Anda di halaman 1dari 15

1.d.

Bagaimana penyebab dan mekanisme BAB seperti


dempul pada kasus?

Bilirubin direk tidak


obstruksi pada ductus
dapat masuk ke
choledocus
duodenum

Bakteri pada usus tidak


dapat mereduksi bilirubin
menjadi
sterkobilin/urobilinogen

tidak terjadi
BAB dempul (feses
pewarnaan feses oleh
berwarna pucat)
sterkobilin
2.d. Mengapa keluhan nyeri perut kanan atas muncul satu
bulan yang lalu tetapi keluhan mata kuning muncul 5 hari
yang lalu?
pembentukan batu
empedu di ductus Terjadi peradangan Rasa nyeri perut
intrahepatik (primer) pada kandung bagian kanan atas
atau kandung empedu empedu (cholesistisis) yang menjalar ke bahu
(sekunder)

timbul gejala rasa


Batu empedu keluar
nyeri pada perut
Menuju duktus dari kantung empedu
kanan atas disertai
sistikus menuju saluran
mual namun icterus
empedu
belum muncul

5 hari yang lalu - Choledocolitiasis


Belum ada gejala
menyumbat ke duktus - Kolangitis
ikterik
koledukus - ikterik
4.a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari
keadaan umum?
• Tampak sakit sedang
tekanan
Pembentukan batu sumbatan pada
intraduktal di
kolesterol ductus cysticus
poksimal

ujung-ujung saraf
kontraksi otot pada suktus
impuls diteruskan dari dinding
sebagai usaha mengeluarkan
ke spinal cord kandung empedu
batu menjadi lebih kuat
terangsang

impuls diteruskan Tampak sakit


Nyeri visceral
ke spinal cord sedang

• Kesadaran kompos mentis


Normal
5.a. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari organ yang terkait
pada kasus? (hepatobilier)

Hepar
• Organ terbesar dalam tubuh
• Teksturnya lunak dan lentur
• Terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah
diaphragma
• Terbagi menjadi 2 lobus: dexter yang besar dan sinister
yang kecil oleh perlekatan peritoneum oleh ligamentum
falciforme
• Lobus dexter terbagi lagi menjadi lobus quardatus dan
caudatus
• Porta hepatis atau hilus terdapat pada permukaan
posteroinferior, dan terletak di antara lobus caudatus dan
lobus quadratus
• Terdapat ductus hepaticus dexter dan sinister, cabang
dextra dan sinistra arteria hepatica, vena porta, dan serabut-
serabut saraf simpatik dan parasimpatik
• Terdapat beberapa kelenjar limfe hepar yang menampung
cairan limfe hepar dan kandung empedu, dan mengirimkan
serabut eferennya ke nodi lymphoidei coeliaci
• Hepar dikelilingi oleh capsula fibrosa, hanya sebagian
ditutupi oleh peritoneum
Fungsi hati
1. Sekresi garam empedu yang membantu pencernaan dan penyerapan
lemak
2. Memproses secara metabolis ketiga kategori utama nutrien
(karbohidrat, protein, lemak) setelah zat-zat ini diserap dari saluran
cerna
3. Mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta
obat dan senyawa asing lain
4. Membentuk protein plasma, termasuk protein yang dibutuhkan untuk
pembekuan darah dan yang untuk mengangkut hormon steroid dan
tiroid serta kolesterol dalam darah
5. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin
6. Mengaktifkan vitamin D yang dilakukan hati bersama ginjal
7. Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah tua
8. Mengekresikan kolesterol dan bilirubin, bilirubin adalah produk
penguraian yang berasal dari detruksi sel darah merah tua
Vesica Biliaris
• sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada
permukaan bawah hepar
• Hepar dikelilingi oleh capsula fibrosa, hanya sebagian
ditutupi oleh peritoneum
• mempunyai kemampuan menampung dan menyimpan
empedu sebanyak 30-50 m/1
• memekatkan empedu dengan cara mengabsorbsi air
• dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum
• Fundus berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah
margo inferior hepatis, di mana fundus bersentuhan dengan
dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis
IX dextra
• Corpus vesicae biliaris terletak dan berhubungan dengan
facies visceralis hepar dan arahnya ke atas, belakang, dan
kiri
• Collum melanjutkan diri sebagai ductus cysticus, yang
berkelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan
sisi kanan ductus hepaticus communis untuk membentuk
ductus choledochus
• Peritoneum meliputi seluruh bagian fundus dan
menghubungkan corpus dan collum vesicae biliaris dengan
facies visceralis hepatis
• Ductus biliaris hepatis terdiri dari ductus hepaticus dexter
dan sinister, ductus hepaticus communis, ductus
choledochus, vesica biliaris, dan ductus cysticus.
• Collum melanjutkan diri sebagai ductus cysticus, yang
berkelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan
sisi kanan ductus hepaticus communis untuk membentuk
ductus choledochus
• Peritoneum meliputi seluruh bagian fundus dan
menghubungkan corpus dan collum vesicae biliaris dengan
facies visceralis hepatis
• Ductus biliaris hepatis terdiri dari ductus hepaticus dexter
dan sinister, ductus hepaticus communis, ductus
choledochus, vesica biliaris, dan ductus cysticus.
6.a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari:
• Leukosit
Pemeriksaan Ny. VK Nilai Normal Interpretasi
Spesifik
Leukosit 15.800/mm3 5.000- leukositosis
10.000/mm3

Inflamasi kandung empedu dan saluran empedu karena adanya batu


empedu + obstruksi duktus biliaris -> reaksi inflamasi mekanik, kimiawi,
dan bakterial -> kemotaksis dan agregasi PMN -> leukositosis
6.a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari:
• SGOT
Pemeriksaan Ny. VK Nilai Normal Interpretasi
Spesifik
SGOT 39u/l 5-40 u/l Normal
Apa saja etiologi penyakit pada kasus?
Kolangitis:
Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Tetapi paling sering disebabkan karena
adanya obstruksi batu empedu di duktus koledokus. Dapat disebabkan juga karena
adanya riwayat batu empedu sebelumnya, kolangitis sklerosis, HIV, penyempitan
duktus koledokus, dan infeksi parasit (jarang).
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000290.htm. Diakses pada 12
April 2016.

Kolesistisis:
- Infeksi sistem drainase koledokus.
- Sumbatan duktus koledokus.
- Kolestrol yang berlebihan pada gall bladder, terjadi pada saat kehamilan atau
penurunan berat badan yang cepat.
- Penurunan aliran darah ke gall bladder karena adanya diabetes.
- Adanya tumor di hepar atau pankreas.
- Adanya tumor di gall bladder (jarang).
http://www.healthline.com/health/chronic-cholecystitis#Symptoms4. Diakses pada 12
April 2016
Koledokolitiasis:
Sebanyak 1 dari 7 orang atau 15% orang yang mempunyai batu empedu akan
menyerang duktus koledokus. Orang-orang yang terdapat batu di kantung empedu
akan menuju ke duktus koledokus dikemudian harinya. Hal ini menyebabkan adanya
sumbatan duktus koledokus.
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000274.htm
Bagaimana komplikasi klinis pada kasus?
Kolesistisis:
Pankreatitis
Kanker kantung empedu (jarang)
Gangrene
Perforasi pada kantung empedu
Pembesaran kantung empedu karena inflamasi
Infeksi
Kematian jaringan kantung empedu

Kolangitis:
Gagal liver
Abses hepar
Bakteremia
Sepsis gram negatif
Gagal ginjal akut
http://emedicine.medscape.com/article/774245-overview#a6. Diakses pada 12 April
2016

koledokolitiasis:
Sirosis bilier
Kolangitis
Pankreatitis

Anda mungkin juga menyukai