Dahulu kala, ada seekor singa yang suka melintasi hutan rimba sambil
mengaum dengan kerasnya.
"Aduh, berisik sekali singa itu. Anak-anakku tidak bisa tidur kalau
begini terus," kata induk merpati.
"Mengapa kau mengaum terus? Tidak tahukah kau bahwa ada banyak
binatang lain di sini? Mereka tidak bisa tidur karena aumanmu?" tegur
lalat pada singa.
Singa marah karena kelancangan lalat. "Aku ini raja hutan. Aku bebas
melakukan apa pun sesuka hatiku," katanya sambil membusungkan
dada.
Lalat kesal dan ingin memberi singa pelajaran. la segera terbang dan
masuk ke dalam hidung singa. la menggelitik bagian dalam hidung
singa. Singa mencoba bersin, tapi tidak berhasil mengeluarkan lalat.
Singa juga mencoba menggaruk hidungnya dan melompat ke sana-sini,
tapi tetap saja lalat tidak bisa dikeluarkan. Akhirnya, ia menyerah.
"Apakah kau menerima, bahwa walaupun raja hutan, kau tidak boleh
seenaknya terhadap binatang lain?" kata lalat lagi.
Sambil menahan sakit, singa berkata, "Ya, ya, aku menyerah. Aku minta
maaf."