1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Email: jurnalpsik.unitri@gmail.com
ABSTRAK
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur. Insomnia sering
dijumpai pada remaja yang mengakses jejaring sosial sehingga menyebabkan remaja
mengalami kurang tidur. Remaja yang mengalami stres kadang menggunakan media sosial
untuk menghibur diri sehingga melewatkan waktu untuk tidur malam. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada remaja pengguna
media sosial (facebook). Metode penelitian mengunakan desain korelasional dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 60
remaja berusia 13-15 tahun yang menggunakan media sosial (facebook) dengan penentuan
sampel penelitian menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner. Metode analisis data dengan uji spearman rank. Distribusi frekuensi
berdasarkan umur didapatkan 66,7 % berusia 13 tahun, sedangkan distribusi frekuensi
berdasarkanjenis kelamin diperoleh 35 (58,3 %) responden laki-laki dan berdasarkan
durasi penggunaan facebook yaitu 19 (31,7 %) responden menggunakan facebook
1jam/hari. Hasil penelitian membuktikan sebagian besar 51 (85,0%) remaja pengguna
media sosial (facebook) memiliki tingkat stress ringan dan 32 (53,3%) remaja pengguna
media sosial (Facebook) mengalami insomnia ringan. Sedangkan hasil uji spearman rank
didapatkan pvalue= (0,002) < (0,050), yang berarti ada hubungan tingkat stres dengan
kejadian insomnia pada remaja pengguna media sosial (facebook). Remaja diharapkan bisa
mengontrol kebiasaan menggunakan media sosial (facebook) yang berlebihan sehingga
terhindar dari stres yang bisa menyebabkan insomnia.
ABSTRACT
mengakses jejaring sosial sehingga rentang usia 12- 20 tahun, terbukti bahwa
menyebabkan remaja mengalami kurang mayoritas responden menyatakan bahwa
tidur. Walaupun sekedar mengakses kecanduan penggunaan media sosial telah
jejaring sosial dengan chatting atau membuat mereka mengalami insomnia,
berinteraksi dengan pengguna lainnya depresi, dan hubungan personal yang
sebelum jam tidur dapat mengganggu buruk dengan rekan- rekan mereka di
pola tidur, memicu insomnia, sakit kepala dunia nyata (Firman & Ngasis, 2012).
dan kesulitan interaksi. Insomnia Berdasarkan studi yang dilakukan
merupakan salah satu gangguan tidur oleh kementrian Komunikasi dan
yang paling seringdi jumpai. Biasanya Informatika yang bekerjasama dengan
timbul sebagai suatu gejala dari gangguan United Nations International Children’s
lain yang mendasarinya, terutama Emergency Fundation (UNICEF) pada
gangguan psikologis seperti kecemasan, tahun 2014 di Indonesia, hasil survei
depresi atau gangguan emosi lainnya menemukan fakta bahwa 98 % dari
(Ferrita, 2010). remaja yang di survei tahu tentang
Menurut hasil penelitian yang internet dan bahwa 79, 5 % diantaranya
dilakukan terhadap 6.919 remaja selama adalah pengguna internet, pencarian
tahun 2012 di portugis yang ditentukan informasi yang dilakukan sering di
berdasarkan kriteria Diagnostik dan dorong oleh tugas- tugas sekolah ,
Statistik Manual Gangguan Mental IV sedangkan penggunaan media sosial dan
didapatkan hasil bahwa prevalensi konten hiburan di dorong oleh kebutuhan
insomnia cukup tinggi yaitu 21,4% dan pribadi.
lebih tinggi pada jenis kelamin Adapun dampak yang di alami oleh
perempuan. Berdasarkan sebuah studi remaja yang mengalami insomnia yaitu
yang dilakukan oleh kelompok Advokasi dampak negatif misalnya konsentrasi
Common Sense media Amerika terhadap menurun, memicu rasa gelisah,
1.000 remaja berusia antara 13 sampai 17 mengalami gangguan kesehatan secara
tahun. Dua- pertiga responden dari survei umum akibat kelelahan, menurunnya
tersebut mengaku mereka berkirim pesan sistem imun sehingga bisa
setiap hari dimana setengahnya mengakibatkan kerusakan pada sel,
mengatakan mereka mengunjungi situs mempengaruhi kerja otak,dan bahkan
jejaring sosial setiap hari. dapat berujung dengan kematian. Selain
Adapun studi yang dilakukan oleh itu ada pula dampak positifnya yaitu
Associated Chamber of Commerce and membantu proses pembakaran kalori dan
Industry of India (ASSOCHAM) tahun bisa memicu terjadinya obesitas, karena
2012, dalam penelitian yang dilakukan pada keadaan tubuh yang kurang tidur
pada 2000 remaja di India dengan terjadi gangguan pada hormon yang
12
Nursing News Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Remaja Pengguna Media Sosial di MTS
Muhammadiyah I Malang
15
Nursing News Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Remaja Pengguna Media Sosial di MTS
Muhammadiyah I Malang
kegiatan karena memiliki jiwa penasaran atau masalah yang berkaitan dengan
yang lebih tinggi untuk mengetahui sekolah atau perasaan tertekan, atau
informasi di media sosial (Facebook) tingkah-laku (merasa depresi atau
(Wong, 2008). kesepian, atau mendapat masalah akibat
Stres yang dialami remaja lebih perbuatan sendiri).
dominan mengalami stres ringan yang Rasmun (2004), menjelaskan cara
disebabkan oleh remaja merasa kondisi mengendalikan stres yang bisa dilakukan
tubuh kadang-kadang tegang, cemas, oleh remaja dengan melakukan istirahat
kelelahan dan kurang istirahat. Pada cukup, menungkapkan perasaan dengan
remaja usia 13-15 tahun akan sering teman yang bisa dipercayai, bersikap
mengalami stress karena pada masa ini positif dan optimis serta melakukan
remaja belum mampu sepenuhnya liburan atau bersantai-santai dengan
mengendalikan permasalahan yang teman atau keluarga maupun
dihadapinya sehingga perlu adanya peran menggunakan media sosial (Facebook)
orang tau dalam memberikan bimbingan yang tidak berlebihan. Bagi remaja yang
kepada remaja (Soetjiningsih, 2004). memiliki beban tugas banyak harus bisa
Stress merupakan sebuah keadaan membagi waktu dalam pengerjaan tugas.
yang remaja alami ketika ada sebuah
ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan Kejadian Insomnia Pada Remaja
yang diterima dan kemampuan untuk Pengguna Media Sosial (Facebook)
mengatasinya. Stress terjadi apabila Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
stressor dirasakan dan dipersepsikan lebih dari separuh 32 (53,3%) remaja
sebagai ancaman sehingga menimbulkan pengguna media sosial (Facebook)
kecemasan yang merupakan awal dari mengalami insomnia ringan di MTs
gangguan kesehatan fisik dan psikologis Muhammdyah Tlogomas Malang.
yang berupa perubahan fungsi fisiologis, Insomnia merupakan kesukaran dalam
kognitif, emosi, dan perilaku. Pada memulai atau mempertahankan tidur
remaja usia 13-15 tahun sebagai seorang dengan faktor yang mempengaruhi
pelajar, stress yang dialami lebih banyak insomnia yaitu faktor fisik, faktor
disebabkan karena masalah pribadi, baik lingkungan, gaya hidup, faktor psikologis
dalam keluarga, lingkungan sekolah dan faktor psikiatris (Kaplan & Sandock,
maupun dalam kehidupan bermasyarakat. 2010).
Hawari (2001), menyebutkan bahwa Responeden mengalami insomnia
penyebab utama stress pada pelajar ringan kemungkinan didasarkan oleh
kebanyakan adalah masalah yang faktor gaya hidup dimana didapatkan
menyangkut teman sebaya, masalah sebanyak (47%) responden menggunakan
keluarga, hubungan dengan orang tua, Facebook sampai larut malam yang
17
Nursing News Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Remaja Pengguna Media Sosial di MTS
Muhammadiyah I Malang
20