Anda di halaman 1dari 6

RESUME PBL

SKENARIO 5
“ NYERI PERUT KANAN ATAS’’

NAMA :
KELOMPOK : 10B
NPM :
BLOK : 2.2
TUTOR :

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2021
SKENARIO 5

NYERI PERUT KANAN ATAS

Seorang perempuan usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Keluhan
disertai dengan buang air besar yang berwarna pucat dan buang air kecil sepeti teh. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik. Dokter menduga adanya gangguan
pada empedu dan menyarankan agar mengurangi makanan berlemak.

STEP 1

1. sklera ikterik ( nella) : perubahan warna yang diakibatkan akumulasi bilirubin di dalam
jaringan atau cairan interstitial. (fazri)

2. empedu (fatimah) : cairan pencernaan berwarna hijau kekuningan yang di poduksi oleh
hati untuk memecahkan dan mencerna lemak. (atik)

3.Pemeriksaan fisik (auliya) : Mendiagnosis keluhan pada pasien (shovi)

STEP 2

1. Mengapa pasien mengeluh nyeri perut kanan atas ? ( phyldya)


2. Mengapa feses berwarna pucat ? (silva)

3. bagaimana struktur pada saluran empedu ? (aminah)

4. Mengapa ketika pasien memakan makanan yang berlemak, keluhannya semakin


memberat? (nurkholisah)

5. bagaimana mekanisme sekresi dari cairan empedu ? (nella)

6. Apa saja faktor yang mempengaruhi sekresi empedu ? (auliya)

STEP 3

1. Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan nyeri perut kanan atas, salah satunya batu
empedu dapat menyebabkan nyeri tersebut karena bisa menyumbat saluran empedu dan
menyebabkan peradangan. (fatimah)
2. batu empedu membuat cairan empedunya tidak dialirkan ke usus, bilirubin memberi warna
feses. Sehingga feses itu tidak berwarna karena bilirubinnya tersumbat . (atik)

3. Makroskopis

Bagian: Fundus,corpus,collum

Dorsal: berbentuk seperti buah pir

Ventral: berbentuk seperti hepar

Salurannya: Ductus biliaris, ductus hepaticus

Vaskularisasi: arteri dan vena sistika dan limpatiknya oleh limpatikus sistikus

Struktur terbagi menjadi 2: Intra hepatica dan ekstra hepatica

Inervasi: Plexus cardiaca, Nervusvagus

Mikroskopis : 3 lapisan terdapat tunika mukosa, tunika serosa, tunika muskularis (shovi,
auliya,silva)

4. Karena semakin banyak lemak yang dimakan maka empedu akan terus disekresikan untuk
emulsifikasi lemak. (nurkholisah)

5. Mekanisme cairan empedu:


- Tahap 1 disekresi oleh sel sel hepatosit hepar
- Tahap ke dua akan mengalir ke kanalikuli biliaris dan berakhir di septa interlobularis
(aminah, fazri)

6. Mekanisme saraf, (n.vagus) mekanisme hormon dan mekanisme kimiawi (garam ampedu).
(phyldya)

STEP 4

1. Dibagian viscera hati ada vesica billiaris, ada kemungkinan terjadi gangguan pada vesica
biliaris, yaitu terdapat sumbatan pada duktus biliaris. Ketika terjadi sumbatan pada saluran
empedu , saluran empedu akan berusaha mengeluarkan sumbatannya , maka akan terjadi
kontraksi otot polos pada saluran empedu yang akhirnya menyebabkan nyeri pada perut
kanan. (atik, fatimah)
2. Karena adanya empedu yang mengandung bilirubin , atau kurangnya bilirubin dan bisa
diakibatkan adanya penyumbatan pada saluran empedu.tersumbatnya ini menyababkan tidak
menyalurkan dan bisa kekurangan bilirubin.lalu terjadilah feses berwarna pucat.terdapat pada
duktus choledocus.ductus cyisticus percabangan duktus hepaticus communis, kemungkinan
besar tersumbatnya ductus choledocus yang menghubungkan duodenum dan ductus
cysticus.papila duodeni mayor berlanjut ke duodenum.papiladuodenum untuk meneruskan
ductus choleductus dan duodenum yang nanti akan melanjutkan ke duodenum dan fungsinya
untuk menyaluran mewarnai yang nantinya akan menjadi fesesdan buat mengontrol
pengosongan kantung empedunya,absorpsi asam lemak,membantu dengan cara kompleks
fisik yang dimana kompleks ini disebut emulsifikasi.asam empedu membantu
mengemulsikan partikel besar menjadi kecil dan dibantu enzim lipase dari pancreas.
(phyldya, fazri, sovi)

3. Makroskopis :
Memiliki panjang 7-10cm. Vesicae vellea memiliki 3 bagian :
1. Fundus (Terletak setinggi cartilagoo costae IX)
2. Corpus (Bersentuhan dengan fascies visceralis, hepar, colon transversum, dan superior
duodenum.
3. Collum( Runcing kearah porta hepatis)
Batas anterior : Dinding anterior di abdomen dan facies inferior hepatis
Batas posterior : Colon transversum dan kedua duodenum.
Mikroskopis :
Tunika mucosa : Epitel silindris selapis, terdapat juga sinus rockytansky aschoff
Tunika Muscularis : Ototpolos , sirkular, longitudinal, obliq
Tunika serosa : Jaringan ikat longgar

Vaskularisasinya: Arteri sistica cabang dariArteri hepatica propia dextra dan Vena sistica
Mengalirkan ke Vena porta. Di vaskularisasi oleh arteri cystica yang merupakan
percabangan dari arteri heparica propria dextra. Pembuluh darah yang mengalir kan darah
venosa dibawa oleh vena cystica dan kemudian bermuara ke vena porta, sedangkan system
limfatiknya, pembuluh limfe vesica fellea berjalan menuju kenodus lympaticus cysticus yang
terletak dengan collum vesica fellea, kemudian dicurah kan kenodi lymphatici hepatici dan
nodus lymphaticus gastrica sinistra.
Selanjutnya, ductus hepaticus akan keluar dari porta hepatis dan Bersatu membentuk ductus
hepaticus communis yang bersebelahan dengan omentum minus dan kemudian Bersatu
dengan ductus cysticus membetnuk ductus choledochus yang bermuara pada ampula vateri
atau dinding duodenum, ampula vater iselanjutnya akan bermuara pada papilla duodeni
major. Bagian distal dari ductus choledochus dan ampula dikelilingi oleh serabut otot sirkuler
sphincter oddi. (silva, nella, auliya)

4. Adanya lemak merangsang sel I duodenum mengeluarkan hormon CCK untuk kontraksi
empedu, karena adanya sumbatan maka tidak dapat di sekresikan ke duodenum.
Aliran makin padat dan ada saluran yang tersumbat sehingga nyeri kolik yang bersifat hilang
timbul, timbul saat ada lemak dan hilang saat tidak ada lemak.
Fungsi empedu mencerna lemak, menyekresi produk buangan seperti bilirubin, membantu
kerja hati dalam menyekresi sisa metabolisme, dan memberi warna pada feses.
Fungsi vesica felea menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu.
Empedu menuju usus halus dan masuk siklus enterohepatik. Proses pengosongan vesica
felea, ada lemak mengeluarkan hormon CCK (kolesitokinin) yang membuat sfingter oddi
relaksasi dan kontraksi vesica felea. Hormon sekretin untuk meningkatkan sekresi cairan
alkali, cairan alkali berfungsi untuk menetralkan asam.
Penyerapan kembali terjadi di ileum. (nurkholisah, siti aminah, fazri)

5. Mekanisme cairan empedu:


- Sekresi pada tahap 1 disekresi oleh hepatosit. Empedu disekresi oleh hepatosit melewati
membran kanalikular ke dalam celah kanalikular. Proses sekresi terjadi secara aktif dan pasif,
dimana fase aktif yang akan menghasilkan aliran empedu. Zat tersebut berisi terutama
plasma, glukosa, elektrolit , asam organik dengan berat molekul rendah dan kalsium
- Tahap 2 Akan disekresi ke kanalikuli biliaris dan ke septa interlobularis. Menuju ke ductus
disekresi tambahan oleh sekresi pertama berupa cairan encer. (fatimah, nella)

6. Mekanisme kimiawi : Makanan berada di duodenum (makanan : lemak) → duodenum


untuk kontraksi empedu → garam empedu ikut dalam pencernaan → garam empedu di
reabsorpsi kembali → sekresi empedu untuk hepar meningkat saat dibutuhkan
Mekanisme hormon : Hormon akan merangsang sekresi dari pankreas dan merangsang Na
membentuk bikarbonat yang akan menetralkan NaCl pada duodenum.
Hormon sekretin merangsang sekresi pankreas untuk meningkatkan sekresi empedu →
meningkatkan sekresi Na bikarbonat oleh sel sekresi dan empedu → bikarbonat untuk
meningkatkan HCL di duodenum dari lambung.
Hormon cck pada saat makanan masuk ke duodenum → kandung empedu mengosongkan
isinya dengan berkontraksi → sfingter oddi relaksasi → kandung empedu mengosongkan
seluruh isinya kurang lebih 1 jam.
Mekanisme saraf (N. vagus) kandung empedu dirangsang kuat oleh serat-serat yang
mensintesis asetilkolin → N.vagus berfungsi selama masih dalam fase sefalik pencernaan.
(atik, nurkholisah,phydya)

Empedu

Struktur faktor yang


makroskopis & mempengaruhi
Mekanisme sekresi empedu
mikroskopis
sekresi empedu

saraf hormon kimiawi

Anda mungkin juga menyukai