Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INHAL HISTOLOGI

BLOK MUSKULOSKELETAL

MUHAMMAD THORIQUR ROHMAN

G0015170

ACC

MAS WAKHID
JARINGAN OTOT

Jaringan otot terdiri dari kumpulan sel otot yang ditandai oleh adanya sejumlah
besar filament sitoplastik yang kontraktik. Sel otot berasal dari lapisan mesoderm.
Komponen serabut otot dinamakan sesuai dengan sifat strukturnya :

 Sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma


 Retikulum endoplasmik halus disebut retikulum sarkoplasmik
 Mitokondria sel otot disebut sarkosom
 Membrane selnya disebut sarcolemma

Terdapat tiga jenis jaringan otot dalam : otot skelet(rangka), otot polos, otot
jantung. Setiap jenis otot terdiri atas sel-sel memanjang yang disebut serat.

Otot skelet

 Serat multinukleus dengan nukleus terletak di tepi


 Otot dikelilingi oleh jaringan ikat epimisium
 Fasikulus otot dikelilingi oleh jaringan ikat perimysium
 Setiap serat otot dikelilingi oleh jaringan ikat endomisium

Gambaran mikroskopis otot skelet

 Garis terang adalah pita I dan dibentuk oleh filament tipis aktin
 Pita I dipotong oleh garis Z
 Di antara garis Z terdapat sarkomer
 Garis gelap adalah pita A dan terletak di bagian tengah sarkomer
 Pita A dibentuk oleh filamen aktin dan miosin yang tumpang tindih
 Terdapat berkas-berkas miofibril yang memperlihatkan pulau-pulau yang
disebut Area Cohnheim
Otot Jantung

 Terletak di jantung dan pembuluh besar yang melekat pada jantung


 Mengandung satu atau dua nukleus di sentral, serat bercabang
 Ditandai oleh kompleks taut padat yaitu diskus interkalatus yang
mengandung nexus
 Retikulum sarkoplasma kurang berkembang

Gambaran mikroskopis otot jantung

 Serabut – serabut otot jantung saling mengadakan anastomase, tampak


garis-garis gelap terang yang melintang
 Nukleus besar, lonjong/oval terletak di tengah
 Bentuk bulat-bulat tanpa banyak perubahan dalam diameter

Otot Polos

 Ditemukan di organ berongga dan pembuluh darah


 Di usus, otot tersusun dalam lapisan konsentrik

Gambaran mikroskopis otot polos

 Terdiri dari sekelompok sel yang berbentuk spindle/pipih panjang berimpit


satu dengan yang lain
 Nukleus: pipih panjang mengikuti bentuk selnya, terletak di sentral

JARINGAN TULANG RAWAN


(KARTILAGO)
Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel
kondrosit dan matriks. Matriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang
terbenam di dalam bahan dasar amorf. Berdasarkan atas komposisi matriksnya,
ada 3 macam tulang rawan : tulang rawan hialin yang terdapat pada dinding
saluran pernafasan dan ujung-ujung persendian, tulang rawan elastis yang terdapat
pada epiglottis, tuba auditiva, tulang rawan fibrosa yang terdapat pada annulus
fibrosus,simfisis pubis dan insersio tendo-tulang.

Bahan penyusun jaringan kartilago:

a. Sel kartilago:
 Kondrosit
 Kondroblast
b. Matriks interseluler :
 Serabut kolagen/ elastis
 Bahan amorf (glikosaminoglikan:kondroitin sulfat, asam hialuronat)
 Matriks territorial dan interteritorial
c. Serabut pembungkus jaringan ikat (perikondrium)

Pengamatan Mikroskopis

1. Tulang rawan embrional


 Mengandung sel mesenkim tanpa prosesus protoplasma
 Sel berproliferasi cepat (tampak sangat seluler)
 Matriks homogen
2. Tulang rawan hialin
 Mengandung serabut kolagen tipe II
 Kondrosit bentuknya bulat terutama di bagian tengah.
 Kondrosit ada di dalam lakuna
 Kelompok kondrosit didalam satu lakuna yang berasal dari satu induk sel
disebut sel nest atau isogen
 Bila dicat dengan Toluidin blue, kondrosit menunjukkan sifat metakromasi
kuat
3. Tulang rawan elastis
 Mengandung serat-serat elastik bercabang di dalam matriks dan sangat
lentur
 Matriks/ bahan dasar tidak homogen (keruh)
 indeks bias serabut elastis dan bahan amorf berbeda
4. Tulang rawan fibrosa
 Kartilago fibrosa mempunyai sifat-sifat diantara jaringan pengikat padat
dan tulang rawan hialin.
 Mirip dengan hialin, tanpa perikondrium
 Serabut kolagen lebih padat dan sejajar
 Kondrosit berderet
5. Degenerasi Amiantin
 Biasa terjadi pada tulang rawan, selain fibrosa
 Kehilangan sifat kolagenitas nya (asbestos), jaringan merenggang
membentuk vakuola

Proses pembentukan

• Pertumbuhan intersisial
• Pertumbuhan aposisional

JARINGAN TULANG

Tulang termasuk jaringan pengikat khusus yang terdiri atas bahan antar sel yang
mengalami kalsifikasi/mineralisasi. Fungsi jaringan tulang :

 Pelindung organ-organ vital


 Penyangga struktur berdaging
 Penampung sumsum tulang (pembentukan sel-sel darah)
 Cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain

Beberapa macam sel-sel tulang :

a. Osteoblas
Berfungsi mensintesis matriks organis tulang. Dalam keadaan aktif
bentuknya kuboid dan sitoplasmanya basofilik. Bila aktivitasnya menurun,
bentuknya lebih pipih dan basofilik sitoplasmanya berkurang.
b. Osteosit
Bila osteoblast telah berada dalam matriks tulang yang disintesisnya
disebut osteosit. Osteosit berada pada ruangan yang disebut lakuna,
tonjolan sitoplasma osteosit disebut kanakuli. Osteosit lebih pipih dan
kromatinnya lebih padat.
c. Osteoklas
Sel berukuran besar, dapat bergerak dan sitoplsmanya bercabang-cabang
kepucatan dan banyak mengandung inti. Fungsinya untuk mensekresi
jaringan tulang sehingga terdapat dalam satu cekungan dipermukaan
jaringan tulang muda yang disebut lakuna Howship

Matriks tulang :

 Matriks anorganik (sekitar 50%) : kristal hidroksiapatit (paling dominan),


bikarbonat, Mg, K, Na
 Matriks organik : kolagen tipe I, proteoglikan, glikosaminoglikan

Secara histologis ada 2 macam jaringan tulang: :

1. Jaringan tulang muda/primer (nonlamelar)


 Bersifat sementara  akan digantikan jaringan tulang dewasa, kecuali
sutura calvaria, alveolus dentalis, dll.
 Disposisi acak serat kolagen halus/serat kolagen ireguler  tulang
anyaman
 Sering ditemukan sel osteoklas di permukaan jaringan tulang muda
2. Jaringan tulang dewasa/sekunder (lamelar)
 Dijumpai pada orang dewasa
 Memperlihatkan berbagai lapisan matriks berkapur  tulang lamelar
 Pada tulang kompakta, terdiri atas 3 jenis lamela, yaitu lamela
sirkumferens luar, lamela sirkumferens dalam, lamela interstisial

Proses pembentukan tulang

1. Osifikasi intramembranosa
 Tulang terbentuk secara langsung dari osteoblas yang menghasilkan
matriks osteoid
 Pada awalnya membentuk tulang spongiosa yang terdiri dari trabekula
 PROSES : Sel-sel mesenkim di suatu membran membulat dan
berdiferensiasi menjadi osteoblas  menghasilkan osteoid  osteoid
kalsifikasi  terbentuk osteosit  dihasilkan tulang muda/anyaman 
remodelling tulang anyaman  terbentuk tulang pipih

2. Osifikasi endokondral
 Sel mesenkim di periosteum berdiferensiasi menjadi sel osteoprogenitor
dan membentuk osteoblast
 Osteoblast menyintesis matriks osteoid, yang mengalami kalsifikasi dan
menyebabkan osteoblast terperangkap dalam lakuna sebagai osteosit
 Osteosit mengadakan hubungan antarsel melalui kanakuli
 Pusat osifikasi primer terbentuk di diafisis dan pusat osifikasi sekunder di
epifisis
 PROSES : Terbentuk bone collar/kerah tulang(melalui aktivitas kondrosit
di dalam perikondrium difusi oksigen dan nutrien ke kartilago di
bawahnya  kondrosit mengalami hipertrofi  matriks terkompresi 
kalsifikasi(dari perikondrium menjadi periosteum)  pembuluh darah dari
bekas perikondrium membawa sel-sel osteoprogenitor  osteoblas
melekat pada matriks yg telah mengapur  mengelilingi sisa matriks
tulang rawan  terbentuk pusat osifikasi primer  terbentuk pusat
osifikasi sekunder dengan cara yg sama

Zona dalam proses osifikasi :

1. Zona istirahat : kartilago hialin dengan kondrosit yg tipikal


2. Zona proliferasi : kondrosit mulai cepat membelah, membentuk kolom sel
yg sejajar sumbu panjang tulang
3. Zona hipertrofi tulang rawan/maturasi : kondrosit besar, menekan matriks
di sekitarnya
4. Zona kalsifikasi tulang rawan : matriks tulang rawan mengalami
kalsifikasi (kondrosit mati melalui apoptosis)
5. Zona Osifikasi : Kapiler darah dan sel osteoprogenitor muncul dari
periosteum. Jaringan tulang muncul pertama kali.

REFERENSI

Eroschenko, Victor P. (2010). Atlas Histologi di Fiore : dengan Korelasi


Fungsional. Jakarta: EGC.
Buku Pedoman Praktikum Histologi Semester III. 2016. Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai