Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MODEL ALAT PENGASAP


Alat pengasapan ikan yang ada sekarang merupakan hasil pengembangan sebelumnya
untuk mendapatkan hasil ikan asap yang bermutu dengan waktu cepat, alat pengasapan secara
umum dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :
2.1.1 ALAT PENGASAP SEMI KONVENSIONAL
Alat tersebut berupa bangunan mirip rumah dengan kerangka kayu atau besi yang
terdiri atas dua bagian, yaitu bagian tungku terletak dibagian bawah dan tempat pengasapan
dibagian atas. Dinding dan bagian atas dibiarkan terbuka dan dibuat bersusun tiga, sedangkan
dinding tungku ditutup seng dan dipasang pintu untuk mengurangi asap dan panas yang
terbuang. Di atas tungku ditempatkan pelat baja berlubang untuk meratakan panas/asap. Alat
pengasap seperti itu boros karena banyak asap yang terbuang.
2.1.2 ALAT PENGASAP MODEL KABINET ATAU RUMAH
PENGASAP
Pengasap kabinet terdiri atas dua bagian, yaitu bagian bawah untuk tungku dan bagian
atas untuk ruang pengasapan. Konstruksinya dapat berupa kerangka besi siku, dinding, dan
atap dari pelat besi tipis. Dapat juga berupa perangkat kayu atau menggunakan dinding bata
yang permanen. Bagian tungku dan bagian pengasap dipasang pintu dan pada atap dipasang
tutup yang dapat diatur bukaanya. Di sekitar tungku diberi lubang-lubang untuk ventilasi
yang dapat ditutup. Ventilasi serupa dipasang diruang pengasap. Jarak antara lapisan ikan
paling bawah dengan tungku cukup sehingga api tidak menyentuh ikan secara langsung.
2.1.3 ALAT PENGASAP MODEL DRUM
Alat dibuat dari drum bekas ukuran 200 liter. Dasar drum dibuat berlubang agar udara
segar masuk dan untuk saran pembuangan abu, sedangkan dibagian atas pipa dibuat
cerobong. Antara tungku dan ruang pengasapan dibuat bersusun dengan ukuran tergantung
ukuran ikan dan cara penyusunan lain.
2.1.4 ALAT PENGASAP DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK
Bentuk seperti banguan rumah atau kamar biasa yang seluruhnya digunakan sebagai
ruang pengasap. Dinding dibuat dengan batu bata permanen, kayu atau bahan lain, sedangkan
atapnya dari seng atau asbes gelombang. Bagian belakang bangunan dipasang tungku dengan
model bermacam-macam. Dapat dibuat dari drum bekas ukuran 200 liter atau dengan tungku
batu bata. Bagian depan bangunan dipasang pintu lebar, sehinggap jika dibuka seluruh bagian
dalam ruang pengasapan akan tampak. Di dalam ruang pengasap dipasang rak-rak yang dapat
diputar (dipasang motor listrik) dan dapat ditarik keluar (dipasang roda dibagian bawahnya)
untuk menempatkan ikan. Rak tersebut dibuat dengan kerangka besi berbentuk kotak dengan
bagian tengah dipasang sumbu dari pipa besi. Sumbu itu kemudian dihubungkan dengan
motor listrik sehingga rak dapat diputar agar asap lebih merata.
2.1.5 PENGASAPAN TIDAK LANGSUNG
Model alat pengasapan tidak langsung adalah menempatkan tungku terpisah dari
ruang pengasap. Asap dari tungku dialirkan masuk ke dalam ruang pengasap melalui pipa
tujuannya agar asap yang masuk ke ruang pengasapan tidak panas (pengasapan dingin).
Melalui cara itu, masuknya panas dari tungku ke dalam ruang pengasap lebih mudah diatur
sehingga pengaturan suhunya lebih mudah dilakukan.

2.2 INTERNET OF THINGS (IOT)


Internet of Things (IoT) atau internet untuk segala merupakan sebuah konsep yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-
menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk
juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa
saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui
sensor yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things (IoT) mengacu pada
benda dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis
internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999
dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 PENDEKATAN DESAIN FUNGSIONAL


Rancang bangun peralatan ini terdiri dari lima komponen utama yaitu ruang
oven/pengasap, thermosetting digital, smoke blower supply, smoke circulation blower, dan
smoke filter dengan fungsi masing-masing :
3.1.1 RUANG OVEN/PENGASAP
Proses pengasapan ikan dilakukan pada ruang oven/pengasap dimana digunakan
udara panas dan asap sebagai sumber panas. Ruang oven dibuat dengan tipe tray drayer yang
terdiri dari 3 (tiga) rak sebagai tempat meletakkan ikan/bahan baku.
3.1.2 THERMOMETER DIGITAL
Thermometer digital digunakan untuk mengukur suhu operasi di dalam ruang
oven/pengasap. Thermometer digitl dapat mengukur suhu operasi dari 0°C hingga suhu
maksimum 250°C.
3.1.3 PRIMARY BLOWER
Berfungsi untuk mensuplai udara panas masuk ke dalam ruang oven. Primary Blower
berukuran 2 inch dengan kecepatan maksimum 8,3 m/s.
3.1.4 SECONDARY BLOWER
Berfungsi untuk menghisap asap dan udara panas yang telah melalui ruang oven
untuk kemudian disirkulasi kembali. Dari adanya sirkulasi, diharapkan asap dan udara panas
dapat digunakan secara berulang sehingga panasnya dapat dimanfaatkan secara lebih efektif.
Dampak lainnya adalah asap buang keluaran lemari asap akan lebih bersih dari zat polutan.
3.1.5 SMOKE FILTER
Filter digunakan untuk mengurangi kadar zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam
asap hasil pembakaran tempurung kelapa. Dengan penggunaan filter, diharapkan hanya panas
dan zat-zat yang dibutuhkan dalam proses pengasapan saja yang tersisa

3.2 PENDEKATAN STRUKTURAL


Alat pengasapan tipe kabinet (model oven) ini umumnya sama dengan alat
pengasapan kabinet lainnya. Lemari pengasap ini terbagi atas tiga ruang utama yaitu ruang
asap, oven/ruang produk, dan ruang pengeluaran asap (cerobong). Rangka utama dan dinding
lemari asap dibuat dengan bahan stainless steel tipe 304 (Food Grade) setebal 0,5 inch yang
khusus digunakan untuk bahan makanan. Ruang bakar didesain dengan ukuran 50 x 30 x 20
cm berbentuk kotak dilengkapi dengan filter alami berupa karung goni yang berfungsi
sebagai penyaring debu dan asap sebelum masuk ke ruang oven/pengasap. Bagian ruang
pengasapan atau ruang produk didesai dengan ukuran 70 x 50 x 60 cm dilengkapi dengan dua
buah rak 60 x 40 cm dari stainless steel dengan jarak antara rak 30 cm. Kapasitas total ruang
pengasapan untuk menampung ikan adalah 3 kg. Sementara untuk kebutuhan sirkulasi
dipasang blower 3 inch yang dilengkapi dengan Dimmer untuk mengatur kecepatan putaran
motor blower.
Alat pengasapan ini bersifat Mobile atau mudah dipindahkan karena menggunakan 4
buah roda pada bagian bawah. Pintu alat pengasapan bersifat kedap udara/asap karena
dilapisi dengan karet yang tahan terhadap panas serta dilengkapi dengan jendela kaca untuk
mengontrol bagian dalam ruang pengasapan ketika pintu sedang tertutup. Tinggi keseluruhan
alat pengasapan diukur dari lantai ke atap dan cerbong asap adalah 125 cm.

Anda mungkin juga menyukai