Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“ISOLASI(EKSTRAKSI) DNA”

Disusun oleh:

Nama : Fatimah Azahara

NPM :1908260101

Kelompok : A5

Dosen pembimbing :

• dr.Isra Thirty,M.Biomed

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA 2019


BAB I
Pendahuluan

1.1 Tujuan pratikum


1.1.1 Tujuan Umum :

❖ Membuktikan adanya DNA


1.1.2 Tujuan Khusus :

❖ Membuktikan adanya DNA pada sel darah manusia


❖ Memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat

1.2 Landasan Teori

DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi
untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan. DNA
terdapat di nukleus, mitokondria, dan kloroplas. Satu sel memiliki DNA yang
merupakan materigenetik dan akan diturunkan pada keturunannya. DNA dapat
diisolasi, baik pada manusia maupun tumbuhan. Isolasi DNA merupakan
langkah tepat untul mempelajari DNA. Molekul DNA dalam satu sel dapat
diekstraksi atau diisolasi untuk berbagai macam keperluam seperti amplifikasi
dan analisis DNA melalui elektroforesis.

Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan
lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Prinsip utama dalam isolasi DNA
ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan
padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Ada beberapa hal
yang perlu di perhatikan dalam proses isolaso DNA antara lain harus
menghasilkan DNA tanpa adanya kontaminan seperti protein dan RNA;
metodenya harus efektif dan bisa dilakukan untuk semua spesies metode yang
dilakukanbtidak boleh mengubah struktur dan fungsi molekul DNA; dan
metodenya harus sederhana dan cepat.
BAB II
Metodologi Pratikum
2.1 Waktu dan Tempat

Pratikum “Isolasi(ekstraksi) DNA” dilakukan di laboratorium Biokimia


Fakultas Kedokteran Universitas muhammadiyah Sumatera utara pada hari senin,
2 Desember 2019.

2.2 Alat dan Bahan


a. Alat
1. Tabung microcentrifuge 1,5 ml steril
2. Micropipet
3. Sentrifuge 13.500 rpm (13.500 – 16.000 x g)
4. Vortex
5. Pipet otomatis
6. Kertas absorbent

b.B ahan
1. Zat anti coagulant (EDTA, heparin atau citrate)
2. 1 ml darah (whole blood)
3. 900 ml “Cell Lysis Solution”
4. 300 ml “Nuclei Lysis Solution”
5. 100 ml “Protein Precipitation Solution”
6. Larutan RNA-ase 1,5 ml
7. 300 ml isopropanol
8. Ethanol
9. 100 ml “DNA Rehydration Solution”

2.3 Cara kerja pratikum


Cara Keraja Isolasi “genomic DNA” dari “whole blood”
1. Tabung microcentrifuge 1,5 ml steril (pertama) diisi dengan zat
anti coagulant (EDTA, heparin atau citrate) dan masukkan 1 ml
darah (whole blood) ke dalamnya.
2. Tabung microcentrifuge tersebut digoyangkan perlahan agar darah
dan zat anti coagulantnya bercampur dengan baik.
3. Dengan menggunakan micropipette, ke dalam tabung
microcentrifuge steril yang lain (kedua) diisikan sebanyak 900 ml
“Cell Lysis Solution”.
4. Pipetkan 300 darah dari tabung microcentrifuge pertama,
masukkan ke dalam tabung kedua yang berisi “Cell Lysis
Solution”. Tabung di bolak-balikkan 5-6 kali supaya larutannya
bercampur.
5. Tabung tersebut diinkubasi selama 10 menit pada temperature
ruang dan tabung dibolak-balikkan 2-3 kali selama masa inkubasi
agar lysis sel-sel darah merah berlangsung lebih baik.
6. Tabung microcentrifuge tersebut disentrifugasi pada 13.500 rpm
(13.000-16.000x g) selama 20 detik pada temperature ruang.
7. Supernatant dibuang sebanyak mungkin tanpa mengganggu pellet
putih yang tampak. Lebih kurang 10-20 1 cairan residu akan
tertinggal dalam tabung tersebut.
8. Tabung di vortex dengan kuat, sebentar (10-15 detik) agar supaya
endapan sel-sel darah putih tersuspensi kembali.
9. Sebanyak 300 “Nuclei Lysis Solution” ditambahkan ke dalam
suspense diatas, larutan dibuat bercampur dengan cara pipetkan
berulang-ulang sampai 5-6 kali untuk melysis sel-sel darah putih.
Solution akan menjadi “viscous”.
10. Jika terlihat gumpalan, maka inkubasikan tabung pada 370C
sampai gumpalan tersebut larut. Tabung didinginkan pada
temperature ruangan. Setelah dingin barulah ditambahkan kedalam
“Nuclear Lysis” ini 100 “Protein Precipitation Solution”
11. Ditambah sebanyak 100 “Protein Precipitation Solution”
kedalam larutan “Nuclear Lysate” dan tabung di vortex dengan
kuat selama 10-12 detik. Gumpalan protein kecil mungkin akan
terlihat.
12. Tabung disentrifugasi 13.500 rpm (13.000-16.000 x g) selama 3
menit, pada temperature ruangan. Pellet Protein yang bewarna
coklat tua akan terlihat.
13. Supernatant dipindahkan kedalam tabung microcentrifuge bersih
dan steril yang telah diisi dengan 300 isopropanol (temperature
ruangan).
14. Tabung dibalikkan perlahan-lahan beberapa kali supaya larutan
bercampur hingga terlihat DNA strands seperti benang-benang
putih.
15. Setelah itu tabung disentrifugasi pada 13.500 rpm (13.000-16.000
x g) selama 1 mentit pada temperature ruangan. DNA akan terlihat
sebagai pellet kecil yang putih.
16. Supernatant dibuang dan tambahkan 300 70% ethanol
(temperature ruang) ke dalam DNA tersebut. Bolak-balikkan
tabung perlahan beberapa kali untuk mencuci pellet DNA, tabung
disentrifuge lagi seperti pada langkah 15 diatas.
17. Dengan hati-hati aspirasikan ethanol (menggunakan micropipette),
jangan sampai pelletnya terbuang. Kemudian tabung diletakkan
secara terbalik diatas kertas absorbant dan keringkan di udara
selama 10-15 menit.
18. Terakhir tambahkan 100 “DNA Rehydration Solution” ke dalam
tabung tersebut dan rehidrasi DNA dengan mengginkubasi tabung
pada 650C selama 1 jam. Secara periodic, campurkan larutan
dengan cara menepuk tabung perlahan atau boleh juga dengan
membiarkannya pada 40C selama satu malam.
19. Larutan DNA dapat disimpan pada temperature 2 0C – 80C atau
pada temperature -200C untuk waktu yang cukup lama.
Bab III
Hasil dan Pembahasan
3.1 hasil
1. Pada cara kerja ke-7 setelah cara kerja ke-6, kami menemukan pellet
putih.(Berhasil)
2. pada cara kerja ke-9 setelah cara kerja ke-12,kami menemukan pellet
coklat.(Berhasil)
3. pada cara kerja ke-13 setelah cara kerja ke-14, kami menemukan
benang-benang putih yaitu DNA Strands.(Berhasil)
BAB IV

Kesimpulan dan saran

3.1 Kesimpulan
DNA ada pada sel darah manusia.Isolasi DNA dapat memisahkan DNA dari
bahan padat lainnya seperti protein dengan beberapa proses,yaitu
penghancuran(lisis),ekstraksi(pemisahan DNA) dan pemurnian

3.2 Saran

Hati-hati dalam melakukan aspirasi, atau sebaiknya tidak. Karena


ditakutkan DNA malah tersedot dan tertinggal di tip.
• Laporan Sementara
• Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai