Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen : NO.REVISI NO.Halaman:


03.05.01 00
1/3
RSIA ILANUR
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
STANDART OPERATIONAL 8 juni 2018
PROCEDURE Direktur

Dr. Bambang Putra


PENGERTIAN Anemia merupakan penurunan jumlah massa eritrosit sehingga
tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah cukup ke jaringan perifer.
TUJUAN Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan
terapi kasus anemia defisiensi besi

KEBIJAKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU dan


ANAK ILANUR No.01/RSIAILA/DIR/SK/04/2018 TENTANG
PELAYANAN UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK ILANUR
PROSEDUR 1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah ada lemah, lesu, letih, lelah, penglihatan
berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging, penurunan
konsentrasi, sesak nafas
1.2 Menggali informasi seputar faktor risiko, antara lain: ibu
hamil, remaja putri, status gizi kurang, faktor ekonomi
kurang, infeksi kronik, vegetarian
2. Pemeriksaan Fisik
2.1 Gejala umum
Pucat dapat terlihat pada: konjungtiva, mukosa mulut,
telapak tangan, dan jaringan di bawah kuku
2.2 Gejala anemia defisiensi besi
a. Disfagia
b. Atrofi papil lidah
c. Stomatitis angularis
d. Koilonikia
SOP
ANAMNESA & PEMERIKSAAN LUAR PADA PASIEN

No. Dokumen : NO.REVISI NO.Halaman:


RSIA ILANUR 03.05.01 00
2/3
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht),
leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi
(apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, feses rutin, dan
urin rutin
b. Pemeriksaan khusus (dilakukan di layanan sekunder):
serum iron, TIBC, saturasi transferin, dan feritin serum
c. Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
 Laki-laki: >13 g/dL
 Perempuan: >12 g/dL
 Perempuan hamil: >11 g/dL
4. Diagnosis
a. Anemia defisiensi besi
5. Diagnosis Banding
a. Anemia defisiensi vitamin B12
b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik
d. Anemia pada penyakit kronik
6. Terapi
a. Suplementasi dengan sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg
mengandung 66 mg besi elemental)
b. Konsultasi kepada DPJP bila:
 Hb < 9 g/dL
 KU buruk
c. Tranfusi darah bila Hb < 9 g/dL
7. Konseling dan Edukasi
a. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga
tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat
serta meningkatkan kualitas hidup pasien
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat berupa
SOP
ANAMNESA & PEMERIKSAAN LUAR PADA PASIEN

No. Dokumen : NO.REVISI NO.Halaman:


RSIA ILANUR 03.05.01 00
3/3
mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB kehitaman

Kriteria Rujukan
a. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb < 7 g/dL
b. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 7 g/dL)
c. Anemia aplastik, anemia hemolitik dan anemia
megaloblastik
d. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau
distres pernafasan)
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi VK

Anda mungkin juga menyukai