KISTA GINJAL
A. Anatomi
B. Definisi
Kista ginjal adalah kantong bulat berisi cairan yang terbentuk
padapermukaandalam ginjal.Kista ginjal dapatmengakibatkan gangguan serius
yang dapat merusak fungsi ginjal. Meskipun begitu, ada beberapa
tipe kista yang disebut simpel/ sederhana (kista non-kanker) yang jarang
menyebabkan komplikasi serius.
Kista ginjal merupakan tipe yang paling umum terjadi. Memiliki ciri khas
dinding yang tipis dan mengandung cairan seperti air. Penyakit ini umum
terjadi pada orang tua dan biasanya tidak menyebabkan gejala atau bahaya.
Biasanya kista ini hanya muncul sebanyak 1 buah yang berada di
permukaan ginjal, namun juga tidak menutup kemungkinan tumbuh beberapa
(multipel) dan dapat mempengaruhi satu atau kedua ginjal.
C. Etiologi
Berbeda dengan penyakit ginjal polikistik yang disebabkan oleh faktor
keturunan, penyebab kista ginjal sederhana masih belum dipahami sepenuhnya.
Namun, diduga kantong ginjal ini terbentuk ketika lapisan permukaan ginjal
mulai melemah, dan membentuk kantong (divertikulum). Kantong tersebut
kemudian terisi cairan, terlepas dan menjadi kista. Kondisi ini umumnya terjadi
seiring pertambahan usia.
D. Manifestasi Klinik
Kista ginjal sederhana biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala
tertentu. Gejala akan muncul ketika kista tumbuh cukup besar atau menekan
organ lain. Gejala-gejala tersebut di antaranya adalah:
Demam, menggigil, atau gejala infeksi lainnya.
Rasa sakit atau nyeri yang muncul pada punggung, pinggang, atau perut
bagian atas.
Sering buang air kecil.
Darah dalam urine atau urine berwarna gelap.
Fungsi ginjal yang menurun (jarang sekali terjadi).
Selain gejala kista ginjal di atas, terdapat pula gejala lainnya, terutama
padapenyakit ginjal polikistik, yaitu berupa:
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Perut terasa nyeri atau bengkak.
Nyeri di bagian belakang ginjal akibat mengalami pembengkakan.
Adanya protein dalam urine.
Ditemukannya batu ginjal.
E. Phatofisiologi
Kedua ginjal membesar dan secara makroskopis menampakkan banyak
sekali di seluruh korteks dan medula. Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan
bahwa “kista-kista” merupakan dilatasi duktus kolektivus. Interstitium dan sisa
tubutus mungkin normal pada saat lahir, tetapi perkembangan fibrosis
inierstisial dan atrofi tubulus dapat mengakibatkan gagal ginjal.
Sebagian besar penderita juga mempunyai kista di dalam hati. Pada kasus-
kasus yang berat, kista dalam hati dapat dihubungkan dengan sirosis, hipertensi
porta, dan kematian karena varises esofagus. Apabila keparahan manifestasi
butt melebihi keparahan manifestasi keterlibatan ginjal, gangguannya disebut
fibrosis hati kongenital. Apakah penyakit polikistik infantil dan fibrosis ban
kongenital merupakan ujung spektrum dari sebuah gangguan tunggal yang
berlawanan atau gangguan autosom resesif tersendiri dengan manifestasi yang
serupa, masih harus tetap ditentukan.
Pathway
Peningkatan tekanan VU
Peningkatan kontraksi
Menyebabka nluka otot VU
Perubahan eliminasi
Nyeriakut
urin