Anda di halaman 1dari 3

KLINIK BUNDA

BANYUMAS
Jalan Kulon No.591A RT 001 RW 002 Banyumas Kode Pos 53192
Telp. (0281)796490 email : klinik_bunda@yahoo.com

BUKTI ANALISIS KEBUTUHAN PENDIRIAN KLINIK

Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik, disebutkan bahwa : Klinik harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan dan ruangan, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.

Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing.
Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang diselenggarakan
masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio
jumlah penduduk.

Adapun di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas No. 10 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas Tahun 2011 – 2031, di Paragraf 1 Pasal 8
Ayat (3) huruf b, disebutkan, PKL (Pusat Kegiatan Lokal) Perkotaan Banyumas dengan fungsi
pelayanan utama berupa pemerintahan dan kesehatan di Kecamatan Banyumas. Sedangkan di
Pasal 76 Ayat (3) huruf a, juga disebutkan, diperbolehkan kegiatan permukiman, pendidikan,
jasa pemerintahan, pusat perbelanjaan skala kabupaten, dan kesehatan.

A. Persyaratan Lokasi

Lokasi pendirian Klinik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Geografis;
2. Aksesibilitas untuk jalur transportasi;
3. Kontur tanah;
4. Fasilitas parkir;
5. Fasilitas keamanan;
6. Ketersedian utilas public;
7. Pengelolaan kesehatan lingkungan; dan
8. Kondisi lainnya

Selain persyaratan tersebut, pendirian puskesmas harus memperhatikan ketentuan teknis


bangunan dan ruangan.

B. Persyaratan Bangunan

Bangunan Klinik harus memenuhi persyaratan yang meliputi:

1. Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan
tempat tinggal atau unit kerja lainnya.
2. Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan
dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang
termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.

C. Persyaratan Prasarana

Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas :

1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;


2. ruang konsultasi dokter;
3. ruang administrasi;
4. ruang tindakan;
5. ruang farmasi;
6. kamar mandi/wc;
7. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
8. ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan
9. sarana lainnya sesuai kebutuhan.

D. Persyaratan Peralatan

Peralatan kesehatan di Klinik harus memenuhi :

1. Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan.
2. Peralatan medis dan nonmedis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
standar mutu, keamanan, dan keselamatan.
3. Selain memenuhi standar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) peralatan medis harus
memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi
yang berwenang.
5. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan diagnosis, terapi dan
rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.

E. Persyaratan Ketenagaan
1. Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.
2. Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai
pelaksana pelayanan.
3. Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain dan tenaga non
kesehatan.
4. Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau
dokter gigi.
5. Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non kesehatan
disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
6. Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda Registrasi
dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin
sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat
Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi, menghormati
hak pasien, mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.
9. Klinik dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.

Demikianlah tentang persyaratan pendirian Klinik sesuai dengan Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik.

Anda mungkin juga menyukai