Anda di halaman 1dari 54

SKENARIO 3

ILLMMMAAA
GUILLAIN BARE
SYNDROME
GBS memiliki merupakan penyakit
autoikun dimana sistem imun dari penderita
menyerang sistem saraf perifer dan
menyebabkan kerusakan pada sel saraf.Gejala
penyakit ini merupakan kelemahan dan
kelumpuhan yang dapat berlangsung selama
beberapa minggu dan mencapai puncak gejala
dalam 2-4 minggu
= molecular
mimicry
STEP 3
Mengapa diperlukan
perawatan intensif?
MONITORING INTENSIF
STEP 3
Bagaimana penegakkan
diagnosis pasien ini?
- Kelemahan simetris anggota gerak
dari inferior ke superior (ascending
paralysis)

- Baal/kesemutan seperti
menggunakan stocking dan sarung
tangan (stock and gloves)

- Sesak napas

Gejala - Sulit menelan

- Riwayat diare/infeksi saluran

klinis napas
Pemeriksaan - Kelemahan motorik flaksid (layu)
fisik - Penurunan refleks fisiologis

- Refleks patologis (-)

- Gangguan gerak bola mata

- Gerak nafas tertinggal

- Tekanan darah menurun

- Takikardi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
STEP 3
Bagaimana
penatalaksanaan
yang tepat?
STEP 3
Apa diagnosis banding
pasien?
DIAGNOSIS BANDING
KEGAWATAN NEUROLOGI

MENINGITIS STATUS STROKE SINKOP tRAUMA


ENSEFALITIS EPILEPTICUS KEPALA

tRAUMA MYASTHENIA
MEDULLA SPINALIS GRAVIS
MENINGITIS
ENSEFALITIS
MENINGITIS
Infeksi pada lapisan meningen
(dura mater, pia mater,
arachnoid)

ENSEFALITIS
Infeksi pada cerebrum
GEJALA KLINIS
MENINGITIS ENSEFALITIS

- DEMAM - DEMAM
- NYERI KEPALA - PENURUNAN
- KAKU KUDUK KESADARAN
- KEJANG
Pemeriksaan Fisik
Meningeal sign (+)
Kaku kuduk,
brudzinski 1,
brudzinski 2,
kernig sign
Pemeriksaan
Penunjang
Tatalaksana
STATUS
EPILEPTICUS
STATUS
EPILEPTIKUS
Bangkitan yang berlangsung lebih dari
30 menit, atau adanya dua bangkitan
atau lebih di mana di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan
kesadaran.
STROKE
SINKOP
Sinkop
Sinkop atau pingsan adalah penurunan
kesadaran sesaat yang disebabkan karena
adanya hipoperfusi serebral global
sementara yang ditandai dengan onset
cepat, durasi pendek, dan pemulihan
lengkap spontan.
Penatalaksanaan
Evaluasi diagnostik
• Setelah evaluasi diagnostik, bila penyebab sinkop dicurigai akibat refleks
dan intoleransi ortostatik yang tidak dapat diprediksi/frekuensi meningkat,
pertimbangkan terapi spesifik atau tunda treatment (pantau EKG).
• Setelah evaluasi diagnostic, bila penyebab sinkop dicurigai akibat refleks
dan intoleransi ortostatik yang dapat diprediksi/frekuensi menurun, edukasi
untuk menghindari pemicu.
• Setelah evaluasi diagnostik, bila penyebab sinkop dicurigai akibat kelainan
jantung yang disebabkan oleh aritmia, lakukan terapi spesifik untuk aritmia.
• Setelah evaluasi diagnostik, bila penyebab sinkop dicurigai akibat kelainan
jantung yang disebabkan oleh kelainan struktural kardiak atau
kardiopulmonnal, berikan terapi simptomatik sesuai kelainan tersebut.
• Setelah evaluasi diagnostik, bila penyebab tidak diketahui dan pasien
memiliki resiko tinggi Sudden Cardiac Death (SCD)
tRAUMA
KEPALA
CEDERA
MEDULLA
SPINALIS
CEDERA MEDULA
SPINALIS
Cedera medulla spinalis adalah suatu
kerusakan pada medulla spinalis
akibat trauma atau non trauma yang
akan menimbulkan gangguan pada
sistem motorik, sistem sensorik dan
vegetatif.
MYASTHENIA
GRAVIS
MYASTHENIA GRAVIS
• Myasthenia (dari bahasa Yunani) berarti “kelemahan
otot” dan gravis (Latin) berarti “serius”
• Merupakan penyakit autoimun pada neuromuscular
junction yang dicirikan oleh kelemahan dan mudah
lelahnya beberapa kelompok otot skelet yang
bersifat fluktuatif (biasanya memburuk pada sore hari)
• Adanya antibodi IgG yang menempel pada reseptor
acetylcholine (ACh) di neuromuscular junction
• Acetycholine (ACh) merupakan neurotransmitter
penting yang menstimulasi otot untuk kontraksi
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala utama : mudah lelahnya otot-otot skelet
selama aktivitas (membaik setelah adanya periode
istirahat)
• Otot-otot yang terlibat : mata dan kelopak mata (90%),
wajah, otot-otot mastikasi, otot-otot menelan, otot-otot
bicara, dan otot-otot pernapasan
• Kelemahan fluktuatif : biasanya otot akan semakin
lemah ketika adanya ativitas dan memburuk saat siangsore
• Tidak adanya defisit sensorik atau hilangnya refleks
• Dapat dipicu oleh stress emosional, kehamilan,
mesntruasi, penyakit sekunder, trauma, temperatur yang
ekstrim, hipokalemia, ingesti obat-obatan yang memblok
neuromuskular, bedah
• Eye lid drooping (ptosis)
• Blurred/Double Vision (diplopia)
• Impaired speech (dysarthria)
• Difficulty Swallowing (dysphagia)
• Voice impairment (dysphonia)
• Easily fatigued, quick recovery with rest
• Waddling gait
PMX DIAGNOSIS
-Wartenberg Test -Prostigmin / Neostigmin Test
Pasien diminta melihat keatas Pemberian:
selama 2-3 menit, jika mata Prostigmin 0,5-1mg + SA 0,1 mg
mulai turun, maka test positif via IM/SC
Jika ada perbaikan kelemahan
maka test positif
-Tensilon Test
Pemberian: - Serologic testing,
acetylcholineesterase inhibitor Adanya autoantibodies terhadap
agent edrophonium chloride acetylcholine receptor (AChR-Ab)
(tensilon) secara IV. Jika ada
perbaikan kelemahan maka test
positif
PMX DIAGNOSIS
ICE CUBE TEST
-Pemberian es batu pada
daerah otot yang
mengalami kelemahan
JIka kelemahan membaik
dengan pemberian es
batu, maka test positif
TERAPI UTAMA
Pemberian
asetilkolinesterase inhibitor
untuk mencegah degradasi
ACH.
Contoh: Edrophonium,
Neostigmin, Pyridostigmin
Terima kasih
sudah hadir!

Anda mungkin juga menyukai