Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2338-7173

Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 2017, Vol. 7, No. 1

PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN


MELALUI PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

Hadiansah, R. Ading Pramadi, Maya Amelia Febriani


Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penguasaan konsep siswa pada materi sistem
pernapasan dengan penerapan pembelajaran brainstormingdan Pendekatan Sains 5M. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu weak experimentdengandesain penelitian
static-group comparison design. Sampel penelitian menggunakan dua kelas (MIA-3 dan
MIA-4) yang memiliki kedudukan berbeda, kelas MIA-3 sebagai kelas perlakuan dan kelas
MIA-4 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah soal
penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda, angket respon siswa dan format lembar
observasi. Hasil penelitian menunjukkan pencapaian penguasaan konsep baik pada kelas
perlakuan maupaun pada kelas control yang tergolong sangat baik (86,1 dan 82,7).
Pelaksanaan proses pembelajaran brainstorming berjalan dengan kualifikasi sangat baik
dengan rata-rata tingkat keterlaksanaan proses pembelajaran mencapai 89,4%. Siswa
memberikan respon positif terhadap pembelajaran brainstorming pada materi sistem respirasi.

Kata kunci : Brainstorming, Penguasaan Konsep

Pendahuluan
Kemampuan berpikir merupakan Pengembangan keterampilan
salah satu kecakapan hidup (life skill) yang berpikir yang menyertai pengembangan
perlu dikembangkan melalui proses penguasaan konsep sangat diperlukan untuk
pendidikan (Depdiknas, 2003). Hal ini mempersiapkan peserta didik yang melek
sejalan dengan tujuan pendidikan nasional sains (Rustaman et. al., 2003). Pencapaian
seperti tercantum pada undang-undang tujuan pembelajaran seperti pengembangan
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 penguasaan konsep dan kemampuan
yaitu untuk mengem-bangkan potensi berpikir tingkat tinggi (higher order
peserta didik agar menjadi manusia thinking skills) harus diusahakan. Oleh
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena itu, kegiatan pembelajaran
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, sebaiknya dikemas sedemikian rupa
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara sehingga mampu memfasilitasi peserta
yang demokratis, serta bertanggung jawab. didik untuk mencapai kompetensi tersebut
Tujuan pendidikan nasional ini mencakup secara maksimal.
tiga kelompok kemampuan, yaitu Salah satu pembelajaran yang dapat
kemampuan berpikir, kemampuan berbuat, digunakan untuk mencapai tujuan pembela-
dan perilaku atau perbuatan. Tujuan ini jaran di atas adalah metode
seharusnya menjadi landasan dalam brainstormingyangberorientasi pada
merancang proses pembela-jaran peserta kemampuan peserta didik untuk dapat
didik serta sistem penilaiannya. mengemukakan idenya sebanyak mungkin
ISSN : 2338-7173
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 2017, Vol. 7, No. 1

dalam pemecahan suatu persoalan tanpa siswa dalam proses pembelajaran; dan
takut disalahkan.Selain itu, Brainstorming ketiga, brainstorming dapat membantu
juga bertujuan untuk menguras habis apa siswa dalam mengembangkan kemampuan
yang dipikirkan para siswa dalam berkomunikasi dan proses berpikir yang
menanggapi masalah yang dilontarkan guru lebih efektif (Arends, 2012).
ke forum kelas sehingga merangsang Di sisi lain, pembelajaran konvensional
pemikiran siswa yang tujuan akhirnya siswa berdasarkan kurikulum yang berkembang
dapat membangun pemahaman konsepnya yaitu kurikulum 2013. Dalam
sendiri. permendikbud nomor 81A tahun 2013
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengenai Pedoman Umum pembelajaran
menga-nalisis pengaruh pembelajaran dijelaskan bahwa Kurikulum 2013
brainstormingterhadap penguasaan konsep mengembangkan dua modus proses
siswa pada materi sistem pernapasan. pembelajaranyaitu proses pembela-jaran
langsung dan proses pembelajaran
Teori tidaklangsung. Dalam pembelajaran
Brainstorming dalam proses langsung, peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran didefinisikan sebagai belajar mengamati,menanya,
sumbang saran atau urun pendapat pada mengumpulkan informasi, mengasosiasi
forum diskusi kelompok belajar skala kecil atau menganalisis,dan mengkomunikasikan
(6-8 orang) untuk merangsang semua siswa apa yang sudah ditemukannya
berinteraksi, berkomunikasi, bertukar dalamkegiatan analisis yang akan
informasi, gagasan dan pengetahuan yang menghasilkan pengetahuan dan
telah diketahuinya untuk disampaikan pada keterampilan (instructional effects).
forum diskusi yang lebih besar atau diskusi Sedang-kan pembelajaran tidak langsung
kelas (Munandar, 2014). Brainstor- terjadiselama proses pembelajaran langsung
mingdalam makna singkat berarti diskusi tetapi tidak dirancang dalamkegiatan yang
kelas/Classroom discussion. spesifik yang akan berkenaan
Langkah-langkah pembelajaran brains- denganpengembangan nilai dan sikap.
tormming atau diskusi kelas dijelaskan Adapun dari standar proses
dalam Arends (2012) sebagai berikut: 1) pembelajaran yang dilakukan dengan
penjelasan tujuan dan menyiapkan setting tahapan 5M, di tingkat SMA kompetensi
pembelajaran; 2) memfokuskan yang harus dicapai meliputi aspek sikap,
permasalahan yang akan didiskusikan; 3) pengetahuan dan keterampilan sebagaimana
menyelenggarakan diskusi inti; 4) ditampilkan pada tabel berikut ini.
Mengakhiri diskusi; dan 5) menarik Penggunaan pembelajaran 5M dalam
kesimpulan. Kelima syntaks pembelajaran kelas kontrol dimaksudkan untuk melatih
brainstorming tersebut, setidaknya ada tiga guru dan calon guru lebih terampil dalam
kompetensi yang dapat dikembangkan, mengaplikasi-kan standar proses minimum
antara lain: pertama, diskusi kelas yang ditetapkan dalam permendikbud di
(brainstorming) dapat memperbaiki proses atas.
berpikir siswa dan membantu mereka
membangun pemahaman mereka terhadap
konten materi yang dipela-jari; kedua,
memunculkan keterlibatan dan keterikatan
ISSN : 2338-7173
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 2017, Vol. 7, No. 1

Tabel 1. Standar Kompetensi Keterangan :


Lulusan SMA X = Perlakuan dengan pembelajaran
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C, Brainstorming
memiliki kompetensi O1 = Nilai rerata Penguasaan Konsep
Dimensi Kualifikasi Kemampuan pada kelas Eksperimen
Sikap Memiliki perilaku yang O2 = Nilai rerata Penguasaan Konsep
mencerminkan sikap orang pada kelas control
beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, danbertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif Populasi yang digunakan dalam
dengan lingkungan sosial dan alam penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIA
serta dalammenempatkan diri
SMAN 26 Kota Bandung. Sedangkan
sebagai cerminan bangsa
dalampergaulan dunia. sampel penelitian adalah siswa kelas XI
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, kon- MIA-3 sebagai kelas perlakuan dan siswa
septual, prosedural,dan
metakognitif dalam ilmu kelas XI MIA-4 sebagai kelas kon-trol.
pengetahuan, teknologi,seni, dan Pemilihan sampel ini dilakukandengan
budaya dengan wawasan menggunakan teknik purposivesampling
kemanusiaan,kebangsaan, kenega-
raan, dan peradaban dengan pertimbangan yang sesuaidengan
terkaitpenyebab serta dampak maksud dan tujuan penelitian (Fraenkel et.
fenomena dan kejadian.
keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
al, 2012).
tindak yang efektif dankreatif Instrumen yang akan dikembangkan
dalam ranah abstrak dan konkret dalampenelitian ini antara lain: Tes
sebagaipengem-bangan dari yang
dipelajari di sekolah secaramandiri. Penguasaan konsep sistem pernapasan,
angket siswa, dan format lembar observasi
pembelajaran.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan Hasil Penelitian dan Diskusi
adalah metode Weak Experiment dengan Penguasaan konsep yang diukur dalam
desain thestatic-group comparison penelitian ini mengacu pada kemampuan
designatau Intact-Group Comparison.Pada kognitif berdasarkan taksonomi Bloom
desain ini terdapat dua kelompok yang yang telah direvisi. Hasil penelitian
digunakan untuk peneli-tian, satu kelompok menunjukkan bahwa rata-rata kelas dalam
sebagai kelompok eksperimen dengan penguasaan konsep siswa pada materi
menerapkan pembelajaran system pernapasan setelah pembelajaran
Brainstormingdan satu lagi sebagai kelas brainstorming berada pada angka 86,1 dan
kontrol dengan menerapkan pembelajaran kelas control pada angka 82,7. Kedua rata-
sesuai dengan standar proses pada rata kelas tersebut berada di kisaran 80-100
kurikulum 2013 (Sugiyono, 2011; Fraenkel termasuk kategori sangat tinggi (Arikunto,
et. al, 2012). Desain penelitian dapat 2013).
digambarkan sebagai berikut: Hasil pengukuran penguasaan konsep
berdasarkan jenjang kognitif menunjukkan
kualifikasi yang sangat baik dan baik pada
X O1
kelas eksperimen dan kualifikasi sangat
O2 baik sampai cukup pada kelas kontrol,
seperti digambarkan pada grafik1 di bawah
ini.
ISSN : 2338
2338-7173
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 201
2017, Vol. 7, No. 1

87
86

79

83

85
76
75

74
74

74
73
70
66

60
93

85
84

83

82
80

77
100

76
70

68

66
63
80
60
40
20
0

Grafik 1. Penguasaan Konsep Grafik 2. Penguasaan Konsep


Berdasarkan Jenjang Kognitif Berdasarkan Indikator Materi
Eksperimen Kontrol
Eksperimen Kontrol

Dari grafik 2 di atas diperoleh informasi


Dari grafik 1. di atas diperoleh bahwa rata-rata rata penguasaan konsep
informasi bahwa rata-rata rata penguasaan berdasar-kan indikator
ator materi pada kelas
konsep berdasar-kan jenjang kognitif
k pada eksperimen berada pada angka 74 – 87, hal
kelas eksperimen berada pada angka 66 – ini berarti bah-wa
wa penguasaan konsep pada
93, hal ini berarti bah-wa wa penguasaan kelas
as eksperimen berada pada kategori baik
konsep pada kelas eksperimen berada pada dan sangat baik (Arikunto, 2013).
kategori baik dan sangat baik (Arikunto, Sedangkan rata-ratarata pada kelas kontrol
2013). Sedangkan rata-ratarata pada kelas berada pada angka 60 – 86 yang berada
kontrol berada pada angka 63 – 84 yang pada kategori cukup, baik, dan sangat baik.
berada pada kategori cukup, baik, dan Penguasaan konsep dengan kualifikasi
sangat baik. sangat baik dicapai pada materi struktur dan
Penguasaan konsep dengan kualifikasi fungsi organ sistem pernapasan, kelainan
sangat baik dicapai pada jenjang C1 (me- ( dan penyakit pada sistem pernapasan, dan
ngingat),, C2 (memahami) dan C3 pernapasan pada hewan dengan nilai
(mengapli-kasi) dengan nilai berturut 93, berturut 87, 83, 85 pada kelas eksperimen
85, 80 pada kelas eksperimen dan 84, 84 85, dan 86 pada materi struktur dan fungsi
82 pada kelas kontrol. Penguasaan konsep organ di kelas kontrol. Penguasaan ko konsep
dengan kualifi-kasi
kasi baik pada jenjang C4 dengan kualifi-kasikasi baik pada materi
(menganalisis), C5 (mengevaluasi/meniali) mekanisme pernapasan
pernapasan, volume udara
dan C6 (mencipta) dengan nilai rata-rata
rata 77, pernapasan, pertukaran gas, dan
76 dan 66 pada kelas eksperimen dan pengembangan teknologi untuk system
jenjang C4 dan C5 dengan nilai rata-rata
rata 70 perna-pasan dengan nilai ratarata-rata 75, 74
dan 68 pada kelas kontrol. Sedangkan dan 79 dan 74 pada kelas
kualifikasi cukup dicapai pada jen-
jen jang C6 eksperimen.Adapun
.Adapun pada kelas kontrol
(mencipta) dengan nilai rata--rata 63 pada raihan penguasaan konsep dengan
kelas kontrol saja. kualifikasi baik pada materi mekanisme
Selain berdasarkan jenjang kognitif, pe-
pe perna-pasan,
pasan, volume udara pernapasan,
ngukuran penguasaan konsep juga didasar-
didasar pertukaran gas, pengembangan teknologi
kan pada indikator materi sistem s pada sistem per-napasan
napasan serta pernapasan
pernapasan. Ada-pun hasilnya ditampilkan pada hewan dengan nilai rata rata-rata 66, 70,
pada grafik 2 di bawah ini. 73, 74, dan 76. Sedang Sedang-kan raihan
ISSN : 2338-7173
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 2017, Vol. 7, No. 1

penguasaan konsep dengan kualifi-kasi terhadap res-pon siswa terhadap proses


cukup hanya pada materi kelainan dan pembelajaran yang dilakukan. Hasil analisis
penyakit sistem pernapasan dengan nilai 60 data respon menun-jukkan bahwa siswa
dan hanya terjadi pada kelas kontrol. merespon pembelajaran dengan respon
Hasil analisis format lembar observasi yang baik (tinggi) dengan rata-rata nilai
pa- da masing-masing pertemuan di kelas respon 4,37 pada kelas eksperimen dan 4,06
eksperi-men menunjukkan proses pada kelas kontrol, dan keduanya tergolong
pembelajaran berja-lan dengan sangat baik ke dalam kualifikasi tinggi (Subana, 2000).
dengan persentase ca-paian keterlaksanaan
sekitar 89,6% yang ter-masuk kualifikasi Uji Beda
sangat baik (Purwanto, 2008). Sedangkan Berdasarkan hasil analisis uji beda
pada kelas kontrol proses pelaksananaan meng-gunakan uji statistik spss versi 16.
mencapai 87,2% yang terma-suk kualifikasi Diperoleh data sebagai berikut:
sangat tinggi.
Selain observasi pelaksanaan
pembelaja-ran, pengukuran juga dilakukan
Tabel Uji Beda Penguasaan Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of


Mean Std. Error
F Sig. t df Sig. (2-tailed) the Difference
Difference Difference
Lower Upper
Equal variances 5.480 .022 3.005 87 .003 3.37980 1.12483 1.14408 5.61552
assumed
Nilai

Equal variances not 2.997 81.958 .004 3.37980 1.12772 1.13638 5.62321
assumed

Dari tabel di atas, Diketahui bahwa nilai karena berada pada kisaran angka 80 – 100
Sig (2-tailed) = 0.003 < 0,05. Hal ini berarti (Arikunto, 2013). Hal ini berarti bahwa
Tolak H0 dan terima H1. Artinya terdapat pembelajaran brain-storming dapat
per-bedaan yang signifikan capaian membantu siswa memahami konsep pada
penguasaan konsep siswa pada materi sistem pernapasan. Hal ini dika-renakan
sistem pernapasan pada kelas eksperimen beberapa tahapan pada brainstorming
dengan menggunakan pembelajaran membantu pengembangan proses berpikir
Brainstormingdengan kelas kontrol yang sis-wa dan membantu mereka membangun
menggunakan pembelajaran dengan pema-haman mereka terhadap konten
pendekatan sains 5M. dengan kata lain, materi yang dipelajari (Arends, 2012).
terdapat pengaruh penerapan brainstorming Kualifikasi yang sangat baik ini juga
terhadap penguasaan konsep siswa pada didu-kung oleh baiknya proses pelaksanaan
taraf signifikansi α = 0.05 (Subana, 2000). pembelajaran yang mencapai 89,6%.
Artinya arahan guru maupun keterlibatan
Pembahasan/Analisis/Temuan siswa sangat baik pada pembelajaran
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa brainstorming. Hal ini sejalan dengan
bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep dinyatakan olehRustaman et al. (2003)
sistem pernapasan pada kelas eksperimen yang menyatakan bahwa semakin aktif
dan kontrol masing-masing sebesar 86,1 siswa terlibat dalam prosespembela-jaran,
dan 82,7 dengan kualifikasi sangat baik semakin bermakna pengalaman belajar
ISSN : 2338-7173
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 2017, Vol. 7, No. 1

mereka, dan semakinmenunjang pada pada hasil evaluasi yang melihat persentase
pengu-asaan konsep mereka. kelulusan KKM > 80%.
Baiknya pencapaian siswa dalam Berdasarkan analisis data penguasaan
pengu-asaan konsep sistem pernapasan tak kon-sep per jenjang kognitif diperoleh
lepas juga dari pembelajaran brainstorming informasi bahwa pada kelas eksperimen
yang lebih banyak melibatkan siswa dalam mendapatkan nilai rata-rata dengan
pembelajaran sehingga siswa terikat dalam kualifikasi sangat baik pada jenjang C1
proses pembelajaran. Hal ini senanda (mengingat), C2 (memahami) dan C3
dengan Hamalik (1980) yang menyatakan (mengaplikasi) karena berada pada kisaran
bahwaketerikatan dalam kelompok 80–100 (Arikunto, 2013). Hal ini dika
menekankan pada kebersamaanyang renakan soal-soal pada tipe C1–C3
dipengaruhi faktor interaksi persahabatan termasuk soal yang tidak memerlukan
dan kerjasama. Selanjutnya dikuatkan proses kognitif dasar (lower order thinking
dengan hasil wawancara hampir semua skills). Pernyataan ini dikuatkan oleh
siswa yang diwa-wancarai tertarik pada Bloom dalam Ruseffendi (1991) yang
materi sistem perna-pasan. Ketertarikan ini mengemukakan bahwa berpikir tingkat
dikarenakan materi ini bersifat konstekstual rendah meliputi tiga aspek pertama dari
dan ditemukan langsung dalam kehidupan ranah kognitif yaitu aspek pengetahuan
sehari-hari. Dengan ketertarikansiswa (knowledge), pemahaman (comprehension),
terhadap materi yang akan dipelajari, maka dan aplikasi (application). Marzano (1994)
akan membuat siswa cepat beradaptasi menguatkan bahwa yang dimaksud berpikir
dalam proses pembelajaran. tingkat rendah meliputi aspek mengingat,
Pengungkapan penguasaan konsep memfokuskan, dan mengumpulkan
dalam penelitian ini dijaring dengan soal informasi. Aspek berpikir tingkat rendah
pilihan gan-da dengan lima alternatif menurut pendapat Bloom dan Marzano
pilihan. Penggunaan soal pilihan ganda ini terdapat kemiripan satu sama lain.
lebih banyak diterapkan dalam penilaian Sedangkan nilai rata-rata penguasaan
kemampuan kognitif dan pe-ngetahuan, konsep terrendah yang diperoleh yaitu pada
soal pilihan ganda pun memung-kinkan jenjang kognitif mencipta (C6) dengan nilai
mengukur beragam kemampuan siswa masing-masing 66 dan 63. Hal ini terjadi
dengan berbagai tingkat kesulitan (Popham, karena jenjang kognitif C6 merupakan
2003). jenjang paling tinggi dalam jenjang kognitif
Berdasarkan persentase yang diperoleh, yang memerlukan kemampuan proses
penelitian ini dinyatakan signifikan berhasil berpikir sebe-lumnya pada jenjang yang
karena lebih dari 80% siswa mendapatkan lebih rendah. Sena-da dengan hal itu,
nilai rata-rata 86,1 dengan kualifikasi Rustaman (2005) menya-takan bahwa
sangat baik dengan pembelajaran jenjang kognitif yang paling tinggi yaitu C6
brainstorming. Hal ini diperkuat dengan (mencipta/create) yang juga melibatkan
hasil penelitian Adilang (2013) yang jenjang kognitif tingkat sebelumnya.
menyatakan bahwa Selain itu, respon siswa pada
pembelajaranbrainstorming dapat pembelajaran sistem pernapasan berada
meningkatkan pemaha-man konsep biologi pada tingkat respon yang tinggi baik pada
berdasarkan hasil belajar yang ditentukan respon terhadap pela-jaran biologi, respon
terhadap materi sistem pernapasan, maupun
ISSN : 2338-7173
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 2017, Vol. 7, No. 1

respon terhadap pembelajaran penguasaan konsep siswa pada materi


brainstorming berada pada rata-rata 4,37 sistem pernapasan. Proses pembelajaran
dengan kualifikasi tinggi (Subana, 2000). brainstormingberjalan dengan sangat baik
Tingginya respon siswa terhadap pembela- dan siswa memberikan respon sangat positif
jaran yang dilakukan mempengaruhi terhadap proses pembelajaran
terhadap penguasaan konsep siswa pada brainstorming.
sistem perna-pasan ini. Hal ini diperkuat
oleh pernyataan Syah (2006) yang Ucapan Terima Kasih
menyatakan bahwa salah satu faktor yang Ucapan terima kasih ditujukan kepada
mempengaruhi capaian hasil belajar dalam Drs. R.Ading Pramadi, MS., selaku kolabo-
hal ini penguasaan konsep siswa adalah rator dalam penelitian yang telah
faktor internal siswa itu sendiri yang memberikanarahan dan bimbingan dalam
meliputi semangat belajar, motivasi dan penulisan, pe-ngumpulan dan pengolahan,
juga tanggapan positif terhadap proses serta analisis data penelitian. Selanjutnya
belajar. ucapan terima kasih juga disampaikan
Terjadinya perbedaan yang signifikan kepada Saudari Maya Amelia Febriani yang
ber-dasarkan hasil uji beda melalui telah membantu dalam proses pengumpulan
SPSS.16 menunjukkan bahwa pembelajaran data penelitian, kepada Ibu Dra. Hj. Edah
brainstor- ming lebih memberi makna pada Jubaedah selaku guru mate pelajaran
siswa dalam mencapai hasil belajar biologi di SMAN 26 Bandung yang telah
(penguasaan konsep) yang lebih baik. Hal memberikan kesempatan kepada peneliti
ini karena brainstorming menyajikan kepada Bapak Drs H. Warya Aris Purnama,
suasana lebih kondusif terhadap siswa selaku kepala SMAN 26 Bandung telah
untuk belajar lebih baik. Siswa lebih mem-berikan izin lokasi untuk penelitian
banyak terlibat dalam proses pembelajaran. semoga amal baik semuyang terlibat dalam
Sedangkan pada proses pembelajaran 5M penelitian ini mendapatkan pahala di sisi
masih dirasakan beberapa kekurangan, Allah SWT.
dianta-ranya guru masih beradaptasi dengan
gaya pembelajaran 5M sehingga agak sulit Daftar Pustaka
mengkondisikan siswa. Hal ini terlihat dari Adilang, dkk.2013.PenerapanMetode
observasi proses pembelajaran yang sedikit BrainstormingBerbasisMasalahdal
lebih rendah dari pembelajaran amMeningkatkanPemahamanKons
brainstorming. Meskipun demikian, epBiolo-gipadaSiswa SMA Kristen
capaian, proses dan tanggapan siswa pada 1 TomohonKelas XA Semester II.
kedua kelas baik kelas eksperimen dan JSME MIPA UNIMA. Vol 1, No 2
kontrol terlihat sangat baik. Karena rata-rata (2013): Biologi. [Online].Tersedia:
pencapaian siswa berada pada level yang http://id.portalgaruda.org/?ref=bro
sangat baik. wse&mod=viewarticle&article=99
992. [Diakses 19 April 2016].
Kesimpulan Anderson, L. W., Krathwohl, D. R. (2010).
Berdasarkan hasil pengolahan, analisis Kerangka Landasan untuk
danpembahasan, maka dapat ditarik Pembelajaran, Pengajaran dan
kesimpulan bahwa terdapatpengaruh Asesmen. Yogyakarta: Pustaka
pembelajaran brain stormingterhadap Pelajar
ISSN : 2338-7173
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari 2017, Vol. 7, No. 1

Arends, R. I. (2012). Learning to Teach, 9th Bandung: Jurusan Pendidikan


edition. New York, McGraw-Hill Biologi
Compa-nies, Inc Subana, et. al. 2000. StatistikaPendidikan.
Arikunto, S. 2013. Dasar- Bandung: PustakaSetia.
dasarEvaluasiPendidikan. Jakarta: Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
BumiAksara. Pendidi-kan.Bandung: Alfabeta
Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., Hyun (2012). Syah, M. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta:
How to Design and Evaluate Raja Grafindo Persada
Research in Education. New York: Undang-undang Republik Indonesia Nomor
McGraw-Hill Companies. 20 tahun 2003
Hake, R. R. 1999.Analyzing Change/Gain
Scores. USA : Tidak diterbitkan
[online]tersedia:http://www.physic
s.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChan
ge-Gain.pdf(04 juni2016)
Hamalik, O. 1980.
PsikologiBelajardanMengajar.
Bandung: SinarBaruAlge-sindo.
Marzano, R. J., et.al. 1994. Assessing
Student Outcomes: Performance
Assessment Using the Dimensions
of Learning Model. Pittsburgh:
ASCD
Munandar, U. 2014.
KreativitasdanKeberba-
katanStrategiMewujudkanPotensi
KreatifdanBakat. Jakarta:
GramediaPustakaUtama.
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013
Popham, W. J. 2003. Test Better Teach
Better, the Instructional Role of
Assessment.Association for
Supervision and Curriculum
Development(ASCD)
Purwanto, 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran. Yogyakarta:
Pusta-kaPelajar
Rustaman, N.Y,.Dirdjosoemarto, S.,
Yudianto, S.A., Achmad, Y.
Subekti, R.,Rochintaniawati, D.,
Nurjani, M. (2003). Strategi
Belajar Mengajar Biologi
(Common Textbook). UPI

Anda mungkin juga menyukai