Anda di halaman 1dari 2

`

Jika Aku Menjadi Penggerak Gerakan Kemasyarakatan

Dalam pelaksanaan sebuah gerakan kemasyarakatan, proses perencanaan dan


persiapan yang baik amat mempengaruhi manfaat yang akan dirasakan kedua belah pihak
yang terlibat didalamnya, yakni masyarakat serta peserta atau pelaksana kegiatan itu
sendiri. Contohnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan tempat, penentuan
stakeholder, anggaran, dan yang paling penting adalah pendekatan sesuai pola budaya
dari masyarakat di daerah terpilih untuk menggali isu kunci yang menjadi fokus utama
kegiatan.

Karenanya, tidak butuh waktu lama untuk menyimpulkan jika, layaknya pada
skenario leadership pada umumnya, seorang pemimpin gerakan masyarakat harus luwes
dalam bekerja sama dalam tim serta tegas juga adil dalam mengambil keputusan. Selain
itu, salah satu peran penting dari pemimpin gerakan masyarakat adalahmembangun kesan
pertama yang baik pada masyarakatnya. Oleh karena itu, kita tidak hanya harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik agar maksud dan tujuan kegiatan dapat diterima oleh
nalar masyarakat tanpa membuat masyarakat merasa seakan-akan mereka kaum
termarginalisasi yang tatanan hidupnya akan diobrak-abrik oleh sekumpulan mahasiswa
yang tahu-tahu mengetuk pintu rumahnya.

Seorang ketua kegiatan masyarakat juga harus mampu menjaga semangat para
anggotanya untuk menjaga empati dan peduli mereka serta berkomitmen yang terbaik
untuk membagikan kebaikan kepada masyarakat, dengan segala keterbatasan dan
perbedaan latar belakang sosial budaya yang ada. Ketika kondisi di lapangan tidak
memungkinkan mereka untuk menjalankan kegiatan sesuai rencana, seorang pemimpin
harus mempunyai strategi lain, atau "plan B", yang harus segera disampaikan kepada
semua anggota dan segera bisa dijalankan.

Meski amanah yang dipegang seorang pemimpin kegiatan masyarakat cukup


berat, hal ini seharusnya tidak menjadi momok bagi mahasiswa yang baru mulai
berkecimpung dalam bidang sosial kemasyarakatan. Hal yang lebih penting, bagiku,
adalah kepercayaan terhadap diri sendiri bahwa kita bisa membuat perubahan di mana
kita berada, terlepas dari jabatan atau posisi. Konsep inilah yang disebut Kepemimpinan
360 derajat -- dengan tekad yang kuat, tidak ada strata tertentu yang wajib dimiliki oleh
seseorang untuk menumbuhkan sifat pemimpin di dalam diri mereka.

Kalau boleh jujur, aku sendiri pun belum merasa cukup yakin akan kemampuan
diriku sendiri dalam menjadi pemimpin gerakan kemasyarakatan. Sebagai seorang yang
introver dan cukup pemalu, aku masih harus melatih keahlianku dalam mencairkan
suasana agar lebih nyaman dalam berkomunikasi dengan anggota masyarakat. Akan
tetapi, aku sendiri sangat tertarik dengan model-model pikiran, metode, maupun map
yang dapat kita gunakan dalam berkegiatan di masyarakat agar data dan insight yang kita
dapatkan dapat disusun dengan rapih. Oleh karena itu, aku bercita-cita agar kelak dapat
menjadi koordinator dari acara atau materi/metode dari sebuah gerakan kemasyarakatan.
`

Aku sendiri ingin agar bidang yang kupelajari di jurusan Teknik Lingkungan dapat
digunakan untuk membangun sarana air bersih dan persampahan yang berguna dalam
memperbaiki kehidupan masyarakat di desa. Saat ini, di HMTL sudah ada program Desa
Mitra – tentunya, aku akan coba mengoptimalisasi keahlianku dalam bermasyarakat dari
sana  Mohon doanya ya, dan terima kasih kakak-kakak dan teman-teman Bilik Sekolah
Pengmas VI!

Afiya Nadhifah Syarif

Anda mungkin juga menyukai