Anda di halaman 1dari 17

SMAN 1 PAGUYANGAN

BIOLOGI XI 2

SISTEM
EKSKRESI
KELOMPOK IV

10 Januari 2024
Guru mapel :
Dra. Suciati, S.Pd
Nama Anggota :
1. Izzaty Ananda
2. Luthfan Salif Priyanto
3. Nada Nafilah Fitri
4. Ramadhan Zulkarnaen
5. Serly Herlina
6. Zahira Admira Mafaz
Pengertian Sistem Eksresi
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan
zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti
karbon dioksida, urea, racun dan lainnya.
Sistem ekskresi terdiri dari organ ginjal,
paru-paru, hati, dan kulit. Ekskresi
merupakan proses pengeluaran zat sisa
metabolisme dari dalam tubuh. Ekskresi
adalah salah satu dari empat macam proses
pengeluaran, yang lainnya adalah sekresi,
inkresi, dan defekasi.
1. Mempertahankan konsentrasi cairan
2. Mempertahankan volume tubuh (konten cairan)
3. Mengeluarkan produk akhir metabolik
4. Mengeluarkan substansi asing atau produk
metabolismenya
Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada
manusia. Organ ini berfungsi menyerap atau
menyaring sisa-sisa metabolisme yang
terdapat dalam darah, seperti air, urea, dan
garam, yang akan dikeluarkan dari tubuh
dalam bentuk urine. Urine dibentuk dalam
proses yang terdiri dari tiga tahap, yaitu
penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali
(reabsorpsi), dan pemekatan atau pengeluaran
zat (augmentasi). Urine mengandung urea dan
ammonia, garam, zat warna empedu, air, dan
zat-zat berlebih seperti vitamin, hormon, dan
obat-obatan.
Paru-paru merupakan organ utama untuk mengeluarkan zat sisa berupa karbon
dioksida dan uap air. Karbon dioksida dan uap yang merupakan sisa
metabolisme (oksidasi zat makanan) akan dikeluarkan dari sel-sel dalam
jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah melalui pembuluh balik dan
dibawa ke jantung. Darah yang mengandung karbon dioksida dan air akan
dipompakan ke paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru. Pada alveolus
paru-paru, CO2 dan air berdifusi, kemudian diekskresikan melalui saluran
pernapasan. Selanjutnya CO2 dikeluarkan melalui hidung, sementara itu air
dikeluarkan dari paru-paru dalam bentuk uap air.
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi
karena mengandung kelenjar keringat
(glandula sudorifera) yang
mengeluarkan keringat. Keringat
mengandung air, larutan garam
(terutama garam dapur) dan sedikit
urea. Kelenjar keringat akan menyerap
air, larutan garam, dan urea dari
kapiler darah yang letaknya
berdekatan. Selanjutnya, zat-zat yang
terlarut itu dikeluarkan ke permukaan
kulit melalui pori-pori sebagai
keringat.
Hati atau hepar selain berfungsi sebagai
kelenjar dalam sistem pencernaan, juga
merupakan bagian dari sistem ekskresi
karena menghasilkan empedu. Empedu
mengandung air, asam empedu, garam
empedu, kolesterol, zat warna empedu,
dan zat-zat lainnya. Bilirubin (zat warna
empedu) merupakan hasil perombakan
hemoglobin sel darah merah di hati.
Bilirubin dikeluarkan bersama dengan
cairan empedu ke usus, yang kemudian
mengalami pemecahan menjadi
sterkobilin dan urobilin di dalam usus.
Sterkobilin memberi warna pada feses.
Urobilin memberi warna pada urine.
Tahap pertama pembentukan urin pada manusia adalah filtrasi yang
terjadi di glomerulus. Glomerulus adalah untaian pembuluh kapiler
yang dinding-dindingnya bertautan dengan kapsula bowman. Filtrasi
disebut juga dengan penyaringan, Squad. Jadi darah yang mengalir
di tubuh kita akan disaring di dalam glomerulus setiap 5 menit
sekali lho!

Hasil dari filtrasi ini berupa filtrat glomerulus atau urin primer yang
mengandung H2O dan zat-zat seperti glukosa, klorida, natrium,
kalium, fosfat, urea, asam urat dan kreatinin. Nah, urin primer
tersebut kemudian akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu
reabsorpsi.
Pada tahap reabsorpsi, zat-zat yang Augmentasi merupakan tahap
dibutuhkan oleh tubuh akan diserap terakhir dari proses pembentukan
kembali dan dimasukkan ke dalam urin pada tubuh manusia. Jadi,
aliran darah, Squad. Reabsorpsi seperti yang disebutkan di atas, zat-
terjadi di tubulus kontortus zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
proksimal dan lengkung henle. Nah, akan disekresikan, di sinilah
setelah proses reabsorpsi tempatnya. Augmentasi terjadi di
berlangsung terbentuklah urin tubulus kontortus distal dan tubulus
sekunder. Jika zat-zat yang kolektivus (pengumpul) sebagai
dibutuhkan oleh tubuh diserap tempat penyimpanan urin untuk
kembali, dibawa kemana ya zat-zat sementara. Di tahap ini masih terjadi
yang tidak diperlukan oleh tubuh? penyerapan kembali pada air, garam
Nah, zat-zat ini akan disekresikan NaCl dan urea sehingga terbentuk
pada tahap augmentasi. urin sebenarnya yang harus dibuang
oleh tubuh.
1. **Penyakit Ginjal Kronis (PGK):**
- **Penyebab:** Diabetes, hipertensi, atau gangguan autoimun dapat
menyebabkan kerusakan bertahap pada ginjal.
- **Pengobatan:** Pengelolaan penyebab utama, pengendalian tekanan
darah, diet rendah garam, dan terapi farmakologis.

2. **Infeksi Saluran Kemih (ISK):**


- **Penyebab:** Bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih, seringkali
melalui uretra.
- **Pengobatan:** Antibiotik sesuai dengan jenis bakteri penyebab, cukup
minum air, dan menjaga kebersihan.

3. **Batu Ginjal (Nefrolitiasis):**


- **Penyebab:** Akumulasi mineral dalam ginjal yang membentuk batu.
- **Pengobatan:** Minum banyak air, obat penghancur batu, atau intervensi
bedah tergantung pada ukuran dan jenis batu.
Trim a
Kas ih

Anda mungkin juga menyukai