Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur marilah sama-sama kita ucapkan kepada Allah swt. yang
mana telah memberikan nikmat serta kesempatan kepada penulisan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini mengenai Tujuan Dan Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling.
Sholawat berangkaikan salam semoga tercurah dan terlimpaah kepada Nabi
Muhammad Saw. yangmana beliau telah meinggalkan Alquran dan Assunah untuk kita
pedomani dan akhlak beliau untuk kita teladani dalam kehidupan kita.
Tujuan penulisan ini adalah untuk menambah wawasan dan membantu pihak yang
ingin belajar Bimbingan dan Konseling sehingga dapat diharapkan dapat menerapkannya
didalam kehidupan sehari-hari.
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak. Namun, apabila ada
saran dan pendapat dari pembaca, kami menerima dengan lapang dada, demi perbaikan
penulisan ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Bimbingan dan
Konseling Bapak Akhir pardamean Harahap, M.Pd.I, yang telah membimbing dalam belajar
dan juga pembuatan tulisan ini.
Akhirnya Kepada Allah swt. kami mohon ampun dan kepada pembaca kami mohon maaf.
Amin!

Medan, 03 April 2019

Pemakalah

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. I

DAFTAR ISI............................................................................................................................ II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Bimbingan Konseling ......................................................................................... 2

1. Tujuan Umum ............................................................................................................. 2

2. Tujuan Khusus............................................................................................................. 3

B. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling ............................................................................ 6

a. Prinsip-Prinsip Umum ................................................................................................. 6

b. Prinsip-Prinsip Khusus ................................................................................................ 7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

B. Saran ............................................................................................................................... 9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dilahirkan dengan berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan untuk
mencapai kebahagiaan hidupnya. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa sekolah tidak
hanya berfungsi memberikan pengetahuan dalam hal belajar-mengajar di kelas, tetapi juga
dapat mengembangkan keseluruhan kepribadian anak. Oleh karena itu, guru harus
mengetahui lebih dari sekedar masalah bagaimana mengajar yang efektif, ia harus membantu
murid dalam mengembangkan seluruh aspek keprbadian dan lingkungannya. Untuk
melakukan hal tersebut seorang guru harus memiliki wawasan dan pemahaman tentang
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Maka dalam hal ini, setiap guru atau pun para
pembimbing di setiap hal, harus dapat mengetahui dan mampu menguasai setiap tujuan dan
prinsip-prinsip dari bimbingan dan konseling tersebut untuk membantu siswa agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, social, belajar dan karir.

Bimbingan pribadi dan sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi dan sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa, mandiri dan
bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dari bimbingan dan konseling?
2. Bagaimanakah prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?

1
BAB II

PEMBAHASAN
TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KONSELING

A. Tujuan Bimbingan Konseling

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) Tahun 2003 (UU No. 20/2003), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya
yang cerdas, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(Depdikbud, 2004:5).1

Sesuai dengan pengertian bimbingan dan konseling sebagai suatu upaya membentuk
perkembangan kepribadian siswa secara optimal, maka secara umum layanan bimbingan dan
konseling di sekolah haruslah dikaitkan dengan pengembangan sumber daya manusia.

Dalam rangka menjawab tantangan kehidupan masa depan, yaitu adanya relevansi
program pendidikan dengan tuntutan dunia kerja, maka secara umum layanan bimbingan
konseling adalah membantu siswa mengenal bakat, minat, kemampuan, serta memilih dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.

Secara umum dan luas, program bimbingan dilaksanakan dengan tujuana sebagai berikut:

a. Membantu imdividu dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi.


b. Membantu individu dalam mencapai kehidupan yang efektif dan produktif dalam
masyarakat.
c. Membantu individu dalam mencapai hidup bersama dengan individu-individu yang
lain.
d. Membantu individu dalam mencapai harmoni antara cita-cita dan kemampuan yang
dimilikinya.

1
Drs. Dewa Ketut Sukardi MBA, MM Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm. 44

2
Bimbingan dapat dikatakan berhasil apabila individu yang mendapatkan bimbingan itu
berhasil mencapai keempat tujuan tersebut secara bersama-sama.

2. Tujuan Khusus
Secara khusus, pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar
dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.

Bimbingan pribadi dan sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi dan sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa, mandiri dan
bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pendidikan. Bimbingan karir dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja
yang produktif. Secara lebih khusus, sebagaimana diuraikan Minalka (1971), Program
bimbingan dilaksanakan dengan tujuan agar anak bombing dapat melaksanakan hal-hal
sebagai berikut:

a. Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuan dirinya.


b. Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatan kerja, serta rasa
tanggung jawab dalam memilih suatu kemsempatan kerja tertentu.
c. Mengembangkan kemampuan untuk memilih, mempertemukan pengetahuna tentang
dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada dengan tanggung jawab.
d. Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.2

Dalam aspek tugas perkembangan pribadi dan sosial, layanan bimbingan konseling
membantu siswa agar:

1. Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal


kekhususan yang ada pada dirinya.
2. Dapat mengembangkan sikap psitif, seperti menggambarkan orang-orang yang
mereka senangi.
3. Membuat pilihan secara sehat.
4. Mampu menghargai orang lain.
5. Memiliki rasa tanggung jawab.
6. Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi.
7. Dapat menyelesaikan konflik.
8. Dapat membuat keputusan secara efektif.

2
Drs. Samsul Munir Amin, M.A Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2013 hlm. 39.

3
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dan sosial, dimaksudkan agar peserta didik
mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerima secara positif dan dinamis
sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Sebagai manusia yang normal, di dalam setiap
diri individu, selain memiliki hal-hal yang positif, tentu juga memiliki hal-hal yang negatif.

Dalam rangka sosial, peserta didik dimaksudkan dapat mrngenal lingkungannya secara
objektf, baik lingkungan sosial ekonomi, budaya yang sangat sarat dengan nilai-nilai dan
norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara
positif dan dinamis.

Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan dan konseling membantu
siswa agar:

1. Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.


2. Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
3. Mampu belajar secara efektif.
4. Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ujian.

Pribadi yang sehat yaitu apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan
mampu mewujudkan hal-hal yang positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu. Jika
seorang peserta didik mengenal dirinya kurang berprestasi dibandingkan dengan kawan-
kawannya, maka hendaknya ia tidak putus asa, rendah diri, dan sebagainya. Justru hendaknya
ia lebih bersemangat untuk mengejar ketertinggalannya itu dan meraih prestasi pada bidang
yang diminatinya.

Dalam aspek tugas perkembangan karir, layanan bimbingan konseling membantu siswa
agar:

1. Mampu membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam
lingkungan kerja.
2. Mampu merencanakan masa depan.
3. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
4. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.3

Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dan karir, dimaksudkan agar peserta
didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depannya sendiri,

3
Drs. Dewa Ketut Sukardi MBA, MM Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm. 45.

4
baik yang menyangkut bidang pendidikan, karir, maupun budaya, keluarga dan masyarakat,
melalui perencanaan masa depan ini, individu diharapkan mampu mewujudkan dirinya
sendiri dengan bakat, minat, intelegensi dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya.

Selain itu, tujuan yang hendak dicapai dalam pelayanan bimbingan dan konseling kepada
anak didik, juga memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:

1. Membantu anak bimbing agar dapt membuat pilihan pendidikan dan jabatan secara
bijaksana.
2. Membantu anak bimbing agar dapat melalui tahap-tahap transisi dilingkungannya
kedalam dunia kerja dengan baik.
3. Membantu anak bimbing agar memperoleh penyesuaian kepribadian yang baik.
4. Membantu anak bimbing agar memperoleh penyesuaian diri dengan baik dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
5. Menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa dan
mental.
6. Menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesopanan, tingkah laku, yang dapat
memberikan manfaat, baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja,
maupun lingkungan sosial alam sekitarnya.

Bimbingan berarti memberikan bantuan kepada seseorang ataupun kepada sekelompok


orang dalam menentukan pilihan secara bijaksana dan dalam menentukan penyesuaian diri
terhadap tuntunan-tuntunan hidup.

Dengan adanya bantuan ini, seseorang akan lebih mampu mengatasi segala kesulitannya
sendiri dan lebih mampu mengatasi segala permasalahan yang akan dihadapi dimasa-masa
mendatang. Usaha dan aktivitas dari bimbingan konseling mempunyai arah untuk mencapai
suatu nilai tertentu dan cita-cita yang hendak dicapai yang menjadi tujuannya.

5
B. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling
Prinsip yang berasal dari asal kata PRINSIPRA yang artinya permulan dengan suatu
cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung dari pemula itu. Prinsip
ini merupakam hasil perpaduan antara kajian teoritik dan teori lapangan yang terarah yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yanh dimaksudkan. Prinsip bimbingan dan
konseling menguraikan tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman
program pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau
aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah.

Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori dan


praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi penyelenggaraan
pelayanan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, prisip yang digunakan bersumber dari
kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia,
perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pegertian, tujuan,
fungsi, dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

Pemahaman tentang prinsip-prinsip bimbingan konseling sangat penting dan perlu


terutama dalam kaitannya dengan kepentingan penerangan dilapangan. Guru pembimbing
yang telah memahami secara benar dan mendasar prinsip-prinsip dasar bimbingan dan
konseling ini akan dapat menghindarkan diri dari kesalahan-kesalahan dan penyimpangan
dalam praktek pemberian layanan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip yang akan
dibahas adalah ditinjau dari prinsip-prinsip secara umum dan khusus. Prinsip khusus adalah
prinsip bimbingan yang berkenan dengan sasaran layanan, permasalahan individu, program
layanan, dan prinsip-prinsip yang berkenan dengan program layanan.

a. Prinsip-Prinsip Umum
1. Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlulah
diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek
kepribadian yang unik dan ruwet.
2. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual dari individu-individu yang
dibimbing untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.
3. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.

6
4. Masalah yang tidak dapat diselesaikan disekolah, harus diserahkan kepada individu
atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
5. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan
oleh individu yang dibimbing.
6. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.
7. Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan disekolah yang
bersangkutan.
8. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki
keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerja sama dengan para
pembantunya serta dapat dan bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna
diluar sekolah.
9. Program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk mengetahui
sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaian antara
pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu.

b. Prinsip-Prinsip Khusus
1. Prinsip-prinsip yang berkenan dengan sasaran layanan yaitu:
a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi.
b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu
yang unik dan dinamis.
c. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek
perkembangan individu.
d. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan
individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu yaitu:
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh
kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, di sekolah,
serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya
pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu dan kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan
bimbingan.

7
3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program layanan yaitu:
a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan
pengembangan individu. Karena itu, program bimbingan harus disesuaikan dan
dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan
individu, masyarakat dan kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang
pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.
d. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu adanya
penilaian yang teratur dan terarah.
4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan yaitu:
a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang
akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.
b. Dalam proses bimbingan dan konseling, keputusan yang diambil dan hendak
dilakukan oleh individu, hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan
karena kemauan atas desakan dari pembimbing atau pihak lain.
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Kerjasama antara pembimbing, guru dan orang tua amat menentukan hasil
pelayanan bimbingan.
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui
pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap
individu yang terlihat dalam proses pelayanan dan program bimbingan konseling
itu sendiri.4

4
Drs. Dewa Ketut Sukardi MBA, MM Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm. 39.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang bertujuan untuk membantu dan
membimbing seseorang dalam memecahkan masalahnya atau mengembangkan potensi
dirinya yang dilakukan oleh seorang konselor/guru kepada klien/muridnya sesuai dengan
asas-asas dan kode etik yang berlaku dalam bimbingan dan konseling.

Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) Tahun 2003 (UU No. 20/2003), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya
yang cerdas, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pemahaman tentang prinsip-prinsip bimbingan konseling sangat penting dan perlu


terutama dalam kaitannya dengan kepentingan penerangan dilapangan. Guru pembimbing
yang telah memahami secara benar dan mendasar prinsip-prinsip dasar bimbingan dan
konseling ini akan dapat menghindarkan diri dari kesalahan-kesalahan dan penyimpangan
dalam praktek pemberian layanan bimbingan dan konseling

B. Saran
Seorang konselor/guru pembimbing sebaiknya selalu memegang teguh asas-asas dan
kode etik bimbingan dan konseling dalam memberi pelayanan kepada siswanya, serta
senantiasa bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak kepribadian
yang luhur.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi, Dewa Ketut. 2010. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Amin, Samsul Munir. 2013. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.

10

Anda mungkin juga menyukai