TINJAUAN PUSTAKA
Iklim atau Climate berasal dari bahasa Yunani, yaitu Klima yang berarti region
(daerah) dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan), angin, cahaya, dan
sebagainya. Menurut World Cilmate Conference menyatakan bahwa definisi iklim
adalah sintesis kejadian suatu cuaca selama jangka waktu yang lama atau panjang,
yang secara statistik cukup untuk digunakan sebagai menunjukkan suatu nilai
statistik yang berbeda dengan sebuah keadaan disetiap saatnya. Jadi Iklim
merupakan rata-rata kondisi cuaca tahunan yang meliputi wilayah relatif luas.
Untuk mengetahui tipe iklim suatu tempat, diperlukan rata-rata data cuaca tahunan
seperti suhu, kelembapan udara, pola angina dan curah hujan minimal 10-30 tahun.
Selain data cuaca, indikasi lain yang dapat dijadikan salah satu penentu tipe iklim
adalah vegetasi alam yang mendominasi suatu daerah tertentu. Secara garis besar
iklim dapat terbentuk karena adanya rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan
lintang geografis dan lingkungan fisis. Maka dari itu setiap daerah mempunyai
iklim yang berbeda. Perbedaan tersebut karena bumi berbentuk bulat sehingga sinar
matahari tidak dapat diterima serbasama oleh setiap permukaan bumi. Selain itu,
permukaan bumi yang beraneka ragam jenisnya dan beraneka ragam bentuk
topografinya tidak sama caranya menanggapi sinaran matahari yang diterimanya.
Kata Tropis secara harfiah berasal dari bahasa yunani yaitu “Tropos” yang
berarti berputar. Secara makna, Tropika atau Tropis adalah sebutan bagi daerah di
permukaan Bumi yang secara geografis berada di sekitar ekuator atau khatulistiwa.
Dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU. Dareah tersebut
memiliki luas sekitar 40 % luas bumi. Terdapat 2 jenis daerah dengan iklim tropis
didunia, yaitu daerah dengan iklim tropis kering dan iklim tropis lembab. Iklim
tropis kering terdapat di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya.
Sedangkan untuk iklim tropis basah terdapat di negeara-negara Asia, termasuk
Indonesia.
2.1.2 Klasifikasi Iklim Tropis
1. Kenyamanan Thermal
a. Air hujan:
Akibat merembesnya air hujan dari luar dinding kedalam dinding bangunan,
Akibat merembesnya air hujan yang disebabkan oleh sistem talang air hujan
yang tidak benar, misalnya talang datar yang teletak diatas
dindingmemanjang,
Penyusupan air hujan melalui sela daun pintu, jendela dan lain-lain yang
tidak rapat sempurna dan masih terkena tampias air hujan.
b. Kondisi air tanah
Akibat merembesnya air dari tanah melalui pondasi dan dinding ke lantai
secara kapilerisasi.
Dengan demikian pemecahan teknis akibat adanya kelembaban tinggi secara rinci
juga tergantung dari penyebab utama timbulnya hal tersebut.