Anda di halaman 1dari 29

BAB V

ANALISIS AKTIFITAS DAN PERENCANAAN TATA LETAK

5.1 Activity Relationship Chart (ARC)


Peta hubungan aktivitas atau Activity Relationship Chart (ARC)
adalah suatu cara atau teknik yang sederhana di dalam merencanakan tata
letak fasilitas atau departemen berdasarkan derajat hubungan aktivitas yang
sering dinyatakan dalam penilaian “kualitatif” dan cenderung berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif dari masing-masing
fasilitas/ departemen. Activity Relationship Chart (ARC) memberikan
pertimbangan mengenai derajat kedekatan dari suatu depatemen terhadap
departemen lainnya dengan ukuran-ukuran bersifat kualitatif seperti:
mutlak atau tidak mutlak, harus berdekatan, cukup penting untuk diletakkan
berdekatan dan lain-lain (Triyono, 2014).
Langkah-langkah pembuatan Activity Relationship Chart (ARC) yang
pertama adalah mengidentifikasi seluruh fasilitas kerja atau departemen
yang akan diatur penempatannya serta dituliskan daftar urutannya dalam
peta, yang kedua adalah melakukan survei kepada karyawan, yang ketiga
adalah mendefinisikan kriteria hubungan antar departemen yang akan
diatur letaknya berdasarkan derajat kedekatan hubungan beserta alasannya
(Triyono, 2014).
Terdapat teknik analisa dalam penggunaan Activity Relationship
Chart (ARC) yang dikemukakan oleh Richard Muthe, yang pertama adalah
hubungan antar aktivitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan
hubungan antar aktivitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf
dan warna (Triyono, 2014).
Tabel 5.1 Hubungan Antar Aktifitas Activity Relationship Chart (ARC)
Simbol Derajat
Arti Simbol Deskripsi Alasan Kode Warna
Kedekat an

Absolutely Hubungan Mutlak


A Merah
Nec essary Diperlukan

Especially Hubungan
E Kuning
Important Sangat Penting

Hubungan
I Important Hijau
Penting

Hubungan Biasa/
O Ordinary Biru
Umum

Hubungan Tidak
U Unimportant Putih
Penting

Hubungan Tidak
X Undesirable Coklat
Dikehendaki

Teknik yang kedua adalah pemberian kode terhadap alasan untuk


menyatakan tingkat kepentingan dalam penyusunan Activity Relationship
Chart (ARC) antar fasilitas/ departemen yang dijabarkan dengan kode 1
sampai 9 dengan deskripsi setiap kode alasannya (Triyono, 2014).
Tabel 5.2 Kode Derajat Nilai Kedekatan Activity Relationship Chart (ARC)
DESKRIP SI RU ANG PERKANTORAN

KODE DESKRIP SI

O-1 RUANG DIREKT UR

O-2 RUANG SEKRETARIS

O-3 RUANG M ANAJER IT

O-4 RUANG M ANAJER PRODUKSI

O-5 RUANG M ANAJER MARKETI NG

O-6 RUANG M ANAJER HRD & GA

O-7 RUANG M ANAJER R&D

O-8 RUANG M ANAJER PP IC

O-9 RUANG M ANAJER ACCOUNTING

O-10 RUANG ST AFF

O-11 LOBBY & RECEPT IONIST

O-12 M EETING ROOM

O-13 TOILET PEREMP UA N

O-14 TOILET LAKI LAKI

O-15 RUANG OFFICE BOY

O-16 RUANG PA NTRY


Activity Relationship Chart (ARC) terbagi menjadi 2 yaitu Activity
Relationship Chart (ARC) produksi dan Activity Relationship Chart (ARC)
fasilitas dan perkantoran.
Pertama yaitu Activity Relationship Chart (ARC) produksi, ARC P
adalah suatu cara atau teknik yang sederhana di dalam merencanakan tata
letak fasilitas atau departemen pada ruang lingkup yang terdapat pada area
produksi berdasarkan kedekatan setiap stasiun kerja yang ada. Berikut
Activity Relationship Chart (ARC) produksi pada PT. Indowood.

ACTIVITY RELATIONSHIP CHART PRODUKSI


PT. INDOWOOD

Recieving
AI
1,3,4,5,6
I
Fabrikas i 1,3,4,5
A I
1,3,4,5,6 1,3,4,5
I I
Pemotongan 1,3,4,5 1,3,4,5
A I I
1,3,4,5,6 1,3,4,5 1,3,4,5 I
I I
Pelubangan 1,3,4,5 1,3,4,5 1,3,4,5
A I I I

1,3,4,5,6 1,3,4,5 1,3,4,5 1,3,4,5


I I I I
Penghalusan 1,3,4,5 1,3,4,5
A 1,3,4,5 1,3,4,5 I O
I I
1,3,4,5,6 1,3,4,5 1,3,4,5 4
I 1,3,4,5 I I O O
Perakitan 1,3,4,5 1,3,4,5 4 4,5
A I 1,3,4,5 I O O
1,3,4,5,6 1,3,4,5 1,3,4,5 4 4,5
I I O O
Pengecatan 1,3,4,5 1,3,4,5 O 4 4,5
A I O
1,3,4,5,6 1,3,4,5 4 O 4,5
I O
Pengemasan 1,3,4,5 4,5
O 4 O
A
1,3,4,5,6 4 4,5
O O
Shipping 4 4,5
O O
4 4,5
O
Fasilitas
4,5
O
4,5
Perkantoran

Simbol Derajat
Arti Simbol Deskripsi Alasan Kode Warna Kode Alasan Deskripsi Alasan
Kedekatan

Absolutely Hubungan Mutlak


A Merah 1 Menggunakan catatan yang sama
Nec essary Diperlukan

Especially Hubungan
E Kuning 2 Menggunakan tenaga kerja yang sama
Important Sangat Penting

Hubungan
I Important Hijau 3 Menggunakan ruang yang sama
Penting

Hubungan Biasa/
O Ordinary Biru 4 Derajat hubungan pribadi
Umum

Hubungan Tidak
U Unimportant Putih 5 Derajat hubungan kertas kerja
Penting

Hubungan Tidak
X Undesirable Coklat 6 Urutan aliran kerja
Dikehendaki

7 Melaksanakan kerja yang sama

8 Menggunakan peralatan kerja yang sama

9 Kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut, atau kotor, dll

Gambar 5.1 Activity Relationship Chart (ARC) Produksi


Gambar 5.1 Activity Relationship Chart (ARC) produksi PT. Indowood
diatas berisikan informasi-informasi yang menunjukkan hubungan setiap
stasiun kerja yang terdapat diarea produksi. ARC dibagi menjadi 2, pertama
yaitu kepala judul dan kedua badan ARC, Pertama kepala judul memberikan
informasi mengenai logo perusahaan, judul ARC serta nama perusahaan.
Bagian judul kepala ARC pertama adalah logo perusahaan PT. Indowood,
kedua judul ARC yaitu menunjukkan judul ARC yang akan dianalisis
hubungan kedekatan yang terdapat pada area tersebut, ketiga nama
perusahaan yaitu nama perusahaan dari ARC tersebut. Bagian kedua yaitu
badan ARC produksi memberikan informasi mengenai hubungan antara
setiap stasiun kerja di area produksi, dan hubungan antara area produksi
dengan area fasilitas. Badan ARC produksi dibagi menjadi 2 bagian, bagian
pertama bagian kiri ARC menujukkan area yang akan di cari kedekatan
hubungan setiap ruangan, ruangan terserbut antara lain receiving, fabrikasi,
pemotongan, pelubangan, penghalusan, pengecatan, pengemasan,
shipping, serta area fasilitas dan perkantoran. Bagian kedua bagian kanan
yaitu menunjukkan hubungan antar aktifitas serta derajat nilai kedekatan
yang digambarkan dengan bentuk belah ketupat yang dibagi menjadi 2,
pertama bagian atas menunjukkan kode hubungan antar aktifitas yang
diberi warna sesuai kedekatan hubunganya, kedua bagian bawah
menujukkan derajat nilai kedekatan dengan alasan kedekatan tersebut.
Hubungan pertama stasiun kerja receiving dengan stasiun kerja
fabrikasi yaitu disimbolkan dengan kode A dengan warna merah yang
menunjukkan hubungan mutlak karena 2 stasiun kerja tersebut harus saling
berdekatan. Kode derajat nilai kedekatan antara receiving dan fabrikasi
adalah 1,3,4,5,6. Pertama kode nomer 1 yaitu deskripsi alasannya
menggunakan catatan yang sama, alasanya yaitu Standar Operasional
Perusahaan (SOP) yang digunakan sama karena sama satu bagian dalam
operasi kerja departemen produksi. Kedua kode nomer 3 yaitu deskripsi
alasannya menggunakan ruangan sama, alasannya karena stasiun kerja
receiving dengan fabrikasi dalam satu area yang sama yaitu departemen
produksi. Ketiga kode nomer 4 yaitu deskrepsi alasannya derajat hubungan
pribadi, alasanya karena setiap operator apabila terjadi permasalahan akan
mendatangi stasiun kerja sebelumnya atau selanjutnya untuk menanyakan
permasalahanya. Keempat kode nomer 5 yaitu deskripsi alasannya derajat
hubungan kertas kerja, alasannya setiap proses kerja yang dilakukan akan
mengisi form checklist yang diberikan oleh staff produksi untuk
menunjukkan produk tersebut sudah dikerjakan pada area stasiun kerja
tersebut. Kelima kode nomer 6 yaitu deskripsi alasanya urutan aliran kerja,
alasannya stasiun kerja kerja receiving aliran proses setelahnya yaitu stasiun
kerja fabrikasi.
Hubungan kedua stasiun kerja fabrikasi dengan stasiun kerja
pemotongan yaitu disimbolkan dengan kode A dengan warna merah yang
menunjukkan hubungan mutlak karena 2 stasiun kerja tersebut harus saling
berdekatan. Kode derajat nilai kedekatan antara stasiun kerja fabrikasi
dengan stasiun kerja fabrikasi adalah 1,3,4,5,6. Pertama kode nomer 1 yaitu
deskripsi alasannya menggunakan catatan yang sama, alasanya yaitu
Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang digunakan sama karena sama
satu bagian dalam operasi kerja departemen produksi. Kedua kode nomer
3 yaitu deskripsi alasannya menggunakan ruangan sama, alasannya karena
stasiun kerja fabrikasi dengan pemotongan dalam satu area yang sama yaitu
departemen produksi. Ketiga kode nomer 4 yaitu deskripsi alasannya
derajat hubungan pribadi, alasanya karena setiap operator apabila terjadi
permasalahan akan mendatangi stasiun kerja sebelumnya atau selanjutnya
untuk menanyakan permasalahanya. Keempat kode nomer 5 yaitu deskripsi
alasannya derajat hubungan kertas kerja, alasannya setiap proses kerja yang
dilakukan akan mengisi form checklist yang diberikan oleh staff produksi
untuk menunjukkan produk tersebut sudah dikerjakan pada area stasiun
kerja tersebut. Kelima kode nomer 6 yaitu deskripsi alasanya urutan aliran
kerja, alasannya stasiun kerja kerja fabrikasi aliran proses setelahnya yaitu
stasiun kerja pemotongan.
Hubungan ketiga stasiun kerja penghalusan dengan stasiun kerja
perakitan yaitu disimbolkan dengan kode I dengan warna kuning yang
menunjukkan hubungan penting antara 2 stasiun kerja tersebut karena
masih dalam ruang lingkup departemen sama yaitu produksi. Kode derajat
nilai kedekatan antara penghalusan dan perakitan adalah kode nomer
1,3,4,5. Pertama kode nomer 1 yaitu deskripsi alasannya menggunakan
catatan yang sama, alasanya yaitu Standar Operasional Perusahaan (SOP)
yang digunakan sama karena sama satu bagian dalam operasi kerja
departemen produksi. Kedua kode nomer 3 yaitu deskripsi alasannya
menggunakan ruangan sama, alasannya karena stasiun kerja pernghalusan
dengan perakitan dalam satu area yang sama yaitu departemen produksi.
Ketiga kode nomer 4 yaitu deskripsi alasannya derajat hubungan pribadi,
alasanya karena setiap operator apabila terjadi permasalahan akan
mendatangi stasiun kerja sebelumnya atau selanjutnya untuk menanyakan
permasalahanya. Keempat kode nomer 5 yaitu deskripsi alasannya derajat
hubungan kertas kerja, alasannya setiap proses kerja yang dilakukan akan
mengisi form checklist yang diberikan oleh staff produksi untuk
menunjukkan produk tersebut sudah dikerjakan pada area stasiun kerja
tersebut.
Hubungan keempat stasiun kerja shipping dengan area fasilitas yaitu
disimbolkan dengan kode O dengan warna biru yang menunjukkan
hubungan biasa antara 2 stasiun kerja tersebut karena tidak terlalu banyak
nilai derajat nilai kedekatan antara stasiun kerja shipping dengan area
fasilitas. Kode derajat nilai kedekatan antara shipping dan fasilitas adalah
kode nomer 4 alasan deskripsinya yaitu derajat hubungan pribadi,
alasannya setiap operator diarea shipping hanya mendatangi area fasilitas
seperti toilet, masjid, loker, maupun klinik hanya untuk kebutuhan individu
tidak berkaitan dengan aktifitas kerja.
Hubungan kelima stasiun kerja shipping dengan area perkantoran yaitu
disimbolkan dengan kode O dengan warna biru yang menunjukkan
hubungan biasa antara 2 stasiun kerja tersebut karena tidak terlalu banyak
nilai derajat nilai kedekatan antara stasiun kerja shipping dengan area
perkantoran. Kode derajat nilai kedekatan antara shipping dengan
perkantoran adalah kode nomer 4,5. Kode nomer 4 yaitu deskripsi alasannya
derajat hubungan pribadi, alasannya setiap operator di area shipping hanya
mendatangi area perkantoran karena urusan pribadi antara operator
shipping dengan staff produksi mengenai repport harian kerja. Kedua kode
nomer 5 yaitu alasan deskripsinya derajat hubungan kertas kerja, alasannya
operator shipping akan mengumpulkan report kerja harian ke staff produksi
yang berada di area perkantoran.
Activity Relationship Chart (ARC) kedua yaitu Activity Relationship Chart
fasilitas dan perkantoran adalah suatu cara atau teknik yang sederhana di
dalam merencanakan tata letak fasilitas atau departemen pada ruang
lingkup yang terdapat pada area fasilitas dan perkantoran berdasarkan
kedekatan setiap area yang ada. Perbedaan Activity Relationship Chart
(ARC) produksi dengan Activity Relationship Chart (ARC) failitas dan
perkantoran yaitu dari segi hubungan kedekatan beserta deskripsi
alasannya, Activity Relationship Chart (ARC) produksi terdapat hubungan
mutlak karena terdapat urutan kerja yang sudah ditentukan, sedanngkan
Activity Relationship Chart (ARC) fasilitas dan perkantoran lebih ke
fleksibilitas hubungan serta penyesuaian ruangan. Terdapat alasan Activity
Relationship Chart (ARC) produksi, fasilitas dan perkantoran tidak menjadi
1 karena terdapat kedekatan hubungan yang tidak terlalu penting serta
terlalu besar untuk dibaca jadi untuk meringkas Activity Relationship Chart
(ARC) pada PT. Indowood dibuat menjadi 2. Berikut Activity Relationship
Chart (ARC) fasilitas an perkantoran pada PT. Indowood.
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART FASILITAS DAN PERKANTORAN
PT. INDOWOOD

Direktur Utama
I
4,5,6 I
Sekretaris
4,5,6
I I
4,5 4,5,6
I I
Manajer IT 4,5 4,5,6 I
I I
4,5 4,5 4,5,6
I I I
Manajer Produksi
4,5 4,5 4,5,6 I
I I I
4,5 4,5 4,5 4,5,6
I I I I
Manajer Marketing 4,5 4,5,6
I 4,5 4,5 I I
I I
4,5 4,5 4,5 4,5
I 4,5 I I I I
Manajer HRD & GA
4,5 4,5 4,5 1,4,5 4
I I I I I I
4,5 4,5 4,5 1,4,5 4 4
I I I I I O
Manajer R&D
4,5 4,5 1,4,5 4 I 4 4
I I I I O O
4,5 4,5 1,4,5 4 4 4 4
I I I I O O O
Manajer PPIC
4,5 1,4,5 4 4 4 4 4
I I I I O O O O

4,5 1,4,5 4 4 4 4 4 4
I I I O O O O O
Manajer Accounting 4
1,4,5 4 4 4 4 4 4 O
I I I O O O O O

1,4,5 4 4 4 4 4 4 4 4
I I O O O O O O O
Staff 4 4 4 4 4 4 4 4
4 O O O O O
I I O O O
4,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
I O O O O O O O O O
Lobby & Receptionist 4 4 4 4 4
4,5 4 4 4 O O 4 O O OI
I O O O O O
4,5 4,5 4 4 4 4 4 4 4 O 4
I O 4 O O O O O O U
O
Metting Room 4 9
4 4,5 4 O 4 4 4 4 4 4 U
I I O O O O O O O U
4 4 4,5 4 4 4 4 4 4 4 U 9 9
I I O O O O O O O U X
Toilet Perempuan 4 4 4 4 4 4 9 9 9
I 4,5 4,5 O O 4 O O U U O
I O O O X
1,2,4,5 1,4,5 4 4,5 4 4 4 4 4 9 9 9 4
I I O O O O O O U U X O O
Toilet Laki-Laki 4 9 9 9
1,2,4,5 4 4 4,5 4 4 4 U U 4 O 4 O
I I O O O O O O X O
1,2,4,5 4 4 4 4,5 4 4 4 9 9 9 4 4 4
I O O O O O O U U X O O O O
Office Boy 4 1,2,4,5 4 4 4,5 4 4 9 9 9 4 4 4 4
I O O O O O U U X O O O O
O O
1,2,4,5 1,2,4,5 4 4 4 4,5 4 9 9 9 O 4 4 4 4
O O I O O O U U X O 4 O O O O
Pantry 1,2,4,5 4 4 4 4 4,5 9 9 9 4 4 4 4 4 4 O
O I O O O O U X O O O O O O
O
4 1,2,4,5 4 4 4 4 4,5 9 4 4 4 4 4 4 4 U
O O O O O U O 9 O O O O O O
X O
Toilet Umum 4 4 4 4 4
O 1,2,4,5 4 4 4 UI 9 4,5 9 4 O O 4 4 O U 9
O O O O U X O O O O
4 4 1,2,4,5 4 4 9 9 9 4 4 4 4 4 9
I O O O O U X O 4 O 4 O O O O O O
Kantin Karyawan 4 9 4 4 4 4 4 4
4 1,2,4,5 4 9 4,5
O 4
O O O O O X OO O O O O O O O 4

4 4 4 1,2,4,5 4 4 9 4 4,5 4 4 4 4 4 U 4
O O O O O U O O
O O O O O O
Masjid
4 4 4 1,2,4,5 4 9 4 4 4,5 4 4 4 O 4 U 9
O O O U O U O O UO O O O

4 4 4 9 1,2,4,5 9 4 4 9 4 4 4 4 9
O O O U O O O U O O O O O
Klinik 9 9 4
4 4 4 1,2,4,5 4 4 O 4 O 4 4 O O 4
O O U O X O O 0 O
4 4 9 9 4 4 4 4 4 4 4 4
O U U 4 U O O O O O O O O
Parkiran Motor 4 4 4 4,5 4
4 9 9 9 O 4 4 O O 4 O O
I O U U O O O

1,2,4,5 4 9 9 4 4 4 4 4 4 4 4,5
O X O O U O O O O O
O
Parkiran Mobil 4 9 4 4 4 4
4 4 9 4 O O 4 O O O O
O O U O O
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
O U 9 O O O O O O O
O
Panel Listik 4
4 9 4 4 4 4 O 4 4 O 4
I U I O U O O O
4,5 9 9 4 4 4 O 4 4
O I 2,4,5 4 O O O O
O O
Instalasi Air Bersih 4
4 2,4,5 4 4 4 4 4 4
O O O O O O O O
O
4 4 4 4 4 4 4 4
O U O O 4 O O U O
Limbah Pabrik
4 9 4 4 4 4 9 4
U U O O O O O U
9 9 4 4 4 4 4 9
X O O O O O O
Satpam
9 4 4 O 4 4 4 4
I 0 O O U U
2,4,5 4 4 4 9 9
O U O O 4 U U
Ruang Kontrol CCTV
O 4 9 4 4 9 9
O X O U U
4 9 4 9 9
O 4 O O U O
Loading Dock
4 4 4 9 4
O O O X O
4 4 4 9 4
Titik Kumpul
O O O X Simbol Derajat
Arti Simbol Deskripsi Alasan Kode Warna Kode Alasan Deskripsi Alasan
O
4
O
4 O 4 O
9 Kedekatan
4 4 4
O 4 O O Absolutely Hubungan Mutlak
Loker Operator A Merah 1 Menggunakan catatan yang sama
O
4
U 4 O
4 Necessary Diperlukan
4
O
9 4 Especially Hubungan
U
E Kuning 2 Menggunakan tenaga kerja yang sama
Taman 4 9 Important Sangat Penting
U U
9 9 Hubungan
U I Important Hijau 3 Menggunakan ruang yang sama
Gudang Alat Tulis Penting
9
O
Hubungan Biasa/
4 O Ordinary Biru 4 Derajat hubungan pribadi
Gudang Maintenance Umum

