Anda di halaman 1dari 2

1.

Merger adalah proses penggabungan antara dua atau lebih perusahaan dan hanya ada satu
perusahaan yang dipertahankan. Perusahaan-perusahaan yang bergabung dan meleburkan
diri tidak mengalami likuidasi. Sedangkan perusahaan yang bertahan akan membeli semua
aset perusahaan yang di-merger. Akibatnya, perusahaan bertahan ini memiliki sedikitnya 50
persen dari total saham.Sementara itu perusahaan yang di-merger harus berhenti
beroperasi karena pemegang sahamnya sudah menerima uang tunai. Semua aktiva dan
pasiva dari perusahaan yang di-merger akan beralih ke perusahaan yang bertahan.
Sedangkan konsolidasi adalah peleburan dua atau beberapa perusahaan menjadi satu.
Berbeda dengan proses merger yang tetap mempertahankan satu perusahaan sebagai
entitas independen, proses konsolidasi tidak menyisakan perusahaan mana pun yang
meleburkan diri. Sebaliknya, proses ini menghasilkan satu perusahaan baru. Contoh proses
konsolidasi adalah pembentukan Bank Mandiri di tahun 1998 yang merupakan hasil
peleburan dari empat bank, yakni Bank Bumi Daya, Bank BDN, Bank Ekspor Impor, dan Bank
Bapindo.
2. Beberapa alasan perusahaan melakukan merger :
a. Alasan yang pertama adalah untuk meningkatkan dana. Banyak perusahaan tidak
memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal tetapi dapat memperoleh
dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Salah satu caranya yaitu perusahaan
tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi
sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan
kewajiban perusahaan.
b. untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang menginginkan
pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham maupun diversifikasi usaha
dapat melakukan penggabungan usaha melalui merger ataupun akuisisi. Dengan
penggabungan usaha ini, perusahaan dapat memperkecil resiko adanya produk
baru, sebab membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya memiliki
resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan
pasarnya. Selain itu, dengan melakukan penggabungan usaha maka perusahaan
dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
c. untuk mengakuisisi harta tidak berwujud. Penggabungan usaha juga dapat
melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud. Maka,
akuisisi atas hak paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian
manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi suatu penggabungan
usaha.
3. Jenis – jenis merger :
a. Merger horizontal adalah Adalah merger di antara dua atau lebih perusahaan
dimana semua perusahaan tersebut bergerak pada bidang bisnis (line of business)
yang sama
b. Merger vertikal adalah suatu gabungan di antara dua perusahaan atau lebih dengan
mana yang satu bertindak sebagai suplier bagi yang lainnya. Atau dapat dikatakan
fusi/merger vertikal ini terjadi apabila perusahaan bersatu dengan perusahaan
lainnya, yang mengerjakan lebih lanjut barang-barang yang dibuat oleh perusahaan
yang pertama
c. merger kon-generik adalah perusahaan yang bergabung saling berhubungan satu
sama lain yang mempunyai kesamaan sifat produksinya, tetapi belum dapat
dikatakan sebagai produsen terhadap produk yang sama (horizontal) dan bukan pula
hubungan antara produsen-suplier vertikal.
d. Merger konglomerat adalah gabungan antara dua perusahaan atau lebih yang
sama sekali tidak punya keterkaitan bidang usaha satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai