Rinne test
Bandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui
tulang pada telinga yang diperiksa
Webber test
Bandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga
kanan.
Schwabach test
Bandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan
pemeriksaan yang pendengarannya normal
1. Bagaimana mekanisme timbulnya keluhan telinga
berdenging, pusing berputar, penurunan
pendengaran, serta mual muntah pada pasien?
2. Mengapa serangan pertama dirasa lebih berat
dibanding serangan berikutnya?
3. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan test
penala pasien?
4. Bagaimana tatalaksana pada pasien tsb?
5. Apa diagnosis banding pasien?
1
“Mekanisme timbulnya keluhan
telinga berdenging, pusing
berputar, penurunan
pendengaran, serta mual
muntah pada pasien?”
Organ sensori dengan 2 fungsi:
1. Pendengaran
2.Keseimbangan
Penurunan
pendengaran?
Disebabkan oleh kerusakan pada koklea
atupun retrokoklea. Terdiri dari: acute
sensorineural deafness yakni tuli sensorineural
yang terjadi tiba-tiba dimana penyebab
idiopatik dan sensorineural kronik deafness
merupakan tuli sensorineural yang terjadi
secara perlahan.
- uji Rinne positif. Artinya telinga yang diperiksa normal atau menderita tuli sensorineural.
- Jika diletakkan di depan liang telinga tidak terdengar, maka telinga yag diperiksa
menderita tuli konduktif
Bandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan
telinga kanan
Bila pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sehat (lateralisasi ke telinga
yang sehat) berarti telinga yang sakit menderita tuli sensorineural.
Bila pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sakit (lateralisasi ke telinga yang
sakit) berarti telinga yang sakit menderita tuli konduktif.
Bandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan
pemeriksaan yang pendengarannya normal
Setelah bunyi tidak terdengar pada saat
penala diletakkan di mastoid pemeriksa,
maka penala dipindahkan pada mastoid
pemeriksa.
Pemeriksa juga tidak mendengar (Schwabach
sama dengan pemeriksa atau bisa juga
Schwabach memanjang). Jika si pemeriksa
masih mendengar, artinya Scwabach
memendek (pada kondisi tuli sensorineural).
Lalu diganti, penala dimulai dari mastoid
pemeriksa, setelah tidak terdengar lalu
dipindahkan ke mastoid pasien. Jika tidak
terdengar berarti Schwabach sama dengan
pemeriksa. Jika pasien masih mendengarkan
bunyi, berarti Scwabach memanjang (tuli
konduktif).
Interpretasi
Test penala
Pasien tuli
sensorineural
4
“Bagaimana tatalaksana
pada pasien tsb?”
tata laksana
Terapi intervensional :
- Pemotongan saraf vestibular
- Pembedahan dekompresi kantung
endolimfatik Terapi non–intervensional:
- Labirinektomi - Perubahan gaya hidup
- Endolimfe shunt - Farmakologis
- Terapi tekanan denyut. - Rehabilitasi.
5
“diagnosis banding
pasien?”
- Menierre disease - Stroke/TIA
- BPPV - Migrain
- labirinitis/neuritis
vestibuler
Telinga luar: koklea:
- Atresia liang telinga - Labirintitis
- Otitis eksterna sirkumskripta - Trauma kapitis
- Aplasia
retrokoklea: - Menierre disease
- Otitis media
- Otosklerosis
- Timpanosklerosis
retrokoklea:
- Neuroma akustik
- Cedera otak
- Dikenal juga dg hydrops
endolimfatikKelainan telinga bagian dalam
yang menyebabkan timbulnya episode vertigo
(pusing berputar), tinnitus (telinga
berdenging), perasaan penuh dalam telinga,
dan gangguan pendengaran yang bersifat
fluktuatif.
- Terjadi pada usia antara 40-60 tahun
1. Idiopatik (50%)
2. Post trauma kepala atau leher
3. Infeksi telinga tengah atau operasi
stapedektomi
Otoconia yang terdiri dari kristal kalsium karbonat
yang berasal dari makula lepas dan bergerak dalam
lumen dari salah satu kanal semisirkular.
↓
Otoconia bergerak dalam kanal semisirkular
(kanalitiasis),
↓
Sebabkan pergerakan endolimfe yang menstimulasi
ampula pada kanal yang terkena
↓
vertigo.
komplikasi otitis media dan muncul ketika suatu keadaan infeksi pada labirin yang
mediator toksik dari otitis media mencapai lebih berat dan melibatkan akses
labirin bagian membran tanpa adanya bakteri langsung mikroorganisme ke labirin
pada telinga dalam. tulang dan membran.
Stadium
1. Labirinitis akut atau toksik (serous) yang terjadi sebagai akibat
perubahan kimia di dalam ruang perilimf yang disebabkan oleh proses
toksik atau proses supuratif yang menembus membran barier labirin
seperti melalui membran rotundum tanpa invasi bakteri.
2. Labirinitis akut supuratif terjadi sebagai akibat invasi bakteri dalam
ruang perilimf disertai respon tubuh dengan adanya sel-sel radang. Pada
keadaan ini kerusakan fungsi pendengaran dan fungsi keseimbangan
irreversible.
3. Labirinitis kronik supuratif yaitu terlibatnya labirin oleh bakteri dengan
respons inflamasi jaringan sudah dalam waktu yang lama. Keadaan ini
biasanya merupakan suatu komplikasi dari penyakit telinga tengah
kronis dan penyakit mastoid.
4. Labirinitis fibroseus yaitu suatu respons fibroseus di mana terkontrolnya
proses inflamasi pada labirin dengan terbentuknya jaringan fibrous
sampai obliterasi dari ruangan labirin dengan terbentuknya kalsifikasi
dan osteogenesis. Stadium ini disebut juga stadium penyembuhan.
MANIFESTASI
Labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsi vestibular dan
gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat
ringan hingga menengah secara tiba-tiba
Pada labirinitis difusa (supuratif), gejala yang timbul sama seperti gejala
pada labirinitis lokalisata tetapi perjalanan penyakit pada labirinitis difusa
berlangsung lebih cepat dan hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo
yang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus.
Phone number
085294662998
Website
issyifannisa@gmail.com