Anda di halaman 1dari 40

Biologi kelas XI SMA, semester genap

SISTEM EKSRESI

Menjelaskan struktur dan fungsi organ


manusia dan hewan tertentu, serta
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya.

Menjelaskan keterkaitan antara struktur,


fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada
manusia dan hewan (misalnya ikan dan
serangga).
SISTEM EKSRESI

 Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat ekskresi.

 Membedakan fungsi dan alat-alat ekskresi.

 Menjelaskan proses ekskresi, seperti keringat, urine,


bilirubin dan biliverdin, CO2 dan H2O (uap air)

 Menjelaskan penyebab kelainan/penyakit yang terjadi


pada sistem ekskresi

 Membedakan struktur alat ekskresi ikan dan serangga


(ginjal).

 Mengidentifikasi proses ekskresi pada ikan dan serangga.

 Membedakan alat ekskresi hewan dan manusia.


Ekskesi adalah : sistem pembuangan zat- zat
sisa metabolisme yang sudah tidak berguna
atau berbahaya jika disimpan dalam tubuh

Fungsi Ekskresi :
1. Menurunkan kadar zat produk
metabolisme dalam tubuh supaya tidak
mengakibatkan akumulasi
2. Melindungi sel –sel tubuh dari zat racun
3. Menjaga keseimbangan cairan dalam
tubuh
4. Membantu mempertahankan suhu tubuh
SISTEM EKSRESI

 Alat ekskresi serta fungsinya


1. Ginjal

2. Paru-paru

3. Hati

4. Kulit
SISTEM EKSRESI

1. Peranan atau fungsi ginjal

2. Struktur ginjal

3. Proses pembentukan urin


SISTEM EKSRESI

1. Peranan atau fungsi ginjal


Secara lengkap peranan atau fungsi ginjal adalah sebagai berikut:

1. Mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam urat, kreatinin


dan zat lain yang bersifat racun

2. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam


tubuh

3. Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur ekskresi


garam-garam

4. Mengatur pH plamsa dan cairan tubuh yang bersifat basa,


tetapi dapat pula mengekskresikan urin yang bersifat asam

5. Pengaturan produksi sel darah merah di dalam sumsym


tulang dan melepaskan hormon eritropoietin
SISTEM EKSRESI

2. Struktur ginjal
Ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan
serabut. Bagian luar ginjal disebut korteks, sedangkan bagian
dalamnya disebut medula. Pada bagian dalam terdapat ruang
kosong (pelvis). Pada ginjal terdapat nefron yang merupakan unit
fungsional dan strukturan terkecil.

Korteks

Medula

Pelvis

Ureter
Tubulus kontortus Kapsula Bowman

Ginjal

Nefron

Korteks
Medula Glomerulus

Korteks Tubulus distal


Pelvis
Piala ginjal
Medula
Saluran naik
Lengkung
Henle
Saluran penampung

Ginjal
Ureter

Kantung kemih

Struktur ginjal.
-- komponen vaskuler
- 1. Arteriola aferen : membawa darah ke glomerulus
- 2. Glomerulus: menyaring plasma darah bebas protein ke
kapsul bowman
- 3. Arteriola eferen: membawa darah dari glomerulus
- 4. Kapiler peritubuler: memberikan darah untuk jaringan
ginjal
-- Komponen Tubuler ( tabung )
- 1. Kapsul bowman: mengumpulkan filtrat glomerulus
- 2. Tubulus kontortus proksimal: reabsorbsi urin primer
- 3. Lengkung Henle
- 4. tubulus kontortus distal: reabsorbsi air , sekresi K +
dan H +
- 5. Tubulus kolektivus
SISTEM EKSRESI

1. Struktur ginjal
Pada manusia terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap negron
terdiri dari badan malpighi (mengandung glomerulus yang
diselubungi oleh Kapsula Bowman) dan saluran neufron.
poses tempat Cairan hasil komposisi
asal
filtrasi glomerulus Darah Urin H20, glukosa,
primer klorida,
natrium,
kalium ,
fosfat , urea,
asam urat,
kreatinin
Reabsor Tubulus Urin Urin
bsi proksimal primer sekunder
Glukosa
asam
amino
Na
K
Cl
air
pose tempat Cairan hasil komposisi
s asal
Lengkun Direabsor Urin Tidak ada bahan
g Henle bsi ian sekund bahan yg
natrium er diperlikan
Direabsor tubuhkan, ureum
Tubulus bsi air meningkat
distal
augm Tubulus Urin Urin Air ( 95-96 %)
entas distal sekunder sebena Urea ( 2%)
i rnya Kreatinin
Amonia Pigmen empedu
Kreatinin Garam mineral(
Ion H + natrium , kalium
Ion K + klorida ) vit B & C
1.95 % air
2.Zat buangan nitrogen
-Urea ( pembongkaran protein)
-Asam urat ( pembongkaran asam nukleat)
-Kreatinin ( penguraian kreatin fosfat )
3. Benda keton ( hasil metabolisme lemak )
4. Asam hirupat ( perncernaan sayur dan buah )
5. Toksin, zat kimia asing , pigmen urobilin , enzim , vitamin,
hormon HCG ( urin hamil )
6. Elektrolit . Ion natrium, klorin, kalium, amonium, sulfat,
fosfat, kalsium, magnesium
-Albumin ( protein )
-Glukosa
-Sel darah merah
-Zat kapur
-Batu ginjal
-Badan keton jumlahnya melebihi normal
SISTEM EKSRESI

3. Proses pembentukan urin


1. Filtrasi (penyaringan), merupakan perpindahan cairan dari
glomerulus menuju ke ruang Kapsula Bowman dengan
menembus membran filtrasi. Didalam glomerulus sel-sel
darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring
dan diikat agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan
tersebut berupa urin primer (filtrat glomerulus).
SISTEM EKSRESI

3. Proses pembentukan urin


2. Reabsorpsi (penyerapan kembali), merupakan proses
perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh
darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Zat-zat
makanan dalam urin primer seluruhnya direabsorpsi. Setelah
reabsorpsi, kadar urea menjadi tinggi dan zat-zat yang
dibutuhkan tidak ditemukan lagi. Urin yang dihasilkan setelah

proses reabsorpsi disebut


urin sekunder (fitrat
tubulus).
SISTEM EKSRESI

3. Proses pembentukan urin


3. Augmentasi, adalah proses penambahan zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh kedalam tubulus kontortus distal.
Peristiwa ini disebut juga sekresi tubular. Sel-sel tubulus
mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion
hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin
sekunder. Penambahan ion hidrogen sangat penting karena

Membantu menjaga
kesetimbangan pH dalam
darah. Urin yang
terbentuk akan disimpan
H+ sementara dikantung
K+
kemih untuk selanjutnya
dibuang melalui uretra.
 Penyimpanan Urin di vesika urinaria

Urin duktus kolektivus- pelvis renalis-


ureter- vesica urinaria – uretra

Uretra : diameter4-6 mm
Panjang wanita : 2,5 – 3,5 cm
Laki –laki : 17 – 22,5 cm
Volume urin 170 – 230 ml
Proses pembentukan urin:
• Filtrasi
• Reabsorpsi
• Augmentasi

Proses pembentukan urin.


Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses
pembentukan urin:
• Hormon antidiuretik
(ADH)
• Hormon insulin
• Jumlah air yang diminum

Pengaruh hormon ADH dalam


proses pembentukan urin.
Ginjal (2)

Nefron korteks dan nefron jukstamedula.


1.ADH
ADH banyak penyarapan air banyak , urin sedikit dan pekat
ADH sedikit , penyerapan air sedikit , urin banyak dan encer

2. Insulin
Insulin rendah , kadar glukosa tinggi , reabsorsi air
terganggu
3. Suhu Lingkungan
keringat banyak , ADH meningkat
4. Jumlah air yang diminum
5. Zat deuritika ( teh, kopi) menghambat reabsorbsi na ,
mengurangi konsentrasi ADH
1. Nefritis : kerusakan glomerulus ( nefron )akibat kuman
streptococcus sp. Gejala hematuria , proteinuria, edema,
kerusakan fungsi hati
2. Uremia kegagalan ginjal dalam membuang urea keluar tubuh
3. Anuria ( gagal ginjal ) kegagalan ginjal memproduksi urine
karena kerusakan glomerulus
4. Poliuria kelebihan produksi air seni karena kunsumsi zat
deuritik
5. Diabetes insipidus , kekurangan ADH , jumlah urine 20 –30
liter per hari ( 30 X lipat )
6. Diabetes melitus kekurangan insulin
7. Batu ginjal endapan senyawa kalsium dan penumpukan
asam urat
8. Albuminuria , kegagalan ginjal tidak bisa melakukan
penyaringan protein , kerusakan glomerulus
SISTEM EKSRESI

Dalam sistem ekresi, paru-paru memiliki peranan dalam


pengeluaran sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbon dioksida (
CO2 )dan air dalam bentuk uap air ( H2O). Metabolisme dari
jaringan ini diangkut oleh darah menuju ke paru-paru untuk
dibuang. Proses pembuangan diawali dengan berdifusinya
karbondioksida dari sel-sel kedalam darah, melalui cairan
jaringan dan akhirnya masuk
dalam alveolus. Dari alveolus,
karbon dioksida akan dikeluarkan
melalui udara yang dihembuskan
pada saat ekspirasi.

H2 O CO2
SISTEM EKSRESI

Hati : kelenjar terbesar


berat hati : 1,5 – 2 kg
terdiri dua lobus yang tersususun oleh lobulus poligonal
lobus besar :- lobus dexter ( lobus quadratus dan lobus kaudatus)
- Lobus sinister
Dibungkus : kapsula hepatis
hilus : pintu masuk / keluarnya alat – alat hati ( vena porta, arteri
hepatika, ductus choledokus ( saluran empedu )
kapsula glison : selaput pada hilus

empedu
1. Penghasil empedu
cairan hijau, pahit, jumlah 0,5 liter tiap hari
berasal perombakan hemoglobin
2. Trombopoietin
Horm on glikoprotein yg mengendalikan produksi keping darah oleh
sumsum tulang belakang
3. Albumin
komponen plasma darah
4. Angiotensinogen
hormon yang akan diaktif kan oleh enzim renin ginjal berperan
meningkatkan tekanan darah
5. Enzim arginase
merubah arginin menjadi ornitin dan urea
1. menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat tembaga , serta
vitamin A, D dan B12
2. Mengaktif kan vitamin D, yang dilakukan bersama – sama
dengan ginjal
3. Fagosit bakteri yang dilakukan oleh makrofag
4. Degradasi hormon insulin
5. Degradasi amonia menjadi urea
SISTEM EKSRESI

Berdasarkan strukturnya kulit terdiri dari 2 lapisan, yaitu:


1. Epidermis,
a. stratum korneum, lapisan paling atas, sel mati
b. stratum lusidum, lapisan transparan
c. stratum granulosum, pigmen melanin
d. stratum spinosum, menahan gesekan dari luar
e. stratum basale ( germinativum ) mengandung sel yg
aktif membelah diri
Diantara stratum basale terdapat pigmen melanin

2. Dermis, terdiri dari akar rambut, pembuluh darah,


kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan saraf.
Kulit

Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat.

Kulit dan bagian-bagiannya.


Kulit dalam sistem ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan keringat.
Pengeluaran keringat( 2,5 juta). berada dibawah pusat pengatur suhu,
yaitu hipotalamus.

Faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat


a. suhu lingkungan yang tinggi
b. Aktivitas tubuh yang meningkat
c. goncangan emosi
d. Rangsangan saraf simpatis
SISTEM EKSRESI

1. Uremia, yaitu terbawanya urin ke dalam aliran yang disebabkan


adanya kebocoran pada salah satu saluran nefron
2. Nefritis, adalah peradangan pada nefron karena bakteri
Strephtococcus yang masuk melalui saluran pernapasan.
3. Diabetes insipidus, adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar
hipofisis gagal mengekskresikan antidiuretik, sehingga ekskresi
urin meningkat.
4. Diabetes melitus, yaitu terdapatnya glukosa dalam urin yang
disebabkan menurunnya hormon insulin yang dihasilkan oleh
pankreas.
5. Albuminaria, yaitu terdapatnya molekul albumin dan protein lain
didalam urin akibat terjadinya kerusakan pada alat filtrasi dalam
ginjal.
6. Kencing batu, yaitu terbentuknya butiran-butiran dari senyawa
kalsium dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk CaCO3
(kalsium karbonat) pada ginjal yang menyebabkan kesulitan
pengeluaran urin.
1. Penyakit hati ( liver )
Infeksi virus, amoeba, cacing, plasmodium, toxoplasma
2. Sirosis hati
berubahnya sel – sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa l
3. Hemakromatosis
kelainan genetik yang menyebabkan tubuh terlalu banyak
menyerap zat besi
SISTEM EKSRESI

Alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang


(opistonefros) dan berwarna kemerah-merahan. Mekanisme
ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar dan air laut berbeda.
Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan amonia dan aktif
menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam
jumlah besar. Sebaliknya, ikan yang hidup di laut akan
mengeksresikan amonia melalui urin dalam jumlah yang sedikit.

Ikan Air tawar Ikan Air Laut


Air masuk secara osmosis Memperoleh air Air keluar lewat
lewat permukaan dan garam mineral permukaan tubuh
tubuhnya denganBanyak dan lewat insang
Mendapatkan air minum air laut
dan garam dari
makanan

Mineral diikat
Ekskresi urin
oleh insang Ekskresi urin banyak
Kelebihan garam yang pekat
dan lebih encer dan sedikit
Dibuang lewat insang
SISTEM EKSRESI

Alat ekskresi serangga disebut tubula atau pembuluh malpighi.


Pembuluh malpighi merupakan tabung kecil yang panjang.
Pembuluh malpighi terletak dalam homosol dan tergenang dalam
darah. Bagian pangkal pembuluh malpighi melekat pada ujung
anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju homosol yang
mengandung hemolimfa.
Pembuluh malpighi bagian dalam tersusun oleh selapis sel epitel
yang berperan dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-
garam, dan air dari hemolimfa ke dalam rongga pembuluh. Bahan-
bahan yang penting dan air masuk
kedalam tubuh, sedangkan bahan
yang mengandung nitrogen
diendapkan sebagai kristal asam
urat yang akan dikeluarkan
bersama feses melalui anus.
 Www.Google.Com

 www.wikipedia.com

 www.psb-psma.org

 Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi kelas XI. Ganeca

ecaxt, Jakarta.

 Aryulina, Diah. 2004. Biologi SMA kelas XI. Esis,

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai