Anda di halaman 1dari 5

Atopi pada Rihinosinusitis Kronis: Pengaruh pada Kualitas Hidup

Jacqueline Ho, MD1,2 , Raquel Alvarado, PhD1, Janet Rimmer, MD1,3,4, William A. Sewell, MDPhD2,5
and
Richard J. Harvey, MDPhD1,6

Rhinology and Skull Base Research Group, St Vincent’s Centre for


1

Applied Medical Research, University of New South Wales, Sydney,


Australia; 2St Vincent’s Clinical School, Faculty of Medicine, University
of New South Wales, Sydney, Australia; 3Woolcock Institute, University
of Sydney, Sydney, Australia; 4Faculty of Medicine, Notre Dame
University, Sydney, Australia; 5Immunology Division, Garvan Institute of
Medical Research, Sydney, Australia; 6Faculty of Medicine and Health
Sciences, Macquarie University, Sydney, Australia

Correspondence to: Jacqueline Ho, MD, Rhinology and Skull Base Research
Group, St Vincent’s Centre for Applied Medical Research, University of New
South Wales; 67 Burton St Darlinghurst NSW 2010, Australia; e-mail:
drjacquelineho@gmail.com

CRITICAL APPRAISAL

Deskripsi Umum

1. Desain : Desain penelitian ini cross sectional.


2. Subjek : Penelitian ini dilakukan pada subjek yangpasien dewasa yang
menderita rhinosinusitis kronis yang dilakukan operasi sinus endoskopik
berjumlah 446 orang.
3. Judul : Tepat, lugas, dan eksplisit
4. Penulis : Tertulis jelas beserta institusi asal
5. Abstrak : Jelas, singkat, merangkum isi penelitian
Analisis P-I-C-O
1. Population
Penelitian ini dilakukan di Macquarie University dan St. Vincent
Hospital, Sydney, Australia. Subjek penelitian cross-sectional ini terdiri dari
446 pasien dewasa yang menderita rhinosisnusitis kronis yang dilakukan
operasi sinus endokskopik (rata-rata berusia 49 tahun, 45.7% perempuan).
Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien berusia >18 tahun yang terdiagnosis
dengan Rhinosinusitis Kronis (RSK), gagal degan pengobatan (menurut
EP3OS), dan menjalani Functinal Endoscopic Sinus Surgery (FESS) sebagai
bagian dari pengobatan, serta berhenti menggunakan kortikosteroid sistemik
selama 4 minggu sebelum operasi. Kriteria eksklusi yang digunakan adalah
pasien yang memiliki imunodefisiensi, gangguan koagulasi, kehamilan, klasik
alergik fungal sinusitis, kistik fibrosis, penggunaan kortikosteroid oral dalam 4
minggu terakhir, penggunaan omalizumab sebelumnya, dan penggunaan
imunoterapi sebelumnya.

2. Intervention
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi.

3. Comparison
Penelitian ini membandingkan kualitas hidup pasien rhinosinusitis
kronis dengan atopi dan yang non-atopi, dengan cara membandingkan hasil
Nasal Symptom Score (NSS) dan Sino-Nasal Outcome Test (SNOT-22).

4. Outcome
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi perbedaan
kualitas hidup antara pasien rhinosinusitis kronis dengan atopi dan non-atopi.
Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup
pasien rhinosinusitis kronis dengan atopi dan non-atopi.
Analisis V-I-A

1. Validity :

1a. R-Was the assignment of patients to treatments randomised? Yes.

Pada bagian metode penelitian, dicantumkan bahwa alokasi

pengelompokan dan randomisasi dilakukan secara tertutup dan

tersembunyi

1b. R-Were the groups similar at the start of the trial? Yes.

Pada bagian hasil penelitian, dicantumkan tabel karakteristik kelompok yang

menbandingkan variabel-variabel perancu yang dapat mempengaruhi hasil

dari kedua kelompok yang dirandomisasi..

2a. A-Aside from the allocated treatment, were groups treated equally? Yes.

Pada bagian metode penelitian, dicantumkan bahwa setiap subyek

mendapatkan perlakuan yang sama.

2b. A-Were all patients who entered the trial accounted for? And were they

analysed in the groups to which they were randomized? Yes.

Pada bagian metode dan hasil penelitian, dicantumkan bahwa jumlah

pasien yang dilakukan follow up dnegan kuisioner NSS dan SNOT-22.

3. M-Were measures objective or were the patients and clincians kept “blind”

to which treatment was being received? Yes.


Pada bagian metode penelitian, dicantumkan bahwa pada penelitian

diberlakukan sistem double-blinding dimana petugas kesehatan yang terlibat dan

pasien tidak mengetahui alokasi perlakuan yang diberikan.

2. Importance

What is the measure, and what does it mean?

Pada hasil penelitian tersebut, measure yang digunakan adalah perbedaan

kualitas hidup antara pasien rhinosinusitis kronis dengan atopi dan non-atopi.

Penelitian tersebut membandingkan kualitas hidup yang dimiliki oleh pasien

rhinosinusitis kronis dengan menggunakan NNS dan SNOT-22. Alat ukur tersebut

merupakan kuisioner yang berisi keparahan gejala yang dialami penderita

rhinosinositis kronis. Status atopi dari pasien dapat mempengaruhi hal tersebut. Dalam

penelitian tersebut hasil yang diperoleh dapat menggambarkan perbedaan kualitas

hidup yang dimiliki oleh pasien rhinosinusitis kronis yang memiliki atopi dan tanpa

atopi berdasarkan gejala-gejala klinis yang dialami oleh pasien. Penelitian ini dapat

membantu memilih tatalaksana lebih lanjut untuk pasien rhinosinusitis kronis dengan

status atopi.

Does the result reliable?

Pembaca meyakini kebenaran dari hasil dalam jurnal ini karena peneliti
telah mengolah dan menganalisis hasil dengan baik dan terperinci. Peneliti juga
telah melakukan telaah studi dengan berbagai literatur yang dicantumkan.
Peneliti juga sudah pernah mempublikasikan artikel original dan
mencantumkan alamat korespondensi.
3. Applicability :

a. Is my patient so different to those int the study that the results cannot

apply? No.

Pasien-pasien yang didapatkan di lingkungan fasilitas kesehatan primer

yang datang dengan gejala dan tanda rhinosinusitis kronis tidak beda

jauh dengan pasien-pasien pada penelitian. Beberapa pasien yang

datang ke fasilitas kesehatan primer juga memiliki riwayat atopi yang

berpengaruh.

b. Is the treatment feasible in my setting? Yes.

Pengobatan perlakuan pada penelitian sangat dapat digunakan dalam

lingkungan dan praktik medis sehari-hari.

c. Will the potential benefits of treatment outweigh the potential harms

of treatment for my patient? Yes.

Penatalaksanaan dari rhinosinusitis kronis memerlukan pertimbangan

dari kondisi medis pasien. Pasien rhinosinusitis dengan riwayat atopi

memerlukan tatalaksana dan perlakuan khusus agar kualitas hidup bisa

tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai