Anda di halaman 1dari 12

Klasifikasi dan Faktor Risiko

Gagal Jantung
SGD 06 : Fatimah Azahara
Klasifikasi Gagal Jantung
Klasifikasi Gagal Jantung
Kelainan Struktural Kapasitas Fungsional
Jantung
Stadium A : Kelas I :
• Risiko tinggi menjadi gagal • (-) Batasan dalam melakukan
jantung. aktivitas fisik.
• (-) Gangguan structural • Aktivitas fisik sehari-hari
atau fungsional jantung tidak menimbulkan kelelahan,
• (-) Tanda atau gejala palpitasi atau sesak napas.
Stadium B : Kelas II :
• Telah terbentuk kelainan • Terdapat Batasan aktivitas
structural jantung yang ringan.
berhubungan dengan • (-) Keluhan saat istirahat
perkembangan gagal • Aktivitas fisik sehari-hari
jantung menimbulkan
• (-) Tanda atau gejala. kelelahan,palpitasi atau
Klasifikasi Gagal Jantung
Kelainan Struktural Jantung Kapasitas Fungsional
Stadium C : Kelas III :
• Gagal jantung simtomatik • Terdapat Batasan aktivitas
• Berhubungan dengan bermakna
penyakit struktural • (-) Keluhan saat istirahat
jantung yang mendasari • Aktivitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan,
Stadium D : palpitasi
Kelas IV : atau sesak napas
• Penyakit jantung • (-) Melakukan aktivitas
structural lanjut fisik tanpa keluhan.
• Gejala gagal jantung yang • Terdapat gejala saat
sangat bermakna saat istirahat.
istirahat walaupun sudah • Keluhan meningkat saat
mendapat terapi medis melakukan aktivitas
Klasifikasi Gagal Jantung
 Gagal Jantung Akut

• Sama dengan gagal jantung kiri


• Disebabkan oleh kegagalan mempertahankan curah
jantung yang terjadi mendadak
• Gambaran klininsnya didominasi oleh edema paru
akut, terdapat bendungan paru, hipotensi dan
vasokontriksi perifer dengan penurunan perfusi
jaringan.
Klasifikasi Gagal Jantung
 Gagal Jantung Akut

• Tanda dan Gejalanya : sesak nafas yang hebat, cepat


letih (fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak
jantung cepat (tachycardia), batuk-batuk serta
irama degup jantung tidak teratur (Arrhythmia),
Lemas, berdebar-debar, pembesaran jantung,
keringat dingin, takikardia, kongesti vena pulmonalis,
ronchi basah dan wheezing, terdapat bunyi jantung
III dan IV gallop, cheynes stokes.
Klasifikasi Gagal Jantung
 Gagal Jantung Kronik

• Secara garis besar sama dengan gagal jantung kanan


• Disebabkan karena curah jantung turun secara bertahap.
• Ditandai dengan adanya edema perifer, asites, dan
peningkatan tekanan vena jugularis. ; cenderung
mengakibatkan pengumpulan darah yang mengalir ke
bagian kanan jantung
• Menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki,
tungkai, perut (ascites) dan hati (hepatomegaly)
Klasifikasi Gagal Jantung
 Gagal Jantung Kronik

• Tanda dan Gejala : Oedema, anoreksia/ perut kembung,


nausea, ascites, tekanan vena jugularis meningkat,
hepatomegali, hipertofi jantung kanan, irama gallop
ventrikel dan atrium kanan, murmur, adanya tanda dan
gejala penyakit paru-paru kronik, hydrothorax , mual,
muntah, keletihan, detak jantung cepat serta sering
buang air kecil (urin) dimalam hari (Nocturia)
Klasifikasi Gagal Jantung
 Gagal Jantung Kongestif

• Gagal jantung kiri dan kanan


• Disebabkan gagal jantung kiri kronis menyebabkan hipertensi
pulmonal sekunder dan gagal jantung kanan
• Kegagalan biventricular kronis ini disebut gagal jantung kongestif
• Terjadi pembesaran jantung (kardiomegali dan regurgitasi mitral
atau tricuspid sekunder)
• Penurunan otot skelet (kheksia jantung) dan menyebabkan
fatigue, kelelahan, dan kelemahan
Klasifikasi Gagal Jantung
 Gagal Jantung Kongestif

• Tanda dan Gejalanya : Meningkatnya volume intravaskuler,


tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan curah
jantung pada kegagalan jantung, edema paru,edema perifer
dan BB bertambah, turunnya curah jantung, pusing, konfusi,
kelelahan, tidak bisa toleran terhadap panas dan latihan,
ekstremitas dingin, keluaran urine berkurang, retensi
natrium dan cairan, peningkatan volume intravaskuler
Faktor Risiko Gagal Jantung

Jenis Riwayat Hiperkolest Hiperglik


Usia Merokok Hipertensi
Kelamin Keluarga erolemia emia

Gagal Jantung
Referensi
1. Fabris D, Saito T, Yamada T, Sun X, Wilhite P, Yang CY. Current capacity and thermal
transport in carbon nanofiber interconnects. 4th IEEE Int Conf Nano/Micro Eng Mol
Syst NEMS 2019. 2019;848–53.

2. Purbianto, Agustanti D. ANALISIS FAKTOR RISIKO GAGAL JANTUNG DI RSUD dr.


H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG. J Keperawatan. 2015;XI(2):194–203.

3. Baransyah L, Rohman MS, Tony Suharsono. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap


Kejadian Gagal Jantung pada Pasien Infark Miokard Akut di Rumah Sakit dr. Saiful
Anwar Malang Livia Baransyah*, M. Saifur Rohman**, Tony Suharsono*. Maj Kesehat
FKUB [Internet]. 2016;1(4):1–6. Available from:
https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/42

Anda mungkin juga menyukai