok yaitu :
1) Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 % bb)
Gambaran kliniks : torgor kulit sudah mulai berkurang,suara serak, belum
jatuh dalam persyok.
2) Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 %bb)
Gambaran klinis : togor buruk, suara serak, pasien jatuh dalam presyok atau
syok,nadi cepat, napas cepat dan dalam.
3) Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10% bb)
Gambaran klinis : kelanjutan dari tanda dehidrasi sedang, kesadaran
menurun, otot-otot kaku., dan sianosis.
b. Berdasarkan bj (berat jenis) plasma
1) Dehidrasi ringan, (bj plasma 1,032 -1,040)
2) Dehidrasi sedang (bj plasma 1,028 -1,032)
3) Dehidrasi berat (bj plasma 1,025 -1,028)
C. Etiologi
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak meliputi infeksi enteral sebagai berikut :
1) Infeksi bakteri
Vibrio, ecoli, salomonela, shigela, complylobacter, virginia, aeromonas,
dll.
2) Infeksi virus
Enterovirus (virus echo, loksicicihie, plyomielitis) adenovirus,
rotavirus, aslecovirus, dll.
3) Infeksi parasit : cacing (oscaris, trichuris, dxyuris, strongloides)
protozoa (eutamoebo hystolitica, glardia lambia, trichomonashominis)
jamur (candida albicaus).
b. Infeksi parenteral : Infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti: otitis media
akut, tonsilitis, broncop, pneumonia, ensetalitis, dll. Keadaan ini terutama
pada bayi dan anak berumur dibawah 2 th.
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karohidrat : disakarida (intoleransi ketosa, maltosa dan sukrosa)
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan laktosa).
a. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
b. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak
yang lebih besar).(Abdul Latief, 2007)
D. Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis terdiri dari faktor infeksi, faktor malabsorbsi, faktor
makanan, dan faktor psikologis. Pertama, faktor infeksi akan mengalami reaksi
inflamasi sehingga terjadi peningkatan sekresi cairan dan elektrolit yang
menyebabkan isi rongga usus meningkat. Kedua, faktor malabsorbsi makanan di usus
menyebabkan tekanan osmotik meningkat dan terjadi pergeseran cairan & elektrolit
ke usus, sehingga juga meneybabkan isi rongga usus meningkat. Ketiga faktor
makanan, dimana faktor makanan disini adlah makanan yang beracun, basi maupun
alergi terhadap makanan dimana hal ini akan menyebabkan gangguan motilitas usus.
Keempat, faktor psikologis (cemas atau rasa takut yag berlebih) yang menyebabkan
adanya rangsangan simpatis dan juga terjadi gangguan motilitas usus. Gangguan
motilitas usus terbagi menjadi 2, yaitu hipermotilitas dan hipomotilitas. Hipermotilitas
akan menyebabkan terjadinya peningkatan sekresi air & elektrolit, sedangkan
hipomotilitas akan menyebabkan adanya pertumbuhan bakteri. Terjadinya
peningkatan di isi rongga usus, sekresi air dan elektrolit, serta adanya pertumbuhan
bakteri menyebabkan terjadi penyakit gastroenteritis.
Gastroenteritis memiliki gejala dehidrasi yaitu kehilangan cairan & elektrolit
tubuh dimana pada saat itu terjadi penurunan volume cairan ekstra sel dan juga terjadi
penurunan cairan interstesial yang menyebabkan turgor kulit menurun, maka dalam
hal ini timbul masalah yaitunya kekurangan volume cairan dan cemas pada kliennya.
Gejala yang kedua yaitu kerusakan mukosa usus yang menyebabkan si penderita
merasakan nyeri. Gejala yang ketiga adalah sering terjadinya defekasi yang
menyebabkan terjadi resiko kerusakan integritas kulit. Gejala selanjutnya adalah
terjadinya peningkatan eksresi sedangakan asupan nutrisi tidak terpenuhi, pada hal
terjadi ketidakseimbangan nutrisi.
E. Patway
F. Pengkajian
1. Wawancara
Identitas Klien, umur, jenis kelamin, agama, alamat, penanggung jawab
2. Keluhan Utama
Biasanya klien sering mengeluhkan Feces semakin cair, muntah, terjadinya
dehidrasi, dan berat badan menurun.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk rumah sakit dengan keluhan berat badan menurun dari
biasanya, nafas cepat, mudah letih dan sakit kepala. Klien juga tidak mau makan,
nyeri dada, cepat kenyang, nyeri abdomen, mual dan muntah, serta feses yang
encer.
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Biasanaya klien mengatakan pernah mengkonsumsi alkohol dan obat – obatan
seperti OAINS/NSAID, Kortikosteroid, Aspirin. Sering jajan disembarang tempat
sehingga kebersihannya tidak terjaga.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada keluarga klien yang menderita penyakit yang sama.
6. Riwayat kehamilan dan persalinan
Menjelaskan tentang keadaan ibu pada saat kehamilan (prenatal), persalinan
(natal) dan postnatal atau setelah anak lahir apakah telah mengalami infeksi tali
pusat atau keluhan lain. Dan bagaimana tahap tumbuh kembangnya.
7. Riwayat immunisasi
Menjelaskan jenis-jenis immunisasi apa saja yang diberikan dan pada saat usia
berapa immunisasi diberikan.
8. Riwayat nutrisi
Menerangkan tentang pemberian ASI dan PASI, pemberian makanan, jenis
makanan dan pada saat usia berapa makanan tersebut diberikan.
9. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan menjelaskan pertumbuhan fisik berat badan lahir, berat badan
sebelum sakit, berat badan sekarang, panjang badan, lingkar lengan atas, lingkar
dada, lingkar kepala. Perkembangan menjelaskan tentang motorik kasar anak
yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Motorik halus aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan
kegiatan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu, bahasa dan kecerdasan
anak, sosial dan kemandirian anak.
10. Pengkajian Pola Fungsional Gordon
1. Pola Persepsi – Manajemen Kesehatan
Biasanya klien tidak mengetahui penyebab penyakitnya, Kebersihan klien
sehari-sehari kurang baik.
2. Pola Nutrisi Metabolik
Biasanya klien tidak mau makan, dan klien mengalami penurunan berat
badan.
3. Pola Eliminasi
Biasanya klien BAB lebih dari 4 kali sehari, dan BAK jarang, tanda dehidrasi
mata tampak cekung, ubun ubun cekung pada bayi, bibir dan lidah kering,
tidak tampak air mata meskipun menangis, turgor berkurang yaitu bila kulit
perut dicubit tetap berkerut, nadi melemah sampai tidak teraba, tangan dan
kaki teraba dingin, kencing berkurang, rasa haus yang nyata sampai kejang
atau kesadaran menurun.
4. Pola Latihan dan Aktivitas
Biasanya klien mengalami gangguan aktivitas karena kondisi tubuh yang
lemah dan adanya nyeri akibat distensi abdomen, aktivitas klien dibantu
keluarga/ orang lain.
5. Pola Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan istirahat dan tidur karena adanya
distensi abdomen yang akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
6. Pola Persepsi dan Kognitif
Biasanya klien masih dapat menerima informasi namun kurang
berkonsentrasi karena nyeri pada abdomennya.
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Biasanya klien mengalami gangguan konsep diri karena kebutuhan
fisiologisnya terganggu sehingga aktualisasi diri tidak tercapai pada fase
sakit.
8. Pola Peran dan Hubungan
Biasanya klien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan peran
klien pada kehidupan sehari-hari mengalami gangguan (ex: tidak dapat
menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga).
9. Pola Koping – Toleransi Stress
Biasanya klien mengalami kecemasan yang berangsur-angsur dapat menjadi
pencetus stress.
10. Pola Nilai & Kepercayaan
Biasanya klien tidak dapat melaksanakan sholat seperti biasanya Karena
posisi klien dalam keadaan tirah baring.
G. Manifestasi Klinis
1. Nyeri perut ( abdominal discomfort )
2. Rasa perih di ulu hati
3. Mual, kadang-kadang sampai muntah
4. Nafsu makan berkurang
5. Rasa lekas kenya
6. Perut kembung
7. Rasa panas di dada dan perut
8. Regurgitasi ( keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba )
9. Diare, Demam, Membran mukosa mulut dan bibir kering, Lemah
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Tinja
Makroskopis dan mikroskopis.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila
diduga terdapat intoleransi gula.
Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
2. Pemeriksaan Darah
pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium, Kalium, Kalsium, dan
Fosfor ) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.
Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
I. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Medis
a. Pemberian cairan, jenis, cara dan jumlah pemberian cairan
b. Dietetik
Pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan
penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
c. Memberikan asi.
d. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,
mineral, dan makanan yang bersih
2. Obat-obatan
Berikan antibiotic, anti sekresi, dan anti spasmolitik
3. Keperawatan
Penyakit diare walaupun semua tidak menular (misal diare karena faktor
malabsorbsi), tetapi perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan perlengkapan
cuci tangan untuk mencegah infeksi (selalu tersedia disinfektan dan air bersih)
serta tempat pakaian kotor sendiri. Ini bertujuan untuk mempercepat penyembuhan.
J. Komplikasi
2. Dehidrasi
3. Renjatan hipovolemik
4. Kejang
5. Bakterimia
6. Mal nutrisi
7. Hipoglikemia
K. Analisa data
No Data Masalah Etiologi
peningkatan percepatan
kontak makanan dan air
dengan mukosa usus
Gea
Output cairan dan
elektrolit berlebihan
Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
L. Prioritas Masalah
1. Diare berhungan dengan implamasi gastrointestinal
2. Resiko kekuranga volume cairan berhubungan dengan diare
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidak mampuan mencerna makanan
M. Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan (NOC NIC