PENDAHULUAN
Praktek kerja farmasi adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa di apotik dan rumah sakit. Pekerjaan Kefarmasian adalah
penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat
manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia,
dilakukan oleh Gustina et al., 2017 menyebutkan bahwa Pengelolaan sediaan farmasi, alkes dan
BMHP dilakukan apoteker dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian. Pelaksanaan standar
pelayanan kefarmasian lebih banyak dilakukan tenaga teknis kefarmasian dibawah tanggung
jawab apoteker.
Peraturan mentri kesehatan no.73 tahun 2016 menyebutkan bahwa tenaga teknis
kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian,
yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi (Permenkes RI no.73
tahun 2016).
Berdasarkan uraian di atas maka pentinglah bagi sarjana farmasi untuk melakukan
praktek kerja farmasi, dengan hal tersebut tenaga teknik farmasi akan memiliki banyak
Tujuan dari praktek kerja farmasi ini adalah supaya sarjana farmasi sebagai tenaga
teknis kefarmasian memiliki pengalaman yang cukup jika terjun langsung ke dunia kerja.