Anda di halaman 1dari 19

LEMAH PADA

ANGGOTA GERAK
Dery Handaiana PGP
120170053
Etiologi dan Faktor Risiko Terjadinya Kegawat Daruratan Neurologis

PENURUNAN
KESADARAN

Kesadaran menurun dengan derajat paling berat dikenal sebagai


koma, merupakan kasus kedaruratan neurologik yang memerlukan
tindakan yang tepat, cepat dan cermat. Penyebab kesadaran menurun
beragam dengan karakteristik masing- masing.

Gangguan kesadaran disebabkan oleh berbagai faktor etiologi, baik


yang bersifat intrakranial maupun ekstrakranial / sistemik.
ETIOLOGI PENURUNAN KESADARAN

Gangguan sirkulasi darah di otak


Infeksi
Gangguan metabolisme
Neoplasma PETA GLOBE
Trauma kepala
Epilepsi
Intoksikasi Tuliskan dua (2)
Tuliskan
(1)
karakteristik
Gangguan elektrolit dan endokrin
unik penggunaan
persamaan
peta. peta dengan
globe.
FAKTOR RISIKO PENURUNAN KESADARAN

Usia
Merokok
Alkohol
PETAriwayat gangguan
Seseorang yang memiliki GLOBE metabolik, tapi tidak
mendapatkan pengobatan secara tepat
Trauma
Tuliskan
Tuliskan dua (2)
(1)
karakteristik
persamaan
unik penggunaan
peta. peta dengan
globe.
Etiologi dan Faktor Risiko Terjadinya Kegawat Daruratan Neurologis

STROKE

Stroke Non-Hemoragik:
Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa terjadi suatu perdarahan yang
ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak atau
hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur dan dysfhagia
(kesulitan menelan).

Stroke Hemoragik:
Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya perdarahan
intra serebral atau perdarahan subarakhnoid. Tanda yang terjadi adalah
penurunan kesadaran, pernapasan cepat, nadi cepat, gejala fokal berupa
hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk.
ETIOLOGI STROKE

Trombosis
Embolisme cerebral
Iskemia
Hemoragi serebral yaitu PETApecahnya pembuluh
GLOBE darah serebral dengan
perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak.
Akibatnya adalah penghentian suplai darah ke otak, yang
menyebabkan kehilangan
Tuliskan dua (2) sementara
Tuliskan
(1)
atau permanen gerakan,
karakteristik
berpikir, memori,
unik bicara
penggunaan ataupersamaan
sensasi.
peta. peta dengan
globe.
FAKTOR RISIKO STROKE

Tidak Dapat Dimodifikasi:


Usia
Jenis Kelamin
Ras PETA GLOBE
Genetik

Dapat Dimodifikasi:
Tuliskan dua (2)
Tuliskan
(1)
karakteristik
Hipertensi unik penggunaan
persamaan
peta. peta dengan
Diabetes Mellitus globe.

Merokok
Konsumsi Alkohol
Etiologi dan Faktor Risiko Terjadinya Kegawat Daruratan Neurologis

STATUS
EPILEPTIKUS

Status epileptikus adalah kondisi kejang berkepanjangan mewakili


keadaan darurat medis dan neurologis utama. International League
Against Epilepsy mendefinisikan status epileptikus sebagai aktivitas
kejang yang berlangsung terus menerus selama 30 menit atau lebih.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika seseorang mengalami


kejang persisten atau seseorang yang tidak sadar kembali selama lima
menit atau lebih, harus dipertimbangkan sebagai status epileptikus.
ETIOLOGI STATUS EPILEPTIKUS

Status epileptikus dapat dibagi menjadi 3: eksaserbasi kelainan


kejang yang sudah ada, manifestasi awal kelainan kejang, atau
gangguan lain selain kejang. Pada pasien dengan epilepsi, etiologi
tersering adalah perubahan PETApada terapi.GLOBE
Kondisi-kondisi lain yang
dapat mencetuskan status epileptikus antara lain, stroke, jejas
hipoksik, tumor, perdarahan subarakhnoid, cedera kepala, obat-
obatan, alcohol withdrawal,
Tuliskan dua (2) gangguan
Tuliskan
(1)
elektrolit, infeksi sistem
karakteristik
saraf pusat, dan racun (terutamapersamaan
unik penggunaan simpatomimetik).
peta. peta dengan
globe.
FAKTOR RISIKO STATUS EPILEPTIKUS

Penyakit demam (anak-anak).


Infeksi otak (misalnya ensefalitis, meningitis).
Lesi yang menempati ruang (misalnya tumor, hematoma).
Perdarahan subaraknoid. PETA GLOBE
Penyakit serebrovaskular — infark hemoragik / iskemik.
Gangguan metabolik: penurunan glukosa, penurunan Na, penurunan
/ peningkatan Ca++.
Tuliskan dua (2)
Tuliskan
(1)
karakteristik
Keracunan / penarikan alkohol.
unik penggunaan
persamaan
peta. peta dengan
globe.
Etiologi dan Faktor Risiko Terjadinya Kegawat Daruratan Neurologis

TRAUMA KEPALA

Cedera kepala adalah trauma yang mengenai calvaria dan atau basis
cranii serta organ-organ di dalamnya, dimana kerusakan tersebut
bersifat nondegeneratif / non-kongenital, yang disebabkan oleh
gaya mekanik dari luar sehingga timbul gangguan fisik, kognitif
maupun sosial serta berhubungan dengan atau tanpa penurunan
tingkat kesadaran.
ETIOLOGI TRAUMA KEPALA

Mekanisme cedera kepala meliputi :


Cedera akselerasi terjadi jika objek bergerak menghantam kepala
yang tidak bergerak.
Cedera Deseralisasi terjadi jika kepala yang bergerak membentur
objek yang diam. PETA GLOBE
Cedera akselarasi-deselerasi dimana kasus ini terjadi pada
kasus kecelakaan dan kekerasan fisik.
Tuliskan
Cedera coup – country
Tuliskan dua coup terjadi
(2)
karakteristik
(1) jika kepala terbentur yang
persamaan
menyebabkan otak peta.bergerak peta
unik penggunaan
dalam
dengan ruang kranial dangan kuat
globe.
mengenai area tulang tengkorak.
Cedera rotasional jika terjadi pukulan menyebabkan otak
berputar dalam rongga tengkorak, dan menyebabkan robeknya
neuron.
FAKTOR RISIKO TRAUMA KEPALA

Jenis Kelamin
Pada populasi secara keseluruhan, laki-laki dua kali lebih
berisiko mengalami trauma kepala dibandingkan dengan perempuan.
Namun, pada usia lebih tua, perbandingannya hamper sama. Hal ini
PETA GLOBE
dapat terjadi pada usia yang lebih tua disebabkan karena terjatuh.
Laki-laki cenderung mengalami trauma kepala 1,5 kali lebih banyak
daripada perempuan.
Tuliskan
Tuliskan dua (2)
(1)
karakteristik
persamaan
unik penggunaan
Usia peta. peta dengan
globe.
Risiko trauma atau cedera kepala yaitu mulai dari usia 15-30
tahun, hal ini disebabkan karena pada kelompok usia ini banyak
terpengaruh dengan alcohol, narkoba, dan kehidupan sosial yang
tidak bertanggung jawab.
Etiologi dan Faktor Risiko Terjadinya Kegawat Daruratan Neurologis

GULLAIN-BARRE
SYNDROME

Guillain-Barre syndrome (GBS) adalah penyakit langka yang terjadi ketika


sistem imun tubuh menyerang saraf-saraf tubuh. Kesemutan menjadi gejala awal
dari penyakit langka ini. Pada serangan yang ekstrem, kesemutan bisa
menyebar dengan sangat cepat dan menyebabkan kelumpuhan dalam beberapa jam
saja.

Guillain-Barre Syndrome merupakan penyebab kelumpuhan yang cukup sering


dijumpai pada usia dewasa muda. SGB ini seringkali mencemaskan penderita dan
keluarganya karena terjadi pada usia produktif, apalagi pada beberapa
keadaan dapat menimbulkan kematian, meskipun pada umumnya mempunyai prognosa
yang baik.
ETIOLOGI GULLAIN-BARRE SYNDROME

Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah suatu kelainan sistem


kekebalan tubuh manusia yang menyerang bagian dari susunan saraf
tepi dirinya sendiri dengan karakterisasi berupa kelemahan atau
arefleksia dari saraf motorik PETA yang sifatnya
GLOBE progresif. Kelainan
ini kadang kadang juga menyerang saraf sensoris, otonom, maupun
susunan saraf pusat. Kelemahan dan paralisis yang terjadi pada GBS
disebabkan karenaTuliskan
hilangnya
dua (2) myelin,
Tuliskan
(1)
material yang membungkus
karakteristik
saraf. GBS menyebabkan inflamasi
unik penggunaan dan destruksi dari myelin dan
persamaan
peta. peta dengan
menyerang beberapa saraf. globe.
FAKTOR RISIKO GULLAIN-BARRE SYNDROME

Guillain-Barre Syndrome sampai saat ini masih belum dapat


diketahui dengan pasti penyebabnya dan masih menjadi bahan
perdebatan. Beberapa keadaan/penyakit yang mendahului dan mungkin
ada hubungannya dengan terjadinya Guillain-Barre Syndrome, antara
lain: PETA GLOBE
Infeksi
Vaksinasi
Pembedahan Tuliskan dua (2)
Tuliskan
(1)
karakteristik
Penyakit sistematik:
unik penggunaan
persamaan
peta dengan
peta.
- Keganasan globe.

- Systemic lupus erythematosus


- Tiroiditis
- Penyakit Addison
Kehamilan atau dalam masa nifas
Etiologi dan Faktor Risiko Terjadinya Kegawat Daruratan Neurologis

MYASTHENIA
GRAVIS

Myasthenia Gravis (MG) adalah penyakit autoimun yang ditandai


dengan kelemahan fluktuatif pada otot-otot ekstra okular, bulbar,
dan otot-otot proksimal. Kelemahan otot yang terjadi akan memburuk
saat beraktivitas dan membaik setelah beristirahat.
ETIOLOGI MYASTHENIA GRAVIS

Myasthenia Gravis disebabkan oleh adanya autoantibodi pada membran


pascasinaps pada taut saraf otot (neuromuscular-junction).

Autoantibodi yang banyakPETA ditemukan pada serum pasien MG adalah


GLOBE
antibodi terhadap reseptor asetilkolin. Saat ini diketahui
antibodi lain yang terdapat pada pasien MG, yakni muscle-specific
Tuliskan
kinase (MuSK) dan Tuliskan
low-density
dua (2) lipoprotein
(1)
receptor-related protein
karakteristik
(LRP4). Walaupun mekanisme
unik penggunaan timbulnya autoimun pada MG masih belum
persamaan
peta dengan
peta.
diketahui secara pasti, didugaglobe. beberapa faktor berperan dalam
terjadinya reaksi autoimun tersebut, yaitu jenis kelamin, hormon,
dan kelenjar timus yang abnormal pada hampir 80% penderita MG.
FAKTOR RISIKO MYASTHENIA GRAVIS

Faktor Resiko dari Myasthenia Gravis bisa karena jenis kelamin dan
usia. Pada usia dibawah atau sampai 50 tahun, lebih banyak
perempuan dengan resiko 7:3, sedangkan pada usis diatas 50 tahun
PETA resiko 3:2.GLOBE
ditemukan laki-laki dengan Prevelensi paling tinggi
pada perempuan usia 20-30 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 60
tahun.
Tuliskan
Tuliskan dua (2)
(1)
karakteristik
persamaan
unik penggunaan
peta. peta dengan
globe.

Anda mungkin juga menyukai