Page 1 of 57
36. Prosedur tetap pengelolaan angket kepuasan
63
37. Prosedur tetap pengadaan/ penyediaan alat, obat, bahan
Dan cairan infuse di IGD ………………………………………......64
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 3 of 57
Memberitahukan pada pasien “False Emergency” prosedur
triase, yakni ada pasien Gawat Darurat.
Prosedur 1. Setelah dilakukan triase pasien digolongkan sebagai pasien
tidak gawat dan tidak darurat (“False Emergency”).
2. Bila pada jam dinas maka dokter menganjurkan pasien menuju
ke poliklinik rawat jalan agar dilakukan pemeriksaan dan
pengobatan oleh dokter di poliklinik rawat jalan.
3. Bila di luar jam dinas maka oleh petugas IGD, pasien diantar ke
ruang pelayanan IGD.
4. Bila pada saat yang relatif bersamaan di IGD juga ada pasien
gawat darurat maka petugas IGD memberitahu pasien false
emergency agar sabar menunggu sampai pelayanan gawat
darurat selesai.
5. Dokter melakukan anamnese, pemeriksaan dan tindakan/
pengobatan pada pasien false emergency.
6. Pasien false emergency diberi resep sesuai prosedur
pemberian resep.
Setelah mendapatkan obat maka pasien false mergency
diperbolehkan pulang dan dipesan agar kontrol bila masih ada
keluhan atau perlu pemeriksaan penunjang.
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat
Page 4 of 57
PASIEN GAWAT DARURAT
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 7 of 57
PROTAP SELEKSI PASIEN SEHARI-HARI
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 8 of 57
Lapor ke dokter jaga
Untuk pasien-pasien KKL / karena tindak criminal
Maka :
Kumpulan semua barang milik pasien, dan catat.
Simpan dalam kantung plastic lalu diberi nama, tanggal, dan
diberi
keterangan kemudian simpan di IGD.
Penyimpanan barang / milik pasien disaksikan oleh satpam.
f. Penomoran pada status pasien di IGD disesuaikan dengan
penomoran di rekam medik.
Catat nama, umur, alamat, diagnose medis, tindakan yang
diberikan pada pasien dan keterangan pasien (rawat/pulang),
pada status IGD .
Bila pasien dirawat : Catat nama, tindakan yang diberikan,
serta adminitrasi, dan ruangan yang dituju.
- Dilengkapi data-data pada status mondok.
Bila pasien pulang : Catat nama obat yang diberikan
disertakan juga rekening.
- Pembiayaan dengan cara membayar ke kasir
- Berikan resep dari dokter
g. Mencatat/menerima surat permintaan visum et repertum, surat
rujaan dan lain-lain.
h. Informasi yang tidak bersifat rahasia jabatan/kedokteran
mengenai pasien, dapat diberikan kepada keluarganya.
i. Lakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan seperti
laboratorium atau radiologi sesuai dengan petunjuk dokter.
j. Setelah pasien telah selesai ditangani di IGD
Bila pasien pulang, cek adminitrasi dan beri nasehat pada
pasien serta cross cek dengan kasir.
. Bila pasien rawat inap, maka petugas pengantar pasien
segera mengantar ke ruangan dengan mengecek lebih dahulu
kesiapan ruangan
Page 10 of 57
PENGATURAN JADWAL JAGA
DOKTER IGD
NO. DOKUMEN
RSCM/SOP/ADM/ NO. REVISI HALAMAN
Rumah Sakit Cut Meutia
/I/2018 00 ½
Jl. Garuda No.01,
Kebun Baru Langsa Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
Page 12 of 57
PERGANTIAN JAGA IGD
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/YANMED/
Meutia /I/2018 00 ½
ORIENTASI
PEGAWAI BARU IGD
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
RAHASIA MEDIS
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
Rumah Sakit Cut Meutia RSCM/SOP/YANMED/
00 ½
/I/2018
Jl. Garuda No.01, Kebun
Baru Langsa
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
Page 16 of 57
RESEP YANG DIBERIKAN DI IGD
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/YANMED/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 17 of 57
serahkan kepada keluarga untuk diserahkan kepada petugas
ruangan.
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat
Apotik
Kasir Loket Pendaftaran
Page 19 of 57
Ditetapkan oleh,
Jl. Garuda No.01, Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
Kebun Baru Langsa
08 Januari 2018
dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
No Nama Nomor
1 dr.vivi puspita hartono 08116830977
2 dr. moehajir 085270222599
3 dr. novina 082304693663
4 dr. Nova susanti 085362865260
5 dr. Mutia farida 082272866301
6 dr. Anandita putri 08116822010
e. Daftar Nomor Dokter konsulen
No Nama Nomor
1 dr. Gunardi Sp.PD 08122632571
2 dr. Indah maulida Sp.PD 081393083118
3 dr. Reni Sp.A 081328846349
4 dr. Darwan Sp.B 08123887374
5 dr. Furqan H Sp.B 081567887228
6 dr. Eva mutia Sp.S 08164274533
Page 21 of 57
Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
PROSEDUR TETAP
08 Januari 2018
dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
Pengertian Penanganan luka bakar meliputi penilaian terhadap luka baru, tindakan,
serta terapi medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan luka bakar.
Kebijakan Penerapan prosedur penanganan pasien luka bakar
Prosedur Dalam menghadapi penderita luka baker,tindakan yang harus dilakukan
adalah
a. Buka pakaian pasien yang terkena luka bakar
b. Periksa keadaan umum pasien dan periksa tanda-tanda vital
c. Laporkan ke dokter jaga IGD
d. Lakukan tindakan
- Mencegah atau mengatasi syok bila ada tanda-tanda syok
- Beri cairan infuse bila luas bakar pada dewasa >20% dengan
grade II dan anak > dari 10% dengan grade II.
Cairan yang diberikan adalah Ringer laktat (RL)
Cara pemberian :
Pada jam 1 diberikan cairan 2,5 – 4 cc/% IIb setengahnya dibrikan pada
jam 8 pertama dihitung mulai jam kecelakaan, setengah sisanya
diberikan dalam 16 jam berikutnya.
e. Keadaan luka bakarnya :
- Dibersihkan dari kotoran kalau mungkin
- Cairan bulae dikeluarkan secara steril
- Kulit yang mati atau terkelupas dibuang
- Luka diobati dengan obat topical yang sesuai lalu dibalut
Derajat Luka Bakar
Derajat I : yang terkena hanya lapisan luar epidermis kulit tampak
kering tidak menggelembung dan terasa sakit dan saraf tidak terganggu.
Derajat II : mengenai seluruh lapisan epidermis dan sebagian dermis
menggelembung. Hiperpireksi bila dermis rusak lebih dalam, maka
terasa sakit karena ujung saraf tidak mati sehingga akan terganggu.
Derajat III : yang rusak adalah seluruh lapisan epidermis dan serta
lapisan yang ada dibawahnya, tidak bergelembung.
Instalasi Terkait Petugas IGD
Page 22 of 57
PENANGANAN KASUS KORBAN MASSAL
DAN KERACUNAN MASSAL
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/YANMED/
Meutia /I/2018 00 1/2
Page 23 of 57
penuh ditampung di ruang observasi atau diruang tunggu
poliklinik rawat jalan.
2. Identitas korban dicatat dilembar sementara yang tersedia
kemudian disalin dalam catatan rekam medik
3. Korban dengan gangguan resusitasi mendapat prioritas utama
dalam penanganan korban.
4. Koran diberikan pertolongan sesuai dengan kasusnya.
5. Korban IGD berkoordinasi dengan komite medik dalam hal
permintaan bantuan tenaga medis apabila diperlukan.
6. Kepala ruang IGD melakukan koordinasi dengan kabid
pelayanan medis / supervisor dalam hal meminta bantuan
perawat apabila diperlukan.
7. Kepala IGD memberikan informasi dan laporan kepada kepala
rs.cut meutia langsa
Page 24 of 57
MEMINDAHKAN PASIEN DARI IGD KE RUANG
PERAWATAN (RUANG RAWAT INAP)
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/YANMED
Meutia /I/2018 00 1/2
Page 26 of 57
NO. DOKUMEN
RSCM/SOP/ADM/ NO. REVISI HALAMAN
Rumah Sakit Cut
/I/2018 00 ½
Meutia
Ditetapkan oleh,
Jl. Garuda No.01, Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
Tanggal Terbit
Kebun Baru Langsa
08 Januari 2018
PROSEDUR TETAP dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
Ruang Lingkup Instalasi Gawat Darurat
Tanggung Jawab Dokter jaga bertanggung jawab atas pelaksanaan rujukan
Kebijakan 1. Pasien IGD yang tidak dapat ditangani di IGD harus segera
dirujuk ke rumah sakit yang lebih mampu.
2. Pasien dengan tindakan infuse apabila dirujuk harus didampingi
perawat dan diantar ambulan.
3. Pasien yang dirujuk harus dibuatkan surat pengantar rujukan
4. Kasus-kasus rujukan harus dievaluasi secara berkala
Dokumen Terkait 1. Buku rujukan
2. Buku pengantar
Page 27 of 57
Ditetapkan oleh,
Jl. Garuda Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
No.01, Kebun
08 Januari 2018
PROSEDUR dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
TETAP
Pengertian Penerimaan pasien rujukan kebidanan adalah proses penerimaan
pasien dengan kasus kebidanan yang dirujuk oleh bidan atau
puskesmas .
Tujuan 1. Menyelamatkan nyawa pasien kasus kebidanan .
2. Mempercepat kesembuhan pasien.
3. Memberikan penanganan pada pasien dengan kasus kebidanan
yang tidak dapat ditangani oleh bidan atau puskesmas .
Kebijakan Rujukan ke RSUD Simo dilakukan bila :
a) Pasien tidak dapat ditangani oleh bidan atau puskesmas .
b) Pasien memerlukan penanganan tenaga medis spesialis yang
ada di RSUD Simo
c) Atas permintaan keluarga,
Kasus-kasus rujukan harus dievaluasi secara berkala.
Prosedur 1. Pasien datang dengan rujukan diantar bidan atau dari
puskesmas maupun datang senduri tanpa diantar,diterima di
IGD,
2. Perawat IGD melakukan anamnesa dan melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital ,
3. Perawat IGD telepon ke VK / bagian kebidanan ( line 21 ),
4. Pasien diperiksa oleh Dokter jaga,
a. Jika tanpa indikasi patologis,pasien dalam keadaan baik
(elektif) lakukan tindakan pemeriksaan penunjang laborat
lalu kirim ke VK / bangsal perawatan kebidanan
b. Jika dengan indikasi patologis,Bidan datang ke IGD
periksa pasien bersama Dokter jaga
Hasil pemeriksaan dikonsulkan Dokter Spesialis Obsgyn
oleh Bidan dan ditulis di status oleh Dokter jaga
5. a . Pasien dengan advis dirawat inap , tindakan medis ( infuse
dan injeksi ) dan pemeriksaan laborat dilakukan perawat IGD
baru di pindah ke VK / Bagian kebidanan,
b . Pasien dengan advis dirujuk lagi, jika darurat harus ada
tindakan , tindakan dilakukan Bidan bersama Perawat IGD dan
diantar ke Rumah Sakit lain olah Bidan VK dengan membawa
Page 28 of 57
blangko alasan rujukan,
Jika tidak perlu tindakan darurat,pasien dimotivasi rujuk diantar
olah Bidan pengantar dengan diberi rujukan.
Instalasi Terkait Dokter IGD
Perawat IGD
Bidan VK
Petugas Ambulance
Petugas Administrasi
Page 30 of 57
PERAWAT PENDAMPING PASIEN YANG DIRUJUK
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 31 of 57
PEMAKAIAN OKSIGEN CONCETRATE
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 32 of 57
NO. DOKUMEN
RSCM/SOP/ADM/ NO. REVISI HALAMAN
Rumah Sakit Cut
/I/2018 00 ½
Meutia
Ditetapkan oleh,
Jl. Garuda No.01, Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
Tanggal Terbit
Kebun Baru Langsa
08 Januari 2018
PROSEDUR TETAP dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
Pengertian Suction pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap cairan
Tujuan 1. Untuk membersihkan jalan napas
2. Untuk mengeluarkan cairan dalam tubuh
Kebijakan Cara pemakaian suction pump
Prosedur 1. Isi tabung penampung dengan larutan disinfektan ± 1/3 dari
tabung yang ada.
2. Tancapkan saklar pada stop kontak
3. Tekan saklar ON (1) untuk menyalakan
4. Lakukan pengecakan selap penghisap apakah sudah bekerja
dengan optimal
5. Lakukan penghisapan pada area yang diperlukan
6. Setelah matikan alat dengan menekan saklar OFF (0)
Unti Terkait Petugas IGD
PENGGUNAAN NEBULIZER
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 33 of 57
Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
PROSEDUR TETAP
08 Januari 2018
dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
Pengertian Memberikan campuran zat aerosol dalam artikel udara dengan
tekanan udara
Tujuan Untuk memberikan obat melalui nafas spontan pasien
Kebijakan Penerapan prosedur penggunaan Nebulizer
Prosedur A. Persiapan: 7. Siapkan obat cair yang
1. Alat dan Chat
direkomendasikan doketr
Oksigen set
8. Pasang selang pada
Set Nebulizer
Cairan normal Saline konektor alat
9. Hubungkan steker pada
dan obat yang akan
power cord pada kotak
dipakai
Mouth piece bila perlu kontak listrik
2. Lingkungan bersih dan 10. Isi tabung nebulizer dengan
Page 34 of 57
menit
16. Bilas dengan air hangat
sampai bersih dan keringkan
kelengkapannya sehingga
siap pakai
Page 35 of 57
harus melaksanakan tugasnya dengan rutin.
- Petugas menggunakan obat sesuai standar
Prosedur Obat-obatan life saving di IGD disiapkan oleh penanggungjawab
obat sesuai jumlah yang sudah ditentukan, jika ternyata ada obat
yang habis maka dapat dilakukan dengan bon obat di apotik.
Cara bon obat
1. Petugas IGD menulis jenis obat life saving yang ada dibuku
pengebonan.
2. Petugas IGD meminta obat life saving ke apotik dengan
membawa buku pengebonan.
3. Petugas melaporkan bon kepada petugas apotik .
4. Setelah obat didapatkan ditata sesuai tulisan yang sudah
ditentukan tempatnya.
Cara pengecekan obat
a. Petugas mengecek obat-obat yang habis atau yang perlu
diisi lagi tiap pagi
b. Tiap pagi petugas mengecek jenis obat yang jumlahnya
tidak sesuai standar yang ditentukan,cek juga tanggal
kadaluarsa jika sudah ED kembalikan ke apotik dan minta
diganti.
c. Jika ada obat yang habis /jumlahnya kurang atau
kadaluarsa merupakan tanggungjawab perawat IGD yang
ditunjuk sebagai penaggungjawab obat dibantu pengecekan
obat oleh petugas IGD yang jaga pagi.
Page 36 of 57
Instalasi Terkait 1. Dokter IGD.
2. Perawat IGD
3. Penaggungjawab obat ( perawat IGD yang sudah ditunjuk )
4. Gudang farmasi
5. Petugas Apotik
Page 38 of 57
PENYEDIAAN LINEN IGD
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Jl. Garuda No.01,
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kebun Baru Langsa
Page 39 of 57
Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
PROSEDUR TETAP
08 Januari 2018
dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
Pengertian Triase adalah suatu system pemilihan pasien menurut tingkat
kegawatan pasien.
Tujuan Pasien dapat diseleksi dan dipisah-pisahkan antara yang gawat
dan tidak gawat.
Kebijakan Pemberlakuan Triase di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Simo
Prosedur 1. Pasien datanglangsung dibawa ke Ruang Triase.
2. Pasien diseleksi menurut kegawatannya.
3. Pasien ditempatkan pada ruang sesuai kasus dan tindakannya.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 40 of 57
keadaan bencana/ disaster.
Page 41 of 57
ada gangguan sistem kardiovaskuler yang mengancam
henti jantung atau korban yang diketahui baru saja
terlihat henti napas atau dan henti jantung.
d. Label Putih : Diberikan untuk korban gawat tidak
darurat yaitu korban dengan cedera sangat berat atau
parah atau dalam keadaan koma dengan prognosis ad
malam (jelek)
e. Label Hitam : Diberikan untuk korban yang sudah
meninggal dunia.
Pada saat terjadi musibah massal, dokter jaga menetapkan status
terjadinya musibah massal; tergantung dari banyaknya pasien
yang datang
.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance
Page 42 of 57
TRIASE IGD RSU CUT MEUTIA
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 43 of 57
dalam keadaan sehari-hari dan Triase dalam keadaan
bencana/ disaster.
Triase dilakukan oleh dokter; dalam keadaan bencana
dibantu oleh perawat.
Triase dalam keadaan bencana memakai label.
Triase dalam keadaan bencana/ dissaster digunakan untuk
menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan
beratnya cedera dan/atau kegawatan pasien serta
probabilitas hidupnya (label merah didahulukan).
Instalasi Terkait 8. Dokter Konsulen
9. Laboratorium
10. Farmasi
11. Radiologi
12. Rekam Medis
13. Kasir
14. Ambulance
Page 44 of 57
PROSEDUR TETAP
PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut
RSCM/SOP/ADM/ NO. REVISI HALAMAN
Meutia
/I/2018 00 ½
Jl. Garuda No.01,
Kebun Baru Langsa Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
Page 45 of 57
Prosedur 1. Dokter wajib memberikan penjelasan / informasi tentang apa
yang akan dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang
akan terjadi bilamana suatu tindakan akan diambil serta cara
mengatasi.
2. Dokter harus menandatangani juga pernyataan tersebut
sebagai tanda kalau sudah memberikan penjelasan kepada
penderita atau keluarga.
3. Pasien / keluarganya telah memahami betul penjelasan dokter
tentang tindakan yang akan dilakukan, resiko dan akibat-akibat
yang akan terjadi atas suatu tindakan medis tersebut serta cara
mengatasinya.
4. Pasien / keluarganya mengisi dan menandatangani pernyataan
yang telah disediakan dengan dipandu oleh perawat / petugas
rumah sakit.
Saksi yang juga menandatangani pernyataan tersebut dapat
diambil dari keluarga penderita atau perawat yang bertugas.
Instalasi Terkait 1. Dokter
2. Petugas Poliklinik
3. Petugas IGD
4. Petugas Ruang Perawatan RSUD Simo.
Page 46 of 57
PROSEDUR TETAP
PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 48 of 57
PROSEDUR TETAP
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
PROSEDUR TETAP
PENCEGAHAN KEBAKARAN
Page 49 of 57
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
PROSEDUR TETAP
PENCEGAHAN KEBAKARAN
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Jl. Garuda No.01,
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kebun Baru Langsa
Page 51 of 57
Kepala Rumah Sakit Cut Meutia
PROSEDUR TETAP
08 Januari 2018
dr. Hj. Cut Diah. AK, MM
Prosedur b. Pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh peralatan ;
1. Segera lapor satpam dan IPSRS
( dalam jam kerja) apabila melihat fasilitas kelistrikan
yang dinilai bias menimbulkan kebakaran.
2. Segera mematikan saklar listrik begitu
gangguan fasilitas kelistrikan.
3. Segera lapor ke Satpam / IPSRS bila terjadi kebocoran
dan adanya genangan air yang bias menimbulkan
kebakaran.
4. Lakukan tindakan baik dan benar untuk mencegah
terjadinya kebakaran.
10. Bagi pegawai / petugas yang mengabaikan terhadap ketentuan
pencegahan kebakaran dapat dikenakan sanksi disiplin
pegawai.
11. Rumah sakit sedapat mungkin menyediakan deteksi dini.
PROSEDUR TETAP
PENANGGULANGAN BENCANA GEDUNG RUNTUH
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 52 of 57
Prosedur
Instalasi Terkait
DEATH ON ARRIVAL
NO. DOKUMEN
Rumah Sakit Cut NO. REVISI HALAMAN
RSCM/SOP/ADM/
Meutia /I/2018 00 ½
Page 53 of 57
Prosedur Pengertian:
Kematian sewaktu tiba (Death On Arrival) adalah kematian yang
sudah terjadi pada pasien yang datang di Pelayanan Gawat
Darurat.
Tatacara:
Ditemukan kasus dimana pasien datang sudah dalam keadaan
meninggal, maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
Dokter juga harus dapat menyakinkan bahwa pasien sudah
dalam keadaan meninggal. Jika dirasa dapat dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti EKG.
Instalasi Terkait IGD
Rekam Medik
Pemulasaran Jenasah
Kasir
Page 54 of 57
Pelayanan Gawat Darurat.
Tatacara Pelaksanaan:
Jika ditemui adanya kasus kematian di Pelayanan Gawat Darurat,
maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dokter yang menangi wajib mengisi formulir yang telah
disediakan.
b. Penderita yang sudah dinyatakan meninggal kemudian dibawa
ke kamar jenazah.
Instalasi Terkait Petugas IGD
Petugas kamar mayat
Page 56 of 57
Page 57 of 57