Anda di halaman 1dari 4

Diagnosis Keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap masalah kesehatan

atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial.Diagnosis
keperawatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan.Nah, sebagai seorang perawat, kita diharapkan untuk memiliki
rentang perhatian yang luas terhadap berbagai respon yang dilakukan oleh klien, baik pada saat klien sakit
maupun sehat.Respon-respon tersebut merupakan reaksi terhadap masalah kesehatan dan proses
kehidupan yang dialami klien. Sehingga, diharapkan perawat mampu menangkap dan berfikir kritis dalam
merespon perilaku tersebut.Masalah kesehatan mengacu pada kepada respon klien terhadap kondisi sehat-
sakit, sedangkan proses kehidupan mengacu kepada respon klien terhadap kondisi yang terjadi selama
rentang kehidupannya dimulai dari fase pembuahan hingga menjelang ajal dan meninggal yang
membutuhkan diagnosis keperawatan dan dapat diatasi atau diubah dengan intervensi keperawatan .
(Referensi : Christensen & Kenney, 2009; McFarland & McFarlane, 1997; Seaback, 2006).

Diagnosis keperawatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Diagnosis Negatif dan Diagnosis Positif.

Diagnosis negatif menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga
penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat
penyembuhan, pemulihan dan pencegahan.

diagnosis ini terdiri dari Diagnosis Aktual dan Diagnosis Resiko.

1. Diagnosis Aktual

Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang
menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.

Tanda atau gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan divalidasi pada klien secara langsung.

2. Diagnosis Resiko

Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang
dapat menyebabkan klien beresiko mengalami masalah kesehatan.

Dalam penegakan diagnosis ini, tidak akan ditemukan tanda/gejala mayor ataupun minor pada klien,
namun klien akan memiliki faktor resiko terkait masalah kesehatan yang mungkin akan dialaminya
dikemudian hari.
3. Diagnosis Promosi Kesehatan

Diagnosis ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi
kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau optimal.

Komponen Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan memiliki 2 kompinen utama, yaitu Masalah (Problem) atau Label Diagnosis dan
Indikator Diagnostik.

1. Masalah (Problem)

Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari respon klien terhadap
kondisi kesehatan atau proses kehidupannya.Label diagnosis ini terdiri dari Deskriptor atau penjelas dan
Fokus Diagnostik.Deskriptor merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana suatu fokus diagnosis
terjadi. Beberapa deskriptor yang digunakan dalam diagnosis keperawatan diuraikan melalui gambar
dibawah ini.

2. Indikator DiagnostikIndikator diagnostik terdiri dari penyebab, tanda/gejala, dan faktor resiko dengan
uraian sebagai berikut.

a. Penyebab (Etiology)

Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan. Etiologi ini dapat mencakup 4
kategori, yaitu;

Fisiologis, Biologis atau Psikologis,

Efek Terapi/Tindakan,

Situasional (lingkungan atau personal)

Maturasional

b. Tanda (Sign) dan Gejala (Symptom)

Tanda merupakan data objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
dan prosedur diagnostik.Sedangkan gejala merupakan data subjektif yang diperoleh dari hasil anamnesis
atau pengkajian.

Tanda/gejala ini dikelompokan menjadi 2 kategori, yait Tanda/Gejala Mayor: Ditemukan sekitar 80% –
100% untuk validasi diagnosis.

Tanda/Gejala Minor: Tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan dapat mendukung penegakan
diagnosis.

c. Faktor Resiko (Risk Factor)


Merupakan kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kerentanan klien dalam mengalami masalah
kesehatan atau proses kehidupannya. Indikator diagnosis ini akan berbeda-beda pada masing-masing
macam jenis diagnosis.

Pada diagnosis aktual, indikator diagnostiknya terdiri dari penyebab dan tanda/gejala.Pada diagnosis
resiko, tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala, melainkan hanya faktor resiko saja.Pada diagnosis
promosi kesehatan, hanya memiliki tanda/gejala yang menunjukan kesiapan klien untuk mencapai kondisi
yang lebih optimal.

Proses Penegakan Diagnosis KeperawatanProses penegakan diagnosis (diagnostic process) adalah suatu
proses yang sistematis yang terdiri dari 3 tahap yaitu, analisis data, identifikasi masalah dan perumusan
diagnosis.Untuk perawat profesional yang telah berpengalaman, proses ini dapat dilakukan secara
simultan. Namun untuk perawat yang belum memiliki pengalaman yang memadai, setidaknya diperlukan
latihan dan pembiasaan untuk melakukan proses penegakan diagnosis secara sistematis.Proses penegakan
diagnosis keperawatan diuraikan sebagai berikut;

1. Analisis DataTahap pertama dalam proses penegakan diagnosis keperawatan adalah Analisis data yang
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ini.

a. Bandingkan data dengan nilai normal/rujukan

Data-data yang didapatkan dari pengkajian, bandingkan dengan nilai-nilai normal dan identifikasi
tanda/gejala yang bermakna, baik tanda/gejala mayor ataupun tanda/gejala minor.

Klasifikasi Diagnosis Keperawatan

International Council of Nurses (ICN) sejak tahun 1991 telah mengembangkan suatu sistem klasifikasi
yang disebut dengan International Classification for Nursing Practice (ICNP).Sistem klasifikasi ini tidak
hanya mencakup klasifikasi intervensi dan tujuan (outcome) keperawatan saja.Lebih dari itu, sistem
klasifikasi ini disusun untuk mengharmonisasikan terminologi-terminologi keperawatan yang digunakan
diberbagai negara diantaranya seperti ;

STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA

Aspek aspek yang dapat diobservasi dan diukur meliputi kondisi prilaku ataw kondisi pasien keluarga
ataw komunikasi sebagai respon terhadap intervensi keperawatan menunjukan status diagonis
keperawatan setelah dilakuakn intervensi keperawatan Proses standaar asuhan keperawatan terdiri dari

Pengkajian,diagnose ,intervensi implementaasi dan evaluasi

Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART

Spesific

Measurable
Attainable

Realistic

TimedSiki adalah SIKI adalah standar intervensi keperawatan indonesia yang akan menjadi standar
perencanaan keperawatan untuk seluruh perawat diindonesia untuk digunakan di RS, PKM, dan fasilitas
kesehatan lainnya.Sebagai seorang perawat, penting bagi kita memahami, menggunakan, dan
mengaplikasikan SIKI tersebut. saat ini di akademik masih menggunakan NIC sebagai
standarintervensidiindonesia, padahal harus disadari bahwa NIC adalah standar intervensi keperawatan di
dunia yang tentunya sangat berbeda secara kultur dan kebutuhan masyarakat diindonesia.

asuhan keperawatan merupakan pekerjaan mutlah seorang perawat, hanya saja disadari bahwa sebagian
besar perawat diindonesia masih bingung menggunakan dan menetapkan standar intervensi keperawatan
oleh karenanya PPNI mengeluarkan buku SIKI sebagai standar intervensi untuk perawat diindonesia.

Anda mungkin juga menyukai