Hubungan Tidak
U Unimportant Putih 5 Derajat hubungan kertas kerja
Penting

Hubungan Tidak
X Undesirable Coklat 6 Urutan aliran kerja
Dikehendaki

7 Melaksanakan kerja yang sama

8 Menggunakan peralatan kerja yang sama

9 Kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut, atau kotor, dll

Gambar 5.2 Activity Relationship Chart (ARC) Fasilitas dan Perkantoran


Gambar 5.2 Activity Relationship Chart (ARC) fasilitas dan perkantoran
PT. Indowood diatas berisikan informasi-informasi yang menunjukkan
hubungan setiap stasiun kerja yang terdapat diarea fasilitas dan
perkantoran. ARC dibagi menjadi 2, pertama yaitu kepala judul dan kedua
badan ARC, Pertama kepala judul yaitu memberikan informasi mengenai
logo perusahaan, judul ARC serta nama perusahaan. Bagian judul kepala
ARC pertama yaitu logo perusahaan PT. Indowood, kedua judul ARC yaitu
menunjukkan judul ARC yang akan dianalisis hubungan kedekatan yang
terdapat pada area tersebut, ketiga nama perusahaan yaitu nama
perusahaan dari ARC tersebut PT. Indowood. Bagian badan ARC fasilitas dan
perkantoran yaitu memberikan informasi mengenai hubungan antara setiap
stasiun kerja di area fasilitas dengan ruangan yang berada di perkantoran.
Badan ARC fasilitas dan perkantoran dibagi menjadi 2 bagian, bagian
pertama bagian kiri ARC menujukkan area yang akan di cari hubungan
kedekatan setiap ruangan, antara lain area ruang direktur, ruang sekretaris,
ruang manajer, ruang staff, lobby dan recepcionist, metting room, toilet
laki-laki maupun perempuan, ruang office boy, pantry, toilet umum, kantin
karyawan, masjid, klinik, parkiran motor, parkiran mobil, panel listrik,
instalasi air bersih, limbah pabrik, satpam, ruang kontrol CCTV, loading
dock, titik kumpul, loker operator, taman, gudang alat tulis dan gudang
maintenance. Kedua bagian kanan yaitu menunjukkan hubungan antar
aktifitas serta derajat nilai kedekatan yang digambarkan dengan bentuk
belah ketupat yang dibagi menjadi 2, pertama bagian atas menunjukkan
kode hubungan antar aktifitas, kedua bagian bawah menujukkan derajat
nilai kedekatan.
Hubungan pertama ruang direktur dengan ruang sekretaris yaitu
disimbolkan dengan kode I dengan warna kuning yang menunjukkan
hubungan penting antara 2 ruangan tersebut karena interaksi direktur dan
sekretaris sering terjadi. Kode derajat nilai kedekatan antara ruang direktur
dengan ruang sekretaris adalah kode nomer 4,5,6. Pertama kode nomer 4
yaitu deskripsi alasannya derajat hubungan pribadi, alasannya sekretaris
selalu menemani direktur dalam setiap aktivitas kerjanya. Kedua kode
nomer 5 yaitu deskripsi alasannya derajat hubungan kertas kerja, alasannya
kertas kerja yang ditujukan kepada direktur akan di terima terlebih dahulu
oleh sekretaris dan perintah kerja dari direktur yang ditujukan ke pada
manajer akan di berikan kepada sekretaris untuk membagikannya. ketiga
kode nomer 6 yaitu deskripsi alasannya urutan aliran kerja, alasannya setiap
data yang akan diberikan kepada direktur, harus melalui sekretaris terlih
dahulu, agar sekretaris dapat menentukan prioritas data yang terlebih
dahulu akan diberikan kepada direktur.
Hubungan kedua ruang toilet laki-laki perkantoran dengan ruang toilet
perempuan perkantoran yaitu disimbolkan dengan kode I dengan warna
kuning yang menunjukkan hubungan penting antara 2 ruangan tersebut
karena toilet laki-laki maupun perempuan perkantoran menggunakan
peralatan yang sama dan kegunaan yang sama. Kode derajat nilai kedekatan
antara ruang toilet laki laki dengan ruang toilet perempuan adalah kode
nomer 1,2,4,5. Pertama kode nomer 1 yaitu deskripsi alasannya
menggunakan catatan yang sama, alasannya catatan yang digunakan sama
repport harian office boy pembersihan ruangan toilet. Kedua kode nomer 2
yaitu deskripsi alasannya menggunakan tenaga kerja yang sama, alasannya
tenaga kerja sama-sama menggunakan tenaga kerja office boy untuk
membersihkan ruangan tersebut. Ketiga kode nomer 4 yaitu deskripsi
alasaanya derajat hubungan pribadi, alasannya individu yang datang ke
ruang toilet berdasarkan keingin individu. Keemoat kode nomer 5 yaitu
deskripsi alasannya derajat hubungan kertas kerja, alasannya derajat
hubungan kertas yaitu repport harian kebersihan ruang toilet.
Hubungan ketiga ruangan staff dengan ruangan klinik yaitu
disimbolkan dengan kode O dengan warna biru yang menunjukkan
hubungan biasa antara 2 ruangan karena tidak terlalu banyak kepentingan
antara 2 ruangan tersebut. Kode derajat nilai kedekatan antara ruang staff
dengan ruang klinik adalah kode nomer 4,5. Pertama Kode nomer 4 yaitu
deskripsi alasannya derajat hubungan pribadi, alasanya setiap staff
mendatangi klinik berdasarkan keinginan individu seperti ingin istirahat
karena sakit. Kedua kode nomer 5 yaitu deskripsi alasannya derajat
hubungan kertas kerja, alasannya staff mendatangi klinik untuk memberikan
repport harian ke ruangan, penambahan display yang diperlukan, ataupun
pengecekan peralatan medis yang berada di klinik.
Hubungan keempat area masjid dengan area panel listrik yaitu
disimbolkan kode U dengan warna putih yang menunjukkan hubungan
tidak penting. Kode derajat nilai kedekatan antara masjid dengan masjid
adalah kode nomer 9 yaitu deskripsi alasannya kemungkinan bau yang tidak
sedap, rebut atua kotor, alasannya karena suara yang ditimbulkan oleh
panel listrik sedikit menganggu karyawan saat beribadah dan berbahaya
karena terdapat alus listrik yang tinggi.
Hubungan kelima limbah pabrik dengan ruangan direktur yaitu
disimbolkan kode X dengan warna coklat yang menunjukkan hubungan
tidak dikehendaki antara 2 ruangan tersebut karena tidak dihendaki untuk
berdekatan. Kode derajat nilai kedekatan antara ruang direktur dengan
limbah pabrik adalah kode nomer 9 yaitu deskripsi alasannya bau yang tidak
sedap, rebut atau kotor, alasannya karena bau tidak sedang dan debu yang
menggangu pekerjaan direktur, serta ruang direktur harus steril dari
bebauan tidak sedap karena direktur sering menerima tamu penting ke
ruang kerjanya.

5.2 Computerized Relative Allocation of Facilities Techniques


(CRAFT)
Computerized Relative Allocation of Facilities Techniques (CRAFT)
merupakan sebuah program perbaikan, program ini mencari perancangan
optimum dengan melakukan perbaikan tata letak secara bertahap. Teknik
CRAFT sejak tahun 1983 bertujuan untuk meminimumkan biaya
perpindahan material, di mana biaya perpindahan material didefinisikan
sebagai aliran produk, jarak dan biaya unit pengangkutan. CRAFT
merupakan contoh program tipe teknik HEURISTIK yang berdasarkan pada
interpretasi “Quadratic Assignment” dari proses layout, yaitu mempunyai
kriteria dasar yang digunakan meminimumkan biaya perpindahan material,
di mana biaya ini digambarkan sebagai fungsi jarak perpindahan (Yuliana,
2004).
Terdapat 4 Inputan yang digunakan untuk algoritma CRAFT, pertama
tata letak awal, kedua data aliran (frekuensi perpindahan), ketiga data biaya
(OMH persatuan jarak), dan keempat jumlah departemen yang tidak
berubah (fixed). Prinsip pertukaran departemen menurut metode CRAFT
harus memenuhi salah satu dari 3 syarat, pertama departemen harus
memiliki perbatasan yang sama, kedua departemen harus memiliki ukuran
yang sama, ketiga departemen harus memiliki kedua perbatasan-
perbatasan yang sama (Yuliana, 2004).
Ada beberapa metode pembuatan CRAFT, akan tetapi pembuatan
CRAFT area produksi pada PT. Indowood menggunakan bantuan software
Microsoft Excel. Berikut langkah-langkah pembuatan CRAFT produksi PT.
Indowood menggunakan software Microsoft Excel.

Gambar 5.3 Menu Bar Add-Ins


Langkah pertama pembuatan CRAFT produksi menggunakan
software Microsoft Excel yaitu membuka software Microsoft Excel.
Selanjutnya klik menu bar Add-Ins, kemudian klik OM_IE lalu pilih New
Layout.
Gambar 5.4 kotak dialog Layout data
Langkah kedua yaitu muncul kotak dialog Layout data, pada kolom
name diisi Production karena CRAFT yang akan dibuat yaitu area produksi,
kemudian pada kolom number of departements diisi jumlah 9 karena pada
area produksi terdapat 9 departemen kerja. Selanjutnya pada kolom
number of fixed points diisi dengan angka 0 karena tidak titik tetap. Terakhir
pada kolom distance measure diisi m karena satuan yang digunakan adalah
satuan meter, kemudian klik OK.

Gambar 5.5 Facility Information

Langkah ketiga bagian facility information, pada kolom scale-m/unit


diisi jumlah 1 cells karena setiap 1 cells pada layar CRAFT nenunjukkan 1
meter. Selanjutnya kolom length-m diisi 20 karena panjang area produksi
sebesar 20 meter, setelah itu kolom width-m diisi 15,4 dan lebar bagian
produksi, karena nilai lebar cells putih bilangan desimal maka kolom width-
m pada kolom kuning akan membulatkan ke atas menjadi nilai pecahan.
Terakhir kolom area-sq putih akan terisi sendiri 308 yang menunjukkan luas
lantai pada kolom putih yang terdapat nilai pecahan, sedangkan width-m
kolom kuning akang terisi 320 yang menunjukkan luas lantai produksi
dengan bilangan yang dibulatkan keatas tadi.

Gambar 5.6 Department Information


Langkah keempat bagian department information, pada kolom name
menunjukkan kode nama departemen kerja pada area produksi, kolom area
menunjukkan luas lantai pada departemen kerja tersebut, terakhir kolom
cells merupakan kolom pembulatan apabila terdapat luas lantai yang masih
terdapat desima pada kolom area maka pada kolom cells akan dibulatkan
keatas, sedangkang pada baris dept.1 sampai dept.9 menunjukkan jumlah
departemen kerja pada area produksi. Kolom name pada dept.1 di isi R yang
berarti area receiving, selanjutnya kolom area dept.1 diisi luas lantai area
receiving sebesar 54, terakhir kolom cells dept.1 otomatis akan mengikuti
isi dari kolom area karena besaran area dept.1 berupa pecahan bulat.
Selanjutnya untuk baris dept.2 sampai dept.9 diisi sesuai dengan
departemen yang telah ditentukan.

Gambar 5.7 Flow Matrix


Langkah kelima bagian flow matrix isi sesuai dengan from to chart
yang telah dibuat, from to chart yang digunakan yaitu from to chart inflow
karena presentase koefisien terkecil terdapat pada from to chart inflow.
Bagian ini digunakan untuk perhitungan biaya material handling. Isi bagian
flow matrix sesuai from to chart inflow yang sudah ada, pada baris from R
yang berarti receiving dan to kolom F2 yaitu area pemotongan diisi biaya
material handling sebesar Rp 27.612, selanjutnya diisi sesuai ketentuan yang
ada.

Gambar 5.8 Cost Matrix


Langkah kelima bagian cost matrix isi sesuai dengan from to chart
yang telah dibuat, from to chart yang digunakan yaitu from to chart inflow
karena presentase koefisien terkecil terdapat pada from to chart inflow.
Bagian ini digunakan untuk perhitungan koefisien biaya material handling.
Isi bagian cost matrix sesuai from to chart inflow yang sudah ada, pada baris
from R yang berarti receiving dan to kolom F2 yaitu area pemotongan diisi
koefisien biaya material handling sebesar 1 yang berarti biaya masuk
tersebut total masuk ke area tersebut tanpa ada pembagian dengan
komponen tambahan, selanjutnya diisi sesuai ketentuan yang ada.

Gambar 5.9 Define Facility


Selanjutnya, setelah selesai mengisi cost matrix, langkah keenam klik
define facility seperti pada gambar 5.9 yang berarti pengisian fasilitas semua
sudah selesai.

Gambar 5.10 Kotak Dialog Select Options


Langkah ketujuh, selanjutnya akan muncul kotak dialog select
options. Bagian solution method pilih opt. sequence yang berarti pada
program CRAFT akan menggunakan metode urutan operasional
berdasarkan departemen kerja yang ada, selanjutnya pada bagian initial
solution pilih sequential yang berarti solusi awal yaitu penyimpanan secara
berurutan sesuai urutan kerja produksi yang ada. Selanjutnya pada bagian
distance measure pilih rectilinear yang berarti cara mengukur jarak
mengunkan jarak tegak lurus dari pusat departemen kerja ke departemen
kerja lainnya. Selanjutnya isi kolom plant width (cells) sebesar 16 yaitu lebar
area produksi, lalu plant leght (cells) sebesar 20 yaitu panjang area produksi
dan terakhir dept width (cells) sebesar 5 yaitu lebar per departemen kerja
area produksi. Setelah semua langkah dilakukan maka akan keluar hasil
metode CRAFT. Hasil dari metode CRAFT berupa aliran bahan yang terdapat
pada bagian produksi. Berikut merupakan hasil dari metode CRAFT.
Gambar 5.11 Facility Layout

Gambar 5.11 diatas merupakan facility layout secara angka maupun


statistic hasil dari metode CRAFT. Facility layout memiliki informasi seperti
pertama kolom problem name hasilnya production karena tujuan
pembuatan CRAFT untuk mengetahui urutan kerja pada area produksi.
Kedua kolom number depts hasilnya 9 karena PT. Indowood memiliki 9
departemen kerja di area produksi. Ketiga kolom lenght (cells) hasilnya 20
karena panjang area produksi PT. Indowood sebesar 20 meter. Keempat
kolom width (cells) hasilnya 16 karena lebar area produksi PT. Indowood
sebesar 16 meter. Kelima kolom area (cells) hasilnya 320 karena luas lantai
area produksi PT. Indowood sebesar 320 meter pesegi. Keenam kolom aisles
hasilnya 4 yang berarti terdapat 4 jalan atau lorong pada area produksi.
Ketujuh kolom depts. width hasilnya 5 yang berarti lebar setiap departemen
pada area produsksi sebesar 5 meter. Bagian bawah facility layout terdapat
tabel yang menunjukkan departemen yang ada pada area produksi beserta
kode departemen dan warna area nya. Pertama kolom department yaitu
berisikan departemen yang ada pada area produksi, pada baris pertama
kedua kolom colour yaitu berisikan warna yang memberikan kode warna
berbeda setiap departemen. Ketiga kolom area-required yaitu berisikan luas
lantai area yang diperlukan pada setiap departemen produksi. keempat
kolom area-defined yaitu luas lantai area yang dibatasi pada setiap
departemen produksi. kelima kolom x-centroid yaitu jarak center sumbu x
pada setiap departemen produksi. keenam kolom y-centroid yaitu jarak
center sumbu y pada setiap departemen produksi. ketujuh kolom sequence
urutan proses kerja pada departemen produksi. tabel baris pada kolom
departemen kode R berarti receiving, kode F1 berarti fabrikasi, kode F2
berarti pemotongan, kode F5 berarti pelubangan, kode F3 penghalusan,
kode A1 perakitan, kode PN pengecatan, kode P pengemasan dan S
sipphing.

Gambar 5.12 Initial Layout


Gambar 5.12 merupakan pola aliran bahan pada pabrik PT. Indowood
berdasarkan hasil metode CRAFT yaitu dengan menggunakan pola aliran
zig-zag. Pola aliran zig-zag atau s-shaped sangat baik diterapkan jika aliran
proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan luas area yang
tersedia. Arah aliran bahan akan dibelokkan untuk menambah panjangnya
garis aliran yang ada dan secara ekonomis hal ini dapat mengatasi segala
keterbatasan dari area, dan ukuran dari bangunan pabrik yang ada. 1 cells
pada output ini adalah sama dengan luas 1 meter persegi. Area berwarna
merah adalah area receiving, area berwarna hijau muda dengan kode nomer
1 adalah area fabrikasi, area berwarna hijau dengan kode nomer 2 adalah
area pemotongan, area berwarna biru dengan kode nomer 3 adalah area
pemotongan, area berwarna kuning dengan kode nomer 4 adalah area
pelubangan, area berwarna ungu dengan kode nomer 5 adalah area
penghalusan, area berwarna hijau tosca dengan kode nomer 6 adalah area
perakitan, area berwarna merah tua dengan kode nomer 7 adalah area
pengecatan, area berwarna hijau tua dengan kode nomer 8 adalah area
pengemasan dan area berwarna biru tua dengan kode nomer 9 adalah area
shipping. area berwarna putih dengan kode nomer 0 adalah area sisa dari
hasil pembulatan ukuran luas lantai produksi dengan CRAFT.

5.3 Area Allocation Diagram (AAD)


Area Allocation Diagram (AAD) merupakan gambaran awal pabrik
secara keseluruhan (fasilitas kantor dan produksi) yang perbandingan
ukurannya dibuat sesuai dengan ukuran sebenarnya. Area Allocation
Diagram dibuat untuk merancang ruangan yang dibutuhkan oleh setiap
kegiatan dalam kesatuan yang terpadu secara efisien (Pamularsih, 2015)
Area Allocation Diagram (AAD) pada prinsipnya merupakan area
template yang disusun berdasarkan ARD. AAD merupakan gambaran tata
letak akhir namun setiap pusat kegiatan belum berisi fasilitas. Area
Allocation Diagram (AAD) merupakan lanjutan dari ARC dimana kedekatan
tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Allocation
Diagram (AAD). Tujuan dari pembuatan AAD adalah merancang ruang
produksi yang efisien menjadi sebuah sistem yang terintegrasi,
mengatur posisi stasiun kerja yang efisien dalam lantai produksi dengan
memperhatikan hubungan kedekatan yang telah ditentukan oleh ARD,
menunjukkan keterkaitan suatu fasilitas yang satu dengan yang lainnya
berdasarkan alasan yang ada (Pamularsih, 2015).
Area allocation diagram berisi dua layout yaitu layout produksi dan
layout perkantoran. Dibawah ini merupakan AAD yang dibuat untuk PT.
Indowood.

ACTIVITY RELATIONSHIP CHART FASILITAS DAN PERKANTORAN


PT. INDOWOOD

5m 10 m 20 m

5m
1m 4m 2m 4m

O-16
1,5 m
O-12

3m
1,5 m O-15 O-14 O-13
4m
11 m

O-4 O-11

6m
4m

PN
O-8
28 m

O-10 O-5

4m
O-10
3m

P
O-7 O-10
O-10 O-6
4m

O-10 O-9

O-2
2m
O-10
O-3
5m

O-1
4m

O-10
3m 5m
10 m 5m

DESKRIPSI WARNA RUANG DESKRIPSI RUANG PRODUKSI DESKRIPSI RUANG PERKANTORAN

KODE DEPARTEMEN WARNA KODE DESKRIPSI KODE DESKRIPSI

R RECEIVING R RECEIVING O-1 RUANG DIREKTUR

F FABRIKASI F1 FABRIKASI O-2 RUANG SEKRETARIS

A ASSEMBLING F2 PE MOTONGAN O-3 RUANG MANAJER IT

PN MEJA PENGECATAN F5 PELUBANGAN O-4 RUANG MANAJER PRODUKSI

P MEJA PENGEMASAN F3 PE NGHALUSAN O-5 RUANG MANAJER MARKETING

S SHIPPING A1 PE RAKITAN O-6 RUANG MANAJER HRD & GA

O PE RKANTORAN PN PE NGECATAN O-7 RUANG MANAJER R&D

P PE NGEMASAN O-8 RUANG MANAJER PPIC

S SHIPPING O-9 RUANG MANAJER ACCOUNTING

O-10 RUANG STAFF

O-11 LOBBY & RECEPTIONIST

O-12 MEETING ROOM

O-13 TOILET PEREMPUAN

O-14 TOILET LAKI LAKI

O-15 RUANG OFFICE BOY

O-16 RUANG PANTRY

Gambar 5.13 Area Allocation Diagram PT. Indowood


Gambar 5.13 diatas merupakan Area allocation diagram (AAD) yang
berisikan informasi-informasi untuk mengetahui pemanfaatan area proses
produksi dan area perkantoran dari hasil kesimpulan pada ARC. AAD dibagi
menjadi 2 yaitu bagian kepala atas AAD dimana isinya adalah logo
perusahaan, judul AAD, dan nama perusahaan. Bagian badan berisi tentang
AAD dari area perkantoran dan area produksi. AAD pertama yaitu area
produksi, pada setiap pabrik area ini digunakan untuk proses produksi suatu
produk yaitu merubah bahan baku menjadi produk jadi, di dalam AAD
produksi memberikan informasi mengenai kode setiap ruangan pada area
produksi, dimensi ruangan pada setiap ruangan dan warna setiap ruangan.
Di dalam AAD terdapat keterangan mengenai tabel deskripsi warna ruang
dan tabel deskripsi ruang. Pertama tabel deskripsi warna yaitu memberikan
infomasi mengenai kode ruang yang berada pada area produksi untuk
memudahkan membaca urutan kerja serta penempatan area setiap stasiun
kerja. Kolom kode pada tabel deskripsi warna menunjukan kode stasiun
kerja pada area stasiun kerja, kolom deskripsi menunjukkan ruang stasiun
kerja area produksi, dan kolom warna menunjukkan area dari setiap stasiun
kerja area produksi. Contoh kode R yaitu ruang receiving dengan warna
ruang merah, kode F yaitu ruang fabrikasi dengan warna ruang hijau, kode
A yaitu ruang assembling dengan warna ruang biru, kode PN yaitu ruang
pengecatan dengan warna ruang merah muda, kode P yaitu ruang
pengecatan dengan warna ruang putih, kode S yaitu ruang shipping dengan
warna ruang ungu.
Tabel deskripsi ruang menunjukkan kode pada setiap ruang
berdasarkan deksripi ruang tersebut guna memudahkan membaca
penempatan stasiun kerja pada area produksi. Kode R yaitu ruang receiving,
Kode F1 yaitu ruang fabrikasi, Kode F2 yaitu ruang pemotongan, Kode F5
yaitu ruang pelubangan, Kode F3 yaitu ruang penghalusan, Kode A1 yaitu
ruang perikitan, Kode PN yaitu ruang pengecatan, Kode P yaitu ruang
pengemasan, dan Kode S yaitu ruang shipping.
AAD kedua yaitu area perkantoran, pada setiap pabrik area ini
digunakan untuk proses manajemen setiap aktifitas pabrik, dokumentasi,
serta peyimpanan data perusaaan, di dalam AAD perkantoran memberikan
informasi mengenai kode setiap ruangan pada area perkantoran, dimensi
pada setiap ruangan dan warna setiap ruangan. Di dalam AAD terdapat
keterangan mengenai tabel deskripsi warna ruang dan tabel deskripsi
ruang. Pertama tabel deskripsi warna yaitu memberikan infomasi mengenai
kode ruang yang berada pada area perkantoran untuk memudahkan
membaca penempatan area setiap ruangan. Kolom kode pada tabel
deskripsi warna menunjukan kode ruangan pada area perkantoran, kolom
deskripsi menunjukkan ruang pada area perkantoran, dan kolom warna
menunjukkan ruangan area perkantoran. Tabel deskripsi warna ruang, area
perkantoran digambarkan dengan warna kuning.

4. Template
Template merupakan gambar lanjutan yang lebih jelas dan lebih
detail dari Area allocation diagram (AAD) dalam perancangan tata letak
pabrik. Template berguna dalam mengembangkan alternatif-alternatif yang
dapat diterapkan untuk pengaturan mesin atau peralatan produksi (Triyono,
2014).
Terdapat berbagai informasi yang dapat diketahui dari template
yaitu, tata letak kantor dan peralatannya, tata letak pelayanan yang ada di
pabrik, tata letak bagian produksi, aliran setiap material mulai
dari receiving hingga shipping, distribusi material terhadap setiap mesin
sesuai dengan jumlah mesin yang dibutuhkan pabrik (Triyono, 2014).
Pembuatan template menggunakan bantuan software sweethome,
software sweethome digunakan untuk mempermudah pembuatan template
PT. Indowood berdasarkan keiinginan dan imajinasi dengan batasan
batasan yang telah ditentukan. PT. Indowood memiliki 2 template yaitu
template 2D dan template 3D. Pertama template 2D yaitu gambaran dalam
sebuah rancangan tata letak pabrik yang didalamnya terdapat informasi
mengenani tata letak area produksi, area fasilitas pabrik, dan area fasilitas
beserta investasi didalamnya, serta mengetahui distrbusi material dari area
receiving sampai area shipping dalam area produksi. Berikut template 2D
PT. Indowood.
Gambar 5.14Template 2D PT. Indowood
Gambar 5.14 diatas merupakan template 2D PT. Indowood yang
memiliki informasi mengenai layout PT. Indoowod secara keseluruhan dari
area produksi, area perkantoran, area fasilitas beserta investasi yang ada di
dalam pabrik. Template 2D perusahaan PT. Indowood didapat dari layout
tampak atas dengan skala yang digunakan 1:50 dari ukuran aslinya.
Template 2D PT. Indowood ini memiliki 3 bagian, pertama bagian kepala
template yang menunjukkan informasi diantaranya logo perusahaan dari
PT. Indowood itu sendiri, nama perusahaan yaitu PT. Indowood serta judul
template. Bagian kedua badan template yaitu menunjukkan gambaran
keseluruhan dari PT. Indowood dalam gambaran 2D dari area pabrik sampai
investasi yang terdapat di setiap area, pertama dari area produksi dapat
dilihat bentuk aliran produksi berbentuk zig-zag, serta aliran material dari
proses produksi, dan investasi pada area produksi seperti jumlah meja yang
diperlukan setiap stasiun kerja, alat material handling yang digunakan dan
mesin yang digunakan, dan jumlah rak maupun jumlah pallet yang
digunakan pad area receiving dan area shipping.
Kedua dari area perkantoran dapat dilihat pempatan ruangan setiap
karyawan perkantoran bedasarkan hubungan kedekatan yang dibuat pada
ARC fasilitas dan perkantoran, investasi yang ada pada setiap ruangan
perkantoran seperti jumlah kursi, meja, komputer setiap ruangan
perkantoran, AC, mupun printer setiap ruangan staff, manajer, maupun
sekretaris dan receptionist di lobby. Bagian ketiga yaitu area fasilitas yang
menunjukkan keterangan area fasilitas di PT. Indowood, menunjukkan area
atau ruang fasilitas yang terdapat pada area perusahaan beserta investasi
yang terdapat pada setiap ruang fasilitasnya.
Bagian ketiga template yaitu sekumpulan inforimasi yang
didalamnya terdapat beberapa keterangan yang menunjukkan isi dari setiap
kode, warna ruangan, warna mesin, maupun arah jalur prooduksinya.
Keterangan tabel di dalamnya yaitu pertama tabel deskripsi warna ruang
yang didalamnya mengambarkan warna kode pada setiap ruangan seperti
kode R dengan desripsi kode area receiving yang digambarkan dengan
warna merah. Kedua tabel deskripsi warna mesin yang didalamnya
menggambarkan warna pada setiap yang digunakan pada area produksi,
contoh mesin fabrikasi memiliki kode warna mesin fabrikasi berwarna putih.
Ketiga tabel deskripsti aliran material yang menunjukkan jalur aliran
material dari setiap komponen produk dari komponen utama maupun
komponen tambahan produk, contoh dari stasiun kerja receiving ke meja
fabrikasi warna jalur aliran material kuning. Kelima tabel deskripsi ruang
perkatoran, di dalam tabelnya terdapat 2 kolom yaitu pertama kolom kode
untuk menunjukkan area dari kode tersebut, sedangkan kolom sebelah
kanan menunjukkan deskripsi ruangan berdasarkan kode ruangan tersebut,
contoh kode ruangan O-1 yaitu deskripsi ruangannya adalah ruangan
direktur utama. Terakhir keenam tabel deskripsi ruang fasilitas, didalam
tabelnya terdapat 2 kolom yaitu pertama kolom kode untuk menunjukkan
area dari kode tersebut, sedangkan kolom sebelah kanan menunjukkan
deskripsi ruangan berdasarkan kode ruangan tersebut, contoh kode
ruangan F-1 yaitu deskripsi ruangannya adalah ruangan toilet umum yang
memiliki jumlah 3 ruangan yang tersebar pada area pabrik seperti sebelah
masjid, di dalam area produksi, dan terakhir di sebelah area receiving, dan
satpam pintu keluar.
Selain template dalam bentuk 2D, terdapat juga template dalam
bentuk 3D yang dapat lebih jelas memperlihatkan bentuk dari PT. Indowood
secara layout. Template dalam bentuk 3D dibagi menjadi 2 yaitu gambar
layout pabrik dengan atap dan tanpa atap. Template 3D pertama tanpa atap
yaitu gambar template pabrik yang dapat melihat gambaran pabrik dalam
bentuk 3D dengan tampak isometri agar dapat terlihat juga visualisasi
ruangan dari area produksi maupun area perkantoran. Berikut gambar
layout 3D perusahaan PT. Indowood tanpa atap.
Gambar 5.15 Template 3D Tanpa Atap
Gambar 5.15 diatas template 3D tanpa atap menunjukkan informasi
mengenai gambaran layout dari PT. Indowood secara keseluruhan yang
memperlihatkan juga penempatan area perkantoran, area produksi, dan
fasilitas yang terdapat pada area perusahaan seperti masjid, kantin, satpam,
parkiran motor, parkiran mobil, dll. Template 3D tanpa atap dapat dilihat
juga bahwa PT. Indoowod memiliki bentuk pabrik persegi panjang dengan
pintu masuk dan pintu keluar terpisah dengan satu arah berbentuk U serta
di setiap jalan di lengkapi dengan lampu penerangan jalan. Tinggi tembok
pada setiap area produksi, perkantoran, fasilitas maupun tembok luar
memiliki tinggu bervariatif.
Pertama tembok produksi memiliki tinggi sebesar 7 meter dan tebal
sebesar 35 cm dengan material tembok yang digunakan yaitu bata merah
karena bata merah terkenal kekerasanya daripada bata putih. Kedua tembok
area perkantoran memiliki tinggi sebesar 3 meter dan tebal sebesar 25 cm
dengan material tembok yang digunakan yaitu bata merah karena bata
merah terkenal kekerasanya daripada bata putih. Ketiga ruangan fasilitas
seperti klinik, satpam, masjid, kantin, dll memiliki tinggi tembok sebesar 3
meter dan tebal sebesar 25 cm dengan material tembok yang digunakan
yaitu bata merah karena bata merah terkenal kekerasanya daripada bata
putih. Terakhir tembok untuk tembok luar pabrik memiliki tinggi sebesar 5
meter dan tebal sebesar 35 cm dengan material tembok yang digunakan
yaitu bata merah karena bata merah terkenal kekerasanya daripada bata
putih.
Template 3D yang kedua yaitu template layout pabrik dengan atap
yaitu gambar template pabrik yang dapat melihat gambaran pabrik dalam
bentuk 3D dengan tampak isometri agar dapat terlihat juga visualisasi
semua area perusahaan beserta bentuk atap dan material yang digunakan.
Berikut gambar layout 3D perusahaan PT. Indowood dengan atap.

Gambar 5.16 Template 3D dengan atap


Gambar 5.15 diatas template 3D dengan atap menunjukkan
informasi mengenai gambaran layout dari PT. Indowood secara keseluruhan
yang memperlihatkan juga penempatan area runganfasilitas yang terdapat
pada area perusahaan seperti masjid, kantin, satpam, parkiran motor,
parkiran mobil, dll. Template 3D dengan atap dapat dilihat juga bahwa PT.
Indoowod memiliki bentuk pabrik persegi panjang dengan pintu masuk dan
pintu keluar terpisah dengan satu arah berbentuk U serta di setiap jalan di
lengkapi dengan lampu penerangan jalan. Tinggi tembok pada setiap area
produksi, perkantoran, fasilitas maupun tembok luar memiliki tinggu
bervariatif.
Pertama tembok produksi memiliki tinggi sebesar 7 meter dan tebal
sebesar 35 cm dengan material tembok yang digunakan yaitu bata merah
karena bata merah terkenal kekerasanya daripada bata putih. Kedua tembok
area perkantoran memiliki tinggi sebesar 3 meter dan tebal sebesar 25 cm
dengan material tembok yang digunakan yaitu bata merah karena bata
merah terkenal kekerasanya daripada bata putih. Ketiga ruangan fasilitas
seperti klinik, satpam, masjid, kantin, dll memiliki tinggi tembok sebesar 3
meter dan tebal sebesar 25 cm dengan material tembok yang digunakan
yaitu bata merah karena bata merah terkenal kekerasanya daripada bata
putih. Terakhir tembok untuk tembok luar pabrik memiliki tinggi sebesar 5
meter dan tebal sebesar 35 cm dengan material tembok yang digunakan
yaitu bata merah karena bata merah terkenal kekerasanya daripada bata
putih.
PT. indowood memiliki 2 bentuk atap yang berbeda pada area
perkantoran, area produksi maupun area fasilitas pabrik. Pertama area
produksi memiliki atap berbentuk segitiga dengan tinggi atap sebesar 2
meter karena agar sirkulasi udara dari proses produksi tidak mengendap di
area produksi, rangka atap yang digunakan yaitu rangka baja ringan dengan
kualitas terbaik agar dapat menopang atap pabrik yang menggunakan
bahan seng galvalum afkir yang ringan tetapi kokoh terhadap segala cuaca
yang ada di Indonesia. Kedua area perkantoran dan area fasilitas memiliki
bentuk atap berbentuk datar dengan pengecoran dak beton, pemilihan
pembuatan atap pengecoran dak karena sirkulasi udara yang ada diruangan
perkantoran maupun fasilitas tidak terlalu buruk karena hanya digunakan
oleh manusia dan jarang adanya debu berterbangan seperti area produksi
serta penggunaan AC untuk membantu menjaga suhu dalam ruangan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai