Anda di halaman 1dari 31

1

1. Anatomi dan fisiologi ginjal

 Ginjal merupakan suatu organ yang terletak pada dinding posterior abdomen terutama di daerah lumbal, di
sebelah kanan dan kiri tulang belakang.

 Struktur ginjal

Hilus (hilum)  tingkat kecekungan tepi medial ginjal.

Sinus Ginjal  rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.


Sinus ini membentuk perlebatan untuk jalan masuk dan keluar
ureter, vena dan arteri renalis, saraf dan limpatik.
Pelvis Ginjal  perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini
Struktur Internal perlanjut menjadi 2-3 kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai
Ginjal glandular, bagian penghasil urine pada ginjal. Setiap kaliks
mayor bercabang menjadi beberapa (8-18) kaliks minor.

Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri


dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berdekatan, dan
jaringan korteks yang melapisinya.
Parenkin Ginjal,  jaringan ginjal yang menyelubungi struktur
sinus ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan
korteks luar.
Cortex
glomerulus  Fungsi  sebagai tempat penyaringan darah yang
akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea.
Menghasilkan urin primer.
Kapsula bowman  Adalah semacam kantong/kapsul yang
membungkus glomerulus  Fungsi  untuk mengumpulkan
cairan hasil penyaringan glomerulus.
2

tubulus kontortus proximal,

tubulus distal
Medulla 
lekung henle

tubulus duktus pengumpul

 Fungsi ginjal :
a. pengeluaran zat sisa organic  urea,asam urat,kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormone

b. pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekresikan ion natrium, kalium, kalsium, magnesium,
sulfat, dan fosfat. Eksresiion-ion ini seimbang dengan asupan dan ekresinya melalui rute lain, seperti pada
saluran gastrointestinal atau kulit.

c. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. Ginjal mengendalikan ekskresi ion hydrogen (H+), bikarbonat,
dan ammonium, serta memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.

d. Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritroprotein. Yang mengatur produksi sel darah
merah dalam sumsum tulang.

e. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah,
dan juga memproduksi enzim renin. Renin adalah komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-
aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air
3

f. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. Ginjal, melalui ekresi
glukosa dan asam amino berlebih.bertanggungjawab atas konsentrasi nutrient dalam darah.

g. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tamabahan makanan, obat-obatan, atau zat
kimia asing lain dari tubuh.

 Pembentukan urine

Tubulus kontortius proximal mengalirkan filtrate dari glomerulus (urine primer)  lengkung henle  ke
tubulus distal  terjadi gradient osmosis  kemudian ke tempat pengumpul

2. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Urinary


4

Sistem urinary

Sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah  sehingga darah terbebas dari zat-
zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh  dan zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh  akan disekresikan berupa urine.

Terduri dari  ginjal (mengeluarkan secret urine)

 ureter (menyalurkan urine dari ginjal ke vesika urinary)

 vasika urinary (penampung urine)

 uretra (yang menyalurkan urine dari kandung kemih)

Miksi  proses pengososngan vesica urinaria bila vesika urinary terisi

Proses miksi / mikturisi

Urine

Duktus kolingetes

Masuk ke kaliks renalis

Peregangan kaliks renalis

Mencetuskan kontraksi peristaltic yang menyebar ke pelvis

Per 5 menit mendorong urin ke vesikal urinary melalui ureter

Vesikal urinary 20-


300 ml  meningkatkan sedikit tekanan > 300
ml  > tekanannya

Memicu reseptor rangsanagn vesikal urinary

Memicu timbul sinyal-sinyal miksi

Kesususnan syaraf lebih tinggi (medulla


spinalis  otonom  pengendalian otak dan korteks cerebri

Sinyal kembali kesyaraf spinal


5

Reflex spinal nervous pelvicus

Perasaan tegang pada vesikal urinary (awal


perasaan berkemih)

Bersamaan akan menghambat spinter uretra externa

Dorongan ureter

Urine keluar masih


ada sia 5-10 ml urin

 Retensi urin kesulitan berkemih karena kegagalan mengeluarkan urin dari vesikal urinary
Etiologi supravesikal  keruskana pusat miksi dimedulla spinalis
sakralis s2-s4 (saraf simptis dan parasimpatis,
baik seluruhnya ataupun sebagian
Vesikal  kelemahan otot destrusor, karena lam teregang,
berhubungan dengan masa kehamailan dan proses
persalinana (trauma obstetik)

infravesikal  kekakuan leher vesika, fimosis, stenosis meatus


uretra, trauma uretra, bau uretra, sclerosis leher
kandung kemih.

Klasifikasi akut  penderita seakan-akan tidak berkemih, kandung kemih


perut disertai rasa sakit yg hebat didaerah suprapubic.
Urin keluar menetes atau sedikit-sedikit.

Kronis  penderita secara perlahan dalam waktu yang lama tidak


dapat berkemih  merasakan nyeri di daerah suprapubik
hanya sedikit atau tidak sama sekali  kandung kemih
penuh  menyebabkan refluks uretra, infeksi kandung
kemih atas, dan penurunan fungsi ginjal.

Retensi urin sebagian  penderita bisa mengerluarkan urin tetapi


sebagian dengan sisa yang cukup banyak didalam kandung
kemih.

Retensi urin total  penderita tidak dapat sama sekali


mengeluarkan urin.

3. Interagsi ginjal dan organ lain dan keseimbangan tubuh


6

Fungsi ginjal terganggu  maka mengganggu sistem tubuh lainnya, diantaranya:

a. integrasi ginjal dan jantung

Jantung Ginjal
 jantung bekerja memompa darah yang  Ginjal bekerja membersihkan darah, mengekresikan
kaya oksigen ke seleuruh tubuh termasuk zat-zat sisa, dan cairan berlebih dari dalam tubuh
ginjal.
Penyakit jantung, seperti Kerusakan ginjal seperti gagal
gagal jantung, aritmia ginjal, disfungsi ginjal

 jika seseorang telah menderita gagal jantung,  dimana pengeluaran cairan tubuh terganggu, b.
dimana kemampuan otot jantung menurun sehingga maka volume urin yang keluar akan sedikit sehingga
jumlah darah yang dipompakan tidak mencukupi terjadi penimbunan cairan dalam tubuh  Hal ini
untuk keperluan tubuh  menyebabkan penurunan akan menyebabkan terjadinya penyempitan dini
jumlah darah ke ginjal  Jika hal ini berlangsung pembuluh koroner, otot jantung akan mengalami
lama maka fungsi ginjal juga akan terganggu gangguan akibat volume cairan tubuh yang
tinggi, dan menyebabkan tekanan darah juga
meningkat  Jadi, gagal ginjal akan mengakibatkan
terjadinya penyakit jantung koroner lebih dini,
aritmia (gangguan irama jantung), bahkan gagal
jantung.
integrasi ginjal dan hati

Hati Ginjal

 hati bekerja merombak darah  Ginjal bekerja menyaring darah dan


membuang hasil penyarinagn darah tersebut

Apabila seseorang menderita penyakit hati menahun (seperti penyakit hepatitis maupun
alkoholisme)  sel-sel jaringan hati rusak dan akan digantikan dengan sel fibrosis yang
Pada hati terdapat suatu lebih kaku dibandingkan dengan sel-sel hati yang sehat.  Keadaan ini akan menyebabkan
muara pembuluh- struktur hati yang awalnya besar dan elastis akan berubah mengkerut, kasar dan kaku. 
pembuluh darah balik
sehingga tekanan pada vena porta meninggi (hipertensi porta)  terjadi penurunan
yang disebut
volume darah yang beredar dalam tubuh  tubuh akan menerima sinyal bahwa volume
venayyyyyyyyyyyyyyyyy
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy darah dalam tubuh turun dan mencoba untuk meningkatkan volumenya.

 dengan vasokontriksi pada ginjal  untuk  mempertahankan kadar garam yang dapat
mempertahankan darah supaya tidak disaring meningkatkan tekanan darah.
dan dikeluarkan menjadi urin

c. integrasi ginjal dan tulang


7

Terganggunya fungsi ginjal mempengaruhi 98% kalsium tubuh disimpan di dalam tulang.
produksi vitamin D3. Hal ini berdampak pula Kalsium bersifat dinamis, proses
terhadap proses absorbsi kalsium dari makanan. pembongkaranya terus-menerus terjadi.

Gejala yang dialami penderita ini yaitu, lemah


saat berjalan, nyeri pinggang dan sering nyeri
pada sendi-sendi tulang. Seiring menurunnya Pada tingkat absorbsi tidak normal, lambat
kadar kalsium di tulang, penderita mulai laun terjadi pengkeroposan tulang.
merasa pegal-pegal dan cepat lela

d. integrasi ginjal dan kulit  dalam proses pengeluaran air dari dalam tubuh

Saat cuaaca panas Saat cuaca dingin


Pada saat cuaca Pada saat pembuluh
panas cuaca darah akan
dingin menyusut

pembuluh darah di
Menyebabkan sekitar kulit akan
keringat keluar mengembang yang sehingga keringat yang
melalui pori- menyebabkan pori-pori seharusnya dikeluarkan oleh
pori. kulit ikut mengembang. kulit, digantikan oleh
pengeluaran urin oleh ginjal.

Dengan begitu ginjal yang tugasnya


mengeluarkan urin, digantikan oleh Hal ini menyebabkan kita
kulit yang mengeluarkan keringat (tentu selalu ingin buang air kecil
saja komposisi keringat dan urin pada saat cuaca dingin
berbeda).

e. integrasi ginjal untuk pengaturan volume darah

Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:

Jika tekanan darah meningkat  ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air  menyebabkan
berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.

Jika tekanan darah menurun  ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air  sehingga
volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
8

Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah  dengan menghasilkan enzim yang disebut renin 
memicu pembentukan hormon angiotensin  selanjutnya akan memicu pelepasan hormon
aldosteron.

Keseimbangan elektrolit tubuh

Cairan tubuh kompertemen cairan intraseluler 40 %

Cairan ekstraseluler 20%

Fungsi mengatur suhu tubuh

Melancarkan peredaran darah

Membuang racun dan sisa makanan

Mengatur struktur dan fungsi kulit

Mengangkut zat seperti hormone dan enzim

Melindungi dan melumasi sendi dan otot

Factor yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit

Sekresi urin

Cuaca /iklim
Diet
Stress
Kondidi sakit
Integrasi ginjal dan cairan ekternal tubuh

Hipotalamus merangsang Bila cairan ekstrasel menjadi terlalu


kelenjar pituitari ADH merangsang ginjal pekat, cairan akan ditarik dengan
mengeluarkan hormon untuk menahan atau cara osmosis keluar dari sel
antidiuretika (ADH)  menyerap kembali air osmoreseptor, sehingga ukurannya
dikelurkan bila volume dan mengeluarkannya berkurang dan menimbulkan sinyal
darah atau tekanan darah kembali kedalam saraf yang tepat di dalam
terlalu rendah tubuh. hipotalamus agar menghasilkan
sekresi ADH tambahan

Bila tidak ada ADH, Kerja ADH ginjal yang paling


penting adalah meningkatkan Sebaliknya, bila cairan ekstrasel
permeabilitas tubulus distal
permeabilitas air pada tubulus menjadi terlalu encer, air
dan duktus koligentes
distal, tubulus koligentes, dan bergerak dengan cara osmosis
terhadap air menjadi
epitel duktus koligentes. Hal ini ke arah yang berlawanan, yaitu
rendah, menyebabkan
membantu tubuh untuk masuk ke dalam sel, dan
ginjal mengeksrkresi
menyimpan air dalam keadaan menurunkan sinyal untuk
sejumlah besar urin yang
seperti dehidrasi. sekresi ADH.
encer
9

4. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

Sistem integrumen  system organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan
manusia terhadap lingkungan sekitarnya dan merupakan organ yang paling luas, dimana orang dewasa luasnya
mencapai lebih dari 19.000 cm.

SISTEM
INTEGUMEN

ORGAN
KULIT AKSESORIS
KULIT

EPIDERMI SUBKUTA KELENJAR KELENJAR


DERMIS RAMBUT KUKU
S N KERINGAT SEBASEA

• Epidermis  lapisan kulit yang terluar


10

 terdiri dari lapisan sel yang telah mati yang disebut juga lapisan tanduk.

 Fungsi epidermis adalah sebagai sawar pelindung terhadap bakteri, iritasi kimia, alergi dll.

• Stratum corneum (lapisan tanduk).


• Lapisan kulit yang paling luar,
paling tebal pada telapak kaki
dan paling tipis pada pelupuk
mata, pipi dan dahi . Lapisan ini
tersusun atas sel-sel mati yang
mudah mengelupas.
• Stratum lucidum(daerah rintangan).
• Lapisan ini berwarna terang dan
hanya Nampak pada lapisan kulit
yang tebal. Hanya terlihat pada
telapak kaki dan telapak tangan.
• Stratum granulosum (lapisan seperti
butir).
• Lapisan ini menggandung sel-sel
bergranula yang menghambat
pengeluaran air berlebih.
Stratum granulosum
berpartisipasi aktif dalam proses
keratinisasi
• Stratum spinosum (lapisan sel duri).
• Stratum spinosum (stratum Sel penyusun epidermis
malpighi) terdiri dari beberapa • Keratinosit
lapis sel yang berbentuk • Sellangerhans penting dalam pembentukan
polygonal yang besarnya imunitas
berbeda-beda karena adanya • Selgranstein berperan dalam penyajian
proses mitosis. Lapisan ini adalah antigen kepada supressor-T sel, berperan dalam
lapisan paling tebal di epidermis. sistem imunitas
• Stratum germinativum (lapisan sel basal). • Melanosit Pembentuk pigmen melanin
• Lapisan ini selalu tumbuh dan
membelah, lapisan ini banyak
ditemukan sel melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin
yang menentukan warna kulit
seseorang.

• Dermis  Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serat-serat elastis dan kolagen  Terdapat ujung-
ujung saraf/reseptor, pembuluh darah, pembuluh lymph, kelenjar dan folikel rambut

 lapisan papiler, bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pemb darah
 lapisan retikuler, banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pemb darah, saraf, kolagen.

• Hypodermis  terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak (panikulus adipose) di dalamnya 
berfungsi sebagai cadangan makanan  terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening

Fungsi hypodermis

Sebagai pengikat kulit dengan permukaan di bawahnya


11

Membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik

Mengatur panas tubuh.

ORGAN AKSESORIS
KULIT

KELENJA
KELENJAR
R RAMBUT KUKU
KERINGAT
SEBASEA
Kelenjar keringat Fungsi Kuku lempeng yang
terdiri dari: * kelenjar mikroskopik  Melindungi kepala dari membentuk pelindung
* fundus (bagian yang pada kulit benturan dan sinar matahari. pembungkus permukaan
melingkar) Sebagai mahkota. dorsal falang jari tangan
* ductuc  saluran * mengeluarkan sesuatu Membentuk bingkai dari dan jari kaki.
semacam pipa yang yang bersifat minyak wajah.
bermuara pada yang disebut sebum Menambah keindahan dan Laju pertumbuhan kuku
permukaan kulit garis warna pada wajah. rata-rata 0,5 mm per
membentuk pori-pori * terdistribusi diseluruh Melindungi mata dari keringat, minggu
keringat. permukaan kulit, kotoran dan debu
kecuali telapak tangan Membantu menguap kan
Ada 2 macam : dan telapak kaki. Yaitu keringat
pada kulit yang
*Kelenjar keringat ekrin, berambut karena
pada permukaan kulit kelenjar ini terhubung
yang tidak ada ke folikel rambut.
rambutnya. Sekresi
kelenjar ekrin * Struktur yang terdiri
dipengaruhi oleh stres atas rambut, folikel
emosional, faktor paanas rambut, otot arektor
dan saraf simpatis pili (arrector pili
muscle)
*Kelenjar keringat
12

apokrin, terdapat di *kelenjar sebasea


daerah ketiak, puting banyak ditemukan
susu, pusar, daerah pada wajah dan kulit
kelamin dan daerah kepala.
sekitar dubur
(anogenital). Muaranya
berdekatan dengan
muara kelenjar sebasea
pada saluran folikel
rambut Bagian kuku :
Matriks kuku
Dinding kuku (nail
* Folikel Rambut,  suatu insersi wall)
sel-sel epidermal ke dalam dermis Dasar kuku (nail bed)
yang membentuk selubung akar Alur kuku (nail grove)
bagian sebelah luar dari sehelai Akar kuku (nail root)
rambut . Lempeng kuku (nail
plate)
* Batang Rambut  berada Lunula
diatas permukaan kulit. terdiri Eponikium (kutikula)
atas 3 bagian, yaitu kutikula merupakan dinding kuku
(selaput rambut), korteks (kulit
Hiponikium
rambut), dan medulla (sumsum
merupakan dasar kuku,
rambut).
kulit ari dibawah kuku
yang bebas (free edge)
* Akar rambut (folliculus pili)  menebal
bagain yang tertanam secara
miring dalam kulit.

* Otot Penegak Rambut


(muskulus arector pili),  otot
polos yang berasal dari batas
dermo-epidermis dan melekat di
bagian bawah kandung rambut.
Permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda

Paccini,  peka terhadap tekanan atau saraf perasa tekanan kuat, letaknya di sekitar akar rambut.

Ruffini,  peka terhadap rangsangan panas.

Meisner,  peka terhadap sentuhan.

Krause, yang peka terhadap rangsangan dingin.

Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit.

Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri

Integrasi Sistem Integumen dengan Sistem Lain

Sistem Rangka Sistem rangka memberi dukungan struktual

Sistem integumen mensintesis vitamin D3 yang sangat penting untuk penyerapan


kalsium dan fosfor (pemeliharaan dan pertumbuhan tulang)
13

Sistem Otot pada wajah berpengaruh terhadap kulit wajah dalam memproduksi ekspresi .

Sistem integumen mensintesis vitamin D3 untuk penyerapan kalsium (ion kalsium


berperan penting dalam kontraksi otot)

Sistem Syaraf Sistem syaraf otonom mengatur aliran darah perifer dan kelenjar keringat, serta
menghubungkan kontrol syaraf otot ke folikel rambut

Reseptor pada sistem integumen memberikan sensasi sentuhan, tekanan,getaran,


suhu dan nyeri

Sistem Endokrin Hormon seks dalam sistem endokrin merangsang sebaceous dan aktivitas kelenjar
apokrin, mengembangkan karakteristik seksual sekunder, hormon suprarenal
mengubah aliran darah ke kulit dan memobilisasilipid dari sel-sel lemak

Sistem integumen mensintesis vitamin D3, prekursor calcitriol, merupakansebuah


hormon yang diproduksi oleh ginjal

Sistem Kardiovaskular Sistem kardiovaskular menyediakan panas untuk menjaga suhu normal kulit

Sel mast pada sistem integumen menghasilkan terlokalisasi perubahan


dalam aliran darah dan kapiler permeabilitas

Sistem Limfatik Sistem limfoid membantu integumen dalam menyediakan tambahan makrofag dan
memobillisasi limfosit

Sistem integumen menyediakan hambatan fisik yang mencegah masuknya patogen,


makrofag melawan infeksi, sel mati yang memicu peradangan dan memulai respon

Sistem Pernapasan Sistem penapasan menyediakan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida

Rambut pada sistem integumen melindungi dari sesuatu yang masuk ke dalam
rongga hidung

Sistem Pencernaan Sistem pencernaan menyediakan nutrisi untuk semua sel dan lipid dalam proses
penyimpanan oleh adipocytes

Sistem pencernaan mensintesis vitamin D3 yang diperlukan dalam penyerapan


kalsium dan fosfor

5. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Panca Indra

 Indra Penglihatan (Mata)


14

lapisan luar (fibrosa)

skleradinding bola mata kornea  berfungsi dalam membiasakan


sinar cahaya untuk difokuskan pada retina

LAPISAN TENGAH (VASKULER DAN TRAKTUS UVEAL)

koroid melapisi lima badan siliaris  lanjutan irisbagian mata yang terlihat
perenam posterior dari koroid yang terdiri atas berwarna dan memanjang
permukaan dalam sclera. otot siliaris (serat otot secara anterior dari badan
polos) dan sel epitelium siliaris
kaya akan pembuluh
sekretorik.
darah dan berwarna  berada di belakang kornea
coklat pada bagian  melekat pada ligament dan di depan lensa mata.
dalamnya. suspensori, yang bagian
Iris membagi bagian
ujung lainnya, melekat
 Cahaya masuk melalui anterior mata menjadi bilik
pada kapsul yang
pupil, menstimulasi anterior dan posterior.
membungkus lensa.
reseptor di retina dan  Warna iris secara genetic
kemudian di absorbsi  di persarafi oleh cabang
ditentukan dan bergantung
oleh koroid parasimpatik dari saraf
pada jumlah sel pigmen yang
kranial ketiga yaitu nervus
okulomotor ada
Organ okuli assesoria
1. Alis mata
2. Kelopak mata
3. Konjungtiva
4. Tepi kelopak mata
5. Apparatus lakrimalis

Pembuluh darah yg memperdarahi mata

Mata diperdarahi oleh darah arteri yang berasal dari arteri siliaris dan arteri retina yang merupakan
cabang dari arteri optalmik,salah satu cabang dari arteri karotis internus

No. nama otot Fungsi otot

1. Levator palpebralis sup Mengangkat kelopak mata


2. Orbikularis okuli Menutup mata
3. Rektus inferior Mengangkat bola mata kebawah
4. Rektus medial Gerakan mata ke arah medial
5. Rektus lateral Gerakkan mata kearah lateral
6. Rektus okuli superior Mengangkat bola mata keatas
15

7. Obliquus inferior Gerakan bola mata kebawah dan keluar


8. Obliquus superior Memutar mata keatas, kebawah, dan arah dalam

Proses melihat  Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata  menembus kornea diteruskan
melalui pupil  Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.  Daya akomodasi
pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat dibintik kuning.  Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel
kerucut dan sel batang, kemudian disampaikkan ke otak.  Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan
oleh otak sehingga manusia bisa mengetahui apa yang mereka lihat.

 Indra pendengaran

Telinga telinga bagian luar berfungsi  menyalurkan getaran suara atau gelombang bunyi

sehingga menyebabkan bergetarnya membran tympani

terdiri dari

daun telinga (pinna, aurikel),

saluran telinga luar (meatus akustikus eksternus)

selaput gendang (membrane tympani),

Telinga bagian tengah

Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang temporalis)

berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi membrane tympani

berisi tiga tulang pendengaran (osikula) maleus (tulang martil),

inkus (tulang landasan),

stapes (tulang sanggurdi).

Ketiganya saling berhubungan melalui persendian. Tangkai maleus melekat pada permukaan
dalam membran tympani
16

Telinga bagian dalam (labirin)

terbagi menjadi 3 yaitu :

Koklea (Rumah Siput)  berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel–sel saraf di
dalamnya.

Vestibuli, adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula.

Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran), merupakan saluran setengah lingkaran


yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi
yang berbeda.

 Indra pengecap  lidah  sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu
 otot intrinsik untuk melakukan semua gerakan halus, dan
 otot ekstrinsik untuk mengaitkan lidah pada bagian
sekitarnya,melakukan gerakan-gerakan kasar dan untuk mendorong
lidah ke faring.

13 reseptor kimia yang ada pada sel pengecap, yaitu


 2 reseptor natrium,
 2 reseptor kalium,
 1 reseptor klorida,
 1 reseptor adenosin,
 1 reseptor inosin,
 2 reseptor manis,
 2 reseptor pahit,
 1 reseptor glutamat, dan 1 reseptor ion hidrogen.

 Indra penciuman  hidung


17

• Sistem Olfactory  membedakan berbagai macam bau  yaitu dengan ditentukan oleh prinsip-prinsip
komposisi (component principle).
• Di rongga hidung bagian atas  terdapat sel-sel reseptor atau ujung-ujung saraf pembau  yang timbul
bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir  dapat membau dengan baik.
• Saraf olfaktorius merupakan saraf sensorik penciuman.

6. ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem musculoskeletal  merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-
tulang yang membentuk rangka (skelet).

Alat gerak tubuh manusia

Sistem muskuloskeletal

pasif rangka (skeletal)


aktif  otot (muscle)

Karakteristik otot.

 Kontraktibilitas,  kemampuan otot untuk menjadi lebih pendek dari ukuran semula atau
berkontraksi.
 Ekstensibilitas,  kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula
 Elastisitas,  kemampuan untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi dan berelaksasi
18

Otot manusia

Otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif, sementara rangka tubuh merupakan
alat gerak pasif.
Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi dan relaksasi.
Kontraksi adalah pengerutan otot sehingga bentukhya memendek.
Relaksasi adalah pengenduran otot sehingga bentuknya memanjang.
Kemampuan kontraksi terjadi karena sel itu memiliki komponen protein aktin dan miosin
Aktin & Miosin adalah Protein khas dari otot

Berdasarkan jenisnya, otot dibedakan :

Karakteristik OTOT POLOS OTOT LURIK OTOT JANTUNG


Bentuk dan Ujungnya runcing, berbentuk Panjang, silindris, Panjang, silindris,
struktur gelondong memiliki bagian gelap bercabang-cabang
terang
Inti sel Satu, terletak di tengah sel Banyak, terletak di Banyak, terletak di
tepi/pinggir sel tengah serabut
Sifat Kerja Dipengaruhi saraf Tak sadar Dipengaruhi oleh syaraf Tak sadar, bekerja secara
Sadar otomatis
Tempat/ Letak Menyusun semua organ dlm Melekat pada rangka. Pada dinding jantung
kecuali jantung. Co: usus, Co: paha
pembuluh drh,dll
Gerak dan Lambat, teratur, dan tidak cepat Cepat, tidak teratur, Teratur dan tidak cepat
ketahanan lelah cepat lelah lelah

cara kerja otot

sinergis (bersamaan) contoh: antagonis (berlawanan)


gerak tangan menengadah dan contoh otot trisep dan bisep pada
menelungkup lengan atas

Fungsi sistem otot rangka


19

1. Menghasilkan gerakan rangka.

2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.

3. Menyokong jaringan lunak.

4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.

5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi  panas

Struktur otot rangka

Otot rangka Otot pernafasan Otot dinding abdomen Otot panggul


1. Otot slow oksidative adalah otot yang  Diafragma  Rektus abdominis  Psoas
lambat bekerja sebab membutuhkan  Interkosta  Oblik eksternal  Gluteus :
oksigen dalam jumlah banyak eksterna  Oblik internal  Maximus
2. Otot fast oxidative adalah otot yang  Interkosta  Abdominis  Medius
cepat bekerja sebab energi telah interna transversus  Minimus
tersedia dalam otot  fosfokreatin  Lumborum
dalam jumlah terbatas  otot quadratus
bekerja singkat.
3. otot fast glycolitik adalah otot yang
bekerja cepat dengan mendapatkan
energi tanpa bantuan oksigen, tetapi
dari perubahan asam pyruvat menjadi
asam laktat akibat tidak adanya
oksigen
20

Tulang

Sumsum merah berfungsi


memproduksi sel darah

Sumsum kuning bertugas


menyimpan lemak

Lapisan terluar / kulit


tulang

Fungsi tulang Fungsi umum:

 formasi kerangka
 Formasi sendi-sendi
 Perlengketan otot
 Sebagai pengungkit
 Penyokong berat badan
 Proteksi
 Haemopoesisi
 Imunologi
 Penyimpanan kalsium 97%

Fungsi khusus

 Sinus-sinus paranasalis  menimbulkan nada pada


21

Tulang Komponen organic (kolagen)

Mineral inorganic (kalsium, fosfor, magnesium, klorida, natrium)

Klasifikasi umum tulang tulang panjang  klavikula, humerus, radius, ulna, fibula, metatarsal,
metacarpal. untuk mendukung dan membantu gerakan dan pengungkit
antar ikatan.

Tulang pendek  karpal dan karsal  untuk memberi kebebasan bergerak,


menciptakan elastilitas, fleksibilitas dan scock absorber.

Tulang pipih  costae, sternum dan skapula untuk melindungi dan


sebagai tempat merekatnya otot

Tulang irregular cranial, pelvis, & vertebra.  mendukung beban,


menahan beban, melindungi saraf spinal, ikut membantu gerakan &
tempat menempelnya otot.

Sesamoid Bone  tulang pendek yang berlokasi di antara tendon atau


persendian, mis ; patella. meningkatkan sudut insersi otot

Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang, yang terbagi dalam 2 bagian besar :

1. Axial skeletal :

a. Tl. Tengkorak = 28 buah

b. Tl. Hyoid = 1 buah

c. Tl. Vertebra = 26 buah

d. Tl. Iga = 24 buah

e. Tl. Sternum = 1 buah

2. Appendicular skeletal :

a. Ekstremitas atas, termasuk sendi dan tulang bahu = 64 buah


22

b. Ekstremitas bawah, termasuk tulang-tulang panggul = 62 buah

 tulang-tulang  digabungkan pada persendiana  oleh ligament, kartilago, otot.


 Tulag terdiri atas 2 jenis jaringan  jaringan kompak (padat)  tl. Pipih, tl pipa
 jaringan seperti spons (berbentuk jala)  scapula, cranium,
sternum, iga-iga

Macam-macam tulang kartilago :

 Tl. Rawan Hyalin  kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang pipa
 Tl. Rawan Fibrosa  memperdalam rongga dari cawan-cawan (tl. Panggul) dan rongga glenoid
dari skapula.
 Tl. Rawan Elastik terdapat dalam daun telinga, epiglotis dan faring.

Sel – sel penyusun tulang :

 Osteobast : Menghasilkan jaringan osteosid dan mengkresikan fosfatase  dalam pengendapan


kalsium dan fosfat ke dlm matrix tulang

 Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi melaui
tulang yang padat

 Osteoclast : sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matrix tulang. Sel-sel ini menghasilkan
enzym proteolitik yang memecah matrix  mineral tulang  tulang kalsium fnosfat terepas
kedalam darah.

Persendian adalah hubungan antar dua tulang sedemikian rupa, sehingga dimaksudkan untuk
memudahkan terjadinya gerakan.

3. Diarthrosis
Hubungan antara dua tulang
1. Synarthrosis (suture) 2.Amphiarthrosis
yang memungkinkan
Hubungan antara dua tulang pergerakan, yang terdiri dari
yang tidak dapat digerakkan, Hubungan antara dua tulang struktur sinovial. Contoh:
strukturnya terdiri atas yang sedikit dapat digerakkan, sendi peluru (tangan dengan
fibrosa. Contoh: Hubungan strukturnya adalah kartilago. bahu), sendi engsel (siku),
antara tulang di tengkorak. Contoh: Tulang belakang sendi putar (kepala dan leher),
dan sendi pelana (jempol/ibu
jari).
23

1. Sendi Engsel
Sendi yang hanya dapat digerakkan pada SATU
ARAH seperti engsel pintu. Contoh :
menghubungkan tulang paha dan tulang kaki
bawah,menghubungkan tulang lengan atas
dengan tulang lengan bawah serta sendi ini
terdapat pada ruas jari tangan.

2. Sendi peluru
Sendi ini dapat bergerak ke segala arah. Sendi ini
memiliki bentuk seperti bola dan tulang
berbentuk mangkuk. Contohnya penghubung
tulang lengan atas dan gelangan bahu,
menghubungkan tulang panggul dan tulang paha.

3. Sendi putar
Persendian yang bertindak sebagai poros yaitu
menjadi tempat satu tulang berputar mengelilingi
tulang lainnya. Contohnya hubungan antara
tulang leher dengan tulang tengkorak.

4. Sendi pelana
Sendi yang bergerak ke dua arah yaitu ke arah
samping dan arah depan. Contohnya : Tulang
pangkal ibu jari tangan, tulang pergelangan
tangan.
24

5. Sendi geser
Persendian tempat ujung tulang yang
satu menggeser ujung tulang yang lain.
Contohnya sendi pada ruas tulang belakang dan
tulang-tulang pergelangan tangan.
25

Tulang Kepala (Os. Cranium)

1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :


Os frontal (tulang dahi)
Os parietal (tulang ubun-ubun)
Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)]

2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :


a. Os Sfenoidalis (tulang baji)
Os Ethimoidalis (tulang tapis)

3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :


Tulang pelipis ( os Temporal )
Sebagian tulang dahi
Tulang ubun-ubun
Tulang baji.
26

tulang rusuk

tulang tyroid
Fungsinya untuk membantu
gerakan lidah dan dalam menelan

Ruas tulang punggung dikelompokkan menjadi:


Cervical/leher 7 ruas
Thoracalis/punggung 12 ruas
Lumbalis/pinggang 5 ruas
Sakralis/kelangkang 5 ruas
Koksigeus/ekor 4 ruas
Low back region berfungsi untuk menegakkan /
menopang postur struktur tulang belakang
manusia. Postur tegak juga meningkatkan gaya
mekanik struktur tulang belakang lumbrosakral
Antar tulang belakang diikat oleh intervertebal,
serta oleh ligamen dan otot.
Komponen punggung
Otot punggung
• Ditunjang oleh punggung, perut,
pinggang dan tungkai yang kuat
dan fleksibel  berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan diskus tetap dalam
27

posisi normal.
• Otot-otot punggung
Spina erektor terdiri dari massa serat otot, berasal dari belakang sakrum dan bagian
perbatasan dari tulang inominate dan melekat ke belakang kolumna vertebra atas. Otot
tersebut mempertahankan posisi tegak tubuh dan memudahkan tubuh untuk mencapai
posisinya kembali ketika dalam keadaan fleksi.
Lastimus dorsi adalah otot datar yang meluas pada belakang punggung. Aksi utama
dari otot tersebut adalah menarik lengan ke bawah terhadap posisi bertahan, gerakan
rotasi lengan ke arah dalam, dan menarik tubuh menjauhi lengan pada saat mendaki.
• Otot-otot tungkai
Gluteus maksimus, gluteus medius, dan gluteus minimus adalah otot-otot dari bokong
 timbul dari permukaan sebelah luar ilium, sebagian gluteus maksimus timbul dari
sebelah belakang sacrum. Aksi utama otot-otot tersebut adalah mempertahankan posisi
gerak tubuh, memperpanjang persendian panggul pada saat berlari, mendaki, dan saat
menaiki tangga, dalam mengangkat tubuh dari posisi duduk atau membungkuk,
gerakan abduksi dan rotasi lateral dari paha.
Diskus
• Merupakan bantalan tulang rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan.
• Bantalan tulang rawan berbentuk cakram yang terdapat pada setiap dua ruas vertebra
disebut dengan Intervertebral Disc.
• Pada tubuh manusia terdapat 24 buah Intervertebral disc.
• Tulang rawan ini berfungsi sebagai penyangga agar vertebra tetap berada pada posisinya
dan juga memberi fleksibilitas pada ruas tulang belakang ketika terjadi pergerakan atau
perubahan posisi pada tubuh.
Susunan tulang rawan terbagi menjadi 3 bagian :
• Nucleus pulposus  memiliki kandungan
yang terdiri dari 14% Proteoglycan, 77%
Air, dan 4% Collagen.
• Annulus fibrosus  mengandung 5%
Proteoglycan, 70% Air, dan 15% Collagen.
• Cartilage endplate terdiri dari 8%
Proteoglycan, 55% Air, dan 25% Collagen.

Tulang Leher
 terdiri dari tujuh ruas, mempunyai badan
28

ruas kecil dan lubang ruasnya besar.


Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lajunya saraf yang disebut foramen tranvertalis.
 Ruas pertama vertebra serfikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala mengangguk.
 Ruas kedua disebut prosesus odontois (aksis) yang memungkinkan kepala berputar ke kiri dan ke kanan.
 Ruas ketujuh mempunyai taju yang disebut prosesus prominan. Taju ruasnya agak panjang.
Tulang-tulang yang terdapat pada leher:
 Cincin-cincin tulang rawan
 Cartilagines tracheales,
 Cartilagocricoidea,
 Cornu superius,
 Prominentia laryngea
 Cartygo thyroidea
 Os. Hyoideum

Otot-otot leher
• Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah  Fungsinya menarik sudut-sudut
mulut ke bawah dan melebarkan mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut,
juga untuk menarik kulit leher ke atas.
• Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral proc.mastoidebus ossis
temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior  Fungsinya memiringkan kepala ke satu
sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan rotasi leher, sehingga wajah menghadap ke atas pada
sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan fleksi leher.
• Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis Fungsinya adalah
laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.

Siku  suatu titik yang sangat komplek di


mana terdapat tiga tulang yaitu humerus,
radius dan ulna. Ketiga tulang tersebut bekerja
secara bersama-sama dalam suatu gerakan
flexi, extensi dan rotasi.

SHOULDER (BAHU)
Tulang-tulang pada bahu terdiri
dari:
• Clavicula (tulang selangka),
 tulang berbentuk
lengkung yang
menghubungkan lengan
atas dengan batang tubuh
 Ujung medial (ke arah
29

tengah) clavicula berartikulasi dengan tulang dada yang dihubungkan oleh sendi sternoclavicular,
sedangkan ujung lateral-nya (ke arah samping) berartikulasi dengan scapula yang dihubungkan oleh
sendi acromioclavicular.
Sendi sternoclavicular merupakan satu-satunya penghubung antara tulang extremitas bagian atas
dengan tubuh.
• Scapula (tulang belikat), merupakan tulang yang berbentuk segitiga. Tulang ini berartikulasi dengan
clavicula dan tulang lengan atas. Ke arah lateral scapula melanjutkan diri sebagai acromioclavicular
yang menghubungkan scapula dengan clavicula.
• Sendi glenohumeral, merupakan penghubung antara tulang lengan atas dengan scapula.
Otot yang menggerakkan bahu
• Pektoralis mayor
• Trapezius
• Latisimus dorsi
• Seratus anterior
30
31

Musculoskeletal disorders dapat terjadi pada bagian berikut :

2. Intervertebral
1. Low-back region 3. Neck 4. Elbow 5. Shoulder
Discs
Penyakit yang Penyakit yang Penyakit yang Penyakit yang Penyakit yang
sering terjadi pada sering terjadi sering muncul sering terjadi: sering terjadi di
low-back region diantaranya: diantaranya: Epicondylitis tempat kerja:
yaitu low-back Skoliosis Tension neck Olecranon Bursitis Rotator cuff
pain. Gejala low- Spondylolisthesis Acute torticollis Osteoarthrosis disorder and biceps
back pain berupa Ruptur Acute disorder tendinitis
sakit pinggang atau Shoulder joint and
nyeri punggung. Spinal stenosis Choronic disorder
Traumatic disorder acromioclavicular
joint osteoarthritis

Anda mungkin juga menyukai