Anda di halaman 1dari 1

Mineral, unsur anorganik penting dalam tubuh.

Kamu pasti pernah mendengar istilah mineral dalam sehari-hari. Mineral adalah zat gizi mikro yang
dibutuhkan tubuh. Tanpa mineral proses metabolisme tubuh akan mengalami gangguan bahkan bisa
menyebabkan berbagai penyakit.

Mineral terbagi atas dua tergantung pada konsentrasinya yaitu minelar makro dan mineral mikro.
Mineral makro biasayany dibutuhkan tubuh lebih dari 100 mg/hari dan sebaliknya mineral mikro
kurang dari 100mg/hari. Mineral makro adalah mineral yang terdapat pada tubuh manusia dengan
konsentrasi lebih besar dari 50 mg/kg berat badan. Sedangkan mineral mikro kurang dari 50 mg/kg
berat badan. Selain dari konsentrasinya yang membeddakan mineral makro dan mikro adalah
fungsinya. Besi yang memiliki konsentrai 60 mg/kg berat badan di dalam tubuh termasuk unsur dari
mineral mikro karena fungsi fisiologisnya.

Mineral makro sering dinyatakan sebagai elektrolit karena sebagian besar tersedia sebagai kation
(misalnya Mg2+) dan anion (misalnya Cl-). Mineral mikro merupakan kofaktor banyak enzim seperti
enzim kinase dan fosfatase serta kofaktor hormon.

Berikut fungsi dari mineral makro dan mikro :

1. Mineral makro
a. Pemeliharaan tekanan osmotik dan regulasi cairan dan keseimbangan elektrolit.
b. Regulasi tonus vaskular, fungsi saraf dan kontraksi otot.
c. Regulasi pH intraseluler.
d. Mineralisasi tulang dan gigi.
e. Oagulasi darah.
2. Mineral mikro
a. Metaloenzim, yaitu komponen penting dalam sistem perlindungan antioksidatif.
b. Metaloprotein non enzimatik.
c. Konstituen struktural hormon.

Berikut contoh mineral makro dan mikro :

1. Mineral makro : Kalsium, Magnesium, Kalium, Natrium dan Fosfat.


2. Mineral mikro : Kromium, Tembaga, Boron, Besi, Iodin, Zink, Mangan, dan Selenium

Referensi : Grober U. Pangabean JI, editor edisi Bahasa Indonesia. Mikro-Nutrient,


Penyelarasan Metabolik, Pencegahan dan Terapi. Jakarta: EGC;2009

Anda mungkin juga menyukai