Anda di halaman 1dari 45

PERANCANGAN DATABASE

PERTEMUAN I

Endang Lestari, M.T.


Perancangan Basis Data
 Perancangan Basis Data adalah proses untuk
menentukan isi dan pengaturan data yang
dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan
sistem.
Tujuan Perancangan Database

 untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konten informasi


dari pengguna dan aplikasi-aplikasi tertentu
 Menyediakan struktur informasi yang alami dan mudah
dipahami
 Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan
objektifitas kinerja (waktu respon, waktu
pemrosesan, dan ruang penyimpanan)

 contoh : industri-industri, asuransi, hotel, travel, perusahaan, dll


ALASAN PERANCANGAN
BASIS DATA
 Sistem basis data telah menjadi bagian dalam sistem informasi
suatu organisasi
 Kebutuhan menyimpan data dl jumlah besar semakin mendesak
 Fungsi-fungsi dalam organisasi semakin dikomputerisasikan
 Semakin kompleks data & aplikasi yg digunakan, maka relationship
antar data harus dimodelisasikan
 Dibutuhkannya kemandirian data
Aplikasi database dalam life cycle

 Siklus kehidupan sistem


informasi sering disebut macro
life cycle

 kehidupan basis data


merupakan micro life cycle.
METODOLOGI DATABASE
Perencanaan database

Pendefinisian sistem

Analisa dan pengumpulan


kebutuhan

Desain konseptual database


Optional (seleksi Desain Aplikasi
DBMS)
Desain logik database

Desain fisik database

Prototyping (optional) implementasi

Konversi data and


loading

Testing (pengujian)

Perawatan
operational
Stage (tahap) Aktivitas Utama
Perencanaan database Merencanakan bagaimana tahap dari siklus hidup agar dapat
direalisasikan secara efisien dan efektifitas
Pendefinisian system Menspesifikasikan lingkup dan batasan dari aplikasi database,
penggunaa dan area aplikasi
Analisa dan Pengumpulan Mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan pemakai dan area
kebutuhan aplikasi
Desain database Merancang aplikasi database konseptual, logikal dan phisik
Seleksi DBMS (optional) Menseleksi DBMS yang akan digunakan untuk aplikasi
database
Merancang aplikasi Merancang user interface dan program aplikasi yang digunakan
serta proses database
Protoyping (optional) Membangun model aplikasi database dengan mengikuti rancangan
desainer atau user untuk mengevaluasi dan memvisualisasikan
bagaimana fungsi akhir dari sistem
Penerapan (implementasi) Membuat definisi external, konseptual dan internal database serta
aplikasi program
Konversi data dan loading Menunggu data dari sistem lama untuk sistem baru.
pengujian Pengujian database yang error dan validasi kebutuhan oleh user
Operasional dan perawatan Pengimplementasi aplikasi database secara keseluruhan. Sistem
selalu terus memonitor dan merawat. Ketika diperlukan,
kebutuhan baru kerjasama dalam aplikasi database melalui
tahapan siklus hidup
TAHAP 1. PERENCANAAN
BASIS DATA
10

 Evaluasi sistem yg ada


 Pengembangan standarisasi dari
pengumpulan data, format data, proses
perancangan &implementasi
 Kelayakan secara teknologi,
 Kelayakan secara operasional
 Kelayakan secara ekonomi
TAHAP 2. PENDEFINISIAN SISTEM
11  Pendefinisian ruang lingkup sistem
basis data, para pengguna, & aplikasi2
yg digunakan serta
 Para pengguna & aplikasi utk masa
akan datang
 Pendefinisian batasan2 dari sistem
basis data & hubungannya dg bagian
dari sistem informasi secara organisasi
APLIKASI BASIS DATA DGN
BANYAK VIEW
12
TAHAP 3. PENGUMPULAN &
ANALISIS DATA
13
1. Menentukan kelompok pengguna dan
bidang-bidang aplikasinya

 Menentukan aplikasi utama dan kelompok


pengguna yang akan menggunakan basis
data.
 Individu utama pada tiap-tiap kelompok
pengguna dan bidang aplikasi yang telah
dipilih merupakan partisipan utama
pada langkah-langkah berikutnya dari
pengumpulan dan spesifikasi data.
TAHAP 3. PENGUMPULAN &
ANALISIS DATA (lanj.)
14
2. Peninjauan dokumentasi yang ada

 Dokumen yang ada yang berhubungan


dengan aplikasi-aplikasi dipelajari dan
dianalisa.
 Dokumen-dokumen lainnya (seperti :
kebijaksanaan-kebijaksanaan, form, report,
dan bagan organisasi) diuji dan ditinjau
kembali untuk menguji apakah dokumen-
dokumen tersebut berpengaruh terhadap
kumpulan data dan proses spesifikasi.
TAHAP 3. PENGUMPULAN &
ANALISIS DATA (lanj.)
15

3. Analisa lingkungan operasi dan


pemrosesan data

 Informasi yang sekarang dan yang akan


datang dipelajari.
 Analisis jenis-jenis transaksi dan frekuensi-
frekuensi transaksinya dan arus informasi
dalam sistem.
 Input-output data untuk transaksi-transaksi
tersebut diperinci.
TAHAP 3. PENGUMPULAN &
ANALISIS DATA
16

4. Daftar pertanyaan dan wawancara


 Merangkum tanggapan-tanggapan dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah
dikumpulkan dari para pengguna basis data
yang berpotensi.
 Ketua kelompok (individu utama) dapat
diwawancarai sehingga input yang
banyak dapat diterima dari mereka
dengan memperhatikan informasi yang
berharga dan mengadakan prioritas.
17 Teknik penspesifikasian kebutuhan
secara formal dengan menggunakan :

- HIPO (Hierarchical Input Process


Output)
- SADT (Structured Analysis & Design)
- DFD (Data Flow Diagram)
- Orr-Warnier Diagram
- Nassi-Schneiderman Diagram
TAHAP 4. PERANCANGAN BASIS
DATA SECARA KONSEPTUAL
18
a. Perancangan skema konseptual

Pengujian kebutuhan-kebutuhan
pengguna terhadap data yang
merupakan hasil dari tahap 3, dan
dihasilkan sebuah skema basis data
konseptual dengan model data tingkat
tinggi seperti model EER tanpa
bergantung DBMS.
2 PENDEKATAN
19 1. Terpusat
Kebutuhan dari aplikasi atau kelompok
pengguna yang berbeda digabung
menjadi kumpulan kebutuhan global
kemudian dirancang skema konseptual
global
ILUSTRASI PENDEKATAN
TERPUSAT
20
CONTOH DIAGRAM EER
21
2 PENDEKATAN (lanj.)
22 2. Integrasi view
Untuk masing-masing kebutuhan
aplikasi maupun kelompok pengguna
dirancang skema konseptual tersendiri
(view), kemudian view-view tersebut
diintegrasikan ke dalam skema
konseptual global.
ILUSTRASI PENDEKATAN
INTEGRASI VIEW
23
4 STRATEGI
24

1. Top down
2. Bottom up
3. Inside out
4. Mixed
ILUSTRASI
TOP-DOWN Identify Entities

Identify Relationships

Identify Attributes

BOTTOM-UP

Identify Relationships

Identify Dependencies

DATA

Collect Data
25
26 b. Perancangan transaksi :

Merancang karakteristik dari transaksi-


transaksi basis data yang telah
diketahui tanpa bergantung pada
DBMS. Transaksi-transaksi ini akan
digunakan untuk memproses dan
memanipulasi basis data pada saat
implementasi.
TAHAP 5. PEMILIHAN DBMS
 Pemilihan database di tentukan oleh
beberapa faktor, diantaranya : faktor
27

teknis, ekonomi, dan politik organisasi.

 Faktor teknis :
- jenis-jenis DBMS (relational, network,
hierarchical, dll),
- struktur penyimpanan, dan jalur
akses yang mendukung DBMS,
pemakai, dll.
- Tipe antarmuka dan programmer
- Tipe bahasa queri
TAHAP 5. PEMILIHAN DBMS (lanj.)
28  Faktor ekonomi :
- biaya penyediaan perangkat lunak
- biaya pemeliharaan
- biaya penyediaan perangkat keras
- biaya konversi dan pembuatan
database
- biaya untuk personalia
- biaya pelatihan
- biaya pengoperasian
TAHAP 5. PEMILIHAN DBMS (lanj.)
 Faktor politik organisasi :
29

1. Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti
struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS
harus dipikirkan.

2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem


Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah
terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat
mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.

3. Tersedianya layanan vendor


Keberadaan fasilitas pelayanan vendor sangat
dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa
masalah sistem.
TAHAP 6. PERANCANGAN BASIS
DATA SECARA LOGIKAL
Tahap pemetaan skema konseptual dan
30

skema eksternal yang dihasilkan pada


tahap 4.
 Pada fase ini, skema konseptual
ditransformasikan dari model data
tingkat tinggi yang digunakan pada
fase 4 ke dalam model data dari DBMS
yang dipilih.
TAHAP 6. PERANCANGAN BASIS
DATA SECARA LOGIKAL
Pemetaannya dapat diproses dalam
31

2 tingkat :

1. Pemetaan yang tidak bergantung pada


sistem

 pemetaan ke dalam model data DBMS


dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang
berlaku pada implementasi DBMS dari
model data tersebut.
32 2. Penyesuaian skema ke DBMS yang
spesifik

 mengatur skema yang dihasilkan pada


langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang
akan datang dari suatu model data yang
digunakan pada DBMS yang sudah dipilih.

 Hasilnya berupa pernyataan-pernyataan


Data Definition Language (DDL) dalam
bahasa DBMS yang dipilih
TAHAP 7. PERANCANGAN BASIS
DATA SECARA FISIK
33

 Proses pemilihan struktur-struktur


penyimpanan dan jalur-jalur akses pada
file-file basis data untuk mencapai
penampilan yang terbaik pada
bermacam-macam aplikasi.
 Dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk
database yang disimpan yang
berhubungan dengan struktur-struktur
penyimpanan fisik, penempatan record
dan jalur akses.
TAHAP 7. PERANCANGAN BASIS
DATA SECARA FISIK
Beberapa petunjuk dalam pemilihan
34

perancangan basis data secara fisik :

1. waktu respon
 waktu transaksi basis data untuk
menerima respon selama eksekusi.
 Waktu respon dipengaruhi waktu akses
basis data untuk data item yang ditunjuk
oleh suatu transaksi. Selain itu dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang tidak berada di
bawah pengawasan DBMS, seperti
penjadwalan sistem operasi atau
penundaan komunikasi.
35 2. Penggunaan ruang penyimpanan
jumlah ruang penyimpanan yang
digunakan oleh file-file basis data dan
struktur- struktur jalur akses.

3. Transaction throughput
rata-rata jumlah transaksi yang dapat
diproses per menit oleh sistem basis data,
dan merupakan parameter kritis dari
sistem transaksi (misal : digunakan
pada pemesanan tempat di pesawat, bank,
dll).
TAHAP 8. PROTOTYPING
36
Membuat model kerja utk aplikasi basis data

Develop the Abandon


working model application

Build the Implement


prototype Application
Decision

Use and Test Redevelop


the prototype Application

Review the Begin new


prototype prototype
TAHAP 9. IMPLEMENTASI
 Setelah perancangan secara logika dan secara fisik
37 lengkap, maka sistem basis data dapat
diimplentasikan. Perintah-perintah dalam DDL dan
SDL(storage definition language) dari DBMS yang
dipilih dapat dikompilasi, dihimpun dan digunakan
untuk membuat skema basis data dan file-file basis
data (yang kosong).
 Jika data harus dirubah dari sistem komputer
sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin
diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian
dimasukkan ke database yang baru.
 Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan
dengan kode program dengan perintah-perintah dari
embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Setelah
transaksi- transaksi telah siap dan data telah
dimasukkan ke dalam basis data, maka tahap
perancangan dan implementasi telah selesai, maka
pengoperasian sistem basis data dimulai.
ILUSTRASI
38

Logical Data Model Logical Process Model


Track 01 Country

TR

Database creation
Physical CREATE DATABASE
Implementation CREATE TABLE
Process LOAD
TAHAP 10. KONVERSI & LOADING
DATA
39

 Tahap ini dilakukan apabila sistem


basis data yg ada digantikan sistem
basis data baru
 Semua data yg ada ditransfer ke basis
data baru & konversi aplikasi yg ada
utk basis data baru
TAHAP 11. TESTING & EVALUASI
40
 Dilakukan pengujian utk kinerja,
integritas, pengaksesan konkuren,
keamanan dari basis data
 Dilakukan paralel dg pemrograman
aplikasi
 Jika hasil gagal dilakukan
 Diuji berdasarkan referensi manual
 Modifikasi perancangan fisik

 Modifikasi perancangan logik

 Upgrade atau pengubahan perangkat lunak


DBMS & perangkat keras
TAHAP 12. PENGOPERASIAN &
PERAWATAN
41

 Pengoperasian basis data setelah


divalidasi
 Memonitor kinerja sistem, jika tidak
sesuai perlu reorganisasi basis data
 Perawatan & upgrade sistem aplikasi
basis data jika diperlukan.
Proses Perancangan Database
6 Fase proses perancangan database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemeliharaan DBMS
4. Perancangan database secara logika (data
model mapping)
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi Sistem database.
Pengumpulan data dan analisa
 Menentukan siapa yang akan menggunakan
aplikasi
 Peninjauan dokumentasi yang ada
 Analisa lingkungan operasi (tempat) dan
pemrosesan data (menggunakan apa)
 Daftar pertanyaan dan wawancara
METODOLOGI - DESAIN DATABASE
KONSEPTUAL

Definisi desain metodologi :


pendekatan terstruktur yang menggunakan prosedur, teknik, tools (peralatan) dan
dokumentasi untuk mendukung dan fasilitas untuk memproses rancangan

Desain metodologi terdiri dari fase-fase seperti berikut :


1. Merancang database konsep (ERD)
Dalam perancangan basis data secara logik, kita dapat melakukannya dengan
a.Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui
.b.Langsung membuat model Entity-Relationship (ER).
2. Merancang database logic (MAPPING DARI ERD KE RELATIONAL MODEL) 
proses Normalisasi hingga terbentuk Relasi2
proses membangun informasi yang digunakan sebuah perusahaan dengan basis spesifik
model data tapi tidak tergantung dari bagian DBMS dan pertimbangan fisik lain
3. Merancang database secara fisik (datanya)
proses menghasilkan sebuah deskripsi dari implementasi tempat penyimpanan database

Anda mungkin juga menyukai