Anda di halaman 1dari 3

MACAM – MACAM BOILER

PRAKTIK TEKNIK KONVERSI ENERGI

DISUSUN OLEH

Ayuni Lestari (061740411837)

Kelas : 6EGD

Dosen : Ir. Arizal Aswan, M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2020


BAB II

PEMBAHASAN

MACAM – MACAM BOILER


1. Boiler Pipa Api (Fire Tube Boiler)

Pada jenis boiler pipa api terjadi perpindahan panas dari gas panas menuju air
kemudian air berubah menjadi uap, hal ini dikarenakan gas panas hasil
pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa-pipa yang bagian luarnya diselimuti
air. Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik menghasilkan tekanan steam dan
kapasitas yang rendah. Susunan pipa dalam ketel ini dibuat pass per pass,
tujuannya agar perpindahan panas dari gas panas atau api ke air lebih efektif.
Artinya, arahnya dapat bolak-balik terhadap burnernya ketika gas panas melewati
pipa-pipa dalam ketel.
 Cara kerja
Proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan
dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi boiler
mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut
(Kurniawan.2013).
 Kelebihan
Proses pemasangan cukup mudah dan tidak memerlukan pengaturan yang khusus,
tidak membutuhkan area yang besar dan memiliki biaya yang murah.
 Kekurangan
Memiliki tempat pembakaran yang sulit dijangkau saat hendak dibersihkan,
kapasitas steam yang rendah dan kurang efisien karena banyak kalor yang
terbuang sia-sia.
2. Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler)

Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa sedangkan gas panas berada
diluar pipa. Boiler pipa air ini dapat beroperasi pada tekanan yang sangat tinggi
yaitu hingga lebih dari 100 Bar. Boiler pipa air memiliki karakteristik
menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Berdasarkan jenis
ketelnya, konstruksi yang dipasang dalam ketel dapat lurus dan melengkung.
Secara parallel dipasang pipa-pipa yang lurus di dalam ketel dihubungkan dengan
2 buah header. Secara horizontal diatas susunan pipa dipasang header yang
dihubungkan dengan drum uap. Susunan kedua header memiliki kecondongan
tertentu yang bertujuan dapat mengatur sirkulasi uap dalam ketel.
 Cara kerja
Proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan
memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan
terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih
dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan
temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater
baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang
mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut
di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan
terhadap tipe ini (Kurniawan.2013).
 Kelebihan
Memiliki kapasitas steam yang besar, niali efesiensi relatif lebih tinggi dan
tungku pembakaran mudah untuk dijangkau saat akan dibersihkan.
 Kekurangan
Biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan area yang luas dan
membutuhkan komponen tambahan dalam hal penanganan air.

Anda mungkin juga menyukai