Anda di halaman 1dari 4

1.

Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/ DDL)

DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan ileh administrator basis data (DBA)
utnuk mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur
medan, rekaman, dan hubungan data pada basis data.
Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang
memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat.

Data Definition Language (DDL) digunakan untuk mendefinisikan, mengubah dan


menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan, misalnya tabel, view, user, index dan
sebagainya.DDL biasa digunakan oleh DBA dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.
Secara umum DDL yang digunakan ada empat, yaitu:

 CREATE untuk membuat objek baru.


 USE untuk menggunakan objek.
 ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada.
 DROP untuk menghapus objek

Perancangan Basis Data


Perancangan Basis Data memiliki beberapa tujuan, diantaranya memenuhi informasi yang
berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
Memudahkan pengertian struktur informasi. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan
dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).
Siklus hidup aplikasi basis data berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. Siklus
kehidupan sistem informasi sering disebut macro life cycle, dimana siklus kehidupan basis
data merupakan micro life cycle. Proses perancangan basis data merupakan bagian dari siklus
hidup system informasi
Ada 6 fase proses perancangan basis data, yakni:
1. Pengumpulan data dan Analisa

Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan data dan
analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem basis data, pertama harus
mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem
basis data, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-
aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi inilah yang kemudian
dikumpulkan dan dianalisa.
Ada 4 aktivitas pengumpulan data dan analisis, yaitu:

a. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya.


b. Peninjauan dokumentasi yang ada.
c. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data.
d. Daftar pertanyaan dan wawancara.

2. Perancangan basis data secara konseptual

Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk basis data yang
tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data
model seperti ERD (Entity Relationship Diagram) model selama fase ini. Dalam conceptual
schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi basis data yang diketahui dan transaksi-
transaksi yang mungkin.
3. Pemilihan DBMS

Pemilihan basis data ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : faktor teknik,
ekonomi dan organisasi.

4. Perancangan basis data secara logika (pemetaan model data)


Fase selanjutnya dari perancangan basis data adalah membuat sebuah skema konseptual
dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh
pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase
ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan
pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.

5. Perancangan basis data secara fisik

Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur


penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai penampilan
yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-
spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur
penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal
schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan basis data secara fisik:


 Response time, ialah waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu
transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di
bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan
komunikasi.
 Space utility, ialah jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis
data dan struktur jalur akses.
 Transaction throughput, ialah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per
menit oleh sistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
(misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini
adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis
data.

6. Implementasi sistem basis data

Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan
sistem basis data. Perintah-perintah dalam DDL dan DML (Data Manipulation
Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema
basis data dan file-file basis data (yang kosong). Sekarang basis data tsb dimuat
(disatukan) dengan datanya. Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya,
perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang
kemudian dimasukkan ke basis data yang baru. Transaksi-transaksi basis data sekarang
harus dilaksanakan oleh para programmer aplikasi. Spesifikasi secara konseptual diuji
dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML
yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi tsb telah siap dan data telah dimasukkan
ke dalam basis data, maka fase perancangan dan implementasi telah selesai, dan
kemudian fase operasional dari sistem basis data dimulai.

2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation laguage/ DML)

DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah , mamnipulasi dan


mengambil data pada basis data. Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan mengambil
data menjadi bagian dari DML.
DML pada dasarnya dibagi menjadi dua :
- Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan
bagaimana cara mendapatkannya.
- Nonprosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi
tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
3. DCL atau Data Control Language

DCL (bukan BCL) merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan
hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah
SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
 GRANT
 REVOKE

Anda mungkin juga menyukai