Anda di halaman 1dari 69

Skenario 4

dr. Ilma Syifannisa


“Sering dibentak oleh lawan bicara”
TEST PENALA?
Sebuah tes kualitatif (memakai garpu tala). Penala
(garpu tala) terdiri dari satu set (lima buah) dengan
frekuensi 128 Hz, 256 Hz, 512 Hz, 1024 Hz, dan 2048 Hz.

Rinne test
Bandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui
tulang pada telinga yang diperiksa

Webber test
Bandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga
kanan.
Schwabach test
Bandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan
pemeriksaan yang pendengarannya normal
1. Bagaimana mekanisme timbulnya keluhan telinga
berdenging, pusing berputar, penurunan
pendengaran, serta mual muntah pada pasien?
2. Mengapa serangan pertama dirasa lebih berat
dibanding serangan berikutnya?
3. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan test
penala pasien?
4. Bagaimana tatalaksana pada pasien tsb?
5. Apa diagnosis banding pasien?
1
“Mekanisme timbulnya keluhan
telinga berdenging, pusing
berputar, penurunan
pendengaran, serta mual
muntah pada pasien?”
Organ sensori dengan 2 fungsi:
1. Pendengaran
2.Keseimbangan
Penurunan
pendengaran?
Disebabkan oleh kerusakan pada koklea
atupun retrokoklea. Terdiri dari: acute
sensorineural deafness yakni tuli sensorineural
yang terjadi tiba-tiba dimana penyebab
idiopatik dan sensorineural kronik deafness
merupakan tuli sensorineural yang terjadi
secara perlahan.

Terjadi akibat adanya gangguan


pendengaran karena masalah dengan
saluran telinga, gendang telinga, atau
telinga tengah dan tulang yang kecil
(maleus, inkus, dan stapes). (Hearing Loss
Association of America)
Otoconia terdiri dari komponen organik dan
kalsium karbonat dalam utrikular. perpindahan
fragmen otokonia utrikular ke dalam kanalis
semisirkularis menimbulkan sensasi “kepala
berputar”.

Perubahan pH endolimfatik atau konsentrasi


kalsium dapat memperburuk
↑ volume sistem endolimfatik

distensi endolimfatik sistem
(endolymphatic hydrops)

ruptur membran

cairan endolimfe bercampur dg perilimfe

cairan penuhi area reseptor saraf vestibular

blokade depolarisasi

hilang fungsi sementara

imbalance vestibular akut

vertigo, tinitus, ↓ pendengaran
Karakteristik gejala & tanda gangguan
keseimbangan perifer dan sentral
2
“Mengapa serangan
pertama dirasa lebih berat
dibanding serangan
berikutnya?”
↑ volume sistem endolimfatik

distensi endolimfatik sistem
(endolymphatic hydrops)
 ↓
ruptur membran

cairan endolimfe bercampur dg perilimfe

cairan penuhi area reseptor saraf vestibular

blokade depolarisasi

hilang fungsi sementara

imbalance vestibular akut

vertigo, tinitus, ↓ pendengaran

Dapat terjadi paparan berulang menyebabkan vertigo episodik dan


penurunan fungsi pendengaran dan vestibular jangka panjang.
ketika tekanan dalam telinga bagian dalam sudah sama

membran akan sembuh dengan sendirinya

cairan endolimfe dan perilimfe akan terpisah kembali.

Namun, perbaikan ini tidak sempurna.

Proses hidrops endolimfe yang terjadi terus menerus


dapat menyebabkan kematian sel rambut pada organ
corti, yang dapat mengakibatkan tuli sensorineural
unilateral.
Dengan kata lain serangan pertama akan dirasa paling berat, dan dengan
kembalinya tekanan telinga dalam, serangan episodik selanjutnya akan lebih ringan
3
“Bagaimana interpretasi
dari hasil pemeriksaan
test penala pasien?”
Memeriksa pendengaran diperlukan
pemeriksaan hantaran melalui udara dan
melalui tulang dengan cara kualitatif
(memakai garpu tala), semikuantitatif,
dan kuantitatif (menggunakan
audiometer nada murni).

Tes Penala  tes kualitatif


Penala (garpu tala) terdiri dari satu set (lima
buah) dengan frekuensi 128 Hz, 256 Hz, 512 Hz,
1024 Hz, dan 2048 Hz. Terdiri dari:
- Test rinne
- Test weber
- Test schwabach
Uji penala yang dilakukan sehari-hari adalah uji pendengaran Rinne dan Weber.
Bandingkan hantaran melalui udara dan
hantaran melalui tulang pada telinga yang
diperiksa.
- Garputala 512 Hz
- Garputala tersebut diletakkan pada tulang mastoid telinga yang diperiksa sampai tidak
terdengar bunyi. Setelah bunyi tidak terdengar maka garputala dipindahkan ke depan liang
telinga.
- Pasien lalu menentukan apakah masih terdengar bunyi atau tidak. Jika masih terdengar
bunyi,

- uji Rinne positif. Artinya telinga yang diperiksa normal atau menderita tuli sensorineural.
- Jika diletakkan di depan liang telinga tidak terdengar, maka telinga yag diperiksa
menderita tuli konduktif
Bandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan
telinga kanan

Uji Weber dilakukan dengan


meletakkan kaki penala yang telah
digetarkan pada garis tengah wajah
atau kepala (dahi, dagu atau gigi
insisivus atas). Lalu ditanyakan pada
telinga mana yang terdengar lebih
keras.
Normal: pasien mendengar suara di tengah atau terdengar bunyi yang sama kuat
pada kedua telinga.

Bila pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sehat (lateralisasi ke telinga
yang sehat) berarti telinga yang sakit menderita tuli sensorineural.
Bila pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sakit (lateralisasi ke telinga yang
sakit) berarti telinga yang sakit menderita tuli konduktif.
Bandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan
pemeriksaan yang pendengarannya normal
Setelah bunyi tidak terdengar pada saat
penala diletakkan di mastoid pemeriksa,
maka penala dipindahkan pada mastoid
pemeriksa.
Pemeriksa juga tidak mendengar (Schwabach
sama dengan pemeriksa atau bisa juga
Schwabach memanjang). Jika si pemeriksa
masih mendengar, artinya Scwabach
memendek (pada kondisi tuli sensorineural).
Lalu diganti, penala dimulai dari mastoid
pemeriksa, setelah tidak terdengar lalu
dipindahkan ke mastoid pasien. Jika tidak
terdengar berarti Schwabach sama dengan
pemeriksa. Jika pasien masih mendengarkan
bunyi, berarti Scwabach memanjang (tuli
konduktif).
Interpretasi
Test penala
Pasien tuli
sensorineural
4
“Bagaimana tatalaksana
pada pasien tsb?”
tata laksana

Terapi intervensional :
- Pemotongan saraf vestibular
- Pembedahan dekompresi kantung
endolimfatik Terapi non–intervensional:
- Labirinektomi - Perubahan gaya hidup
- Endolimfe shunt - Farmakologis
- Terapi tekanan denyut. - Rehabilitasi.
5
“diagnosis banding
pasien?”
- Menierre disease - Stroke/TIA
- BPPV - Migrain
- labirinitis/neuritis
vestibuler
Telinga luar: koklea:
- Atresia liang telinga - Labirintitis
- Otitis eksterna sirkumskripta - Trauma kapitis
- Aplasia
retrokoklea: - Menierre disease
- Otitis media
- Otosklerosis
- Timpanosklerosis
retrokoklea:
- Neuroma akustik
- Cedera otak
- Dikenal juga dg hydrops
endolimfatikKelainan telinga bagian dalam
yang menyebabkan timbulnya episode vertigo
(pusing berputar), tinnitus (telinga
berdenging), perasaan penuh dalam telinga,
dan gangguan pendengaran yang bersifat
fluktuatif.
- Terjadi pada usia antara 40-60 tahun

1. Meningkaatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri


2. Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler
3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler
4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan
endolimfa
5. Infeksi telinga tengah, Infeksi traktus respiratorius bagian atas. Trauma kepala
6. Konsumsi kafein dan makanan yang mengandung garam tinggi
7. Konsumsi aspirin, alkohol, dan rokok yang berkepanjangan
8. Infeksi virus golongan herpesviridae
9. Herediter
- Periode aktif/serangan yang bervariasi
lamanya yang diselingi dengan periode
remisi yang lebih panjang
- trias Meniere yaitu vertigo, tinitus, dan
gangguan pendengaran.
- rasa penuh atau tertekan pada telinga yang
dirasakan penderita selama berjam-jam,
berharihari, atau berminggu-minggu
American Academy of Otolaryngology–
Head and Neck Surgery (AAO-HNS)

MD: Meniere Disease


sebagai gangguan yang terjadi di telinga
dalam dengan gejala vertigo posisional
yang terjadi secara berulang-ulang dengan
tipikal nistagmus paroksimal

1. Idiopatik (50%)
2. Post trauma kepala atau leher
3. Infeksi telinga tengah atau operasi
stapedektomi
Otoconia yang terdiri dari kristal kalsium karbonat
yang berasal dari makula lepas dan bergerak dalam
lumen dari salah satu kanal semisirkular.

Otoconia bergerak dalam kanal semisirkular
(kanalitiasis),

Sebabkan pergerakan endolimfe yang menstimulasi
ampula pada kanal yang terkena

vertigo.

Kalsium karbonat dua kali lebih padat dibandingkan


endolimfe, sehingga bergerak sebagai respon
terhadap gravitasi dan pergerakan akseleratif lain.
Manifestasi

- gangguan vestibuler yang paling sering


ditemui,
- gejala rasa pusing berputar
- mual muntah dan
- keringat dingin,
- dipicu oleh perubahan posisi kepala
terhadap gaya gravitasi tanpa adanya
keterlibatan lesi di susunan saraf pusat.
- Tidak ada gangguan pendengaran
- Nistagmus
Sermount manuver tes Kalori
Tatalaksana
infeksi pada telinga dalam (labirin).
bagian dari suatu proses sistemik atau
merupakan suatu proses tunggal pada
labirin saja.

Penderita otitis media kronik yang


kemudian tiba-tiba vertigo, muntah dan
hilangnya pendengaran harus waspada
terhadap timbulnya labirinitis supuratif.

Bakteri atau virus


S. pneumoni, Streptokokus dan Hemofilus influenza
mumps dan rubella (measles, mumps, rubella = MMR),
virus herpes, influenza dan HIV
Labirinitis bakteri (supuratif) mungkin terjadi sebagai
perluasan infeksi dari rongga telinga tengah melalui
fistula tulang labirin oleh kolesteatom atau melalui
foramen rotundum dan foramen ovale

tapi dapat juga timbul sebagai perluasan infeksi dari


meningitis bakteri melalui cairan yang
menghubungkan ruang subaraknoid dengan ruang
perilimf di koklea, melalui akuaduktus koklearis atau
melalui daerah kribrosa pada dasar modiolus koklea
Klasifikasi

Labirinitis Labirinitis difusa


lokalisata (labirinitis
(labirinitis purulenta,
sirkumskripta, labirinitis
labirinitis serosa) supuratif)

komplikasi otitis media dan muncul ketika suatu keadaan infeksi pada labirin yang
mediator toksik dari otitis media mencapai lebih berat dan melibatkan akses
labirin bagian membran tanpa adanya bakteri langsung mikroorganisme ke labirin
pada telinga dalam. tulang dan membran.
Stadium
1. Labirinitis akut atau toksik (serous) yang terjadi sebagai akibat
perubahan kimia di dalam ruang perilimf yang disebabkan oleh proses
toksik atau proses supuratif yang menembus membran barier labirin
seperti melalui membran rotundum tanpa invasi bakteri.
2. Labirinitis akut supuratif terjadi sebagai akibat invasi bakteri dalam
ruang perilimf disertai respon tubuh dengan adanya sel-sel radang. Pada
keadaan ini kerusakan fungsi pendengaran dan fungsi keseimbangan
irreversible.
3. Labirinitis kronik supuratif yaitu terlibatnya labirin oleh bakteri dengan
respons inflamasi jaringan sudah dalam waktu yang lama. Keadaan ini
biasanya merupakan suatu komplikasi dari penyakit telinga tengah
kronis dan penyakit mastoid.
4. Labirinitis fibroseus yaitu suatu respons fibroseus di mana terkontrolnya
proses inflamasi pada labirin dengan terbentuknya jaringan fibrous
sampai obliterasi dari ruangan labirin dengan terbentuknya kalsifikasi
dan osteogenesis. Stadium ini disebut juga stadium penyembuhan.
MANIFESTASI
Labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsi vestibular dan
gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat
ringan hingga menengah secara tiba-tiba

Pada labirinitis difusa (supuratif), gejala yang timbul sama seperti gejala
pada labirinitis lokalisata tetapi perjalanan penyakit pada labirinitis difusa
berlangsung lebih cepat dan hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo
yang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus.

Gangguan pendengaran menetap, tipe sensorineural pada penderita ini


tidak dijumpai demam dan tidak ada rasa sakit di telinga. Penderita
berbaring dengan telinga yang sakit ke atas dan menjaga kepala tidak
bergerak.

Pada pemeriksaan telinga tampak perforasi membrana timpani. Pada


labirinitis viral, penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus influenza,
virus mumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari keluhan
ini berkurang dan penderita normal kembali. Pada labirinitis viral
biasanya telinga yang dikenai unilateral.
Terapi
Prinsip terapi pada labirinitis adalah:
1. Mencegah terjadinya progresifitas penyakit
dan kerusakan vestibulokoklea yang lebih
lanjut.
2. Penyembuhan penyakit telinga yang
mendasarinya.

- Antibiotika diberikan untuk mencegah terjadinya penyebaran


infeksi.
- tindakan drainase dari labirin.
- Jika tanda rangsangan meningeal dijumpai maka tindakan
pungsi lumbal harus segera dilakukan
Terimakasih
Email
issyifannisa@gmail.com

Phone number
085294662998

Website
issyifannisa@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai