EXTREMITAS SUPERIOR
MATERI PEMBAHASAN
Gambar 3.12
Ulna adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua
ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial dari lengan bawah dan lebih
panjang dari radius. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus
melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid.
Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-
ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Di daerah distal,
ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang
disebut sebagai prosesus styloid. Fungsinya mendukung lengan bawah
memungkinkan bergerak
Ulna, sisi kanan; dilihat dari radial (--> Gambar 3.21)
Ulna, sisi kanan; dilihat dari ventral (--> Gambar 3.19)
5. RADIUS
Radius adalah tulang disisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa
dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna. Di
daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan
terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat
prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain
tulang scaphoid dan tulang lunate.
Gambar 3.24 Radius, Sisi kanan; dilihat ulnar
Gambar 3.22 Radius, Sisi kanan; dilihat dari ventral
6. KARPAL DAN METAKARPAL
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metacarpal. Ke
delapan tulang tersebut adalah os scaphoideum, os lunatum, os triquetrum, os
pisiforme, os trapezium, os trapezoideum, os capitatum, dan os hamatum.
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan
bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal
memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan dan memungkinkan
menggenggam sesuatu.
7. PHALANX
A. axillaris merupakan lanjutan dari A. subclavia dan terbentang dari Costa prima (I) sampai
batas inferior M. pectoralis major. Arteri ini terletak di antara tiga cabang Plexus brachialis dan
dua Radix nervi mediani. Pada lengan atas, A. axillaris berlanjut menjadi A. brachialis dan
berjalan bersama dengan N. medianus di dalam Sulcus bicipitalis medialis untuk memasuki Fossa
cubitalis dari arah medial dan di ternpat inilah arteri ini terbagi dua menjadi A. radialis dan A.
ulnaris. A. radialis berjalan menurun di antara otot-otot fleksor superficial dan profundus lengan
bawah sampai ke pergelangan tangan. A. radialis bergerak melintasi Fovea radialis (Tabatiere)
lalu berjalan di antara dua Caput musculi interosseus dorsalis I dan memasuki telapak tangan
untuk memberikan suplai utama ke Arcus palmaris profundus. A. ulnaris memberi cabang berupa
A. interosseus communis dan berjalan bersama dengan N. ulnaris ke arah sendi pergelangan
tangan melalui kanal GUYON ke telapak tangan. Di tempat ini, A. ulnaris akan terus berjalan
membentuk Arcus palmaris superficialis.
VENA-VENA LENGAN
Vena-vena Lengan
1). Vena cepalica antebrachii, pada bagin dorsal ibu jari, mengumpulkan darah dari jaringan vena
dorsal tangan dan berjalan pada sisi ventral radialis lengan bawah sampai fossa cubitalis untuk
bergabung bersama vena basilica melalui vena mediana cubiti. Pada lengan atas, vena cephalica
berjalan di dalam sulcus bicipitalis lateralis dan bersatu di dalam trigonum clavipectorale
dengan v. axillaris.
2). Vena basilica antebrachii, mulai pada dorsum tangan sisi ulna dan berlanjut pada sisi ventral
ulna lengan bawah kemudian masuk ke vv. Brachiales.
Kumpulan pembuluh limfe epifasial superficial membentuk berkas radial, ulna dan medial pada
lengan bawah. Pada lengan atas, berkas medial berjalan mengikuti V. basilica dan berakhir pada
Nodi lymphoidei supraclaviculares.
Sistem vena profunda dan kumpulan limfe subfasial profunda berjalan berdampingan dengan
sistem arteri.
PERSARAFAN LENGAN CABANG PLEXUS
BRACHIALIS
Persarafan lengan berasal dari Plexus brachialis pars infraclavicularis.
Fasikulus posterior bercabang menjadi N. axillaris dan N. radialis. Fasikulus
lateralis akan menjadi N. musculocutaneus dan radix lateralis N. medianus.
Fasikulus medialis bercabang menjadi N. ulnaris, radix medialis N. medianus,
N. cutaneus brachii medialis dan N. cutaneus medialis dan N. cutaneus
antebrachii medialis.
OTOT BAHU
4. Sumsum Tulang
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah
sumsum tulang.
Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang
ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan
dibagian tulang spongiosa.
Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena
berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.
1.Tulang Rawan (Kartilago)
• Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali
lapisan luarnya (perikondrium).
• Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang
berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan
elastin.
• Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan
ikat biasa.
• Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang
berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit
• Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
A. Tulang rawan hialin
- berwarna putih sedikit kebiru-biruan,
- mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit.
- dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang
panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
B. Tulang rawan elastis
- Tulang yang mengandung serabut-serabut elastis.
- dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii
(pada telinga) dan laring.
C. Tulang rawan fibrosa
- tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat
kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih
kaku.
- dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan
pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
2). Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun
berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:
- Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
- Osteosit: sel-sel tulang dewasa
- Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
SISTEM HAVERS
- Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers.
- Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis= saluran)
- Saluran Havers yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di
dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
- Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan
berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur.
- Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna.
- Di dalam lacuna terdapat osteosit.
- Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut
canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers.
- Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit.
- Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamela-lamelanya
tidak berkaitan dengan sistem Havers.
- Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran
volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers.
- Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak
mengandung sistem Havers.