Anda di halaman 1dari 24

SISTEM

EKSKRESI
KELOMPOK V
FERDI KURNIAWAN
IREN APRILIA
NAFHILA ISNA FAHRA
NILMAI FEBRITA
VAIZA
• Sistem ekskresi adalah sistem • Fungsi sistem ekresi :
pembuangan zat sisa  Menurunkan kadar
metabolisme yang sudah tidak metabolisme dalam tubuh
berguna atau berbahaya jika agar tidak terakumulasi
disimpan dalam tubuh. ( tertimbun)
• Sekresi adalah proses
 Melindungi sel dari yang
pengeluaran substansi kimiawi
bersifat racun dan
oleh sel atau kelenjar yang
memiliki kegunaan tertentu berbahaya bagi tubuh
seperti enzim dan hormon  Menjaga keseimbangan
• Defekasi adalah proses cairan dalam tubuh
pengeluaran sisa pencernaan  Mempertahankan suhu
berbentuk padat atau tubuh.
setengah padat
GINJAL
• Fungsi ginjal :
• Karakteristik ginjal 1. Mengeluarkan zat sisa organik
• Memproduksi urine. 2. Mengeluarkan zat sisa beracun
• Berjumlah sepasang. 3. Mengatur keseimbangan
• Terletak di belakang perut konsentrasi ion penting.
dibawah tulang kiri dan kanan 4. Mengatur keseimbangan asam
tulang belakang, dibawah hati basa.
dan limfa
5. Menjaga tekanan darah.
• Berbentuk kacang merah tua
keunguan.
6. Mengatur produksi sel darah
merah.
• Ginjal dewasa berukuran 11,5
cm dan lebar 6 cm dan tebal 7. Pengendalian konsentrasi nutrisi
2,5-3,5 cm. darah.
• Berat ginjal laki-laki 125-175 8. Mengaktifkan vitamin D.
grm dan perempuan 115-155
grm.
Struktur ginjal

• Struktus eksternal:
1. Fasia renal:
pembungkus terluar.
2. Lapisan lemak : lapisan
tengah agar ginjal
tetap pada posisinya.
3. Kapsul fibrosa : lapisan
transparan yang
membungkus ginjal.
• Struktur internal :
a. Lobus ginjal : bagian pengusun
ginjal
b. Hilus (hilum) : cekungan
sebagai tempat keluar
masuknya darah dan ureter.
c. Sinus ginjal : rongga yang berisi
lemak yang membuka pada
hilus.
d. Parenkim korteks : jaringan
yang menyelubungi stuktr
sinus.
e. Pelvis ginjal (renalis): rongga
perluasan ujung bagian atas
ureter.
Bagian
parenkim Bagian-bagian nefron
Komponen Arteriola eferens
Fungsi
Membawa darah

1. ginjal
vaskuler ke glomerulus.
korteks : tersusun dari (pembuluh)
Glomerulus Menyaring plasma
nefron. Nefron adalah darah kedalam
unit struktural dan kapsul bowman
fungsional pembentuk Kapiler perituber Memberikan
urine darah untuk
2. Medula , tersusun atas jaringan ginjal
beberapa piramida Komponen Kapsul bowman Mengumpulkan
ginjal. Diantara tubuler (tabung) filtrat glomerulus
piramida yang satu
Tubulus kontortus Reabsorbsi urine
dengan yang lainnya proksimal primer dan
terdapat kolon ginjal sekresi
dimana pembuluh
darah lewat. Lengkung henle Mengatur tingkat
osmotik darah
Tubulus kontortus Reabsorbsi
distal dan duktus terkontrol, sekresi
kolektifus ion K dan H,
Proses pembentukan urine
a. Filtrasi glomerulus Jalur reabsorbsi tubulus
proses penyaringan plasma bebas Cairan tubulus membran lumina
protein melalui kapiler glomerulus sel tubulus sitosol membran
ke dalam kapsul bowman. baso lateral cairan interstial
Jalur filtrasi glomerulus dinding kapiler perituber plasma
Cairan melewati pori dinding darah.
kapiler glomerulus membran c. Augmentasi
basal aseluler celah filtrasi kapsul proses pemekatan atau
bowman kapsul bowman pemanbahan mineral pada urine
b. Reabsorpi tubulus sekunder ang terjadi pada tubulus
proses penyeraoan kembali zat kontortus distal, sehingga dihasilkn
yang berguna pada urine primer urine yang sesungguhnya.
yang terjai pada tubuluS kontortus Augumenasi melibatkan hormon
proksimal nefron.
audiuretik untuk mereabsorpsi air
dan hormon aldosteron untuk
mereabsorpsi ion Na dan ion K.
Faktor yang mempengaruhi
Penyimpanan urine sementara pembembentukan urine

kontraksi peristalik otot polos • Faktor internal


dinding ureter mendorong urine 1. Hormon ADH yang dihasilkan
ke kandung kemih. kandung oleh hipotalamus dalam otak
kemih dapat merenggang untuk
meningkatkan kapasitas 2. Hormon insulin yang
penyimpanan urine, sehingga dihasilkn oleh sel β pada
tidak harus bang air terus pankreas
menerus. 3. Sistem renin-angiotensin-
Dari kandung kemih, urine aldosteron yang dihasilkan
mengalir ke uretra , selanjutnya oleh aparatus juksta.
melalui libang luar dibuang • Faktor eksternal :
keluar tubuh.
1. Suhu lingkungan
keinginan membuang air kecil
disebabkan oleh penambahan 2. Jumlah air yang diminum
tekanan didalam kandung kemih 3. Alkohol yang menghambat
pembebasan ADH
Karakteristik urine
a. Sifat urine b. Komposisi urine
• Zat yang terkandung dalam urine
• Volume urine yang dihasilkan
normal
orang dewasa yang sehat
1. Zat buangan nitrogen
sekitar 800-2.500 mL/hari.
2. Benda keton
• Berwarna kuning pucat hingga
3. Asam hipurat dari pencernaan
kuning tua. Jika urine dibiarkan sayur dan buah
pada udara terbuka maka 4. Toksin, zat kimia asing, pigmen,
urine akan berubah warna enzim, vitamin, dan hormon.
yang disebabkan karena Hormon HCG terdapat pada
perubahan urea menjadi wanita hamil.
amonia. 5. Elektrolit
• Berat jenis 1,003-1,035 g/cm3, • Zat yang terkandung dalam
bersifat agak asam dengan pH urine abnormal:
rata-rata 6 albumin, glukosa, sel darah
• Berbau khas. merah, zat kapur, batu ginjal,
dan badan keton yang melebihi
batas normal.
HATI (HEPAR)
Hati merupakan kelenjar Sekitar 80 % volume hati tersusun
terbesar dalam rongga perut dari jaringan perenkimal. Sisanya
bagian kanan yang teridiri dari sel
nonparenkimal(6,5%), sel
mmembantu ginjal untuk
oval,hepatosit duktular, dan sel
memecah senyawa yang imun.
bersifat racun. • Fungsi hati :
hati memiliki berat sekitar 1. Menyimpan glikogen, lemak, zat
1,5-2,0 KG . Hati dibungkus Fe,S, serta vitamin A,D, dan B12.
oleh jaringan ikat padat 2. Mengaktifkan vitamin D
kapsula hepatika. Lobus 3. Fagosit bakteri
dipisahkan oleh percabangan 4. Degradasi hormon insulin
dari kapsula hepatika yang 5. Degradasi amonia menjadi urea.
disebut dengan kapsula
glison.
Sebagai kelanjar hati
menghasilkan : 2. Trombopoietin
1. Empedu hormon glokoprotein yang
Cairan berwarna hijau, terasa mengendalikan produksi keping
pahit, berasal dari perombakan darah oleh sumsum tulang
hemoglobin sel darah merah belakang.
yang sudah tua dan disimpan 3. Albumin
dalam kantong empedu atau komponen plasma darah.
disektesikan ke
4. Angiotensinogen
duodenum.Sekresi empedu
berfungsi untuk pencernaan hormon yang diaktifkan enzim
lemak dengan cara renin ginjal untuk meningkatkan
mengemulsikan tekanan darah.
lemak,mengaktifkan lipase, 5. Enzim arginase
membantu arbsorsi lemak di mengubah arginin menjadi ortinin
usus, dan mengubah zat yang dan urea.
tidak dapat terlarut dalam air 6. Enzim glutamat-oksaloasetat
menjadi terlarut. transferase,glutamat-piruvat
cairan empedu menyebabkan transferase dan laktat
warna feses dan urine menjadi dehidrogenase.
kekuningan.
PARU-PARU

Paru-paru selain sebagai organ pernapasan


juga merupakan organ ekskresi karena
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2
dan H2O yang berbentuk uap air. CO2 dan
H2O tersebut dihasilkan pada proses
katabolisme respirasi internal seluler yang
terjadi secara aerob (memerlukan 02) di
dalam mitokondria untuk menghasilkan
energi berupa ATP(adenosit trifosfat). Pada
respirasi intraseluler digunakan senyawa
kompleks berupa karbohidrat,protein, atau
lemak. Zat sisa CO2 dan H2O dari sel-sel
jaringan diangkut oleh adalah menuju
jantung, ke paru-paru, selanjutnya melalui
saluran pernafasan dibuang ke luar tubuh.
KULIT
merupakan organ terbesar tang menutupi seluruh
permukaan tubu manusia.
• Fungsi kulit :
1. eksresi, mengeluarkan lemak dan keringat yang
mengandung air, garam, urea serta ion-ion seperti Na.
2. Perlindungan, melindungi tubuh dari mikroorganisme,
radiasi sinar matahari, iritasi kimia, dan gangguan
mekanik
3. Pengatur suhu badan, dengan mengeluarkan kelenjar
keringat
4. Metabolisme, menyintesis vitamin D
5. Komunikasi, media ekspresi wajah ntuk komunikasi.
Struktur kulit
c.yang
a. Epidermis
• Bagian terluar kulit
yang tersusun dari
b. Dermis • Lapisan
Hipodermis
mengikat kulit
sel epitel pipih secara longgar
berlapis yang •Tersusun dari 2 lapisan :
dengan organ-
banyak dan rapat •Lapisan papilar, jaringan ikat
dan mengalami
areolar renggang dengan
fibrosa, sel mast, dan
organ yang
keratinasi(protein magrofag. Papila kulitada yang terdapat
menyerupai jari menonjol ke
mengeras). dalam lapisan epidermis, bayak dibawahnya.
• Berfungsi untuk mengandung pembuluh darah.
•Lapisan retikuler, tersusun dari • Lapisan ini
melindungi jaringan ikat ireguler yang banyak
permukaan kulit. rapat, kolagen, dan serat
Tidak memiliki elastik. Semakin tua simpul mengandung
kolagen dan serat elastik akan
pembuluh darah. keriput. lemak,
• Sangat tebal di pembuluh
bagian telapak kaki darah, dan
dan tangan. ujung saraf.
Lapisan epidermis
Stratum korneum, Stratum lusidum, lapisan
Lapisan epidermis paling atas, jernih transparan, terdiri
berjumlah 25-30 lapisan, selnya
mati. Lapisan ini akan berganti dari 4-7 lapisan sel pipih
setiap 15-30 hari. tidak berinti yang mati
atau hampir mati.

Stratum granulosum, terdiri Stratum spinosum


dari 3-5 lapisan sel-sel lapisan sel spina yang
bergranula keratohialin yang memiliki tonjolan
merupakan prekursor dalam penghubung
pembentukan hialin.
intraseluler.

Stratum basalis, lapisan sel


yang melekat pada jaringan ikat
lapisan kulit dibawahnya
(dermis). Dibawah stratum
Kelenjar pada kulit
a. Kelenjar keringat
terdapat pada lapisan
b. Kelenjar sebaseus
dermis, ada 2 macam : Mengeluarkan sebum yang
1. Ekrin, sekresi kelenjar biasanya dialirkan ke
keringat yang mengan folikel rambut. Sebum
dung air untuk membantu adalah campuran
mendinginkan suhu tubuh lemak, zat lilin, minyak
melalui penguapan. dan pecaha-pecahan
2. Apokrin,sekresi kelenjar sel. Sebum berfungsi
keingat yang awalnya tidak
sebagai pelembut kulit,
berbau, kemudian akan
berbu akibat bakteri. bakterasida, dan
sebagai pertahanan
terhadap evaporasi.
Kulit sebagai pengatur panas
Cara pengeluaran panas oleh tubuh :
1. pemancaran, panas dilepaskan ke udara sekitarnya.
2. Pengaliran( konveksi), mengalirkan udara panas ke
permukaan tubuh, dan digantikan oleh udara yang
lebih dingin.
3. Konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh
kulit
4. Penguapan(evaporasi),mengaktifkan kelenjar
keringat dengan keluarnya keringat pada kulit
melalui penguapan. Sehingga suhu dipermukaan
kulit turun.
Kontrol pengeluaran keringat

Penghasil Vasodilatasi
panas pembuluh darah
(jaringan) permukaan

Pengeluaran air
permukaan
Termoresept Elemen penyensor
(kelenjar
or kulit (hipotalamus)
keringat)

Peningkatan
aktivitas otot
involunter
Suhu
lingkungan
eksternal Meningkatkan
suhu inti tubuh.
GANGGUAN SISTEM EKSKRESI
a. Gangguan sistem urinaria
1. glikosuaria, adalah ekskresi 5. Diabetes insidipus, produksi urine yang
glukosa kedalam urine sehingga berlebuhan dan encer disertai dengan
menyebabkan dehidrasi kerena rasa haus. Disebabkan oleh kekurangan
hormon ADH
banyak air yang akan terekskresi
6. popiuria, peningkatan frekuensi buang
kedalam urine.
air kecil akibat kelebihan produks air
2. Albuminuria, ginjal tidak dapat seni. Disebabkan oleh makana atau
melakukan penyaringan pada minuman yang mengandung kafein.
protein. 7. Gagal ginjal, ginjal gagal memproduksi
3. Batu ginjal, pengendapan pada urine.
rongga ginjal atau kanung kemih. 8. uremia, keadaan toksik saat darah
4. 1.Diabetes melitus tipe 1, banyak mengandung urea karena ginjal
gagal membuang urea.
diabetes yang terkadi pada usia
9. nefritis, radang pada nefron yang
remaja
disebabkan oleh bakteri streptococucs
2. diabetes melitus 2, diabetes sp.
yang terjadi pada usia dewasa.
b. Gangguan hati
1. Penyakit hati(liver), disebabkan oleh bakteri amoeba
penyebab disentri, cacing, plasmodium penyebab malaria,
dan toxoplasma sp.
2. Sirosis hati, perubahan sel hati menjadi jaringan ikat
fibrosa, sehingga kehilangan fungsinya. Dapat disesabkan
oleh minuman keras dan hepatitis.
3. Hemokromatosis, kelainan genetik yang menyebabkan
terlalu banyaknya menyerap zat basi dari makanan dan
disimpan di hati jantung dan pankreas
c. Gangguan kulit
1. Biang keringat(miliaria), ruam 7. kudis, gatal akibat infeksi tungau
berbentuk bintik-bintik merah dan kutu air.
yang gatak akibat tersumbatnya 8. athelete’s foot, infeksi jamur pada
pori kelenjar keringat sela-sela jari kaki
2. Hiperhidrosis, keluarnya keringay 9. vitiligo, kulit kehilangan melanin,
secara berlebihan pada seluruh tampak bercak putih yang bisa
badan atau tubuh tertentu. melebar pada kulit.
3. Anhidrosis, kulit tidak dapat 10. jerawat, peradangan pada kulit,
berkeringat. pori tersumbat, terkadang
4. Bromhidrosis, keringat berbau mengandung nanah.
akibatkelenjar keringat apokrin 11. Pruvitus kutenea, gatal yang
terlalu aktif. dipicu oleh iritasi saraf sensoris
5. Eksem, peradangan pada kulit, perifer.
terasa gatal, kulit dapat melepuh. 12. kalvus, penyakit mata ikan yang
6. Kadas(kurap), bercak kemerahan disebabkan oleh virus atau
pada kulit akibat infeksi jamur. bakteri.
TEKNOLOGI SISTEM EKSKRESI
a. Hemodialisis ( cuci C. ESWL(extracorporeal shock
darah) wave lithotripsy)
penghancura batu saluran
proses pembersihan kemih dengan
darah dari zat-zat sisa menggunakan gelombang
metabolisme melalui kejut yang di transmisikan
proses penyaringan di dari luar tubuh.
luar tubuh. d. Skin grafting ( cangkok kulit)
b. Transplantasi ginjal Pemindahan sebagian atau
seluruh ketebalan kulit dari
penggantian ginjal donor ke resipien yang
pasien karena kegagalan membutuhkan.
fungsi pada ginjal
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai