Anda di halaman 1dari 9

KERJASAMA DAN KONFLIK DALAM KEHIDUPAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kerjasama
Dan Konflik Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Adapun makalah Kerjasama Dan Konflik Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah biologi ini.terutama kepada Bapak Nur Wahyu Rochmadi selaku
dosen mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang , 08 April 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya pada dasarnya dalam untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan mempertahankan hidupnya membutuhkan manusia lain di sekelilingnya.
Atau dengan kata lain bahwa dalam hidupnya manusia tidak terlepas hubungannya dengan
manusia lainnya, sehingga hubungan antar manusia tersebut merupakan kebutuhan objektif.

Untuk mewujudkan keinginan menjadi satu dengan manusia lainnya, maka manusia
melakukan hubungan sosial atau interaksi sosial. Garna (1996:76), menyatakan bahwa semua
kelompok masyarakat, organisasi, komunitas dan masyarakat terbentuk oleh para individu yang
melakukan interaksi. Karena itu suatu masyarakat adalah individu yang sedang melakukan
interaksi dalam mengambil peranan, komunikasi dan interpretasi yang bersama-sama
menyesuaikan tindakannya, mengarahkan dan kontrol diri serta perspektif. Tindakan bersama
individu dalam melangsung peran itu untuk memperoleh kepuasan bersama.
Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :

1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga
bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain
itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.

2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain,
perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan
oleh orang tersebut.

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan


(competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian
mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat
diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum
tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial.
Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di
dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta
memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

Pada dasarnya kerja sama merupakan wujud dari keteraturan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Itulah sebabnya, kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang paling mudah
dijumpai dalam kehidupan sosial. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap
kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Salah
satu cara yang ditemukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya tersebut adalah
kerja sama. manusia sadar bahwa tanpa kerja sama, mereka tidak mungkin memenuhi
kebutuhannya sendiri secara layak. Karena sebagian besar kehidupan masyarakat dapat dilakukan
melalui kerja sama.

Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan
akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap saat
ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu maupun antar kelompok dalam
organisasi.Banyak faktor yang melatar belakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan,
antara lain sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang “buruk”,
perbedaan nilai, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya membawa organisasi
ke dalam suasana konflik. Seperti menurut Juheifa (2000), menyatakan bahwa pertikaian dapat
terjadi karena proses interaksi, dimana penafsiran makna perilaku tidak sesuai dengan maksud dari
pihak pertama, yaitu pihak yang melakukan aksi, sehingga menimbulkan suatu keadaan dimana
tidak terdapat keserasian diantara kepentingan dan pihak-pihak yang melakukan interaksi. Pada
pertikaian terdapat usaha untuk menjatuhkan pihak lawan dengan menggunakan kekerasan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kerjasama?
1.2.2 Bagaimana bentuk kerjasama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan konflik?
1.2.4 Bagaimana bentuk konflik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami makna dari kerjasama.
1.3.2 Mengetahui bentuk kerjasama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.3.3 Memahami makna dari konflik.
1.3.4 Mengetahui bentuk konflik dalam kehidupan berbangsa da bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerjasama:

a. Dalam KBBI, kerja adalah sebuah tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
keuntungan tertentu. Sehingga kerja sama adalah sebuah aktifitas yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih untuk mencapai keuntungan bersama.Dengan begitu kerja sama adalah
sebuah tindakan antara dua orang atau lebih. Dan itu berlaku dalam semua hal, baik dalam
lingkup keseharian, bisnis ataupun yang berkaitan dengannya.
b. Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama (Soekanto, 1990).
Kerja sama juga menjadi ilham bagi pemerintah untuk memulai pembangunan nasional
dalam segala bidang. Di mana kerja sama antara pemerintah dengan rakyat diartikan
sebagai bentuk kerja sama kebangsaan.
Dan kerja sama tersebut tertuang dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
dalam alinea keempat, yang berbunyi:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan anak bangsa
4. Ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social
Cara-Cara Membina Kerjasama
Ada beberapa cara untuk membina kerjasama supaya dapat berjalan secara lebih baik dan sesuai
dengan yang diharapkan:
a. Tentukan tujuannya
Kenapa kerjasama tim harus di bentuk, atau mengapa harus dilakukan kerjasama? Apa saja yang
bisa didapatkan dari kerjasama tersebut? Mungkin itu merupakan beberapa pertanyaan yang bisa
diajukan sebelum bergabung atau mengikuti kerjasama. Karena dengan tujuan yang jelas, kegiatan
dalam kerjasama akan berjalan secara lebih teratur dan lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
b. Siapkan profil
Jika kamu akan bergabung dengan sebuah kerjasama tim, maka gali materi-materi tentang diri
kamu dan gali juga latar belakang tentang diri kamu, termasuk hal-hal apa saja yang menarik
tentang diri kamu sendiri.
c. Buat kesan yang positif
Buat kesan yang baik atau positif saat kamu mulai bekerjasama dengan sebuah tim dan teruslah
pertahankan.
d. Hargai setiap pendapat dan kebiasaan rekan kerja
Setiap individu pada organisasi pastinya memiliki kebiasaan yang berbeda-beda terutama dalam
mengemukakan pendapat. Jadi setiap individu saat melakukan kerjasama harus bisa menghargai
dan menghormati seriap pendapat individu yang lainnya, supaya kerjasama yang dilakukan dapat
terjalin secara harmonis dan berjalan secara baik tentunya.
e. Selalu fokus pada kualitas
Boleh-boleh saja kamu membuat jaringan kerjasama yang banyak dengan siapa saja, tapi utamakan
kualitas bukan kuantitas, terutama kualitas dalam bekerja.
f. Tawarkan bantuan
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan, jika memang kamu merasa sanggup untuk membantu
orang lain saat bekerjasama.
g. Tunjukan antusiasme
Tunjukan antusiasme bahwa kamu senang bisa bekerjasama dan mengenal orang-orang pada
organisasi/lembaga tersebut, lakukanlah hal itu dengan tulus.

2.2 Kerjasama Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Bentuk-Bentuk Kerjasama
Bentuk-bentuk kerjasama yang saat ini sering kita temui, yang diantaranya:
a. Tawar-menawar/Bargaining
Merupakan bentuk kerjasama mengenai kesepakatan pertukaran produk ataupun jasa antara dua
orang ataupun lebih.
b. Koalisi/Coalition
Merupakan gabungan dua lembaga organisasi ataupun lebih yang memiliki tujuan sama, mereka
bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Joint venture
Merupakan kerjasama untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu supaya cepat terselesaikan dan
tujuan cepat tercapai. Misalnya proyek pertambangan minyak bumi, batu bara, membangun
perindustrian dan lain-lain.

d. Cooptation
Merupakan proses kerjasama penerimaan berbagai unsur yang baru pada kepemimpinan suatu
organisasi, hal ini dapat dijadikan cara untuk menghindari terjadinya kecurangan ataupun hal-hal
yang tidak diinginkan yang bisa terjadi pada organisasi.
e. Atas dasar kerukunan
Merupakan kerjasama yang didasari karena kerukunan sesama manusia, biasanya kerjasama atas
dasar kerukunan ini tidak mengharapkan imbalan/upah. Contohnya Gotong-royong membangun
fasilitas umum seperti jembatan, kerja bakti membersihkan lingkungan dan lain-lain.
Kerjasama Dalam Berbangsa Dan Bernegara Di Indonesia
1. Kerja sama antar ummat beragama
Tertuang dalam UUD 1945. pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berbunyi, “Negara menjamin kemerdekaan penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.”
Dalam ketentuan tersebut terkandung pengertian bahwa setiap warga Indonesia dijamin
keyakinannya dan juga dijamin aktifitas ibadahnya menurut keyakinan dan kepercayaan masing-
masing.
Kerja sama dalam hal antar ummat beragama dijalankan dalam rangka menciptakan stabilitas dan
kemanan nasional, dan bukan dalam perkara agama atau keyakinan. Hal ini dikarenakan tidak bisa
memaksakan keyakinan dan pentingnya sikap teleransi antar ummat beragama. Dengan
mengembangkan sikap toleransi, tanpa harus mengurusi dan mengusik keyakinan agama lain,
maka akan tercipta harmonisasi antar ummat beragama. Kerja sama tersebut ditandai dengan:
1. Saling menghormati ummat seagama dan beda agama
2. Menghormati lembaga keagamaan yang segama dan beda agama
3. Menghormati hak dan kewajiba antar ummat beragama
Dengan adanya semua itu, dan juga pasal dalam UUD, maka setip warga Indonesia berhak
mendapatkan perlindungan dari Negara terkait agam yang dianutnya.
Dalam mengembangkan sikap kerja sama di berbagai bidang kehidupan masyarakat, maka setiap
warga Negara harus menghindari sikap tidak terpuji, yaitu:
1. Fanatic sempit, yaitu merasa dirinya paling benar
2. Individualias atau mementingkan kepentingan sendiri saja
3. Ekslusivisme yaitu memisahkan diri dari masyarakat dan menganggap dirinya beda dengan
masyarakat secara umum, sehingga muncul jurang pemisah yang dibuat sendiri
Semua itu akan memperlambat pengembangan stabilitas dan juga pengembangan kerja sama
dalam berbagai bidang di masyarakat luas.
2. Kerja sama bidang kehidupan pertahanan dan kemanan Negara
Di atur dalam undang-undang, dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945 disebutkan, “ Tiap warga Negara
berhak dan wajib iktu serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.” Selain itu diatur juga
dalam pasal 27 ayat (2) UUD 1945, “Setiap warga Negara berhak dan wajib atas upaya pembelaan
Negara.”
Setiap warga Negara yang sudah berumur minimal 17 tahun wajib melakukan dan menjalankan
upaya bela Negara. Mewujudkan pertahanan dan kemanan nasional. Adapun bela Negara adalah
sikap mental yang harus dimiliki seorang warga Negara atau kelompok untuk ikut serta dalam aksi
melindungi dan mempertahankan keberadaaan bangsa dan Negara.
Kerja sama bentuk ini disebut dengan kerja sama pertahanan, sebab tujuannya adalah untuk
mempertahankan Negara dari serangan atau rongrongan keamanan yang bisa membahayakan
Negara.
Bela Negara adlaah sikap, tekad dan juga perilaku wajib setiap warga Negara yang menunjukkan
kecintaan pada Negara disadari untuk pembangunan dan juga pertahanan system pertahanan
dengan 5 nilai dasar aksi bela Negara, yaitu:
1. Cinta tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Keyakinan pancasila sebagai falasafah dan ideology Negara
4. Rela berkorban untuk Negara; dan
5. Memiliki kemampuan awal bela Negara fisik maupun non fisik
Meski kewajiban bela Negara wajib dijalankan oleh setiap warga Negara baik sipil maupun non
sipil, namun kewajiba utama dan pertama bela Negara adalah pada aparatur Negara baik TNI
maupun Polri.
3. Kerja sama dalam bidang kehidupan dan ekonomi
Pada pasal 23A UUD 1945, disebutkan, “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa diatur
dalam Undang-undang.” “Pajak digunakan oleh negara untuk membiayai pembangunan nasional.”
Pembangunan nasional yang dilakukan untuk kesejahteraan rakyat diambil dari uang rakyat yang
berasal dari pajak. Kemudian pada pasar 33 ayat 1 UUD 1945 menyatakan, “ Ekonomi disusun
sebagai usaha berdasarkan asas kekeluargaan.”
Hal ini jelas menunjukkan bahwa ekonomi kecil maupun besar yang dicanangkan pemerintah
seharusnya bersifat demokratis dan demi mensejahterakan rakyat. Karena uang yang digunakan
adalah milik rakyat.
4. Kerja sama dalam bidang kehidupan dan social politik
Landasannya adalah kehidupan dalam sila ke empat yang berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawartan atau perwakilan.”
Sebuah perilaku politik atau kehidupan sebaiknya didasari dari nilai hikmat, kebijaksanaan,
permusyawaratan. Hal itu demi tercapainya sebuah gotong royong atau kerja sama inti dalam
membangun peradaban manusia yang berdasarkan landasan kepentingan bersama.
Beberapa Manfaat Kerjasama
Adapun manfaat-manfaat lainnya yang bisa di dapatkan dari kerjasama, misalnya seperti:
a. Mempererat ikatan persaudaraan
Dengan bekerjasama setiap individu pada sesuatu tim kerja akan saling berinteraksi dan saling
membantu dalam memecahkan persoalan-persoalan untuk mencapai tujuannya, sehingga akan
terjalin juga komunikasi-komunikasi yang dimana semua itu akan menambah rasa persaudaraan.
b. Menumbuhkan semangat persatuan
Kerjasama-pun dapat menumbuhkan semangat persatuan pada diri setiap individu yang tergabung
dalam kelompok kerja atau tim kerja. Supaya setiap kegiatan dalam kerjasama dapat berjalan baik
maka harus bisa menjunjung rasa kesatuan dan persatuan.
c. Pekerjaan lebih cepat terselesaikan
Dengan kerjasama masalah sesulit apapun akan cepat terselesaikan karena tidak hanya
mengandalkan satu individu saja untuk menyelesaikan pekerjaan tapi dengan banyak individu
yang bersatu dan saling mendukung satu sama lain, maka pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan
dan lebih cepat membuahkan hasil.
d. Pekerjaan terasa lebih ringan
Pekerjaan yang sesulit apapun akan terasa lebih ringan dan lebih mudah terselesaikan karena di
kerjakan oleh banyak orang yang saling mendukung satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai