Anda di halaman 1dari 81

Ilmu Penyakit Mata

https://docs.google.com/document/d/12ZBzlNmaZD0Dv9aDYxkpxzBWayND652jao02ld7oe
Kk/edit?hl=in&pli=1

Gangguan Pada Kornea

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create PDF Help documents

ulkus kornea

Ulkus Kornea

DEFINISI
Ulkus Kornea adalah luka terbuka pada lapisan kornea yang paling luar.

PENYEBAB
Ulkus biasanya terbentuk akibat:
 Infeksi oleh bakteri (misalnya stafilokokus, pseudomonas atau
pneumokokus), jamur, virus (misalnya herpes) atau protozoa akantamuba
 Kekurangan vitamin A atau protein
 Mata kering (karena kelopak mata tidak menutup secara sempurna dan
melembabkan kornea).

Faktor resiko terbentuknya ulkus:


- Cedera mata
- Ada benda asing di mata
- Iritasi akibat lensa kontak.

GEJALA
Ulkus kornea menyebabkan nyeri, peka terhadap cahaya (fotofobia) dan
peningkatan pembentukan air mata, yang kesemuanya bisa bersifat ringan.
Pada kornea akan tampak bintik nanah yang berwarna kuning keputihan.

Kadang ulkus terbentuk di seluruh permukaan kornea dan menembus ke dalam.


Pus juga bisa terbentuk di belakang kornea.
Semakin dalam ulkus yang terbentuk, maka gejala dan komplikasinya semakin
berat.

Gejala lainnya adalah:


- gangguan penglihatan
- mata merah
- mata terasa gatal
- kotoran mata.

Dengan pengobatan, ulkus kornea dapat sembuh tetapi mungkin akan


meninggalkan serat-serat keruh yang menyebabkan pembentukan jaringan
parut dan menganggu fungsi penglihatan.
Komplikasi lainnya adalah infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi
kornea (pembentukan lubang), kelainan letak iris dan kerusakan mata.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:


- Ketajaman penglihatan
- Tes refraksi
- Tes air mata
- Pemeriksaan slit-lamp
- Keratometri (pengukuran kornea)
- Respon refleks pupil
- Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
- Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.

PENGOBATAN
Ulkus kornea adalah keadaan darurat yang harus segera ditangani oleh spesialis
mata agar tidak terjadi cedera yang lebih parah pada kornea.

Tergantung kepada penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung


antibiotik, anti-virus atau anti-jamur.
Untuk mengurangi peradangan bisa diberikan tetes mata corticosteroid.

Ulkus yang berat mungkin perlu diatasi dengan pembedahan (pencangkokan


kornea).

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy CHM and documentation editor

kerato konjungtivitis vernalis

Keratokonjungtivitis Vernalis

DEFINISI
Keratokonjungtivitis Vernalis adalah peradangan konjungtiva yang berulang
(musiman).

PENYEBAB
Konjungtivitis vernal terjadi akibat alergi dan cenderung kambuh pada musim
panas.
Keratokonjungtivitis vernal sering terjadi pada anak-anak, biasanya dimulai
sebelum masa pubertas dan berhenti sebelum usia 20.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- gatal hebat
- mata merah dan berair
- peka terhadap cahaya (fotofobia)
- kotoran mata yang kental dan lengket.

Konjungtiva di bawah kelopak mata membengkak dan berwarna pink pucat


sampai keabuan, sedangkan konjungtiva lainnya tampak berwarna putih susu.
Konjungtiva yang melapisi bola mata tampak menebal dan keabuan.

Kadang terjadi kerusakan pada sebagian kecil kornea yang menyebabkan nyeri
dan fotofobia hebat.

Keseluruhan gejala biasanya menghilang pada musim dingin.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Jangan menggisik mata karena bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut.
Kompres dingin bisa mengurangi gejala.

Tetes mata antialergi seperti cromoline, lodoxamind, ketorolac dan levokabastin


merupakan pengobatan yang paling aman.
Antihistamin oral juga bisa membantu meringankan gejala.

Corticosteroid bisa mengurangi peradangan, tetapi sebaiknya tidak digunakan


lebih dari beberapa minggu karena bisa menyebabkan peningkatan tekanan
pada mata, katarak dan infeksi opportunistik.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Keratokonjungtivitis Sikka

Keratokonjungtivitis Sikka

DEFINISI
Keratokonjungtivitis Sikka adalah kekeringan pada kedua mata yang
berlangsung lama akibat menurunnya fungsi kelenjar air mata, yang
menyebabkan dehidrasi pada konjungtiva dan kornea.

PENYEBAB
Mata yang kering bisa merupakan gejal adari beberapa penyakit, seperti:
 Artritis rematoid
 Lupus eritematosus sistemik
 Sindroma Sj?gren.
Mata yang kering paling sering terjadi pada wanita dewasa.

GEJALA
Berkurangnya pembentukan air mata atau penguapan air mata bisa
menyebabkan iritasi mata dan menimbulkan perasaan mata seperti terbakar.
Kerusakan yang tersebar di permukaan mata akan menambah rasa tidak
nyaman dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia).

Pada stadium lanjut, permukaan mata bisa menebal dan membentuk jaringan
parut serta ulkus (luka terbuka). Pertumbuhan pembuluh darah juga meningkat.
Jika jaringan parut terbentuk di kornea maka bisa terjadi gangguan penglihatan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Untuk mengetahui derajat kelembaban yang membasahi mata bisa dilakukan tes
Schirmer (menempelkan kertas saring di ujung kelopak mata).
Untuk mengetahui beratnya kerusakan mata yang terjadi dilakukan pemeriksaan
mata dengan menggunakan slit lamp.

PENGOBATAN
Untuk mengatasi kekerinngan pada mata, setiap beberapa jam diteteskan air
mata buatan.
Air mata buatan adalah tetes mata yang mengandung zat yang merangsang air
mata yang asli.

Pembedahan dilakukan untuk menyumbat pengaliran air mata ke hidung


sehingga lebih banyak air mata yang digunakan untuk membasahi mata.

Jika kekeringan mata sangat hebat, bisa dilakukan penjahitan sebagian kelopak
mata guna mengurangi penguapan air mata.
Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free HTML Help documentation generator

Keratitis Pungtata Superfisialis

Keratitis Pungtata Superfisialis


DEFINISI
Keratitis Pungtata Superfisialis adalah suatu keadaan dimana sel-sel pada permukaan kornea mati.

PENYEBAB
# Penyebabnya bisa berupa: Infeksi virus
# Infeksi bakteri
# Mata kering
# Sinar ultraviolet (sinar matahari, sinar lampu, sinar dari las listrik)
# Iritasi akibat pemakaian lensa kontak jangka panjang
# Iritasi atau alergi terhadap obat tetes mata
# Efek samping obat tertentu (misalnya vidarabin).

GEJALA
Mata biasanya terasa nyeri, berair, merah, peka terhadap cahaya (fotofobia) dan penglihatan
menjadi sedikit kabur.

Jika penyebabnya adalah sinar ultraviolet, maka gejala-gejala biasanya munculnya agak lambat
dan berlangsung selama 1-2 hari.
Jika penyebabnya adalah virus, maka kelenjar getah bening di depan telinga akan membengkak
dan nyeri bila ditekan.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah mata terasa perih, gatal dan mengeluarkan
kotoran.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan mata.

# Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah: Pemeriksaan ketajaman penglihatan


# Tes refraksi
# Tes air mata
# Pemeriksaa slit-lamp
# Respon refleks pupil
# Keratometri (pengukuran kornea)
# Pewarnaan fluoresensi kornea.

PENGOBATAN
Keratitis pungtata superfisialis biasanya berakhir dengan penyembuhan sempurna.
Jika penyebabnya virus, tidak perlu diberikan pengobatan khusus dan penyembuhan biasanya
terjadi dalam waktu 3 minggu.

Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.


Jika penyebabnya adalah mata kering, diberikan salep dan air mata buatan.

Jika penyebabnya adalah sinar ultraviolet atau lensa kontak, diberikan salep antibiotik dan obat
untuk melebarkan pupil.
Jika penyebabnya adalah reaksi terhadap obat-obatan, maka sebaiknya pemakaian obat
dihentikan.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy to use tool to create HTML Help files and
Help web sites

Keratomalasia
Keratomalasia
DEFINISI
Keratomalasia (Xeroftalmia, Keratitis Xerotik) adalah suatu keadaan dimana kornea menjadi kering
dan keruh akibat kekurangan vitamin, A, protein dan kalori.

Keratomalasia biasanya menyerang kedua mata.

PENYEBAB
Keratomalasia biasanya terjadi akibat kekurangan vitamin A yang berat.
Vitamin A penting untuk fungsi penglihatan yang normal, juga untuk pertumbuhan tulang,
kesehatan kulit dan melindungi selaput lendir pada saluran pencernaan, saluran pernafasan dan
saluran kemih.

Di negara-negara berkembang, kekurangan vitamin A dan keratomalasi merupakan penyebab


utama dari kebutaan pada masa kanak-kanak.
Di negara-negara tersebut, kekurangan vitamin A seringkali terjadi sebagai akibat malnutrisi pada
bayi dan anak-anak yang masih muda.

# Di negara maju, kekurangan vitamin A dan keratomalasi terjadi akibat beberapa keadaan
berikut yang berhubungan dengan proses penyerapan, penyimpanan ataupun pemindahan vitamin
A, seperti: Penyakit seliak
# Kolitis ulserativa
# Fibrosis kistik
# Penyakit hati
# Pembedahan bypass pada usus.

GEJALA
Gejala awal berupa rabun senja (penglihatan berkurang pada keadaan gelap) dan mata yang
kering (disebut xeroftalmia), diikuti oleh pembentukan kerutan, kekeruhan dan perlunakan kornea
(disebut keratomalasia).

Pada kekurangan vitamin A yang berat, pada konjungtiva terlihat adanya endapan kering dan
berbusa yang berwarna abu-keperakan (bintik Bitot).

Jika tidak diberikan pengobatan yang adekuat maka perlunakan kornea akan menyebabkan
infeksi, perforasi serta perubahan jaringan yang bersifat degeneratif, sehingga akhinya terjadi
kebutaan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Untuk mengatasi infeksi, bisa diberikan salep atau tetes mata antibiotik.

Untuk memperbaiki kekurangan vitamin A, diberikan tambahan vitamin per-oral (melalui mulut)
dan untuk mengatasi malnutrisi dilakukan perbaikan gizi.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Keratitis Ulserativa Perifer

Keratitis Ulserativa Perifer


DEFINISI
Keratitis Ulserativa Perifer adalah suatu peradangan dan ulserasi (pembentukan ulkus) pada
kornea yang seringkali terjadi pada penderita penyakit jaringan ikat (misalnya artritis rematoid).
PENYEBAB
# Keratitis ulserativa perifer bisa disebabkan oleh: Penyakit non-infeksi
- Artritis rematoid
- Lupus eritematosus sistemik
- Sarkoidosis
- Rosasea
- Arteritis sel raksasa
- Penyakit peradangan saluran pencernaan
- Kelainan metabolisme
- Blefaritis
- Keratitis marginalis
- Pemakaian lensa kontak
- Cedera mata karena bahan kimia, trauma ataupu pembedahan
# Penyakit infeksi
- Tuberkulosis
- Sifilis
- Hepatitis
- Disentri basiler
- Keratitis (karena virus, bakteri, jamur maupun akantamuba).

Faktor resiko utama terjadinya penyakit ini adalah penyakit jaringan ikat dan penyakit pembuluh
darah.

GEJALA
Terjadi gangguan penglihatan, peka terhadap cahaya (fotofobia) dan penderita merasa ada benda
asing di matanya.

Gejala lainnya adalah:


- mata berair
- peradangan konjungtiva dan episklera.

Keratitis ulserativa perifer

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata serta pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN
Pengobatan lokal bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan kornea, sedangkan
pengobatan sistemik diberikan untuk mengatasi penyebabnya.

Untuk mengatasi penyebabnya, diberikan steroid sistemik dan obat penekan sistem kekebalan
(immunosupresan); obat tersebut juga efektif dalam mengontrol peradangan mata dan sistemik.
Immunosupresan yang diberikan biasanya adalah cyclophosphamide.

Jika diduga penyebabnya adalah penyakit infeksi, maka diberikan antibiotik.

# Beberapa teknik pembedahan yang dilakukan untuk mengatasi keratitis ulserativa perifer:
Perekat jaringan (misalnya lem sianoakrilat) digunakan pada ancaman perforasi dan perforasi yang
berukuran kurang dari 1-2 mm.
# Prosedur tektonik, yaitu keratoplasti, keratoplasti penetrasi dan pencangkokan bercak
korneoskleral.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create CHM Help documents

Keratokonus
Keratokonus

DEFINISI
keratokonus adalah perubahan bentuk (penipisan) kornea yang terjadi secara
bertahap, sehingga bentuknya menyerupai kerucut.

Keratokonus mulai terjadi pada usia 10-20 tahun.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Keratokonus lebih sering ditemukan pada pemakai lensa kontak dan penderita
rabun dekat.

Penelitian menunjukkan bahwa keratokonus kemungkinan terjadi karena


beberapa hal berikut:
 Kelainan kornea bawaan
 Cedera mata (misalnya menggisik-gisik mata atau memakai lensa kontak
yang keras selama bertahun-tahun)
 Penyakit mata tertentu (misalnya retinitis pigmentosa, retinopati,
konjungtivitis vernal)
 Penyakit sistemik (misalnya amorosis kongenitalis Leber, sindroma Ehlers-
Danlos, sindroma Down dan osteogenesis imperfekta).

GEJALA
Keratokonus terjadi jika bagian tengah kornea menipis dan secara bertahap
menonjol ke arah luar sehingga bentuknya menyerupai kerucut.
Kelainan kelengkungan ini menyebabkan perubahan pada kekuatan pembiasan
kornea. Sebagai akibatnya terjadi astigmata sedang sampai berat dan rabun
dekat.

Keratokonus juga bisa menyebabkan pembengkakan dan pembentukan jaringan


parut yang menghalangi penglihatan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kornea dengan
slit lamp

Untuk mengetahui kelengkungan kornea bisa dilakukan topografi kornea.


Pada keratokonus stadium lanjut, penipisan kornea bisa diukur dengan
pakimetri.

PENGOBATAN
Keratokonus biasanya menyerang kedua mata.
Pada awalnya, penderita bisa memperbaiki penglihatannya dengan
menggunakan kaca mata. Tetapi sejalan dengan memburuknya astigmata,
penderita harus menggunakan lensa kontak untuk mengurangi astigmata dan
agar penglihatannya lebih baik.

Pada kebanyakan kasus, kornea akan kembali stabil beberapa tahun kemudian
tanpa pernah menyebabkan gangguan penglihatan yang berat.
Tetapi pada sekitar 10-20% penderita, pada akhirnya kornea membentuk
jaringan parut atau tidak dapat mentolerir lensa kontak.
Jika hal ini terjadi, maka perlu dilakukan pencangkokan kornea.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free help authoring environment

Keratopati Bulosa (Pembengkakan Kornea)

Keratopati Bulosa (Pembengkakan Kornea)

DEFINISI
Keratopati Bulosa adalah pembengkakan kornea yang paling sering terjadi pada
usia lanjut.

Ada 2 macam keratopati bulosa:


 Keratopati Bulosa Afakik : jika lensa alami telah diangkat dan tidak diganti
dengan lensa buatan
 Keratopati Bulos Pseudofakik: jika lensa alami telah diganti oleh lensa
buatan.

PENYEBAB
Kesehatan kornea berhubungan erat dengan jumlah sel endotelial.
Sel endotelial adalah sel-sel yang terletak di kornea bagian belakang dan
berfungsi memompa cairan dari kornea sehingga kornea relatif tetap kering dan
bersih.

Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadi pengikisan sel-sel endotel yang


terjadi secara bertahap.
Kecepatan hilangnya sel endotel ini berbeda pada setiap orang.

Setiap pembedahan mata (termasuk operasi katarak dengan atau tanpa


pencangkokan lensa buatan), bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sel
endotel.
Jika cukup banyak sel endotel yang hilang, maka kornea bisa membengkak.

Peradangan intraokuler (uveitis) dan trauma pada mata juga bisa menyebabkan
hilangnya sel endotel sehingga meningkatkan resiko terjadinya keratopati
bulosa.

GEJALA
Penglihatan penderita menjadi kabur, yang paling buruk dirasakan pada pagi hari
tetapi akan membaik pada siang hari.

Ketika tidur kedua mata terpejam sehingga cairan tertimbun di bawah kelopak
mata dan kornea menjadi lebih basah. Jika mata dibuka, cairan berlebihan ini
akan menguap bersamaan dengan air mata.

Pada stadium lanjut akan terbentuk lepuhan berisi cairan (bula) pada
permukaan kornea.
Jika bula ini pecah, akan timbul nyeri yang hebat dan hal ini meningkatkan
resiko terjadinya infeksi kornea (ulserasi).
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Dengan slit lampbisa diketahui adanya lepuhan, pembengkakan dan pembuluh


darah di dalam stroma.

Untuk menghitung jumlah sel endotel bisa dilakukan pemeriksaan mikroskopi


spekuler.

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah mengurangi pembengkakan kornea.
Karena itu diteteskan larutan garam (natrium klorida 5%) untuk membantu
menarik cairan dari kornea.

Jika tekanan di dalam mata meningkat, diberikan obat glaukoma untuk


mengurangi tekanan yang juga berfungsi meminimalkan pembengkakan kornea.

Jika bula pecah, diberikan obat anti peradangan, larutan natrium klorida 5%,
salep/tetes mata antibiotik, zat pelebar pupil dan lensa kontak yang diperban;
guna membantu penyembuhan permukaan mata dan mengurangi nyeri.

Jika penyakitnya berat dan tidak dapat diatasi dengan tindakan di atas, mungkin
perlu dipertimbangkan untuk menjalani pencangkokan kornea.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Create HTML Help, DOC, PDF and print manuals
from 1 single source

Infeksi Herpes Simpleks Pada Kornea

Infeksi Herpes Simpleks Pada Kornea

DEFINISI
Infeksi Herpes Simpleks Pada Kornea adalah infeksi pada kornea yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks.

Infeksi herpes pada kornea merupakan infeksi virus yang berulang. Penelitian
menunjukkan bahwa sampai 50% penderita mengalami kekambuhan.
Infeksi ulangan ini bisa terjadi beberapa minggu atau bahkan beberapa tahun
setelah infeksi pertama.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.

GEJALA
Pada stadium awal, infeksi ini menyerupai infeksi bakteri yang ringan karena
gejala yang timbul bersifat ringan (mata terasa nyeri, berair, merah dan peka
terhadap cahaya).
Pembengkakan kornea menyebabkan penglihatan kabur.

Infeksi seringkali hanya menyebabkan perubahan yang ringan pada kornea dan
akan menghilang dengan sendirinya.
Kadang virus menembus lebih dalam dan menghancurkan permukaan kornea.

Infeksi ulang bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada permukaan kornea.
Jika penderita sampai mengalami infeksi yang berulang-ulang, bisa terjadi
ulserasi (pembentukan luka terbuka), pembentukan jaringan parut yang bersifat
menetap serta hilang rasa ketika mata disentuh.

Virus herpes simpleks juga bisa menyebabkan peningkatan pertumbuhan


pembuluh darah, gangguan penglihatan atau kebutaan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Diberikan obat anti-virus seperti trifluridin, vidarabin atau idoxuridine; biasanya
dalam bentuk salep atau larutan pencuci mata.

Untuk membantu mempercepat penyembuhan, kadang dokter spesialis mata


menggunakan kapas untuk mengangkat sel-sel yang mati dan rusak dari
permukaan kornea.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free CHM Help documentation generator

Infeksi Herpes Zoster Pada Kornea

Infeksi Herpes Zoster Pada Kornea

DEFINISI
Infeksi Herpes Zoster Pada Kornea adalah infeksi pada kornea yang disebabkan
oleh herpes zoster.

PENYEBAB
Virus herpes zoster.

Herpes zoster adalah virus yang tumbuh di dalam saraf dan bisa menyebar ke
kulit, menyebabkan shingle (herpes zoster).
Keadaan ini sebetulnya bukan merupakan ancaman bagi mata. Tetapi jika saraf
oftalmikus (cabang dari saraf trigeminalis terinfeksi, maka infeksi akan lebih
mudah menyebar ke mata.

GEJALA
Infeksi menyebabkan nyeri, kemerahan dan pembengkakan kelopak mata.
Kornea yang terinfeksi juga dapat membengkak dan mengalami kerusakan yang
berat.

Terjadi peradangan struktur di belakang kornea (uveitis) dan peningkatan


tekanan di dalam bola mata (glaukoma).

Komplikasi yang sering terjadi adalah berkurangnya rasa jika kornea disentuh
dan glaukoma permanen.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Jika herpes zoster menginfeksi wajah dan membahayakan mata, maka untuk
mengurangi resiko terjadinya komplikasi pada mata, seringkali diberikan
asiklovir per-oral (melalui mulut) selama 7 hari.
Bisa juga diberikan tetes mata corticosteroid.

Tetes mata atropin seringkali digunakan untuk menjaga agar pupil tetap lebar
dan membantu mempertahankan tekanan di dalam mata.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Keratokonjungtivitis Sikka

Keratokonjungtivitis Sikka

DEFINISI
Keratokonjungtivitis Sikka adalah kekeringan pada kedua mata yang
berlangsung lama akibat menurunnya fungsi kelenjar air mata, yang
menyebabkan dehidrasi pada konjungtiva dan kornea.

PENYEBAB
Mata yang kering bisa merupakan gejala adari beberapa penyakit, seperti:
 Artritis rematoid
 Lupus eritematosus sistemik
 Sindroma Sj?gren.
Mata yang kering paling sering terjadi pada wanita dewasa.

GEJALA
Berkurangnya pembentukan air mata atau penguapan air mata bisa
menyebabkan iritasi mata dan menimbulkan perasaan mata seperti terbakar.
Kerusakan yang tersebar di permukaan mata akan menambah rasa tidak
nyaman dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia).

Pada stadium lanjut, permukaan mata bisa menebal dan membentuk jaringan
parut serta ulkus (luka terbuka). Pertumbuhan pembuluh darah juga meningkat.
Jika jaringan parut terbentuk di kornea maka bisa terjadi gangguan penglihatan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Untuk mengetahui derajat kelembaban yang membasahi mata bisa dilakukan tes
Schirmer (menempelkan kertas saring di ujung kelopak mata).
Untuk mengetahui beratnya kerusakan mata yang terjadi dilakukan pemeriksaan
mata dengan menggunakan slit lamp.

PENGOBATAN
Untuk mengatasi kekeringan pada mata, setiap beberapa jam diteteskan air
mata buatan.
Air mata buatan adalah tetes mata yang mengandung zat yang merangsang air
mata yang asli.

Pembedahan dilakukan untuk menyumbat pengaliran air mata ke hidung


sehingga lebih banyak air mata yang digunakan untuk membasahi mata.

Jika kekeringan mata sangat hebat, bisa dilakukan penjahitan sebagian kelopak
mata guna mengurangi penguapan air mata.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free HTML Help documentation generator

Gangguan Kelopak & Kelenjar Mata

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create PDF Help documents

Tumor Kelopak Mata

Tumor Kelopak Mata

DEFINISI
Tumor dan kanker bisa tumbuh di kelopak mata.
Salah satu jennis tumor jinak yang paling sering ditemukan di kelopak mata
adalah xantelasma, yang merupakan pertumbuhan mendatar berwarna putih-
kuning, yang terdiri dari lemak.

Xantelasma tidak perlu dibuang kecuali jika penderita merasa penampilannya


terganggu.
Xantelasma bisa menunjukkan adanya peningkatan kadar kolesterol (terutama
pada orang muda).

Kanker jenis karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal uga bisa tumbuh
pada kelopak mata.

Jika setelah beberapa minggu suatu pertumbuhan di kelopak mata tidak


menghilang, maka dilakukan biopsi dan biasanya dilakukan pembedahan untuk
mengangkatnya.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Dakriosistitis (infeksi kantong air mata)

Dakriosistitis (infeksi kantong air mata)

DEFINISI
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis).
PENYEBAB
Dakriosistitis biasanya terjadi akibat penyumbatan pada duktus nasolakrimalis
(saluran yang mengalirkan air mata ke hidung).

GEJALA
Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata yang tampak
merah dan membengkak.

Mata menjadi merah dan berair serta mengeluarkan nanah.


Jika kantong air mata ditekan secara perlahan, akan keluar nanah dari lubang di
sudut mata sebelah dalam (dekat hidung).

Penderita juga mengalami demam.

Jika infeksi yang ringan atau berulang berlangsung lama maka sebagian besar
gejala mungkin menghilang hanya pembengkakan ringan yang menetap.

Kadang infeksi menyebabkan tertahannya air mata di dalam kantong air mata
sehingga terbentuk kantong yang berisi cairan (mukokel di bawah kulit.

Infeksi berulang bisa menyebabkan penebalan dan kemerahan diatas kantong


air mata.
Bisa terbentuk kantong nanah (abses) yang kemudian pecah dan mengeluarkan
nanahnya.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN
Infeksi diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui
pembuluh darah).
Daerah kantong air mata juga boleh dikompres hangat.

Jika terbentuk abses, dilakukan pembedahan untuk membuka dan membuang


nanahnya.
Untuk infeksi menahun, penyumbatan duktus nasolakrimalis bisa dibuka dengan
bantuan jarum atau melalui pembedahan.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy CHM and documentation editor

Hordeolum (Stye)

Hordeolum (Stye)

DEFINISI
Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di tepi
atau di bawah kelopak mata.

Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan.


Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara
spontan.

PENYEBAB
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata
yang disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri
stafilokokus).
Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit.

Hordeolum kadang timbul bersamaan dengan atau sesudah blefaritis.


Hordeolum bisa timbul secara berulang.

GEJALA
Hordeolum biasanya berawal sebagai kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri
pada tepi kelopak mata.
Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada
sesuatu di matanya.

Biasanya hanya sebagian kecil daerah kelopak yang membengkak, meskipun


kadang seluruh kelopak membengkak.
Di tengah daerah yang membengkak seringkali terlihat bintik kecil yang
berwarna kekuningan.

Bisa terbentuk abses (kantong nanah) yang cenderung pecah dan melepaskan
sejumlah nanah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN
Hordeolum bisa diobati dengan kompres hangat selama 10 menit sebanyak 4
kali/hari.
Jangan mencoba memecahkan hordeolum, biarkan pecah sendiri.

Krim antibiotik kadang digunakan untuk hordeolum yang berulang atau menetap
(yang disebabkan oleh bakteri).

Hordeolum interna adalah hordeolum yang terbentuk pada kelenjar yang lebih
dalam. Gejalanya lebih berat dan jarang pecah sendiri, karena itu biasanya
dokter akan menyayatnya supaya nanah keluar.

PENCEGAHAN
Selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di sekitar mata.

Bersihkan minyak yang berlebihan di tepi kelopak mata secara perlahan.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free PDF documentation generator
Kalazion

Kalazion

DEFINISI
Kalazion adalah sebuah massa kecil di dalam kelopak mata yang disebabkan
oleh penyumbatan kelenjar minyak yang kecil di dalam kelopak mata.

PENYEBAB
Kalazion tumbuh di dalam kelenjar Meibom pada kelopak mata.
Hal ini terjadi akibat penyumbatan pada saluran kelenjar Meibom.
Kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea, yang menghasilkan minyak yang
membentuk permukaan selaput air mata.

GEJALA
Pada awalnya, kalazion tampak dan terasa seperti hordeolum, kelopak mata
membengkak, nyeri dan mengalami iritasi.
Beberapa hari kemudian gejala tersebut menghilang dan meninggalkan
pembengkakan bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh secara
perlahan.
Di bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.

Kadang saluran kelenjar Meibom bisa tersumbat oleh suatu kanker kulit; untuk
memastikan hal ini maka perlu dilakukan biopsi.

PENGOBATAN
Pengobatan utama adalah kompres hangat selama 10-15 menit, minimal 4
kali/hari.
Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat
saluran dan mempermudah pengaliran serta penyembuhan.

Kalazia seringkali menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 1 bulan.


Jika kalazion terus membesar mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.
Pembedahan biasanya dilakukan dari bawah kelopak mata untuk menghindari
pembentukan jaringan parut di kulit.
Obat tetes mata yang mengandung antibiotik biasanya digunakan beberapa hari
sebelum dan sesudah pengangkatan kalazion.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free help authoring environment

Entropion & Ektropion

Entropion & Ektropion

DEFINISI
Entropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah
membalik ke dalam ke arah bola mata.
Ektropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah
membalik ke arah luar.

PENYEBAB
Kebanyakan kasus entropion terjadi karena pengenduran jaringan kelopak mata
sebagai akibat proses penuaan.
Beberapa kasus terjadi karena pembentukan jaringan parut pada permukaan
dalam kelopak mata akibat luka bakar kimia dan panas, peradangan atau reaksi
alergi.
Kadang entropion merupakan bawaan lahir karena kelopak mata tidak terbentuk
secara sempurna.

Kebanyakan kasus ektropion terjadi akibat pengenduran jaringan kelopak mata


akibat penuaan.
Beberapa kasus terjadi karena adanya jaringan parut pada kelopak mata akibat
luka bakar kimia maupun panas, truma, kanker kulit atau pembedahan kelopak
mata.
Kadang ektropion merupakan bawaan lahir akibat pembentukan kelopak mata
yang tidak sempurna.

GEJALA
Entropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah
membalik ke dalam ke arah bola mata.
Ektropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah
membalik ke arah luar.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.

PENGOBATAN
Entropion dan ektropion harus diperbaiki melalui pembedahan sebelum gesekan
kelopak dan bulu mata menyebabkan kerusakan kornea.
Pembedahan biasanya dilakukan dengan bius lokal dan penderita tidak perlu
dirawat.
Dilakukan pengencangan kelopak mata.
Setelah pembedahan, mata ditutup selama 24 jam dan diberi salep antibiotik
selama sekitar 1 minggu.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured Help generator

Blefaritis

Blefaritis

DEFINISI
Blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata.
Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di
dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang
dalam keadaan normal ditemukan di kulit.

PENYEBAB
Terdapat 2 jenis blefaritis:
 Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat
melekatnya bulu mata).
Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan ketombe pada kulit kepala.
 Blefaritis posterior ; mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian
kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata).
Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak.
2 penyakit kulit yang bisa menyebabkan blefaritis posterior adalah
rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik).

Alergi atau infestasi kutu pada bulu mata juga bisa menyebabkan
blefaritis.

GEJALA
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan
keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.

Blefaritis bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.


Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah.

Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok.
Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang.

Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika
keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan.
Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata
sukar dibuka.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.

PENGOBATAN
Pengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk
mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri.
Bisa digunakan sampo bayi atau pembersih khusus.

Untuk membantu membasmi bakteri kadang diberikan salep antibiotik (misalnya


eritromisin atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline).

Jika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati.


Jika terdapat kutu, bisa dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada
dasar bulu mata.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free help authoring environment

Dakriostenosis
Dakriostenosis

DEFINISI
Dakriostenosis adalah penyumbatan duktus nasolakrimalis (saluran yang
mengalirkan air mata ke hidung).

PENYEBAB
Dalam keadaan normal, air mata dari permukaan mata dialirkan ke dalam
hidung melalui duktus nasolakrimalis.
Jika saluran ini tersumbat, air mata akan menumpuk dan mengalir secara
berlebihan ke pipi.

Penyumbatan duktus nasolakrimalis (dakriostenosis) bisa terjadi akibat:


 Gangguan perkembangan sistem nasolakrimalis pada saat lahir
 Infeksi hidung menahun
 Infeksi mata yang berat atau berulang
 Patah tulang (fraktur) hidung atau wajah
 Tumor.
Penyumbatan bisa bersifat parsial (sebagian) atau total.

GEJALA
Penyumbatan karena tidak sempurnanya sistem nasolakrimalis biasanya
menyebabkan pengaliran air mata yang berlebihan ke pipi (epifora) dari salah
satu ataupun kedua mata (lebih jarang) pada bayi berumur 3-12 minggu.
Penyumbatan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada usia 6
bulan, sejalan dengan perkembangan sistem nasolakrimalis.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan penunjang lainnya adalah:


 Pemeriksaan hidung bagian dalam
 Pewarnaan mata dengan zat fluoresensi untuk menilai pengaliran air mata
 Sinar X khusus untuk menilai duktus nasolakrimalis.

PENGOBATAN
Jika penyumbatannya parsial, bisa dilakukan pemijatan pada daerah kantong air
mata sebanyak beberapa kali/hari.

Jika terjadi peradangan pada konjungtiva (konjungtivitis) diberikan obat tetes


mata yang mengandung antibiotik.

Jika penyumbatan tetap terjadi biasanya saluran harus dibuka dengan bantuan
jarum kecil yang dimasukkan melalui lubang saluran di sudut kelopak mata.

Pada penderita dewasa dilakukan pembedahan untuk membuka kembali saluran


air mata (dakriosistorinostomi).
PENCEGAHAN
Pengobatan yang adekuat terhadap infeksi hidung dan mata bisa mengurangi
resiko terjadinya dakriostenosis.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free Web Help generator

Pembengkakan Kelopak Mata

Pembengkakan Kelopak Mata

DEFINISI
Apapun yang mengiritasi mata juga dapat mengiritasi kelopak mata dan
menyebabkan pembengkakan (edema).

PENYEBAB
Iritan yang paling sering ditemukan adalah alergi, yang dapat menyebabkan
salah satu atau kedua kelopak berkerut dan bengkak.
Reaksi alergi bisa disebabkan oleh:
- obat yang masuk ke dalam mata seperti tetes mata
- obat lain atau kosmetik
- serbuk sari atau partikel lain di udara.

Pembengkakan kelopak mata juga bisa terjadi akibat:


 Sengatan atau gigitan serangga
 Infeksi bakteri, virus atau jamur.

GEJALA
Kelopak mata tampak membengkak.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksan fisik.
test
PENGOBATAN
Menghilangkan penyebab pembengkakan dan kompres dingin bisa mengurangi
pembengkakan.

Jika penyebabnya alergi, untuk mengurangi pembengkakan sebaiknya


menghindari alergen (zat yang menyebabkan alergi).

Jika suatu benda asing (misalnya duri serangga) tersangkut di dalam kelopak
mata, harus segera diangkat.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured Documentation generator

Trichiasis

Trichiasis

DEFINISI
Trichiasis adalah kelainan tumbuh pada bulu mata, yang bergesekan dengan
bola mata, pada seseorang yang tidak mengalami entropion.

Penyebab trichiasis biasanya tidak diketahui. Mata menjadi merah dan pedih,
terasa ada benda asing, dan terjadi sobekan dan peka dan kadangkala terasa
sakit ketika terkena sinar matahari langsung. Jika keadaan ini berlangsung lama,
bisa mengakibatkan luka parut. Seorang dokter mendasari diagnosa pada
gejala-gejala dan pemeriksaan. Trichiasis berbeda dengan entropion bila posisi
kelopak mata adalah normal. Seorang dokter mata bisa mengangkat bulu mata
dengan forceps. Jika bulu mata kembali tumbuh, cara lain bisa digunakan untuk
mengangkatnya, seperti elektrolisis atau cryosurgery (menggunakan dingin yang
ekstrem untuk menghancurkan folikel rambut).

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create Web Help sites

Canaliculitis

Canaliculitis

DEFINISI
Canaliculitis adalah infeksi lacrimal canaliculus, yang juga disebut duktus
lacrimal.

Canaliculitis mungkin menyebabkan mengeluarkan air mata, kotoran, mata


merah, dan sedikit sembab. Mata merah dan sembablebih sering terjadi pada
sebelah mata dekat hidung. Gejala bisa menyerupai dacryocystitis. Seorang
dokter mata (seorang dokter dan ahli bedah yang berspesialisasi dalam diagnosa
dan pengobatan penyakit mata) seringkali mengirigasi duktus yang tertular
dengan larutan antibiotik. Orang kemudian sebaiknya memakai kompres hangat
dan memakai antibiotika tetes mata penggunaan. Kadang-kadang, infeksi
memerlukan tindakan operasi.

Memakai obat tetes dan salep mata

Orang yang mengunakan tetes atau salep mata sebaiknya menengadah. Dengan
telunjuk bersih, kelopak mata ditarik ke bawah dengan lembut membentuk
kantong. Tetes mata kemudian diteteskan ke dalam kantong, tidak langsung ke
atas mata. Kalau memakai salep mata, sedikit salep ditempatkan di kantong.
Berkedip menyebarkan tetes atau salep ke seluruh mata.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured Documentation generator

Gangguan Konjugtiva

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free PDF documentation generator
Konjungtivitis

Konjungtivitis

DEFINISI
Konjungtivitis adalah suatu peradangan pada konjungtiva.

Konjungtivitis Gonokokal

Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari
ibunya ketika melewati jalan lahir.
Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat,
povidin iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh
bakteri yang bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.

Dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual


(misalnya jika cairan semen yang terinfeksi masuk ke dalam mata).
Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu mata.

Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri.
Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan
kebutaan.
Untuk mengatasi konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan
maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.

PENYEBAB
Konjungtiva bisa mengalami peradangan akibat:
 Infeksi olah virus atau bakteri
 Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang
 Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya; sinar ultraviolet
dari las listrik atau sinar matahari yang dipantulkan oleh salju.

Kadang konjungtivitis bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau


bertahun-tahun.
Konjungtivitis semacam ini bisa disebabkan oleh:
- Entropion atau ektropion
- Kelainan saluran air mata
- Kepekaan terhadap bahan kimia
- Pemaparan oleh iritan
- Infeksi oleh bakteri tertentu (terutama klamidia).

Pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka panjang, juga bisa


menyebabkan konjungtivitis.

GEJALA
Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan
kotoran.
Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna
putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.
Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis
karena alergi.

Gejala lainnya adalah:


- mata berair
- mata terasa nyeri
- mata terasa gatal
- pandangan kabur
- peka terhadap cahaya
- terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Kelopak mata dibersihkan dengan air hangat.


Jika penyebabnya bakteri, diberikan tetes mata atau salep yang mengandung
antibiotik.

Untuk konjungtivitis karena alergi, antihistamin per-oral (melalui mulut) bisa


mengurangi gatal-gatal dan iritasi. Atau bisa juga diberikan tetes mata yang
mengandung corticosteroid.

Untuk memperbaiki posisi kelopak mata atau membukan saluran air mata yang
tersumbat, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

PENCEGAHAN
 Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah
membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih-bersih.
 Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani
mata yang sakit.
 Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni
rumah lainnya.
 Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik
pembuatnya.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free Web Help generator

Tumor Jinak Konjungtiva

Tumor Jinak Konjungtiva

DEFINISI
2 jenis tumor jinak yang bisa tumbuh pada konjungtiva adalah pinguekula dan
pterigium.

PINGUEKULA
Pinguekula adalah suatu penonjolan berwarna putih kekuningan yang tumbuh di
dekat kornea.
Ukurannya bisa semakin besar.

Penyebabnya tidak diketahui tetapi pertumbuhannya didukung oleh pemaparan


sinar matahari dan iritasi mata.

Pinguekula tidak enak dilihat tetapi biasanya tidak menyebabkan masalah yang
serius dan tidak perlu dibuang/diangkat

PTERIGIUM

Pterigium adalah pertumbuhan jaringan konjungtiva ke dalam kornea.

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi sering ditemukan pada orang-orang yang


sering berada di bawah sinar matahari.
Faktor resiko terjadinya pterigium adalah tinggal di daerah yang banyak terkena
sinar matahari, daerah yang berdebu, berpasir atau anginnya besar.
Sering ditemukan pada petani, nelayan dan orang-orang yang tinggal di dekat
daerah khatulistiwa. Jarang menyerang anak-anak.

Tampak sebagai penonjolan jaringan putih disertai pembuluh darah pada tepi
dalam atau tepi luar kornea.
Pterigium bisa menyebabkan perubahan bentuk kornea sehingga terjadi
astigmata dan gangguan penglihatan lainnya.

Jika sampai ke daerah pupil dan mengganggu penglihatan, pterigium harus


diangkat melalui pembedahan.
Untuk mencegah berulangnya pterigium, sebaiknya para pekerja lapangan
menggunakan kacamata atau topi pelindung.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create PDF Help documents

Trakoma

Trakoma

DEFINISI
Trakoma (Konjungtivitis granuler, Oftalmia Bangsa Mesir) adalah suatu infeksi
konjungtiva yang berlangsung lama dan disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis.

PENYEBAB
Trakoma terjadi akibat infeksi oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
Masa inkubasi berlangsung selama 5-12 hari dan berawal sebagai kemerahan
pada mata, yang jika tidak diobati bisa menjadi penyakti kronis dan
menyebabkan pembentukan jaringan parut.

Trakoma ditemukan di seluruh dunia, terutama di daerah pedesaan di negara-


negara berkembang.
Sering menyerang anak-anak.

Trakoma merupakan penyakit menular dan bisa ditularkan melalui:


- kontak tangan dengan mata
- sejenis lalat
-benda-benda yang terkontaminasi (misalnya handuk atau saputangan).

GEJALA
Pada stadium awal, konjungtiva tampak meradang, merah dan mengalami iritasi
serta mengeluarkan kotoran (konjungtivitis).

Pada stadium lanjut, konjungtiva dan kornea membentuk jaringan parut


sehingga bulu mata melipat ke dalam dan terjadi gangguan penglihatan.

Gejala lainnya adalah:


- pembengkakan kelopak mata
- pembengkakan kelenjar getah bening yang terletak tepat di depan mata
- kornea tampak keruh.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Apusan mata diperiksa untuk mengetahui organisme penyebabnya.

PENGOBATAN
Pengobatan meliputi pemberian salep antibiotik yang berisi tetracyclin dan
erythromycin selama 4-6 minggu.
Selain itu, antibiotik tersebut juga bisa diberikan dalam bentuk tablet.

Jika terjadi kelainan bentuk kelopak mata, kornea maupun konjungtiva, mungkin
perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaikinya.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Oftalmia Neonatorum (Konjungtivitis Neonatorum)

Oftalmia Neonatorum (Konjungtivitis Neonatorum)

DEFINISI
Oftalmia Neonatorum (Konjungtivitis Neonatorum) adalah suatu infeksi mata
pada bayi baru lahir yang didapat ketika bayi melewati jalan lahir.

PENYEBAB
Berbagai organisme bisa menyebabkan infeksi mata pada bayi baru lahir, tetapi
infeksi bakteri yang berhubungan dengan proses persalinan, yang paling banyak
ditemukan dan berpotensi menyebabkan kerusakan mata adalah gonore
(Neisseria gonorrhea) dan klamidia (Chlamydia trachomatis).

Virus yang bisa menyebabkan konjungtivitis neonatorum dan kerusakan mata


yang berat adalah virus herpes.
Virus ini juga bisa didapat ketika bayi melewati jalan lahir, tetapi konjungtivitis
herpes lebih jarang ditemukan.

Organisme tersebut biasanya terdapat pada ibu hamil akibat penyakit menular
seksual (STD, sexually-transmitted disease).
Pada saat persalinan, ibu mungkin tidak memiliki gejala-gejala tetapi bakteri
atau virus mampu menyebabkan konjungtivitis pada bayi yang akan dilahirkan.

GEJALA
Bayi baru lahir yang terinfeksi akan mengeluarkan kotoran dari matanya dalam
waktu 1 hari sampai 2 minggu setelah dia lahir.
Kelopak matanya membengkak, merah dan nyeri bila ditekan.

Gonore bisa menyebabkan perforasi kornea dan kerusakan yang sangat berarti
pada struktur mata yang lebih dalam.

Gejala lainnya adalah:


- riwayat penyakit menular seksual pada ibu
- dari mata keluar kotoran encer dan berdarah (serosanguinosa) atau kotoran
kental seperti nanah (purulen).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap


kotoran mata.

PENGOBATAN
Antibiotik dalam bentuk topikal (salep dan tetes mata), per-oral (melalui mulut)
maupun intravena (melalui pembuluh darah), semua bisa digunakan tergantung
kepada beratnya infeksi dan organisme penyebabnya.
Kadang antibiotik oral dan topikal digunakan secara bersamaan.

Irigasi mata dengan larutan garam normal dilakukan untuk membuang kotoran
purulen yang terkumpul.

PENCEGAHAN
Konjungtivitis neonatorum bisa dicegah dengan cara:
 Mengobati penyakit menular seksual pada ibu hamil
 Memberikan tetes mata perak nitrat atau antibiotik (misalnya eritromisin)
kepada setiap bayi yang baru lahir.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create Web Help sites

Episkleritis

Episkleritis

DEFINISI
Episkleritis adalah suatu peradangan pada episklera.
Sklera terdiri dari serat-serat jaringan ikat yang membentuk dinding putih mata
yang kuat.
Sklera dibungkus oleh episklera yang merupakan jaringan tipis yang banyak
mengandung pembuluh darah untuk memberi makan sklera.
Di bagian depan mata, episklera terbungkus oleh konjungtiva.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa penyakit berikut telah
dihubungkan dengan terjadinya episkleritis:
 Artritis rematoid
 Sindroma Sj?gren
 Sifilis
 Herpes zoster
 Tuberkulosis.

GEJALA
Biasanya peradangan hanya mengenai sebagian kecil bola mata dan tampak
sebagai daerah yang agak menonjol, berwarna kuning.

Gejala lainnya adalah:


- nyeri mata
- peka terahadap cahaya (fotofobia)
- nyeri mata bila ditekan
- mata berair.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Biasanya dalam waktu 1-2 minggu penyakit ini akan menghilang dengan
sendirinya.
Untuk mempercepat penyembuhan bisa diberikan tetes mata corticosteroid.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured multi-format Help generator

Skleritis (Radang Bagian Putih Mata)

Skleritis (Radang Bagian Putih Mata)

DEFINISI
Skleritis adalah suatu peradangan pada sklera (bagian putih mata).

PENYEBAB
Peradangan pada sklera biasanya dihubungkan dengan penyakit autoimun
(misalnya artritis rematoid, lupus eritematosus), infeksi atau cedera kimia.
Kadang penyebabnya tidak diketahui.

Paling sering terjadi pada usia antara 30-60 tahun dan jarang ditemukan pada
anak-anak.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- nyeri mata yang hebat
- bercak merah pada sklera
- penglihatan kabur
- fotofobia (peka terhadap cahaya)
- mata berair.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Tetes mata corticosteroid bisa mengurangi peradangan.
Kadang diberikan corticosteroid per-oral (melalui mulut).

Jika tedapat artritis rematoid atau tidak memberikan respon terhadap


corticosteroid, diberikan obat yang menekan sistem kekebalan (misalnya
cyclophosphamide atau azathioprin).

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Alergi Mata Merah (Allergic Conjunctivitis )

Alergi Mata Merah (Allergic Conjunctivitis )

Alergi Mata Merah (Allergic Conjunctivitis )

DEFINISI
Mata merah alergi adalah radang konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi
alergi.

Konjungtiva banyak sekali mengandung sel dari sistem kekebalan (mast sel)
yang melepaskan senyawa kimia (mediator) dalam merespon terhadap berbagai
rangsangan (seperti serbuk sari atau debu tungau) . Mediator ini menyebabkan
radang pada mata, yang mungkin sebentar atau bertahan lama. Sekitar 20%
dari orang memiliki tingkat mata merah alergi.

Mata merah alergi yang musiman dan mata merah alergi yang
berkelanjutan adalah jenis yang paling sering dari reaksi alergi pada mata.
Mata merah alergi yang musiman sering disebabkan oleh serbuk sari pohon atau
rumput, oleh karenanya jenis ini timbul khususnya pada musim semi atau awala
musim panas. Serbuk sari gulma bertanggung jawab pada gejala alergi mata
merah pada musim panas dan awal musim gugur. Alergi mata merah yang
berkelanjutan terjadi sepanjang tahun; paling sering disebabkan oleh tungau
debu, bulu hewan, dan bulu unggas.

Mata merah Vernal adalah bentuk alergi mata merah yang lebih serius dimana
penyebabnya tidak diketahui. Kondisi paling sering terjadi pada anak laki-laki,
khususnya yang berumur kurang dari 10 tahun yang memiliki eksema, asma,
atau alergi musiman. Mata merah Vernal biasanya kambuh setiap musim semi
dan hilang pada musim gugur dan musim dingin. Banyak anak tidak
mengalaminya lagi pada umur dewasa muda.

GEJALA
Orang dengan semua bentuk alergi mata merah berkembang dengan cepat
menjadi gatal dan rasa terbakar pada kedua mata. Walaupun biasanya sama,
kadang-kadang, satu mata mungkin lebih terinfeksi daripada mata yang lain.
Konjungtiva menjadi merah, dan kadang-kadang konjungtiva bengkak,
menyebabkan permukaan bola mata tampak tembam sehingga banyak orang
merasa terganggu. Pada mata merah musiman dan berkelanjutan, sangat
banyak kotoran berair yang tipis. Pandangan jarang terpengaruh.

Pada mata merah vernal, kotoran mata banyak dan seperti lendir. Tidak seperti
jenis alergi mata merah lainnya, mata merah vernal sering mempengaruhi
kornea, dan borok yang nyeri dapat timbul. Borok ini menyebabkan sensitivitas
yang berlebihan terhadap cahaya terang dan kadang-kadang menyebabkan
pengurangan pandangan yang permanen.

DIAGNOSA
Dokter mengenali alergi mata merah oleh penampilan dan gejala khasnya.

PENGOBATAN
Kondisi diobati dengan tetes mata anti alergi. Obat seperti itu termasuk
cromolyn, lodoxamide, olopatadine, dan tetes mata antihistamin, seperti
emedastine dan levocabastine. Tetes mata Ketorolac mempunyai anti inflamasi
dan membantu mengatasi gejala. Tetes mata Corticosteroid mempunyai anti
inflamasi yang lebih baik; tetapi, mereka sebaiknya tidak dipakai lebih dari
beberapa minggu tanpa pengamatan yang melekat karena mereka dapat
menyebabkan peningkatan tekanan pada mata (glaukoma), katarak, dan
meningkatkan risiko infeksi mata. Baru-baru ini, tetes mata yang dapat
menghambat pengeluaran dan efek dari penyebab pembengkakan seperti
azelastine, nedocromil, dan pemirolast, sudah digunakan dengan baik.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free CHM Help documentation generator

Gangguan Retina

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free help authoring environment

Retinopati Diabetikum

Retinopati Diabetikum

DEFINISI
Retinopati Diabetikum adalah kerusakan progresif pada retina akibat diabetes
menahun.

Kelainan ini bisa terjadi pada penderita diabetes yang mendapatkan insulin
maupun yang tidak.

Diabetes bisa menyebabkan 2 macam perubahan pada retina:


1. Retinopati non-proliferatif
Terjadi robekan dan kebocoran pada pembuluh darah kecil (kapiler) di dalam
retina.
Daerah di sekeliling robekan kapiler membengkak, menbentuk tonjolan kecil
yang mengandung endapan protein darah.

Pada stadium awal penyakit ini tidak menyebabkan kebutaan.


Perdarahan retina yang kecil bisa merubah bagian lapang pandang. Jika
perdarahan terjadi di dekat makula, maka penglihatan menjadi kabur.

2. Retinopati proliferatif
Kerusakan pada retina merangsang pertumbuhan pembuluh darah yang
baru.
Pembuluh darah yang baru tumbuh secara abnormal, menyebabkan
terbentuknya jaringan parut dan ablasio retina (kadang-kadang).
Pembuluh darah bisa tumbuh dan mengalami perdarahan ke dalam humor
vitreus.

Retinopati proliferatif bisa menyebakan kebutaan total.

PENYEBAB
Retinopati diabetikum terjadi karena adanya kerusakan pada pembuluh darah
yang menuju ke retina.
Kadar gula darah (glukosa) yang tinggi pada diabetes menyebabkan penebalan
pembuluh darah yang kecil.

Pada stadium awal (retinopati non-proliferatif), pembuluh darah menjadi


berlubang-lubang dan isinya merembes ke dalam retina, menyebabkan
penglihatan menjadi kabur.

Pada stadium lanjut (retinopati proliferatif), terjadi pertumbuhan pembuluh


darah yang baru di dalam mata.
Pembuluh darah yang baru ini sangat rapuh dan bisa mengalami perdarahan
sehingga menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.

Beratnya retinopati dan penurunan fungsi berhubungan dengan kadar glukosa


dan lamanya seseorang menderita diabetes.
Biasanya retinopati baru terjadi dalam waktu 10 tahun setelah seseorang
menderita diabetes.

GEJALA
Gejalanya berupa:
 Penurunan ketajaman penglihatan
 Penderita melihat bintik-bintik yang malayang-layang.

Banyak penderita yang tidak menunjukkan gejala lain sebelum terjadi


perdarahan utama pada mata.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk menilai keadaan retina adalah


pemeriksaan dengan oftalmoskop dan fotografi retina.

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah mengontrol diabetes dan tekanan darah tinggi.
Pengobatan terhadap diabetes dan tekanan darah tinggi biasanya tidak
menyebabkan perbaikan kerusakan yang telah terjadi, tetapi akan
memperlambat perkembangan retinopati.

Untuk menghancurkan pembuluh darah yang baru dan menyumbat pembuluh


darah yang bocor, dilakukan fotokoagulasi laser.

Jika terjadi perdarahan hebat dari pembuluh darah yang telah mengalami
kerusakan, dilakukan vitrektomi (pembedahan untuk membuang darah dari
humor vitreus).
Setealah vitrektomi, fungsi penglihatan akan menunjukkan perbaikan dan secara
bertahap mata akan membentuk humor vitreus yang baru.

PENCEGAHAN
Cara pencegahan yang terbaik adalah mengontrol diabetes dan tekanan darah
tinggi.

Penderita diabetes sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara rutin (1


kali/tahun), yang dimulai pada tahun ke 5 setelah terdiagnosis menderita
diabetes.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Kelainan Pembuluh Darah Retina

Kelainan Pembuluh Darah Retina

DEFINISI
Kelainan pembuluh darah yang menuju ke mata bisa berupa perdarahan, tidak
adekuatnya pasokan darah dan penyumbatan pembuluh darah.
Akibat yang serius adalah kerusakan retina, yang kadang-kadang menetap dan
menyebabkan penurunan fungsi penglihatan bahkan kebutaan.

RETINOPATI ARTERIOSKLEROTIK

Pada keadaan ini, arteri-arteri kecil yang membawa darah ke mata mengalami
penyumbatan parsial karena dindingnya menebal.
Dengan menggunakan oftalmoskop, bisa terlihat pembuluh darah yang menebal
dan petunjuk lainnya dari menurunnya pasokan darah ke retina.

Penebalan pembuluh darah itu sendiri biasanya tidak mengganggu penglihatan,


tetapi merupakan petunjuk bahwa pembuluh darah di mata dan bagian tubuh
lainnya tidak sehat sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan dan
pengobatan.

RETINOPATI HIPERTENSIF

Retinopati Hipertensif adalah kerusakan retina akibat tekanan darah tinggi


(hipertensi).
Penyakit ini terjadi jika tekanan darah sangat tinggi (misalnya pada hipertensi
maligna dan toksemia gravidarum).

Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di dalam mata.


Semakin tinggi dan semakin lama hipertensi berlangsung, maka semakin berat
kerusakan yang terjadi.

Beratnya kerusakan retina (retinopati) digambarkan dengan skala I sampai IV.


Pada derajat I biasanya tidak ditemukan gejala.
Pada derajat IV terjadi pembengkakan saraf optikus (disebut papilledema) dan
makula (pusat penglihatan pada retina), yang bisa menyebabkan penurunan
fungsi penglihatan.

Pada stadium lanjut, darah bisa merembes ke dalam retina.


Bercak retina mengalami kerusakan karena kekurangan pasokan darah dan
lama-lama lemak akan tertimbun di dalam retina.

Selain gangguan penglihatan, penderita juga bisa merasakan sakit kepala.

Dengan menggunakan oftalmoskop, bisa dilihat adanya penyempitan pembuluh


darah dan kelebihan cairan yang merembes dari pembuluh darah.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah angiografi fluoresensi.

Satu-satunya pengobatan untuk retinopati hipertensif adalah mengontrol


tekanan darah.

PENYUMBATAN ARTERI RETINA

Arteri retina adalah pembuluh darah utama yang membawa darah ke retina.
Jika arteri retina tersumbat, maka akan terjadi kebutaan mendadak tanpa
disertai rasa nyeri.

Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh aterosklerosis, bekuan darah atau


endapan lemak (biasanya lemak yang berasal dari sumsum tulang yang patah
dan masuk ke dalam aliran darah sebagai emboli).
Penyebab lainnya adalah peradangan pembuluh darah di kepala (arteritis
temporalis).
Pelebaran arteri retina bisa dilakukan dengan menghirup campuran karbon
dioksida dan oksigen.
Dengan cara ini penyumbatan akan turun ke bawah sehingga mengurangi
daerah retina yang terkena.

Bisa diberikan antikoagulan untuk mencegah pembentukan bekuan lebih lanjut


atau untuk mencegah penyebaran bekuan darah (yang bisa menyebabkan
terjadinya stroke).

PENYUMBATAN VENA RETINA

Vena retina adalah pembuluh darah utama yang membawa darah dari retina.
Penyumbatan vena retina menyebabkan vena yang lebih kecil membengkak dan
berkelok-kelok.
Permukaan vena menjadi bengkak dan darah bisa merembes ke dalam retina.

Penyumbatan vena retina terutama terjadi pada usia lanjut yang menderita
glaukoma, diabetes, tekanan darah tinggi atau suatu keadaan dimana darah
menjadi lebih kental (misalnya terlalu banyak sel darah merah).

Penyumbatan vena retina menyebabkan penurunan fungi penglihatan yang


terjadi secara lebih lambat dibandingkan dengan penyumbatan arteri retina.
Perubahan yang terjadi berupa pertumbuhan pembuluh darah baru yang
abnormal di dalam retina dan terjadinya glaukoma.

Angiografi fluoresensi bisa membantu menentukan luasnya kerusakan dan


rencana pengobatan.
Untuk menghancurkan pembuluh darah yang abnormal bisa digunakan laser.

Pelebaran vena retina bisa dilakukan dengan menghirup campuran karbon


dioksida dan oksigen.
Dengan cara ini penyumbatan akan turun ke bawah sehingga mengurangi
daerah retina yang terkena.

Pelebaran vena retina bisa dilakukan dengan menghirup campuran karbon


dioksida dan oksigen.
Dengan cara ini penyumbatan akan turun ke bawah sehingga mengurangi
daerah retina yang terkena.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create Web Help sites

Endoftalmitis

Endoftalmitis

DEFINISI
Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian dalam,
cairan dalam bola mata (humor vitreus) dan bagian putih mata (sklera).
PENYEBAB
Penyebab terjadinya infeksi adalah:
 Luka yang menusuk mata
 Pembedahan
 Bakteri yang sampai ke mata melalui aliran darah.

GEJALA
Gejalanya seringkali berat, yaitu berupa:
- nyeri mata
- kemerahan pada sklera
- fotofobia (peka terhadap cahaya)
- gangguan penglihatan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Endoftalmitis merupakan suatu keadaan darurat.
Pengobatan harus segera diberikan, menunda pengobatan bisa menyebabkan
kebutaan.
Diberikan antibiotik dan corticosteroid.
Untuk mengeluarkan cairan yang terinfeksi dari bola mata mungkin perlu
dilakukan pembedahan.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Retinitis Pigmentosa

Retinitis Pigmentosa

DEFINISI
Retinitis Pigmentosa adalah suatu kemunduran yang progresif pada retina yang
mempengaruhi penglihatan pada malam hari dan penglihatan tepi dan pada
akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

PENYEBAB
Retinitis pigmentosa merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi.
Beberapa bentuk penyakit ini diturunkan secara dominan, hanya memerlukan 1
gen dari salah satu orang tua; bentuk yang lainnya diturunkan melalui
kromosom X, hanya memerlukan 1 gen dari ibu.

Penyakit ini terutama menyerang sel batang retina yang berfungsi mengontrol
penglihatan pada malam hari.
Pada retina bisa ditemukan pigmentasi yang berwarna gelap.

GEJALA
Gejala awal seringkali muncul pada awal masa kanak-kanak.

Sel batang pada retina (berperan dalam penglihatan pada malam hari) secara
bertahap mengalami kemunduran sehingga penglihatan di ruang gelap atau
penglihatan pada malam hari menurun.
Lama-lama terjadi kehilangan fungsi penglihatan tepi yang progresif dan bisa
menyebabkan kebutaan.

Pada stadium lanjut, terjadi penurunan fungsi penglihatan sentral.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata dengan
oftalmoskop.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina:


 Ketajaman penglihatan
 Tes refraksi
 Gangguan pengenalan warna
 Respon refleks pupil
 Pemeriksaan slit lamp
 Tekanan intraokuler
 USG mata
 Fotografi retina
 Angiografi fluoresensi
 Elektroretinogram.

PENGOBATAN
Belum ada pengobatan yang efektif untuk retinitis pigmentosa.
Pemakaian kaca mata gelap untuk melindungi retina dari sinar ultraviolet bisa
mempertahankan fungsi penglihatan.

Meskipun masih dalam perdebatan, penelitian terakhir menunjukkan bahwa


pemberian antioksidan (misalnya vitamin A palmitat) bisa menunda
perkembangan penyakit ini.

Penderita dianjurkan untuk berkunjung secara teratur kepada spesialis mata


untuk memantau terjadinya katarak atau pembengkakan retina.

PENCEGAHAN
Penyuluhan genetik bisa membantu menemukan adanya resiko retinitis
pigmentosa dalam suatu keluarga.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Kemunduran/Degenerasi Makula

Kemunduran/Degenerasi Makula

DEFINISI
Degenerasi Makula adalah suatu keadaan dimana makula mengalami
kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan
kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral.

Makula adalah pusat dari retina dan merupakan bagian yang paling vital dari
retina.
Makula merupakan bagian dari retina yang memungkinkan mata melihat detil-
detil halus pada pusat lapang pandang.

Ada 2 macam degenerasi makula:


1. Degenerasi makula atrofik (kering) : terdapat endapan pigmen di dalam
makula tanpa disertai pembentukan jaringan parut, darah atau perembesan
cairan lainnya
2. Degenerasi makula eksudatif (basah) : perembesan cairan membentuk
endapat yang seringkali dikelilingi oleh daerah perdarahan yang kecil. Pada
akhirnya endapan ini akan mengkerut dan meninggalkan jaringan parut.
Kedua jenis degenerasi tersebut biasanya mengenai kedua mata secara
bersamaan.

PENYEBAB
Degenerasi terjadi sebagai akibat dari kerusakan pada epitel pigmen retina.
Epitel pigmen retina adalah lapisan pemisah antara retina dan koroid (lapisan
pembuluh darah di belakang retina).

Fungsi dari epitel pigmen retina adalah sebagai penyaring yang menentukan zat
gizi dari koroid yang sampai ke retina.
Bagian dari darah yang berbahaya bagi retina dibuang/dijauhkan dari retina oleh
epitel pigmen retina.

Kerusakan pada epitel pigmen retina mempengaruhi metabolisme pada retina,


Terjadi penipisan retina sehingga memungkinkan masuknya bahan yang
berbahaya dari darah ke dalam retina dan menyebabkan kerusakan serta
pembentukan jaringan parut.

Dengenerasi makula terjadi pada usia lanjut, cenderung diturunkan, lebih


banyak ditemukan pada orang kulit putih dan tampaknya lebih sering ditemukan
pada perokok.

GEJALA
Secara tiba-tiba ataupun secara perlahan akan terjadi kehilangan fungsi
penglihatan tanpa rasa nyeri.
Kadang gejala awalnya berupa gangguan penglihatan pada salah satu mata,
dimana garis yang sesungguhnya lurus terlihat bergelombang.

Degenerasi makula menyebabkan kerusakan penglihatan yang berat (misalnya


kehilangan kemampuan untuk membaca atau mengemudi), tetapi jarang
menyebabkan kebutaan total.
Penglihatan pada tepi luar dari lapang pandang dan kemampuan untuk melihat
warna biasanya tidak terpengaruh, yang terkena hanya penglihatan pada pusat
lapang pandang.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai retina:


 Ketajaman penglihatan
 Tesa refraksi
 Respon refleks pupil
 Pemeriksaan slit lamp
 Fotografi retina
 Angiobrafi fluoresensi.

PENGOBATAN
Jika di dalam atau di sekeliling makula ditemukan pertumbuhan pembuluh darah
baru, dilakukan fotokoagulasi laser untuk menghancurkannya.

Tidak ada pengobatan khusus untuk degenerasi makula.


Pemberian seng bisa memperlambat perkembangan penyakit.

Pada stadium awal, bisa dilakukan pembedahan laser untuk membekukan


pembuluh darah koroid yang merembes ke retina.

Pilihan pengobatan lainnya adalah terapi fotodinamik, dimana pengobatan laser


dilakukan setelah penyuntikan zat warna untuk menambah kepekaan pembuluh
darah yang merembes terhadap sinar laser.

PENCEGAHAN
Jika ada anggota keluarga yang menderita degenerasi makula, sebaiknya para
perokok segera berhenti merokok.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Ablasio Retina

Ablasio Retina

DEFINISI
Ablasio Retina adalah terpisahnya/terlepasnya retina dari jaringan penyokong di
bawahnya.

Jaringan saraf yang membentuk bagian peka cahaya pada retina membentuk
suatu selaput tipis yang melekat erat pada jaringan penyokong di bawahnya.
Jika kedua lapisan tersebut terpisah, maka retina tidak dapat berfungsi dan jika
tidak kembali disatukan bisa terjadi kerusakan permanen.

Ablasio bisa bermula di suatu daerah yang kecil, tetapi jika tidak diobati, seluruh
retina bisa terlepas.
Pada salah satu bentuk ablasio, retina betul-betul mengalami robekan. Bentuk
ablasio ini biasanya terjadi pada penderita miopia atau penderita yang telah
menjalani operasi katark atau penderita cedera mata.

Pada ablasio lainnya, retina tidak robek tetapi terpisah dari jaringan di
bawahnya.
Pemisahan ini terjadi jika gerakan cairan di dalam bola mata menarik retina atau
jika cairan yang terkumpul diantara retina dan jaringan di bawahnya mendorong
retina.

PENYEBAB
Retina merupakan selaput transparan di bagian belakang mata yang mengolah
bayangan yang difokuskan di retina oleh kornea dan lensa.

Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada
retina, sehingga cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang
tersebut dan menyebabkan terlepasnya retina dari jaringan di bawahnya.
Hal tersebut bisa terjadi akibat:
 Trauma
 Proses penuaan
 Diabetes berat
 Penyakit peradangan,
tetapi ablasio retina sering kali terjadi secara spontan.

Pada bayi prematur, ablasio retina bisa terjadi akibat retinopati akibat
prematuritas.

Selama proses terlepasnya retina, perdarahan dari pembuluh darah retina


yang kecil bisa menyebabkan kekeruhan pada bagian dalam mata yang
dalam keadaan normal terisi oleh humor vitreus.
Jika terjadi pelepasan makula, akan terjadi gangguan penglihatan pusat
lapang pandang.

Faktor resiko terjadinya ablasio retina adalah:


- Rabun dekat
- Riwayat keluarga dengan ablasio retina
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Trauma.

GEJALA
Ablasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran
bentuk-bentuk ireguler yang melayang-layang atau kilatan cahaya, serta
menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Hilangnya fungsi penglihatan awalnya hanya terjadi pada salah satu bagian dari
lapang pandang, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan perkembangan
ablasio.

Jika makula terlepas, akan segera terjadi gangguan penglihatan dan penglihatan
menjadi kabur.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina:


 Oftalmoskopi direk dan indirek
 Ketajaman penglihatan
 Tes refraksi
 Respon refleks pupil
 Gangguan pengenalan warna
 Pemeriksaan slit lamp
 Tekanan intraokuler,/I>
 USG mata
 Angiografi fluoresensi
 Elektroretinogram.

PENGOBATAN
Pembedahan laser bisa digunakan untuk menutup lubang atau robekan pada
retina yang biasanya ditemukan sebelum terjadinya ablasio.

Dengan kriopeksi (pemberian dingin dengan jarum es) akan terbentuk jaringan
parut yang melekatkan retina pada jaringan di bawahnya.
Teknik ini digunakan bersamaan dengan penyuntikan gelembung udara dan
kepala dipertahankan pada posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali
cairan di belakang retina.

Penempelan kembali retina melalui pembedahan terdiri dari pembuatan lekukan


pada sklera (bagian putih mata) untuk mengurangi tekanan pada retina
sehingga retina kembali menempel.

PENCEGAHAN
Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.

Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.

Jika anda memiliki resiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal
setahun sekali.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free CHM Help documentation generator

Infeksi Dalam Mata (Endophthalmitis)

Infeksi Dalam Mata (Endophthalmitis)

DEFINISI
Endophthalmitis adalah infeksi dalam mata.
PENYEBAB
Endophthalmitis disebabkan oleh organisme yang beredar melalui aliran darah
ke dalam mata atau telah memasuki mata melalui luka bedah atau luka. Infeksi
di dalam darah berasal dari pemberian obat-obatan secara infus, abses
(kumpulan nanah), atau operasi apa saja di dalam tubuh. infeksi biasanya
disebabkan bakteri, namun jamur atau protozoa bisa juga bertanggungjawab.
Virus bisa juga menyebabkan infeksi mata meluas, namun hal ini biasanya
bukan endophthalmitis.
GEJALA
Gejala-gejala kemungkinan parah dan termasuk rasa sakit, kemerahan pada
putih mata, sangat peka terhadap sinar terang, dan kehilangan penglihatan
sebagian atau total. Diagnosa berdasarkan gejala-gejala, pemeriksaan pada
mata, perawatan, dan kadangkala antibody atau tes DNA. Perawatan
kemungkinan dilakukan dari aqueos humor (cairan di bagian depan mata ; juga
disebut aqueous) dan vitreous humor (gel seperti zat di dalam bagian belakang
pada mata) untuk menentukan organisme mana yang bertanggungjawab dan
obat-obatan mana yang lebih aktif melawan organisme.
PENGOBATAN
Endophthalmitis adalah sebuah keadaan medis darurat. Pengobatan cepat
biasanya dibutuhkan jika penglihatan harus dipelihara. pengobatan biasanya
dimulai secepatnya, sebuah penundaan bahkan beberapa jam bisa menghasilkan
kehilangan penglihatan dalam kasus berat. Antibiotik diberikan ; pilihan
antibiotik bisa disesuaikan berdasarkan organisme mana yang ditemukan
menjadi penyebab endophthalmitis. Kortikosteroid bisa juga diberikan. Operasi
kemungkinan dibutuhkan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi dari dalam
mata; yang mana bisa mempengaruhi kesempatan untuk menghentikan infeksi.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy to use tool to create HTML Help files and
Help web sites

Sumbatan Arteri dan Vena Retina Pusat

Sumbatan Arteri dan Vena Retina Pusat

DEFINISI
Arteri retinal pusat, saluran utama yang menyuplai darah untuk retina, bisa
menjadi betul-betul mampet karena penyakit atherosclerosis atau partikel,
seperti gumpalan darah, yang masuk peredaran darah dan menghalangi saluran
(emboli). Radang pembuluh darah adalah juga mungkin menyebabkan retinal
arteri tersekat. Pada orang dengan glaukoma, penyakit gula, atau tekanan darah
tinggi, berbagai proses mungkin terjadi, yang bisa menyebabkan tersekatnya
vena.

Jika arteri pusat retinal mampet, mata yang terkena mengalami kehilangan
pandangan mendadak tetapi tanpa rasa sakit. Tersekatnya vena retinal pusat
menyebabkan vena yang penuh dan mengembang di depan saraf optik.
Kehilangan jarak pandang dari yang ringan hingga hebat karena arteri retinal
pusat tersekat. Kekambuhan sering terjadi.

Selain kehilangan pandangan yang parah, komplikasi dari arteri atau vena
retinal pusat tersekat termasuk pendarahan ke dalam mata dan glaukoma
disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah abnormal di selaput pelangi dan
sudut, di mana cairan dialirkan dari mata.

DIAGNOSA
Menggunakan ophthalmoscope, seorang dokter bisa melihat perubahani di
pembuluh darah dan tanda lain berkurangnya suplai darah ke retina, seperti
kepucatan retina pada kasus arterial yang tersekta atau vena yang penuh dan
pembengkakan di depan saraf optic pada kasus vena tersekat. Tindakan
Fluorescein angiography dimana seorang dokter menyuntikkan pewarna ke
dalam urat darah dan lalu memotret retina membantu menentukan banyak
sedikitnya kerusakan pada retina dan membantu rencana pengobatan oleh
dokter. Doppler ultrasound memindai kadang-kadang mungkin dipergunakan
untuk memeriksa darah mengalir di saluran darah.

PENGOBATAN
Pengobatan sesegera sering diberikan dalam percobaan menghilangkan
penghalangan arteri retinal. Tetapi, pengobatan jarang efektif. Tekanan di dalam
mata bisa dikurangi dengan memijat kelopak mata tertutup sebentar-sebentar
dengan jari. Alternatif lain, satu prosedur yang disebut paracentesis chamber
anterior mungkin membantu menurangi tekanan di dalam mata. Pada prosedur
ini, tetes mata diteteskan di mata untuk membuat mata mati rasa, lalu jarum
dimasukkan ke dalam bilik anterior mata untuk meyedot sedikit cairan, sehingga
secara cepat mengurangi tekanan di mata. Mengurangi tekanan di dalam mata
dengan pijatan atau paracentesis chamber anterior dapat mengeluarkan
gumpalan darah atau penyumbat lain dan dapat memasuki cabang bilik yang
lebih kecil, sehingga mengurangi area kerusakan pada retina. Umumnya tidak
ada terapi obat yang disetujui. Pengobatan laser mungkin digunakan untuk
menghancurkan pembuluh darah abnormal jika mereka berkembang ke selaput
pelangi atau sudut.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Kanker yang Mempengaruhi Retina

Kanker yang Mempengaruhi Retina

DEFINISI
Kanker yang mempengaruhi retina secara umum mulai pada choroid, lapisan
padat pembuluh darah yang menyuplai retina. Choroid terjepit di antara retina
dan sclera (bagian putih mata luar). Karena retina bergantung pada choroid
untuk persediaan darah dan menopangnya, kerusakan pada choroid oleh kanker
mungkin mempengaruhi pandangan.

1. Choroidal Melanoma

Choroidal melanoma adalah kanker yang berasal dari sel yang menghasilkan zat
warna (melanocytes) choroid. Choroidal melanoma adalah kanker yang paling
sering berasal dari mata. Paling sering terjadi pada orang dengan warna kulit
putih dan mata biru. Pada tahap awal, kanker biasanya tidak mengganggu
pandangan. Kemudian, hal itu dapat menyebabkan pandangan kabur atau
kehilangan pandangansecar menyeluruh karena pelepasan retinal. Metastases ke
bagian badan lain mungkin terjadi.

Diagnosa awal adalah penting, karena kemungkinan penyembuhan choroid


melanoma berhubungan dengan ukuran tumor. Diagnosa dibuat menggunakan
ophthalmoscope, scaning ultrasound, dan potret serial.

Jika melanoma kecil, pengobatan dengan laser, radiasi, atau penanaman bahan
radioaktif dapat memelihara pandangan dan menyelamatkan mata. Jika kanker
besar, mata harus disingkirkan. Jika kanker besar tidak dihilangkan, bisa
menjalar secara langsung ke dalam rongga mata (orbit) atau lewat aliran darah
(metastasize) ke organ lain, menyebabkan kematian.

2. Choroidal Metastases

Choroidal metastases adalah kanker yang sudah menjalar ke mata dari bagian
badan lain. Karena suplai darah terbaik di choroids, sering menjadi tempat
datangnya kanker dari penyebaran bagian badan lain. Pada wanita, kanker
payudara adalah penebab yang paling sering. Pada laki-laki, kanker paru-paru
atau prostat adalah penyebab yang paling umum.

Sering kali, kanker tidak menimbulkan gejala dan tidak ditemukan selama
pemeriksaan mata rutin. Penyakit dengan gejala, gejala pertama berkurang
pandangan dan adanya kilasan cahaya. Pelepasan Retinal dan kehilangan
pandangan hebat mungkin terjadi.

Diagnosa kadang-kadang dibuat selama pemeriksaan mata rutin dengan


ophthalmoscope. Diagnosa dibantu oleh scanning ultrasound. Penegasan
diagnosa mungkin melibatkan menggunakan sebuah jarum kecil untuk
mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop (biopsi).
Pengobatan biasanya dengan terapi kemoterapi dan radiasi.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy CHM and documentation editor

Gangguan Mata Lain

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured multi-format Help generator

Katarak

Katarak

DEFINISI
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan
penglihatan.

PENYEBAB
Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan.


Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau
bahan beracun lainnya.

Katarak bisa disebabkan oleh:


 Cedera mata
 Penyakit metabolik (misalnya diabetes)
 Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).

Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika


lahir (atau beberapa saat kemudian).
Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan
secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh:
- Infeksi kongenital, seperti campak Jerman
- Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia.
Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah:
- penyakit metabolik yang diturunkan
- riwayat katarak dalam keluarga
- infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.

Katarak pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan.


Katarak pada dewasa dikelompokkan menjadi:
1. Katarak immatur : lensa masih memiliki bagian yang jernih
2. Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh
3. Katarak hipermatur : ada bagian permukaan lensa yang sudah merembes
melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata
yang lainnya.

Kebanyakan lensa agak keruh setelah usia 60 tahun.


Sebagian besar penderita mengalami perubahan yang serupa pada kedua
matanya, meskipun perubahan pada salah satu mata mungkin lebih buruk
dibandingkan dengan mata yang lainnya.
Banyak penderita katarak yang hanya mengalami gangguan penglihatan yang
ringan dan tidak sadar bahwa mereka menderita katarak.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak adalah:


- kadar kalsium darah yang rendah
- diabetes
- pemakaian kortikosteroid jangka panjang
- berbagai penyakit peradangan dan penyakit metabolik.
- faktor lingkungan (trauma, penyinaran, sinar ultraviolet).

GEJALA
Semua sinar yang masuk ke mata harus terlebih dahulu melewati lensa. Karena
itu setiap bagian lensa yang menghalangi, membelokkan atau menyebarkan
sinar bisa menyebabkan gangguan penglihatan.
Beratnya gangguan penglihatan tergantung kepada lokasi dan kematangan
katarak.

Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai


gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap.
Gangguan penglihatan bisa berupa:
- kesulitan melihat pada malam hari
- melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata
- penurunan ketajaman penglihatan (bahkan pada siang hari).

Gejala lainnya adalah:


- sering berganti kaca mata
- penglihatan ganda pada salah satu mata.
Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di
dalam mata (glaukoma), yang bosa menimbulkan rasa nyeri.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:


 Pemeriksaan mata standar, termasuk pemeriksaan dengan slit lamp
 USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak.

PENGOBATAN
Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan.
Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan
bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari.
Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan
mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau
menggunakan lensa pembesar.
Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.

Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan


lensa buatan.
1. Pengangkatan lensa
Ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa:
- Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan
kapsulnya.
Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa
melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi
(fakoemulsifikasi).
- Pembedahan intrakapsuler : lensa beserta kapsulnya diangkat. Pada saat
ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.

2. Penggantian lensa
Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan
mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat.
Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa
intraokuler, biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di
dalam mata.

Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. Setelah pembedahan


jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan
gangguan penglihatan yang serius.
Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat
penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes
mata atau salep.
Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca
mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan
benar-benar sembuh.
PENCEGAHAN
Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan
katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.

Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari
bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata.

Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create CHM Help documents

Glaukoma

Glaukoma

DEFINISI
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat,
sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan
fungsi penglihatan.

Terdapat 4 jenis glaukoma:


 Glaukoma Sudut Terbuka
 Glaukoma Sudut Tertutup
 Glaukoma Kongenitalis
 Glaukoma Sekunder.
Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam
bola mata dan karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf
optikus yang progresif.

PENYEBAB
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut
humor aqueus.
Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati
pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu
saluran.
Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang
menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan
tekanan.

Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf


optikus dan retina di bagian belakang mata.
Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya
mati.

Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta
pada lapang pandang mata.
Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang
pandang sentral.
Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

GEJALA
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA

Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus


terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat.
Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan
menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang
progresif.

Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang dan jika tidak
diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang,
menyebabkan kebutaan.

Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang
terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita
diabetes atau miopia.
Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih
berat jika diderita oleh orang kulit hitam.

Pada awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala.


Lama-lama timbul gejala berupa:
- penyempitan lapang pandang tepi
- sakit kepala ringan
- gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling
cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan).

Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan


penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita
melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan).

Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya


kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus
terhalang oleh iris.

Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes
mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu)
bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris.
Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor
aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak.

Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau
bisa juga timbul tanpa adanya pemicu.
Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami
akan melebar di bawah cahaya yang redup.

Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan:


- penurunan fungsi penglihatan yang ringan
- terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
- nyeri pada mata dan kepala.
Gejala tersebut berrlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan
lebih lanjut.

Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak


dan nyeri mata yang berdenyut.
Penderita juga mengalami mual dan muntah.
Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah.
Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang.

Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan


tersebut bisa berulang.
Setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita.

GLAUKOMA SEKUNDER

Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat:


 Infeksi
 Peradangan
 Tumor
 Katarak yang meluas
 Penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik
anterior.

Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis.


Penyebab lainnya adalah penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata,
pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata.
Beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan
peningkatan tekanan intraokuler.

GLAUKOMA KONGENITALIS

Glaukoma kongenitalis sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan
perkembangan pada saluran humor aqueus.
Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.
DIAGNOSA
Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan adalah:
 Pemeriksaan dengan oftalmoskop bisa menunjukkan adanya perubahan
pada saraf optikus akibat glaukoma
 Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri.
Tekanan di dalam bilik anterior disebut tekanan intraokuler dan bisa
diukur dengan tonometri.
Biasanya jika tekanan intraokuler lebih besar dari 20-22 mm, dikatakan
telah terjadi peningkatan tekanan.
Kadang glaukoma terjadi pada tekanan yang normal.
 Pengukuran lapang pandang
 Ketajaman penglihatan
 Tes refraksi
 Respon refleks pupil
 Pemeriksan slit lamp
 Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor
aqueus.

PENGOBATAN
Glaukoma sudut terbuka

Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.


Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol,
carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi
pembentukan cairan di dalam mata.

Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan


pengaliran cairan dari bilik anterior.
Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol
(untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).

Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya
tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan
pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

Glaukoma sudut tertutup

Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan
serangan glaukoma.
Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).

Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan
membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.

Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor
karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol
intravena (melalui pembuluh darah).
Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah
serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara
permanen.
Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan
untuk membuat lubang pada iris.

Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati
meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

Glaukoma sekunder

Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.


Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk
melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.

Glaukoma kongenitalis

Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.

PENCEGAHAN
Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaukoma sudut terbuka.
Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan
kebutaan bisa dicegah dengan pengobatan.

Orang-orang yang memiliki resiko menderita glaukoma sudut tertutup sebaiknya


menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya
menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured multi-format Help generator

Kelainan Refraktif

Kelainan Refraktif

DEFINISI
Dalam keadaan normal, mata menghasilkan gambaran yang jelas karena cahaya
yang masuk dibiaskan oleh kornea dan lensa, sehingga terfokus ke retina. Retina
mengirimkan gambaran yang terbentuk ke otak melalui saraf optikus.
Bentuk kornea tetap, tetapi bentuk lensa berubah agar terfokus pada objek yang
memiliki jarak yang berlainan dari mata.

Pada kelainan refraktif, cahaya tidak dibiaskan sebagaimana mestinya sehingga


gambaran yang terbentuk terlihat kabur.

GEJALA
Jenis-jenis kelainan refraktif:
1. Miopia
Mata miopik lebih panjang daripada normal, sehingga cahaya terfokus di
depan retina. Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada jarak
jauh terlihat kabur.
Pada miopia, objek pada jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu
panjang dan gambaran terfokus di depan retina bukan tepat pada retina.

Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali ditemukan pada


anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun.
Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat,
miopia semakin memburuk. Antara usia 20-40 tahun, biasanya terjadi sedikit
perubahan.

Jika sifatnya ringan maka disebut miopia rendah, jika berat disebut miopia
tinggi.
Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya pelepasan
retina. Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur guna
mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada retina. Jika retina lepas,
maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah pembedahan.

2. Hiperopia
Mata hiperopik lebih pendek daripada normal. Cahaya dari objek jarak
dekat (misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara jelas
pada retina.
Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat kabur.

Hiperopia juga diturunkan.


Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hiperopia ringan. Sejalan
dengan pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hiperopia
semakin berkurang.

2. Astigmata
Kornea merupakan jendela mata. Kornea yang normal berbentuk bundar dan
licin, seperti halnya bola basket.
Pada astigmata, kornea lebih melengkung ke satu arah, berbentuk oval.

Astigmata menyebabkan distorsi atau pandangan kabur pada objek jarak


dekat maupun jarak jauh.
Penglihatan penderita hampir menyerupai penglihatan di rumah kaca,
dimana seseorang terlihat terlalu tinggi, terlalu lebar atau terlalu kurus.
Astigmata bisa ditemukan bersama-sama dengan miopia maupun hiperopia.

2. Presbiopia
Pada usia muda, lensa mata masih lunak dan lentur, sehingga bentuknya
bisa berubah-ubah guna memfokuskan objek dekat dan objek jauh.
Setelah berusia 40 tahun, lensa menjadi lebih kaku. Lensa tidak dapat
dengan mudah merubah bentuknya sehingga lebih sulit untuk membaca
pada jarak dekat.
Hal ini merupakan suatu keadaan yang normal, yang disebut dengan
presbiopia.
Presbiopia bisa terjadi bersamaan dengan miopia, hiperopia maupun
astigmata.

Jika lensa telah diangkat karena katarak tetapi belum diganti dengan lensa
implan, pada jarak berapapun benda terlihat kabur; keadaan dimana tidak ada
lensa disebut afakia.

DIAGNOSA
Jenis-jenis kelainan refraktif:
1. Miopia
Mata miopik lebih panjang daripada normal, sehingga cahaya terfokus di
depan retina. Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada jarak
jauh terlihat kabur.
Pada miopia, objek pada jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu
panjang dan gambaran terfokus di depan retina bukan tepat pada retina.

Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali ditemukan pada


anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun.
Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat,
miopia semakin memburuk. Antara usia 20-40 tahun, biasanya terjadi sedikit
perubahan.

Jika sifatnya ringan maka disebut miopia rendah, jika berat disebut miopia
tinggi.
Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya pelepasan
retina. Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur guna
mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada retina. Jika retina lepas,
maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah pembedahan.

2. Hiperopia
Mata hiperopik lebih pendek daripada normal. Cahaya dari objek jarak dekat
(misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara jelas pada
retina.
Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat kabur.

Hiperopia juga diturunkan.


Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hiperopia ringan. Sejalan dengan
pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hiperopia semakin
berkurang.

3. Astigmata
Kornea merupakan jendela mata. Kornea yang normal berbentuk bundar dan
licin, seperti halnya bola basket.
Pada astigmata, kornea lebih melengkung ke satu arah, berbentuk oval.

Astigmata menyebabkan distorsi atau pandangan kabur pada objek jarak


dekat maupun jarak jauh.
Penglihatan penderita hampir menyerupai penglihatan di rumah kaca,
dimana seseorang terlihat terlalu tinggi, terlalu lebar atau terlalu kurus.
Astigmata bisa ditemukan bersama-sama dengan miopia maupun hiperopia.
4. Presbiopia
Pada usia muda, lensa mata masih lunak dan lentur, sehingga bentuknya
bisa berubah-ubah guna memfokuskan objek dekat dan objek jauh.
Setelah berusia 40 tahun, lensa menjadi lebih kaku. Lensa tidak dapat
dengan mudah merubah bentuknya sehingga lebih sulit untuk membaca
pada jarak dekat.
Hal ini merupakan suatu keadaan yang normal, yang disebut dengan
presbiopia.
Presbiopia bisa terjadi bersamaan dengan miopia, hiperopia maupun
astigmata.

Jika lensa telah diangkat karena katarak tetapi belum diganti dengan lensa
implan, pada jarak berapapun benda terlihat kabur; keadaan dimana tidak ada
lensa disebut afakia.

PENGOBATAN
Kacamata & Lensa Kontak

Kacamata dan lensa kontak memperbaiki kelainan refraktif dengan cara


menambah atau mengurangi kekuatan fokus pada kornea dan lensa.
Kekuatan yang diperlukan untuk memfokuskan gambaran secara langsung ke
retina diukur dalam dioptri. Pengukuran ini juga dikenal sebagai resep kacamata.

Pada miopia, kornea dan lensa terlalu banyak memiliki kekuatan fokus, sehingga
cahaya yang dibiaskan bertemu pada suatu titik di depan retina.
Kacamata dan lensa kontak mengatasi keadaan ini dengan cara mengurangi
kekuatan fokus mata yang alami dan memungkinkan cahaya terfokus pada
retina.
Untuk miopia, resepnya adalah negatif, misalnya -4,25 dioptri.

Pada hiperopia, kacamata dan lensa kontak menambah kekuatan fokus,


sehingga kebika memasuki mata, cahaya lebih banyak dibiaskan. Proses ini
memindahkan titik fokus ke retina sehingga pandangan menjadi jelas.
Untuk hiperopia, resepnya adalah positif, misalnya +4,25 dioptri.

Pada astigmata, bentuk lensa pada kacamata menggantikan lengkung kornea


yang ganjil dan memfokuskan cahaya pada suatu titik di retina.

Kacamata

Cara yang mudah untuk memperbaiki kelainan refraktif adalah dengan


menggunakan kacamata.
Lensa plastik untuk kacamata lebih ringan tetapi cenderung meregang,
sedangkan lensa kaca lebih tahan lama tetapi mudah pecah.
Kedua jenis lensa tersebut bisa diberi warna atau diberi bahan kimia yang secara
otomatis menggelapkan lensa jika penderita berada di bawah sinar.
Lensa juga bisa dilapisi untuk mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang sampai
ke mata.

Bifokus adalah kacamata yang digunakan untuk mengatasi presbiopia.


Kacamata ini memiliki 2 lensa, yaitu untuk membaca dipasang di bawah dan
untuk melihat jarak jauh di pasang di atas.
Jika penglihatan jarak jauh masih baik, bisa digunakan kacamata untuk baca
yang dijual bebas.
Tidak ada latihan atau obat-obatan yang bisa memperbaiki persbiopia.

Lensa kontak

Banyak yang mengira bahwa dengan menggunakan lensa kontak maka


penglihatan menjadi lebih alami.
Lensa kontak memerlukan perawatan yang lebih teliti, bisa merusak mata dan
pada orang-orang tertentu tidak dapat memperbaiki penglihatan sebaik
kacamata..
Lanjut usia dan penderita artritis mungkin akan mengalami kesulitan dalam
merawat dan memasang lensa kontak.

Macam-macam lensa kontak:


 Lensa kontak yang kaku (keras) adalah lempengan tipis yang tebuat dari
plastik keras
 Lensa yang dapat ditembus gas terbuat dari silikon dan bahan lainnya,
lensa ini kaku tetapi memungkinkan penghantaran oksigen yang lebih
baik ke kornea
 Lensa kontak hidrofilik yang lunak terbuta dari plastik lentur yang lebih
lebar dan menutupi seluruh kornea
 Lensa non-hidrofilik yang paling lunak terbuat dari silikon.

Lanjut usia biasanya lebih menyukai lensa yang lunak karena


perawatannya lebih mudah dan ukurannya lebih besar.
Lensa ini juga tidak mudah lepas atau debu atau kotoran lainnya tidak
mudah masuk ke bawahnya. Selain itu lensa kontak yang lunak
memberikan kenyamanan ketika pertama kali dipakai, meskipun
memerlukan perawatan yang cermat.

Kebanyakan lensa kontak harus dilepas dan dibersihkan setiap hari.


Atau bisa digunakan lensa sekali pakai, ada yang diganti setiap 1-2
minggu sekali atau ada juga yang diganti setiap hari. Lensa sekali pakai
tidak perlu dibersihkan dan disimpan karena setiap kali diganti dengan
yang baru.

Setiap jenis lensa kontak memiliki resiko yaitu komplikasi yang serius,
termasuk ulserasi kornea akibat infeksi yang bisa menyebabkan kebutaan.
Resiko ini bisa dikurangi dengan mengikuti aturan pemakaian dari
pembuat lensa kontak dan petunjuk dari dokter mata.
Jika timbul rasa tidak nyaman, air mata yang berlebihan, perubahan
penglihatan atau mata menjadi merah, sebaiknya lensa segera dilepas
dan periksakan mata ke dokter mata.

Cara membaca resep kacamata

Contoh 1.

Sferis Silindris Axis


OD +2,50 +1,00 180
OS +1,75 +1,50 180

Resep diatas dibaca sebagai berikut:


Mata kanan positif 2,50; positif 1,00; axis 180. Mata kiri positif 1,75; positif
1,5; axis 180.

Kolum sferis menunjukkan miopia atau hiperopia. Kolum silindris


menunjukkan astigmata. Kolum axis menunjukkan orientasi dalam derajat dari
bidang horisontal.
Angka silindris menunjukkan perbedaan dioptri antara lengkung kornea
terrendah dan lengkung kornea tercuram.

Kekuatan lensa diukur dalam satuan dioptri, yang berdasarkan kepada


banyaknya cahaya yang akan dibiaskan melalui lensa.
Jika kekuatan lensa meningkat, maka ketebalan lensapun bertambah.

Terdapat 3 jenis lensa:


 Lensa Cembung (konveks)
Lensa ini bagian tengahnya lebih tebal, sedangkan ujungnya lebih tipis.
Cahaya dibiaskan ke 1 titik.
Lensa cembung digunakan pada kacamata untuk hiperopia dan pada
resep diberi tanda positif (+).
 Lensa Cekung (konkaf)
Lensa ini memiliki bagian tengah yang lebih tipis dan cahaya dibiaskan
secara tersebar.
Lensa ini digunakan untuk mengkoreksi kelainan miopia dan memiliki
tanda negatif (-).
 Lensa Silindris
Lensa ini salah satu sisinya lebih melengkung dibandingkan dengan sisi
yang lainnya.
Lensa silindris digunakan untuk memperbaiki astigmata.

Contoh 2.

Sferis Silindris Axis


OD (mata kanan) -1,25 -2,50 90
OS (mata kiri) -0,75 -2,25 90
+1,50 add

Resep ini dibaca sebagai berikut:


Mata kanan minus 1,25; minus 2,5; axis 90. Mata kiri minus 0,75; minus
2,25; axis 90.
Artinya mata kanan menderita miop sebesar 1? dioptri, astigmata sebesar 2?
dioptri dengan orientasi silindris 90?. Mata kiri menderita miop sebesar ?
dioptri, astigmata sebesar 2? dioptri dengan orientasi silindris 90?. Diperlukan
kacamata bifokus dengan kekuatan lensa sebesar +1? untuk membantu
membaca.
Pembedahan & Terapi Laser

Pembedahan dan terapi laser bisa digunakan untuk memperbaiki miopia,


hiperopia dan astigmata.
Tetapi prosedur tersebut biasanya tidak mampu memperbaiki penglihatan
sebaik kacamata dan lensa kontak.
Sebelum menjalani prosedur tersebut, sebaiknya penderita mendiskusikannya
dengan seorang ahli mata dan mempertimbangkan keuntungan serta
kerugiannya.

Pembedahan refraktif biasanya dijalani oleh penderita yang penglihatannya


tidak dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak dan penderita yang
tidak dapat menggunakan kacamata atau lensa kontak.
1. Keratotomi Radial & Keratotomi Astigmatik
Keratotomi adalah suatu prosedur pembedahan yang digunakan untuk
mengatasi miopia dan astigmata.
Pada keratotomi radial (KR), dibuat sayatan radial (jari-jari roda) pada
kornea, biasanya sebanyak 4-8 sayatan.
Keratotomi astigmatik (KA) digunakan untuk memperbaiki astigmata alami
dan astigmata setelah pembedahan katarak atau pencangkokan kornea. Pada
keratotomi astigmatik dibuat sayatan melengkung.

Karena kornea hanya memiliki ketebalan 0,5 mm, maka kedalaman sayatan
harus ditentukan secara tepat.
Lokasi sayatan ditentukan setelah dilakukan analisa terhadap bentuk kornea
dan ketajaman penglihatan penderita.

Pembedahan bertujuan mendatarkan kornea, sehingga kornea bisa lebih


memfokuskan cahaya yang masuk ke retina.
Dengan pembedahan ini penglihatan penderita menjadi lebih baik dan sekitar
90% penderita yang menjalani pembedahan bisa mengemudi tanpa bantuan
kacamata maupun lensa kontak.

Efek samping:
- penglihatan berubah-ubah (kadang jelas, kadang kabur), terutama pada
beberapa bulan pertama setelah pembedahan
- kornea menjadi lemah, lebih mudah robek jika terpukul secara langsung
- infeksi
- kesulitan dalam memasang lensa kontak
- silau jika melihat cahaya
- nyeri yang bersifat sementara.

Komplikasi:
- katarak
- nyeri yang bersifat menetap
- infeksi serius
- robekan akibat sayatan
- hilangnya penglihatan.
2. Keratektomi Fotorefraktif
Prosedur pembedahan laser ini bertujuan untuk kembali membentuk kornea.
Digunakan sinar berfokus tinggi untuk membuang sebagian kecil kornea
sehingga bentuknya berubah.
Dengan merubah bentuk kornea, maka cahaya akan lebih terfokus ke retina
dan penglihatan menjadi lebih baik.

Masa penyembuhan dari terapi laser ini lebih lama dan lebih terasa nyeri
dibandingkan dengan pembedahan refraktif.

3. Laser In Situ Keratomileusis (LASIK)


LASIK tidak terlalu sakit dan penyembuhan penglihatannya lebih baik
dibandingkan dengan keratektomi fotorefraktif.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create PDF Help documents

Cedera Mata

Cedera Mata

DEFINISI
Struktur wajah dan mata sangat sesuai untuk melindungi mata dari cedera.
Bola mata terdapat di dalam sebuah rongga yang dikelilingi oleh bubungan
bertulang yang kuat.
Kelopak mata bisa segera menutup untuk membentuk penghalang bagi benda
asing dan mata bisa mengatasi benturan yang ringan tanpa mengalami
kerusakan.

Meskipun demikian, mata dan struktur di sekitarnya bisa mengalami kerusakan


akibat cedera, kadang sangat berat sampai terjadi kebutaan atau mata harus
diangkat.
Cedera mata harus diperiksa untuk menentukan pengobatan dan menilai fungsi
penglihatan.

LUKA TUMPUL

Suatu benturan tumpul bisa mendorong mata ke belakang sehingga


kemungkinan merusak struktur pada permukaan (kelopak mata, konjungtiva,
sklera, kornea dan lensa) dan struktur mata bagian belakang (retina dan
persarafan).
Benturan tumpul juga bisa menyebabkan patah tulang di sekeliling mata.

Dalam 24 jam pertama setelah terjadinya cedera, darah yang merembes ke


dalam kulit di sekitar mata biasanya menyebabkan memar (kontusio), biasanya
disebut mata hitam.
Jika suatu pembuluh darah di permukaan mata pecah, maka permukaan mata
akan menjadi merah. Perdarahan ini biasanya bersifat ringan.
Kerusakan pada mata bagian dalam seringkali lebih serius dibandingkan
kerusakan pada permukaan mata.
Perdarahan di dalam bilik anterior (hifema traumatik) merupakan masalah yang
serius dan harus segera ditangani oleh dokter spesialis mata.
Perdarahan berulang dan peningkatan tekanan di dalam mata bisa menyebabkan
kornea menjadi merah sehingga penglihatan menjadi berkurang dan
meningkatkan resiko terjadinya glaukoma.

Darah bisa merembes ke dalam mata, iris bisa mengalami robekan atau lensa
bisa mengalami pergeseran.
Perdarahan bisa terjadi di dalam retina, sehingga retina terlepas dari jaringan di
bawahnya. Pada awalnya, lepasnya retina menyebabkan timbulnya gambaran
kilatan cahaya atau bentuk tidak beraturan yang melayang-layang serta
menyebabkan pandangan kabur, kemudian penglihatan bisa menurun secara
tajam.
Pada cedera yang hebat, bola mata bisa mengalami robekan.

Kompres dingin bisa membantu mengurangi pembengkakan dan menghilangkan


nyeri pada mata hitam.
Pada hari kedua, kompres hangat bisa membantu tubuh dalam menyerap darah
yang telah terkumpul.

Jika kulit di sekitar mata atau kulit pada kelopak mata mengalami robekan, bisa
dilakukan penjahitan.
Cedera yang mengenai saluran air mata harus diatasi dengan pembedahan
mata.

Jika terjadi robekan pada mata, diberikan obat pereda nyeri, obat untuk
menjaga agar pupil tetap melebar dan obat untuk mencegah infeksi.
Biasanya digunakan perisai logam untuk melindungi mata dari cedera lebih
lanjut.
Kerusakan yang serius bisa menyebabkan penurunan fungsi penglihatan
meskipun telah dilakukan pembedahan.

Penderita yang mengalami perdarahan di dalam mata akibat trauma harus


menjalani tirah baring.
Diberikan obat untuk mengurangi peningkatan tekanan di dalam mata (misalnya
asetazolamid).
Untuk mengurangi perdarahan kadang diberikan asam aminokaproat.
Obat-obat yang mengandung aspirin harus dihindari karena bisa menyebabkan
meingkatnya perdarahan di dalam mata.

BENDA ASING

Cedera mata yang paling sering mengenai sklera, kornea dan konjungtiva
disebabkan oleh benda asing.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat
serius (misalnya luka tembus pada kornea atau infeksi akibat sayatan maupun
cakaran pada kornea).

Penyebab tersering dari cedera pada permukaan mata adalah lensa kontak.
Lensa yang tidak terpasang dengan benar, lensa yang terpasang terlalu lama,
lensa yang tidak dilepas ketika tidur, lensa yang tidak dibersihkan dan
melepaskan lensa dengan sekuat tenaga bisa menimbulkan goresan pada
permukaan mata.

Penyebab cedera permukaan mata lainnya adalah pecahan kaca, partikel yang
terbawa angin dan ranting pohon.
Pegawai yang di tempat kerjanya cenderung banyak memiliki pecahan-pecahan
kecil yang berterbangan di udara, sebaiknya menggunakan kacamata pelindung.

Setiap cedera pada permukaan mata biasanya menyebabkan nyeri dan


menimbulkan perasaan ada sesuatu di mata.
Gejala lainnya adalah kepekaan terhadap cahaya, mata merah, perdarahan dari
pembuluh darah pada permukaan mata atau pembengkakan mata dan kelopak
mata.
Penglihatan bisa menjadi kabur.

Benda asing di mata harus dikeluarkan.


Agar benda asing terlihat lebih jelas dan untuk melihat adanya goresan pada
permukaan mata, bisa diberikan obat tetes mata khusus yang mengandung zat
warna fluoresensi. Kemudian diberikan tetes mata yang mengandung obat bius
untuk mematikan rasa di permukaan mata. Dengan menggunakan alat
penerangan khusus, benda tersebut bisa dibuang oleh dokter.
Benda asing seringkali bisa diambil dengan menggunakan kapas steril yang
lembab atau kadang dengan mengguyur mata dengan air yang steril.

Jika benda asing menyebabkan goresan kecil pada permukaan kornea, diberikan
salep antibiotik selama beberapa hari.
Goresan yang lebih besar memerlukan pengobatan tambahan. Pupil diusahakan
tetap melebar dengan pemberian obat, lalu dimasukkan antibiotik dan mata
ditutup dengan plester.
Sel-sel pada permukaan mata berregenerasi dengan cepat. Meskipun
goresannya besar, penyembuhan akan berlangsung selama 1-3 hari.

Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih dalam, segera
hubungi dokter spesialis mata.

LUKA BAKAR

Jika terkena panas atau bahan kimia yang kuat, kelopak mata akan segera
menutup sebagai reaksi refleks untuk melindungi mata dari luka bakar.
Karena itu hanya kelopak mata yang mungkin mengalami luka bakar, meskipun
panas yang hebat juga bisa menyebabkan luka bakar pada mata.
Beratnya cedera, hebatnya nyeri dan gambaran kelopak mata tergantung
kepada dalamnya luka bakar.

Luka bakar karena bahan kimia bisa terjadi jika suatu bahan iritatif masuk ke
dalam mata.
Bahan iritatif ringanpun bisa menyebabkan nyeri dan kerusakan pada mata.
Karena nyerinya hebat maka penderita cenderung menutup kelopak matanya
sehingga bahan kimia berada lebih lama di dalam mata.

Untuk mengobati luka bakar pada kelopak mata, daerah yang terkena dicuci
dengan larutan steril dan diolesi dengan salep antibiotik atau kasa yang
mengandung jeli petroleum. Setelah itu luka dibungkus dengan verban steril.

Luka bakar karena bahan kimia pada mata segera diatasi dengan mengucurkan
air pada mata yang terkena supaya bahan kimia segera terbuang dengan
bantuan aliran air.
Setelah itu diberikan obat tetes mata yang mengandung obat bius dan obat
untuk melebarkan pupil. Antibiotik diberikan dalam bentuk salep. Bisa juga
diberikan obat pereda nyeri per-oral (melalui mulut).

Luka bakar yang hebat harus ditangani oleh spesialis mata guna
mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah komplikasi (kerusakan iris,
perforasi mata dan kelainan bentuk kelopak mata).
Meskipun telah dilakukan pengobatan terbaik, luka bakar hebat pada kornea
bisa menyebabkan pembentukan jaringan paru, perforasi mata dan kebutaan.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free Web Help generator

Uveitis (Radang Uvea)

Uveitis (Radang Uvea)

DEFINISI
Uveitis adalah peradangan pada uvea.

Uvea (disebut juga saluran uvea) terdiri dari 3 struktur:


1. Iris : cincin berwarna yang melingkari pupil yang berwarna hitam
2. Badan silier : otot-otot yang membuat lensa menjadi lebih tebal sehingga
mata bisa fokus pada objek dekat dan lensa menjadi lebih tipis sehingga
mata bisa fokus pada objek jauh
3. Koroid : lapisan mata bagian dalam yang membentang dari ujung otot
silier ke saraf optikus di bagian belakang mata.

Sebagian atau seluruh uvea bisa mengalami peradangan.


Peradangan yang terbatas pada iris disebut iritis, jika terbatas pada koroid
disebut koroiditis.

PENYEBAB
Penyebab uveitis:
 Spondilitis ankilosis
 Sindroma Reiter
 Artritis rematoid juvenil
 Pars planitis
 Toksoplasmosis
 Infeksi sitomegalovirus
 Nekrosis retinal akut
 Toksokariasis
 Histoplasmosis
 Tuberkulosis
 Sifilis
 Sindroma Behcet
 Oftalmia simpatetik
 Sindroma Vogt-Konayagi-Harada
 Sarkoidosis
 Sarkoma atau limfoma.
Apapun penyebabnya, uveitis bisa dengan segera menyebabkn kerusakan
mata dan menimbulkan komplikasi jangka panjang seperti glaukoma,
katarak dan ablasio retina.

GEJALA
Gejala awal pada uveitis mungkin tidak terlalu berat.
Penglihatan menjadi kabur atau penderita melihat bintik-bintik hitam yang
melayang-layang.

Pada iritis biasanya timbul nyeri hebat, kemerahan pada sklera (bagian putih
mata) dan fotofobia (peka terhadap cahaya).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.
Pada ujung iris tampak penojolan pembuluh darah, perubahan yang ringan pada
kornea serta kekeruhan pada cairan yang mengisi mata (humor vitreus).

PENGOBATAN
Pengobatan harus segera diberikan untuk mencegah kerusakan menetap.
Hampir selalu diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil.
Obat lainnya diberikan untuk mengatasi penyebabnya (misalnya anti-infeksi
diberikan untuk membasmi bakteri atau parasit).

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Melanoma Koroid

Melanoma Koroid

DEFINISI
Melanoma Koroid adalah tumor pada lapisan koroid mata.
Melanoma maligna pada koroid merupakan kanker mata yang paling sering
ditemukan.

PENYEBAB
Melanoma merupakan jenis kanker yang sangat agresif dan bisa cepat
menyebar.
Melanoma bisa disebabkan oleh pemaparan sinar matahari yang berlebihan.

Yang paling sering terkena adalah orang-orang yang berkulit terang dan bermata
biru.
Mata bisa merupakan organ tumor yang utama atau mungkin juga kanker
berasal dari organ tubuh lainnya.

GEJALA
Pada stadium awal, melanoma biasanya tidak menyebabkan gangguan
penglihatan, tetapi pada akhirnya tumor bisa menyebabkan ablasio retina dan
gangguan penglihatan.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi adalah:


- mata merah dan nyeri
- luka kecil pada iris atau konjungtiva
- perubahan warna iris
- gangguan penglihatan pada salah satu mata
- mata menonjol.
Atau mungkin juga tidak ada gejala sama sekali.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala atau hasil pemeriksaan mata dengan
menggunakan oftalmoskop.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:


- USG mata
- CT scan tulang tengkorak
- MRI kepala.

PENGOBATAN
Jika berukuran kecil, tumor bisa diatasi dengan laser atau terapi penyinaran.

Jika tumor berukuran besar, mata harus diangkat. Jika mata tidak diangkat,
tumor bisa menyebar ke rongga mata (orbita) dan ke organ lainnya (melalui
pembuluh darah), menyebabkan kematian.

Jika tumor telah menyebar, dilakukan kemoterapi.

PENCEGAHAN
Untuk mengurangi pemaparan sinar matahari, hendaknya gunakan kaca mata
hitam jika berada di luar rumah/ruangan.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free Web Help generator

Mata & Penglihatan

Mata & Penglihatan

DEFINISI
Struktur dan fungsi mata sangat rumit dan mengagumkan.
Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan
perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang
kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.
STRUKTUR & FUNGSI

Mata memiliki struktur sebagai berikut:


 Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna
putih dan relatif kuat.
 Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan
bagian luar sklera.
 Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan
pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu
memfokuskan cahaya.
 Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris.
 Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang
kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.
 Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus
dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
 Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang
bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke
otak.
 Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil
dari retina ke otak.
 Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan
kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber
makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
 Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di
depan retina (mengisi segmen posterior mata).

Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil.


Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan
menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di
sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika
lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih
sedikit.
Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan
menutup iris.

Lensa terdapat di belakang iris.


Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Jika
mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan
berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata
memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur
dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah.
Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur,
kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga
kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang.
Keadaan ini disebut presbiopia.

Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah.


Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan
ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visuil
yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang
listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.

Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya.


Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma
optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan).
Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut
akan bergabung kembali.

Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:


 Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa.
 Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke
retina.
Segmen anterior berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi
bagi struktur mata di dalamnya. Segmen posterior berisi humor vitreus.
Cairan tersebut membantu menjaga bentuk bola mata.

Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian:


 Bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris
 Bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa.
Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu
melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata
melalui saluran yang terletak ujung iris.

OTOT, SARAF & PEMBULUH DARAH

Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh
saraf kranial tertentu.
Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya.
 Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina
ke otak
 Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
 Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan
merangsang otot pada tulang orbita.

Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan
mata kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan
vena retinalis.
Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.

STRUKTUR PELINDUNG

Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara


bebas ke segala arah.
Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur
dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap
terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk.

 Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot,


saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan
mengalirkan air mata.

 Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata.


Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari
benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang.
Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh
permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan
kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa
menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya.
Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga
membungkus permukaan mata.

 Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak


mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai
barrier (penghalang).
Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang
mencegah penguapan air mata.

 Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan
dan menghasilkan air mata yang encer.
Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis;
setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di
dekat hidung.
Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga
menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata.
Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah
terjadinya infeksi.

KEBUTAAN

Cedera dan penyakit pada mata bisa mempengaruhi penglihatan.


Kejernihan penglihatan disebut ketajaman visuil, yang berkisar dari
penglihatan penuh sampai ke tanpa penglihatan.
Jika ketajaman menurun, maka penglihatan menjadi kabur.

Ketajaman penglihatan biasanya diukur dengan skala yang


membandingkan penglihatan seseorang pada jarak 20 kaki dengan
seseorang yang memiliki ketajaman penuh.
Visuil 20/20 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki dengan
ketajaman penuh; sedangkan visuil 20/200 artinya seseorang melihat
benda pada jarak 20 kaki, yang oleh orang dengan ketajaman penuh
benda tersebut terlihat pada jarak 200 kaki.

Secara teoritis, kebutaan terjadi jika ketajaman penglihatan lebih buruk


dari 20/200 meskipun telah dibantu dengan kaca mata maupun lensa
kontak.
Penyebab kebutaan

Kebutaan bisa terjadi karena berbagai alasan:


- cahaya tidak dapat mencapai retina
- cahaya tidak terfokus sebagaimana mestinya pada retina
- retina tidak dapat merasakan cahaya secara normal
- kelainan penghantaran gelombang saraf dari retina ke otak
- otak tidak dapat menterjemahkan informasi yang dikirim oleh mata.

Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan:


 Katarak
 Kelainan refraksi
 Ablasio retina
 Retinitis pigmentosa
 Diabetes
 Degenerasi makuler
 Sklerosis multipel
 Tumor kelenjar hipofisa
 Glaukoma
 Kelainan pada daerah otak yang mengolah gelombang visuil akibat stroke,
tumor atau penyakit lainnya.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Single source CHM, PDF, DOC and HTML Help
creation

Cedera Bola Mata

Cedera Bola Mata

DEFINISI
Kebanyakan luka (pencabikan) di sekitar mata lebih mengenai kelopak mata
dibandingkan bola mata. Luka yang mengenai bola mata, kebanyakan dangkal
dan kecil. Meskipun begitu, beberapa luka yang melewati putih mata (sklera)
atau kubah transparan pada permukaan mata (kornea), menembus interior
mata. Beberapa luka dianggap bola mata yang pecah (globe). Globe bisa juga
pecah oleh pukulan keras. Beberapa pencabikan bisa benar-benar merusak
struktur yang diperlukan untuk penglihatan. Mereka juga cenderung mengalami
infeksi di dalam mata (endophthalmitis).

GEJALA
Kebanyakan orang dengan globe pecah hampir tidak bisa melihat. Mata
seringkali benar-benar menyimpang dan pupil kemungkinan tajam seperti
tetesan air mata. Kadangkala cairan keluar dari mata.

DIAGNOSA
Evaluasi dengan segera oleh seorang ahli mata (dokter medis yang
spesialisasinya pada gangguan mata) diperlukan.
Operasi perbaikan seringkali diperlukan, kecuali untuk beberapa luka yang hanya
mempengaruhi selaput lendir tipis yang melindungi kornea (conjunctiva).
Bahkan sebelum operasi, antibiotik diberikan untuk mengurangi kemungkinan
infeksi di dalam mata. Infus antibiotik diberikan. Salep harus dihindari. Perisai
pelindung (baik produk komersil atau bagian bawah mangkuk kertas) dibalutkan
sepanjang mata untuk menghindari tekanan yang tidak disengaja yang bisa
menekan isi mata melalui pencabikan. Jika diperlukan, muntah bisa dikendalikan
dengan obat-obatan yang mengobati mual. Tetes mata diberikan untuk
membesarkan pupil, yang bisa membantu mencegah jaringan luka parut yang
terbentuk pada bagian berwarna mata (iris) dan bisa mengurangi luka dan
kepekaan terhadap sinar yang seringkali terjadi setelah luka. Obat-obatan untuk
nyeri diberikan secara infus atau, jika operasi perbaikan tidak diperlukan,
diberikan melalui mulut.

PENGOBATAN
Bahkan setelah semua kemungkinan pengobatan medis dan operasi, luka serius
bisa menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau seluruh. Sangat
jarang, setelah pencabikan bola mata (atau operasi mata), mata yang tidak
terluka menjadi meradang (sympathetic ophtalmia), yang bisa mengakibatkan
hilangnya sebagian penglihatan atau bahkan kebutaan jika dibiarkan tidak
diobati. Seringkali, kortikosteroid tetes, pil, dan suntikan bisa mencegah reaksi
ini dengan efektif. Dokter seringkali mengangkat mata rusak yang tidak dapat
diubah untuk mencegah sympathetic ophthalmia.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Iritis Trauma dan Iritis Kimia

Iritis Trauma dan Iritis Kimia

DEFINISI
Iritis (juga dikenal sebagai iridocyclitis atau uveitis) adalah peradangan pada
lapisan dalam mata berpigmen (uvea), iris, atau keduanya.

Iritis bisa terjadi setelah trauma benda tumpul pada mata atau terbakar bahan
kimia, biasanya dalam 3 hari. Meskipun begitu, iritis bisa juga terjadi tanpa luka.

Gejala bisa termasuk sobekan, mata merah, dan sakit sekali pada mata.
Biasanya orang mengalami beberapa penglihatan buram atau rasa sakit ketika
terkena sinar yang terang (photophobia).

DIAGNOSA
Dokter mendasari diagnosa pada riwayat orang tersebut, gejala-gejala, dan hasil
pemeriksaan lampu slit.

PENGOBATAN
Iritis diobati dengan meneteskan ke dalam mata obat yang memperbesar pupil.
Obat tersebut menenangkan otot pada bagian berwarna mata (iris), yang kejang
terasa sakit sekali. Obat-obatan ini disebut cycloplegics dan termasuk
cyclopentolate dan homatropine. Kortikosteroid tetes mata biasanya cukup untuk
menghilangkan rasa sakit, tetapi bila diperlukan, orang tersebut bisa juga
menggunakan acetaminophen.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Gangguan Rongga Mata

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free HTML Help documentation generator

Patah Tulang Orbita

Patah Tulang Orbita

DEFINISI
Cedera wajah bisa menyebabkan patah (fraktur) pada tulang-tulang yang
membentuk orbita (rongga mata).
Ada beberapa patah tulang wajah yang bisa menyebabkan gangguan
penglihatan.

PENYEBAB
Mata dilindungi oleh rongga bertulang yang berbentuk seperti buah pir.
Lantai orbita sangat rendan terhadap sejenis fraktur yang disebut fraktur blow-
out.

Dorongan dari suatu benda tumpul yang berukuran lebih besar dari lobang orbita
bisa menyebabkan fraktur blow-out.
Fraktur ini biasanya disebabkan oleh bola, tinjuan atau dasbor (pada kecelakaan
lalu lintas) yang mengenai mata.

GEJALA
Darah yang terkumpul setelah terjadinya fraktur dapat menyebabkan penekanan
pada mata atau saraf dan pembuluh darah mata.
Fraktur juga bisa mempengaruhi fungsi otot-otot yang menggerakkan mata,
sehingga terjadi penglihatan ganda (diplopia) atau menghalangi pergerakan
mata ke kanan, kiri, atas maupun bawah.

Kadang pecahan tulang menekan atau memotong suatu saraf, pembuluh darah
ataupun otot sehingga menyebabkan gangguan penglihatan dan gangguan
pergerakan mata.

Gejala lainnya adalah:


- memar di sekitar mata
- proptosis (bola mata menonjol keluar)
- mati rasa di daerah pipi atau geraham atas.

DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan mata lengkap untuk mengetahui adanya kerusakan pada
mata.
Pemeriksaan ini meliputi penilaian otot mata.

CT scan dilakukan untuk menilai luasnya fraktur.

PENGOBATAN
Jika fraktur menjepit saraf atau otot, atau mendorong bola mata ke belakang,
dilakukan perbaikan tulang wajah melalui pembedahan.

Jika fraktur tidak menimbulkan kerusakan pada struktur yang vital, dilakukan
pemasangan tulang kembali pada tempatnya dengan bantuan lempengan logam
kecil dan sekrup atau kawat.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free HTML Help documentation generator

Selulitis Orbitalis

Selulitis Orbitalis

DEFINISI
Selulitis Orbitalis adalah suatu infeksi pada jaringan di sekitar bola mata.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah infeksi bakteri.
Infeksi bisa berasal dari sinus, gigi atau aliran darah, atau bisa terjadi setelah
suatu cedera mata.

Pada anak-anak, selulitis orbitalis biasanya berasal dari infeksi sinus yang
disebabkan oleh Hemophilus influenzae.
Bakteri lainnya yang bisa menyebabkan selulitis orbitalis adalah Staphylococcus
aureus, Streptococcus pneumoniae dan streptokokus beta hemolitikus.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- nyeri hebat
- mata menonjol
- pergerakan mata terbatas
- kelopak mata membengkak, tampak mengkilat dan berwarna merah atau ungu
- demam
- bola mata membengkak dan tampak berkabut.

Jika tidak diobati secara adekuat, selulitis orbitalis bisa menyebabkan kebutaan,
infeksi otak dan medulla spinalis serta adanya bekuan darah di otak.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Untuk menentukan penyebabnya bisa dilakukan rontgen gigi dan mulut atau CT
scan sinus.

Contoh jaringan dari selaput mata, kulit, darah, tenggorokan atau sinus bisa
dibiakkan di laboratorium untuk menentukan bakteri penyebab infeksi.
PENGOBATAN
Untuk kasus yang ringan diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut); untuk
kasus yang berat antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh
darah).

Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang nanah atau


mengeringkan sinus yang terinfeksi.

PENCEGAHAN
Diagnosis dan pengobatan dini untuk infeksi gigi, sinus dan infeksi lainnya bisa
mencegah penyebaran infeksi ke mata.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy to use tool to create HTML Help files and
Help web sites

Trombosis Sinus Kavernosus

Trombosis Sinus Kavernosus

DEFINISI
Trombosis Sinus Kavernosis adalah penyumbatan vena besar di dasar otak
(sinus kavernosus).

Trombosis sinus kavernosus sangat jarang terjadi.


30% penderitanya meninggal dan yang bertahan hidup mengalami cacat mental
atau cacat saraf yang serius meskipun telah menjalani pengobatan.

PENYEBAB
Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penyebaran infeksi bakteri dari sinus
atau di sekitar hidung.
Infeksi menyebar dari sinus atau kulit di sekitar hidung ke otak secara langsung
maupun melalui vena.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- penonjolan bola mata
- sakit kepala hebat
- koma
- kejang
- kelainan sistem saraf lainnya
- demam tinggi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Untuk menentukan bakteri penyebab infeksi dilakukan pemeriksaan terhadap


darah dan contoh cairan, lendir maupun nanah dari tenggorokan dan hidung.
Biasanya juga dilakukan CT scan sinus, mata danotak.

PENGOBATAN
Segera diberikan antibiotik dosis tinggi secara intravena (melalui pembuluh
darah).
Jika dalam waktu 24 jam keadaan penderita tidak membaik, dilakukan
pembedahan untuk mengeringkan sinus (drainase).

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create Web Help sites

Eksoftalmos (Penonjolan Bola Mata Abnormal)

Eksoftalmos (Penonjolan Bola Mata Abnormal)

DEFINISI
Eksoftalmos adalah penonjolan abnormal pada salah satu atau kedua bola mata.

PENYEBAB
Eksoftalmos bisa disebabkan oleh:
 Penyakit tiroid, terutama penyakit Grave (jaringan di dalam rongga mata
membengkak dan terdapat endapan yang mendorong mata ke depan)
 Perdarahan di belakang mata
 Peradangan di dalam rongga mata
 Tumor jinak maupun ganas di dalam rongga mata dan di belakang bola
mata
 Pseudotumor
 Trombosis sinus kavernosus
 Malformasi arteriovenosa.

GEJALA
Salah satu atau kedua bola mata tampak menonjol.

DIAGNOSA
Setiap mata yang menonjol tidak selalu berarti eksoftalmos.
Beratnya penonjolan mata bisa diukur dengan penggaris biasa atau dengan alat
yang disebut oftalmometer.

Pemeriksaan lainnya yang dilakukan adalah CT scan dan tes fungsi tiroid.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Jika terdapat kelainan antara arteri dan vena maka dilakukan pembedahan.
Jika penyebabnya adalah hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) maka
dilakukan pengobatan terhadap hipertiroidisme.

Untuk menghilangkan penekanan terhadap saraf optikus diberikan corticosteroid


per-oral (melalui mulut), terapi penyinaran lokal atau pembedahan.

Jika kelopak mata tidak dapat menutupi bola mata yang menonjol, mungkin
perlu dilakukan pembedahan kelopak mata untuk membantu melindungi kornea
terhadap kekeringan dan infeksi.

Untuk mengatasi pseudotumor dan pembengkakan bisa diberikan corticosteroid.


Jika tumor membahayakan mata karena mendorongnya keluar, maka dilakukan
pembedahan untuk mengangkat tumor.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy to use tool to create HTML Help files and
Help web sites

Infeksi Rongga Mata (Orbital Cellulitis)

Infeksi Rongga Mata (Orbital Cellulitis)

DEFINISI
Infeksi bisa menyebar dari sinus, gigi, atau aliran darat menuju rongga
mata/orbit. Infeksi pada orbit disebut orbital cellulitis. Infeksi mata bisa terjadi
setelah luka. Gejala-gejala termasuk rasa sakit, mata menonjol, gerakan mata
berkurang, kelopak mata bengkak, dan demam. Bola mata bengkak, penampilan
tidak jelas. Penglihatan kemungkinan terhalang.

Tanpa pengobatan yang cukup, orbital cellulitis bisa menyebabkan kebutaan.


Infeksi bisa menyebar menuju otak dan tulang belakang, atau penggumpalan
darah bisa terjadi dan menyebar dari pembuluh sekitar mata untuk meliputi
pembuluh besar pada dasar otak (sinus cavernous) dan menghasilkan cavernous
sinus thrombosis.

DIAGNOSA
Dokter biasanya mengenali orbital cellulitis tanpa menggunakan pemeriksaan
diagnosa. Meskipun begitu, memastikan penyebabnya bisa membutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan pada gigi dan mulut dan sinar-
X atau computed tomography (CT) pada sinus. Seringkali, dokter memperoleh
contoh dari lapisan pada mata dan dari kulit, tenggorokan, atau sinus sebagai
contoh darah dan mengirimkan ke laboratorium untuk di tes. Contoh dikultur
(untuk mengembangkan organisme) untuk memastikan infeksi apa yang
berkembang menuju orbital cellulitis terletak, jenis organisme apa yang
menyebabkan infeksi, dan pengobatan apa yang harus digunakan.

PENGOBATAN
Antibiotik diberikan sebelum hasil tes laboratorium diketahui. Antibiotik oral
diberikan untuk kasus ringan, infus antibiotik diberikan untuk kasus yang berat.
Antibiotik pertama kali yang digunakan kemungkinan diganti jika hasil kultur
menduga obat lain lebih efektif. Kadangkala operasi diperlukan untuk
mengeringkan penumpukan nanah (abscess) atau sinus yang terinfeksi.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Create HTML Help, DOC, PDF and print manuals
from 1 single source

Pembengkakan Rongga Mata

Pembengkakan Rongga Mata

DEFINISI
Setiap atau seluruh bagian di dalam orbit bisa menjadi meradang. Peradangan
tersebut bisa menjadi bagian pada proses penyakit lainnya, seperti Wegener’s
granulomatosis, dimana peradangan mempengaruhi pembuluh darah (disebut
vasculitis) terjadi, atau peradangan bisa terjadi untuk penyebab yang tidak
nyata. Peradangan mempengaruhi lapisan putih (sclera) pada mata disebut
scleritis. Peradangan mempengaruhi kelenjar lacrimal, terletak pada tepi sebelah
luar bagian atas orbit, disebut inflammatory dacryoadenitis. Jika peradangan
mempengaruhi salah satu otot yang menggerakkan mata, disebut myositis.
Peradangan mempengaruhi seluruh orbit dan isinya disebut inflammatory orbital
pseudotumor (yang bukan benar-benar tumor dan bukan sebuah kanker) atau
peradangan orbital nonspecific.

GEJALA
Gejala-gejala bervariasi tergantung pada bagian mana yang benar-benar
meradang. Pada umumnya, gejala-gejala dimulai agak tiba-tiba, biasanya lebih
dari beberapa hari. Nyeri dan kemerahan pada bola mata atau kelopak mata
terjadi. Nyeri bisa berat dan membuat tidak berdaya setiap waktu. Seorang
dokter bisa mengambil contoh dari daerah yang meradang untuk diteliti di
bawah mikroskop (biopsi) untuk memastikan penyebab tersebut.

PENGOBATAN
Peradangan biasanya diobati dengan obat kortikosteroid, yang bisa diberikan
melalui mulut. Kortikosteroid bisa diberikan secara infus jika peradangan berat.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free Web Help generator

Gangguan Saraf Optik

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured multi-format Help generator

Kelainan Saraf Optikus

Kelainan Saraf Optikus

DEFINISI
Saraf-saraf kecil pada retina merasakan sinar dan mengrimkan gelombang saraf
kepada saraf optikus, yang akan membawa gelombang saraf tersebut ke otak.
Kelainan di sepanjang saraf optikus dan percabangannya, maupun kerusakan
pada otak bagian belakang (yang mengolah rangsangan visuil) bisa
menyebabkan gangguan penglihatan.

Saraf optikus memiliki rute yang tidak biasa, yaitu setiap saraf membelah dan
sebagian menyilang pada kiasma optikum ke sisi yang berlawanan.
Dengan susunan anatomi tersebut, maka kerusakan di sepanjang jalur saraf
optikus menyebabkan pola gangguan penglihatan yang khas:
 Jika kerusakan saraf optikus terjadi diantara bola mata kiri dan kiasma
optikum maka kebutaan terjadi pada mata kiri.
 Jika kerusakan terletak di belakang jalur saraf optikus, maka gangguan
penglihatan hanya terjadi pada setengah lapang pandang pada kedua mata.
Keadaan ini disebut hemianopsia.
 Jika kerusakan terjadi pada kiasma optikum, maka kedua mata
mengalami penurunan fungsi penglihatan tepi.
 Jika kerusakan jalur saraf optikus terjadi pada sisi otak yang berlawanan
(akibat stroke, perdarahan atau tumor), maka kedua mata akan kehilangan
separuh lapang pandangnya pada sisi yang sama.

PAPILEDEMA

Papiledema adalah suatu keadaan dimana terjadi pembengkakan saraf optikus


pada tempat masuknya ke mata akibat peningkatan tekanan di sekitar otak.

Papiledema hampir selalu menyerang kedua mata dan biasanya disebabkan


oleh:
 Tumor atau abses otak
 Cedera kepala
 Perdarahan otak
 Infeksi selaput otak (meningitis)
 Pseudotumor otak
 Trombosis sinus kavernosus
 Tekanan darah tinggi yang berat
 Penyakit paru-paru yang berat.

Pada awalnya, papiledema menyebabkan sakit kepala tanpa disertai


gangguan penglihatan.

Pengobatan tergantung kepada penyebab meningkatnya tekanan di dalam


otak.
Untuk mengurangi tekanan bisa diberikan obat-obatan atau dilakukan
pembedahan.
Jika tidak segera diatasi, maka bisa terjadi kerusakan saraf optikus dan
otak yang sifatnya permanen.

PAPILITIS

Papilitis (Neuritis Optikus) adalah peradangan pada ujung saraf optik yang
masuk ke dalam mata.

Palpitis bisa terjadi akibat berbagai keadaan, meskipun penyebabnya yang


pasti tidak dapat ditentukan.
Pada penderita yang berusia diatas 60 tahun, kemungkinan penyebabnya
adalah arteritis temporalis.
Papilitis juga bisa terjadi karena virus dan penyakit kekebalan.

Papilitis biasanya hanya menyerang satu mata, tetapi tidak tertutup


kemungkinan kedua mata akan terkena.
Gejalanya berupa penurunan fungsi penglihatan, yang bervariasi mulai
dari bintik buta yang kecil sampai kebutaan total yang terjadi dalam
waktu 1-2 hari.
Penderita bisa merasakan nyeri atau tidak sama sekali.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:


- pemeriksaan lapang pandang
- pemeriksaan olftalmoskop
- pemeriksaan respon refleks pupil
- CT scan atau MRI mata.

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.


Kortikosteroid sering diberikan sebagai pengobatan awal.

NEURITIS RETROBULBER

Neuritis Retrobulber adalah peradangan pada bagian dari saraf optikus


yang terletak tepat di belakang mata.
Biasanya kelainan ini hanya menyerang satu mata.

Penyebab tersering adalah sklerosis multipel.


Kadang penyebabnya tidak diketahui.

Dengan segera akan terjadi penurunan fungsi penglihatan dan jika mata
digerakkan akan timbul nyeri.

Sekitar 50% kasus menunjukkan perbaikan dalam waktu 2-8 minggu


meskipun tanpa pengobatan.
Penglihatan kabur di pusat lapang pandang kadang menetap dan sering
terjadi kekambuhan, terutama jika penyebabnya adalah sklerosis multipel.

Setiap kekambuhan akan memperburuk fungsi penglihatan.


Saraf optikus bisa mengalami kerusakan permanan dan kadang serangan
berulang menyebabkan kebutaan total.

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya dan biasanya diberikan


kortikosteroid.

AMBLIOPIA TOKSIKA

Ambliopia Toksika adalah suatu keadaan yang menyerupai neuritis


retrobulber, tetapi biasanya menyerang kedua mata.

Penyebab terjadinya penyakit ini adalah malnutrisi.


Penyebab lainnya adalah bahan-bahan kimia, seperti yang terkandung
dalam rokok, timah hitam, metanol, kloramfenikol, digitalis, etambutol
dan lain-lain.
Para peminum alkohol memiliki resiko menderita ambliopis toksika.

Terjadi penurunan fungsi penglihatan pada daerah yang kecil di pusat


lapang pandang, yang secara perlahan meluas dan bisa berkembang
menjadi kebutaan total.

Penderita sebaiknya menghindari tembakau, alkohol atau bahan kimia


penyebabnya.
Jika penderita adalah seorang alkoholik, sebaiknya menjalani diet yang
seimbang dan mengkonsumsi vitamin B kompleks.
Untuk membuang timah hitam dari dalam tubuh penderita bisa digunakan
obat chelating.

Penyebab Palpitis & Neuritis Retrobulber


1. Sklerosis multipel
2. Penyakit virus
3. Arteritis temporalis dan peradangan arteri lainnya
4. Keracunan bahan kimia (misalnya timah hitam, metanol)
5. Tumor yang telah menyebar ke saraf optikus
6. Reaksi alergi terhadap sengatan lebah
7. Meningitis
8. Sifilis
9. Uveitis
10. Arteriosklerosis.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free help authoring environment

Gangguan Saraf Optik

Gangguan Saraf Optik

DEFINISI
Photoreceptor kecil pada retina (permukaan bagian dalam di belakang mata)
merasakan cahaya dan mengirimkan sinyal kepada saraf mata. Saraf mata
membawa sinyal menuju otak. Masalah dimanapun sepanjang saraf mata atau
kerusakan pada daerah di belakang otak yang merasakan informasi penglihatan
bisa menghasilkan kehilangan pada penglihatan. Penyebab umum kerusakan
saraf mata adalah tumor pada kelenjar pituitary yang menekan pada saraf
tersebut.

Kedua saraf mata membawa sinyal dari mata menuju bagian belakang otak.
Pada struktur di otak disebut optic chiasm, setiap saraf membelah, dan
separuhnya serat yang melintang di atas sisi lainnya. Karena susunan anatomi
ini, kerusakan sepanjang saluran saraf mata menyebabkan pola khusus pada
kehilangan penglihatan. Dengan memahami pola pada penglihatan yang hilang,
seorang dokter bisa seringkali memastikan saluran mana yang bermasalah.

Penelusuran Alur Visual

Sinyal saraf berjalan sepanjang saraf mata dari tiap-tiap mata. Kedua saraf
mata bertemu pada chiasm mata. Disana, saraf mata dari setiap mata
membelah, dan separuh serat saraf dari masing-masing sisi melintang ke sisi
lainnya. Karena susunan ini, otak menerima informasi melalui kedua saraf mata
untuk bidang penglihatan sebelah kiri dan untuk bidang penglihatan sebelah
kanan.

Beberapa pola pada kehilangan penglihatan.

Tergantung di daerah mana kerusakan jalur penglihatan terjadi, jenis kehilangan


penglihatan bervariasi.

Misalnya, jika saraf mata rusak dimanapun di antara bola mata dan chiasm
mata, orang tersebut bisa menjadi buta hanya karena mata tersebut. Jika
chiasm mata rusak, kedua mata kehilangan penglihatan-mata sebelah kanan
kehilangan penglihatan pada bagian sebelah kanan pada bidang penglihatan itu,
dan mata sebelah kiri kehilangan penglihtan di bagian sebelah kiri pada bidang
penglihatan.

Pada hemianopia, kerusakan lebih jauh pada jalur syaraf optik (yang sering
diakibatkan oleh stroke atau penyakit tumor) masih menghasilkan pola lain pada
kehilangan penglihatan. Separuh bidang visual di kedua mata terkena. Misalnya,
dengan kerusakan di sebelah kiri bagian otak, kedua mata kehilangan setengah
bagian kanan bidang visual mereka.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free Web Help generator

Optic Neuritis

Optic Neuritis

DEFINISI
Optic neuritis adalah peradangan pada saraf optik dimanapun sepanjang
lintasannya.

PENYEBAB
Optic neuritis kemungkinan disebabkan oleh infeksi virus (khususnya pada
anak), vaksinasi, meningitis, sifilis, penyakit autoimmun tertentu seperti multiple
sclerosis, dan peradangan intraocular (uveitis). Meskipun begitu, penyebab optic
neuritis seringkali tidak diketahui.

GEJALA
Optic neuritis menyebabkan kehilangan penglihatan, yang kemungkinan ringan
atau berat dan bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata. Kehilangan
penglihatan bisa terjadi lebih dari sehari. Penglihatan pada mata yang berkaitan
atau mata bisa berkisar dari hampir normal sampai benar-benar buta.
Kemungkinan terasa sakit dengan gerakan mata. Tergantung pada penyebabnya,
penglihatan bisa sembuh hanya kemudian memburuk pada peristiwa berulang
pada penglihatan yang buruk.

DIAGNOSA
Diagnosa meliputi penelitian pada reaksi pupil dan penelitian bagian belakang
mata dengan ophthalmoscope, piringan optik (kepala saraf optik pada bagian
belakang mata) bisa tampak membengkak. Tes penglihatan peripheral bisa
memperlihatkan kehilangan penglihatan pada keliling bagian visual (samping).
Magnetic resonance imaging (MRI) bisa menunjukkan bukti multiple sceloris
atau, jarang, tumor menekan saraf optik.

PENGOBATAN
Kebanyakan kasus optic neuritis akan membaik dalam beberapa bulan tanpa
pengobatan. Meskipun begitu, pada beberapa hal, pengobatan dengan infus
kortikosteroid dan obat-obatan lain bisa mempercepat penyembuhan dan
mengurangi kemungkinan kambuh. Jika sebuah tumor menekan saraf optic,
penglihatan biasanya membaik begitu tekanan yang disebabkan oleh tumor
telah dihilangkan.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easy CHM and documentation editor

Pemeriksaan Medis

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Easily create HTML Help documents

Angiografi Mata

Angiografi Mata

DEFINISI
Tes yang oleh dokter disebut angiografi fluorescein ini, digunakan kamera
khusus yang mengambil foto mata secara berurutan dengan cepat. Pengambilan
foto dilakukan setelah injeksi cairan khusus yang dinamakan fluorescein sodium
pada vena di lengan. Adanya cairan kontras akan memungkinkan dokter melihat
gambaran pembuluh darah di dalam mata.

Mengapa tes angiografi mata dilakukan?

Angiografi mata mungkin dilakukan untuk membantu menemukan problem pada


retina, tumor dan gangguan sirkulasi atau inflamasi.

Apa yang harus Anda ketahui sebelum tes angiografi mata?


1. Anda akan diberitahu tentang tes angiografi mata, termasuk siapa yang
akan melakukan, di mana dilakukannya, dan biasanya berlangsung selama
30 menit.
2. Katakan pada dokter jika Anda menderita glaucoma atau pernah
mengalami reaksi yang buruk terhadap tetes mata pelebar pupil. Selama tes
angiografi mata, akan diberikan tetes mata utnuk melebarkan pupil mata dan
cairan kontras akan diinjeksikan pada lengan Anda. Mata Anda akan difoto
dengan kamera khusus sebelum dan sesudah penginjeksian.
3. Anda akan menandatangani surat yang menunjukkan persetujuan Anda
untuk dilakukan tes angiografi mata. Pastikan untuk membaca surat
persetujuan ini hati-hati dan tanyakan jika ada bagian yang tidak Anda
mengerti.
Apa yang terjadi selama tes angiografi mata?
1. Perawat akan meneteskan tetes mata pada mata Anda. Kemudian Anda
duduk pada kursi pemeriksaan, menghadapa pada kamera. Pakaian yang
ketat pada seputar leher akan dilonggarkan atau dilepas.
2. Anda menempelkan dagu dan dahi Anda pada sebuah alat. Kemudian
Anda membuka mata Anda lebar-lebar dan menatap lurus; sambil menjaga
gigi tetap tertutup dan bernafas dengan normal serta berkedip-kedip.
3. Perawat akan membersihkan lengan atas bagian dalam dengan larutan
antiseptic; kemudian cairan kontras diinjeksikan dengan cepat. Anda harus
menjaga posisi Anda dan menatap lurus ke depan.
4. Anda mungkin akan merasa mual dan panas. Katakan pada dokter jika
Anda merasakan hal tersebutr, terutama jika tetes mata atau cairan kontras
membuat Anda merasa ingin muntah, jika Anda merasa kering pada mulut
atau terasa logam, jika Anda merasa pusing atau pingsan, atau jika Anda
mulai merasa gatal-gatal.
5. Setelah cairan kontras diinjeksikan, diambil foto sebanyak 25 atau 30 foto
yang berurutan dengan cepat. Setiap foto diambil selama 1 detik setelah foto
sebelumnya.
6. Jarum dan semprit diambil dengan hati-hati. Pada tempat injeksi dipasang
kasa dan perban.
7. Jika foto terakhir sudah selesai diambil, Anda duduk dan rileks selama 20
menit. Kemudian difoto lagi sebanyak 5 sampai 10 foto.
Apa yang terjadi setelah tes angiografi mata?
1. Kulit dan air kencing Anda akan mengalami sedikit perubahan warna
selama sehari atau dua hari sesudahnya.
2. Penglihatan dekat Anda akan kabur hingga 12 jam. Pada saat itu, Anda
harus menghindari sinar matahari langsung, Anda tidak boleh mengemudi.
Apakah tes angiografi mata berisiko?
1. Cairan kontras yang digunakan dapat menyebabkan mual, muntah,
bersin, mati rasa pada lidah, dan pusing. Rasa ini akan menghilang dengan
cepat.
2. Kadang-kadang cairan kontras menyebabkan problem yang parah, seperti
kesulitan bernafas. Dokter akan memberikan suntikan jika timbul komplikasi
ini.
Apa yang dimaksud dengan hasil yang normal?

Setelah injeksi cepat, cairan kontras akan mencapai retina dalam waktu 15 detik
dan mengisi pembuluh darah. Setelah mengisi pembuluh darah, cairan kontras
akan disirkulasikan kembali melalui pembuluh darah selama 30 sampai 60 menit
setelah injeksi. Normalnya, tidak ada bocoran cairan kontras dari pembuluh
darah retina.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang tidak normal?

Tes angiografi mata dapat mendeteksi aneurisma kecil, shunt arteriovenus, dan
pembentukan pembuluh darah baru. Tes angiografi mata ini dapat juga untuk
menemukan penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Tes
angiografi mata dapat menampakkan tumor dan pembengkakan atau
peradangan pada retina.
Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Full featured Documentation generator

Scanning Tomografi Terkomputerisasi Pada Struktur-Struktur di Sekitar


Mata (Orbital)

Scanning Tomografi Terkomputerisasi Pada Struktur-Struktur di Sekitar Mata


(Orbital)

DEFINISI
Scanning tomografi terkomputerisasi pada struktur-struktur di sekitar mata
menghasilkan citra 3 dimensi dari struktur-struktur di sekitar mata, khususnya
otot-otot okuler dan saraf-saraf optic. Scanning tomografi terkomputerisasi pada
struktur-struktur di sekitar mata membantu dokter untuk mengidentifikasikan
abnormalitas lebih dini dan lebih akurat dari teknik-teknik lainnya, seperti
dengan sinar-X.

Scanning tomografi terkomputerisasi pada struktur-struktur di sekitar mata juga


disebut Scanning tomografi terkomputerisasi orbital. Yang dimaksud dengan
orbit adalah struktur tulang yang menyangga bola mata.

Komputer akan menghasilkan citra irirsan yang menggambarkan ukuran dan


posisi struktur di sekitar mata dan hubungan antara yang satu dengan yang
lainnya. Pada kasus-kasus tertentu, cairan khusus yang disebut cairan kontras
diberikan di dekat daerah yang akan diamati untuk memperjelas citra yang
dihasilkan.

Mengapa tes Scanning tomografi terkomputerisasi orbital dilakukan?

Scanning tomografi terkomputerisasi orbital dapat dilakukan dengan alasan


sebagai berikut:
1. Untuk meneliti anatomi mata dan struktur-struktur di sekitarnya.
2. Untuk mengevaluasi kelainan-kelainan dari orbit dan mata khususnya
perluasan kerusakan jaringan dan destruksi sel.
3. Untuk mengevaluasi kelainan-kelainan dari orbital dan mata khususnya
perluasan kerusakan jaringan dan destruksi sel.
4. Untuk mengevaluasi fraktur orbit dan struktur-struktur di sampingnya.
5. Untuk menentukan penyebab suatu kondisi yang disebut exophtalmus,
yang merupakan tonjolan abnormal bola mata.
6. Untuk membantu diagnosa kelainan yang berhubungan dengan otak yang
berpengaruh pada fungsi pandangan.
7. Untuk mengevaluasi kondisi-kondisi khusus dimana diduga adanya
kelainan sirkulasi.
Apa yang seharusnya Anda ketahui sebelum tes Scanning tomografi
terkomputerisasi orbital?
Jika tidak digunakan cairan kontras, Anda tidak diminta untuk membatasi
makan dan minum sebelum tes dilakukan, jika cairan kontras digunakan,
makanan dan minuman tidak diberikan selama 4 jam sebelum tes.
1. Seorang perawat atau teknisi akan menjelaskan bagaimana serangkaian
sinar-X akan disinarkan pada mata Anda. Selama tes sebuah scanner akan
mengitari kepala Anda dan membuat suara-suara dan hentakan.
2. Tes Scanning tomografi terkomputerisasi orbital tidak menyebabkan rasa
sakit dan membutuhkan waktu 15-30 menit.
3. Jika digunakan cairan, Anda diingatkan bahwa Anda akan merasa hangat,
kemerah-merahan, dan mengalami sakit kepala yang singkat, rasa asin dan
mual serta ingin muntah setelah cairan disuntikkan. Reaksi-reaksi ini normal
setelah penyuntikkan cairan kontras.
4. Anda diminta untuk menandatangani pernyataan kesediaan sebelum tes
dilakukan.
5. Sejarah kesehatan Anda akan diperiksa untuk reaksi –reaksi terhadap
yodium, kerang-kerangan atau cairan kontras.
6. Sebelum tes Scanning tomografi terkomputerisasi orbital Anda diminta
menanggalkan perhiasan, jepit rambut, atau benda-benda logam lain pada
daerah yang akan disinari sinar-X untuk mendapatkan citra yang presisi.
Apa yang terjadi selama tes Scanning tomografi terkomputerisasi
orbital?
1. Anda ditempatkan di atas meja khusus dengan kepala terikat erat.
Selama tes Anda diminta untuk berbaring setenang mungkin.
2. Kepala meja digerakkan menuju scanner, yang akan mengelilingi kepala
Anda dan menyinarkan sinar-X.
3. Informasi ini disimpan dalam pita magnetic, dan citra ditampilkan pada
layar computer. Dapat dijadikan foto bila dibutuhkan suatu hasil yang
permanent.
4. Setelah didapatkan beberapa citra, cairan disuntikkan dan dilakukan
scanning selanjutnya.
Apa yang terjadi setelah tes Scanning tomografi terkomputerisasi
orbital?
1. Jika digunakan cairan kontras, akan diamati adanya efek samping dari
cairan, diantaranya sakit kepala, mual dan ingin muntah.
2. Anda dapat melanjutkan kembali pola makan sehari-hari.
Apakah tes Scanning tomografi terkomputerisasi orbital berisiko?

Penggunaaan cairan kontras tidak direkomendasikan pada orang-orang yang


diketahui alergi terhadap yodium, kerang-kerangan atau cairan yang disuntikkan
pada tes medis lain.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang normal?

Struktur di sekitar mata Anda dievaluasi bentuk, ukuran dan posisinya oleh ahli
radiology.

Apa yang dimaksud dengan hasil abnormal?

Scanning tomografi terkomputerisasi orbital dapat membantu dokter


mengidentifikasi kerusakan jaringan yang akan mengaburkan struktur mata
yang normal atau menyebabkan pembesaran orbit, lekukan dinding orbital, atau
destruksi tulang. Tes Scanning tomografi terkomputerisasi orbital juga dapat
membantu menentukan jenis lesi, termasuk di dalamnya beberapa tumor dan
pembesaran saluran optic.

Dalam evaluasi fraktur di sekitar mata, Scanning tomografi terkomputerisasi


orbital dapat memberikan citra 3 dimensi yang lengkap dari struktur yang
terkena.
Citra dengan cairan khusus dapat memberikan informasi tentang sirkulasi darah
pada struktur mata abnormal.

Created with the Freeware Edition of HelpNDoc: Free PDF documentation generator

Anda mungkin juga menyukai