Skenario 5
Sumbatan di Empedu
Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan disertai dengan
mual dan buang air besar dengan feses yang berwarna pucat dan urin berwarna gelap seperti teh.
Keluhan dirasa semakin memberat ketika makan makanan berlemak. Pada pemeriksaan
didapatkan peningkatan urobilinogen pada urin. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter
menjelaskan bahwa keluhn tersebut timbul karena adanya sumbatan di saluran empedu.
STEP 1
1. Empedu : cairan yang bersifat basa yang berwarna hijau kekuningan karena
mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin.
2. Urobilinogen : hasil dari reduksi bilirubin oleh bakteri yang ada pada usus.
STEP 2
3. Apa yang menyebabkan feses berwarna pucat dan urin seperti teh ?
4. Mengapa terjadi sumbatan di saluran empedu yang menyebabkan nyeri perut kanan ?
6. Factor apa saja yang dapat mempengaruhi dari empedu itu sendiri ?
STEP 3
1. Panjang: 7 – 10 cm
Permukaan:
- fundus
- corpus
2
- collum
diameter: 4 cm
batas:
vaskularisasi:
penampang : 30 – 50 ml
Histologi
Lapisan:
- tunika adventitia
4. Terjadi sumbatan
menimbukan nyeri
6. 3 faktor :
- Kimiawi
- Hormon = sekretin
- Saraf = N. vagus
4
STEP 4
1. Makroskopis
2. Adanya lemak
CCK meningkat
3.
Tidak dapat
diproses
Feses pucat
Kembali ke sirkulasi
Urin pekat
ikterus
4. Terdapat sumbatan
↓
6
5. Tediri 2 tahap :
6. Faktor – factor :
- Hormon :
- CCK
MIND MAP
VESICA
FELLEA
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS
STEP 5
STEP 6
Belajar Mandiri
8
STEP 7
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini
terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.2
Kandung empedu berbentuk bulat lonjong seperti buah advokat dengan panjang
sekitar 4-6 cm dan berisi 30-60 ml empedu. Bagian fundus umumnya menonjol
sedikit ke luar tepi hati, di bawah lengkung iga kanan, di tepi lateral m. rektus
abdominis. Sebagian besar korpus menempel dan tertanam di dalam jaringan
hati. Kandung empedu tertutup seluruhnya oleh peritoneum viseral, tetapi
infudibulum kandung empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh lapisan
peritoneum. Apabila kandung empedu mengalami distensi akibat bendungan
oleh batu, bagian infudibulum menonjol seperti kantong Hartmann.3
pada Pencernaan dan Absorpsi Lemak Sel hati menyintesis sekitar 6 gram
garam empedu setiap harinya. Prekursor garam empedu adalah kolesterol, baik
yang ada dalam diet atau yang disintesis dalam sel-sel hati selama
berlangsungnya metabolisme lemak. Kolesterol pertama diubah menjadi asam
kolat atau asam kenodeoksikolat dalam jumlah yang kurang lebih sama. Asam-
asam ini selanjutnya akan bergabung terutama dengan glisin dan dalam jumlah
yang lebih sedikit, dengan taurin untuk membentuk asam empedu terkonjugasi
gliko dan tauro. Garam-garam dari asam ini terutama garam natrium, kemudian
akan disekresi dalam empedu. Garam-garam empedu mempunyai dua fungsi
penting pada traktus intestinal.3
Pertama, garam-garam ini bekerja sebagai deterjen pada partikel lemak
dalam makanan. Hal ini mengurangi tegangan permukaan partikel dan
memungkinkan agitasi dalam traktus intestinal untuk memecahkan gelembung-
gelembung lemak menjadi gelembung-gelembung yang sangat kecil. Proses ini
disebut emulsifikasi atau fungsi deterjen garam-garam empedu.3
Kedua, dan yang jauh lebih penting daripada fungsi emulsifikasi, garam
empedu membantu absorpsi (1) asam lemak, (2) monogliserida, (3) kolesterol,
dan (4) lemak lain dalam traktus intestinal. Garam empedu melakukan fungsi
ini dengan cara membentuk kompleks-kompleks fisik yang kecil dengan lemak
ini; kompleks ini disebut misel, dan bersifat semi larut dalam kimus akibat
muatan listrik dari garam-garam empedu. Lemak usus "diangkut" dalam bentuk
ini ke mukosa usus, tempat lemak kemudian diabsorbsi ke dalam darah. Tanpa
adanya garam-garam empedu dalam traktus intestinal, 40 persen lemak yang
dicerna akan dikeluarkan bersama tinja, dan orang sering kali mengalami defisit
metabolisme akibat hilangnya nutrien ini. Sirkulasi Enterohepatik Garam-
Garam Empedu. Sekitar 94 persen garam empedu direabsorbsi ke dalam darah
dari usus halus, kurang lebih setengahnya dengan cara difusi melalui mukosa
pada bagian awal usus halus dan sisanya melalui proses transpor aktif inelewati
mukosa usus pada bagian distal ileum. Garam empedu lalu memasuki darah
portal dan diteruskan kembali ke hati. Pada saat mencapai hati, ketika pertama
14
melalui efeknya terhadap sekresi pankreas tetapi juga, dalam jumlah yang lebih
sedikit, melalui efeknya terhadap sekresi oleh duktulus dan duktus hati.3
Gerakan mencampur oleh usus memecah butiran lemak besar menjadi butiran-
butiran yang lebih kecil. Butiran-butiran kecil ini akan cepat bergabung kembali jika
tidak ada garam empedu yang terserap di permukaan mereka dan menciptakan
selubung muatannegatif larut air di permukaan setiap butiran kecil. Karena muatan
yang sama saling tolak-menolak, gugus-gugus bermuatan negatif di permukaan butiran
lemak menyebabkan butiran tersebut saling menjauh dan mencegah butir-butir kecil
kembali bergabung membentuk gumpalan lemak besar. 4
b) PEMBENTUKKAN MISEL4
Dalam suatu misel, garam empedu dan lesitin bergumpal dalam kelompok-
kelompok kecil dengan bagian larut-lemak menyatu di bagian tengah membentuk inti
hidrofobik, sementara bagian larut-air membentuk selubung hidrohlik di sebelah luar.
Sebuah misel memiliki garis tengah 3 hingga 10 nm, dibandingkan dengan diameter
rata-rata droplet lipid teremulsifikasi yang 1000 nm. 4
3. KOMPOSISI EMPEDU
K+ 5 mEq/L 12 mEq/L
Tabel 1
Komposisi empedu saat pertama kali disekresi oleh hati dan kemudian setelah
dipekatkan dalam kandung empedu. Tabel ini menunjukkan bahwa zat yang paling
banyak disekresikan dalam empedu adalah garam empedu, yang banyaknya kira-kira
setengah dari total zat-zat yang juga terlarut dalam empedu. Bilirubdn, kolesterol,
20
lesitin, dan elektrolit yang biasa terdapat dalam plasma, juga disekresikan atau
diekskresikan dalam konsentrasi besar.3
Dalam proses pemekatan di kandung empedu, air dan elektrolit dalam jumlah
besar (kecuali ion kalsium) direabsorbsi oleh mukosa kandung empedu; pada dasarnya
semua zat lain, terutama garam empedu dan zat-zat lemak kolesterol dan lesitin, tidak
direabsorbsi dan, karena itu, menjadi sangat pekat dalam empedu di kandung empedu.2
Yang paling banyak disekresikan dalam empedu, kira-kira ½ dari zat-zat total
yang terlarut adalah garam empedu. Bilirubin, kolesterol, lesitin, dan elektrolit bisa ada
dalam plasma, dieksresikan dan sekresikan dalam konsentrasi yang besar. 4 asam
empedu yang ditemukan pada manusia adalah : 3
DAFTAR PUSTAKA
1. Hiatt J.L, Gartner L.P. Buku Ajar Berwarna Histologi Edisi 3. Singapore:
Elsevier. 2016
2. Drake R.L, Vogl Wayne, Mitchel A.W.M, Gray’s Basic Anatomy. Singapore.
2012
3. John E, Hall. Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12.
Singapore: Elsevier. 2016
REFLEKSI DIRI
23
REFLEKSI DIRI
24
REFLEKSI DIRI