net/publication/327349381
Pengaruh Madu terhadap Frekuensi Batuk dan Napas Serta Ronkhi pada Balita
Pneumonia
CITATIONS READS
0 1,222
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Diah Ayu Agustin on 23 October 2018.
ABSTRAK
Balita pneumonia mengalami batuk, napas cepat, dan ronkhi. Madu memiliki efek antimikroba dan antibodi yang dapat
menghambat pertumbuhan agen mikoba penyebab pneumonia. Tujuan penelitiaq: mengetahui pengaruh pemberian madu
terhadap frekuensi batuk, frekuensi napas, dan ronkhi balita pneumonia. Metode: Desain penel itian quasi-experimental:
pre-test-post-test, non-equivalent control group. Itmilah sampel 34 balita berdasarkan rumus besar sampel kategorik
berpasangan. Kelompok intervensi sejumlah 17 orang, diberikan madu murni 2,5 cc 30 menit sehelum anak tidur malam
(+ pukul 18.00) selama 3 hari. Kelompok kontrol sejumlah 17 orang diberikan airputih 2,5 cc30 menit sebelum anaktidur
malam (+ pukul 18.00) selama 3 hari. Pengukuran hasil penelitian dilakukan pada hari pertama sebelum perlakuan dan hari
keempat setelah perlakuan. Instrumen yang digunakan ialah timer, stetoskpp, lembar observasi, dan kuesioner. Analisis
data bivariat berpasangan menggunakan marginol homogenity, pair t test, dan Mc Nemar. Analisis data bivariat tidak
berpasangan menggunakan Kolmogorov Smimov, Fisher exact, dan independent t test.Hasilz Hasil penelitian menemukan
adanya pengaruh yang bermakna pada pemberian madu terhadap frekuensi batuk (p:0,001), frekuensi napas (p:0,0001),
dan ronkhi b:0,012) antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kesimpulan: Rekomendasi penelitian ialah perlu
menerapkan pemberian madu pada balita pneumonia untuk menurunkan batuk, frekuensi napas, dan ronkhi.
Kata Kunci: balita pneumonia, frekuensi batuh frekuensi napas, madu, ronkhi.
4
JP PN I Vol. 02/No. 0 /Ap ri l-J uli/20 1 7
1
46
Pengaruh Madu terhadap Frekuensi Batuk dan Napas seda Ronkhi
Tabel 't selisih frekuensi batuk, frekuensi napas, dan ronkhisebelum dan setelah perlakuan pada kelompok
kontrol dan kelompok intervensi (n='t 7)
Kelompok Kontrol Kelompok lntervensi
Variabel
Hari ke-l Hari ke-4 Sebelum Setelah
Frekuensi Batuk
Tidak pernah 0 1(5,e%) 0 10 (58,8%)
Kadang-kadang 5 (29,4o/o) 4 (23,5o/o) 4 (23,5o/oo 7 (41,2%)
Sering B (47,1Vo) 10 (sB,B%) 6 (35,3%) 0
Sering sekali 4 (23,5o/o) 2 (11,goh) 7 (41,2o/o) 0
p value 0,083 0,0001
Frekuensi Napas
Mean 46,4 41,7 45,9 33,4
Standar Deviasi 3,6 4,1 2,9 3,5
Mean difference 4,7 12,4
cr 95% 3,9 - 5,5 11,2 - 13,7
t 13 21,4
p value 0,0001 0,0001
Ronkhi
Tidak ada ronkhi 5 (29,4o/o) 7 (41,2o/o 1 (5,9%) 15 (88,2%)
Ada ronkhi 12 (70,60/0) 10 (58,8%) 16 (94,1o/o) 2 (11,8%)
p value 0,500 0,0001
47
J P P N I Vol. OAN o. 0 1 /April-J ul i/20 1 7
48
Pengarutt Madu terhadap Frekuensi Batuk dan Napas serfa Ronkhi
menurukan skor frekuensi batuk anak yang pemberian madu dilakukan untuk mengatasi
mengalami infeksi saluran pernapasan dan masalah bersihan jalan napas tidak efektif
penurunan skor frekuensi batuk anak lebih dan memenuhi kebutuhan oksigen yang
tinggi pada kelompok yang diberikan madu bertujuan untuk mempertahankan wholeness
daripada kelompok kontrol. (Warren et al., (keutuhan) dan mendukung adaptasi.
2007; Paulef a\.,2007i Cohen etal.,2012). Pemenuhan kebutuhan oksigen termasuk
Madu dapat meredakan batuk karena tindakan mencapai konservasi energi.
mempunyai efek menenangkan. Rasa manis Selain itu, tercapai pula konservasi integritas
madu menyebabkan refleks pengeluaran struktural karena terjadi pemulihan struktur
air liur meningkatkan sekresi lendir jalan parenkim paru yang mengalami inflamasi
napas dengan melumasi jalan napas dan sehingga dampak proses hospitalisasi dapat
menyingkirkan pemicu ya-ng menyebabkan diminimalkan. Anak menjadi Iebih nyaman
keringnya jalan napas pada batuk noproduktif dan stres orang tua berkurang, akhirnya
(Eccles, 2006; Bogdanov, 2O14). dapat tercapai konservasi nteg ritas pe rsona I
i
Pemberian madu pada balita pneumonia dan konservasi integritas sosial (Alligood,
juga berpengaruh terhadap penurunan 2010).
frekuensi napas cepat. Madu memiliki banyak Penurunan frekuensi batuk, frekuensi
khasiat antara lain antimikroba, antiinflamasi, napas, dan menghilangnya ronkhi yang
dan antibodi (Manyi-Loh, Clarke, & Ndip, signifikan dapat mengurangi lama rawat anak
2011; Bagde et al., 2013; Eteraf-Oskouei & sehingga lebih efektif dan efesien dari segi
Najafi, 2013; Alvarez-Suarez et al., 2014). ekonomi. Pemberian madu dapat memberikan
Efek antimikroba, antiinflamasi, dan antibodi kontribusi pada intervensi keperawatan
madu dapat menghambat pertumbuhan balita pneumonia, dan melandasi evidence
agen mikroba penyebab peradangan paru based nursing practice untuk menetapkan
sehingga ventilasi kembali normal dan kebijakan pemberian madu sebagai salah
frekuensi napas cepat dapat diturunkan. satu standar perawatan balita pneumonia.
Pemberian madu pada balita pneumonia Hasil penelitian menginspirasi institusi
berpengaruh terhadap ronkhi. Madu pendidikan keperawatan untuk men ingkatkan
dapat menghilangkan ronkhi karena efek kurikulum pemberian madu sebagai terapi
antimikroba dan antiinflamasi madu dapat komplementer/alternatif. Keterbatasan
menghambat perluasan radang paru yang penelitian ini data penelitian diambil pada
mengakibatkan produksi mukus berkurang satu rumah sakit saja.
dan kemudian menghilang sehingga pada
saat auskultasi tidak terdengar ronkhi (Manyi- SIMPULAN
Loh, Clarke, & Ndip, 2011; Bagde et a1.,2013; Pemberian madu berpengaruh terhadap
Eteraf-Oskouei & Najafi, 2013; Alvarez- frekuensi batuk, frekuensi napas, dan ronkhi
Suarez et a1.,2014). balita pneumonia. Rekomendasi hasil
Gejala batuk, frekuensi napas, dan bunyi penelitian ini adalah diharapkan institusi
ronki pada balita pneumonia saat pengkajian pelayanan mempertimbangkan intervensi
merupakan respons organismik terhadap pemberian madu sebagai suatu kebijakan
ancaman internal akibat invasi mikroorganisme dalam memberikan asuhan keperawatan
penyebab pneumonia. Masalah keperawatan pada anak dengan masalah pernapasan.
yang ada ialah bersihan jalan napas tidak I nstitusi pendid ka n keperawatan da n nstitu s i
i i
efektif dan pola napas tidak efektif. lntervensi pelayanan dapat bekerja sama dalam
49.
JPP N I Vol. 02/No. 01 /Apil-Juli/20 1 7
50
Pengaruh Madu terhadap Frekuensi Batuk dan Napas serfa Ronkhi
51