Anda di halaman 1dari 3

LO 3.

Prognosis poket periodontal


Prognosis adalah suatu prediksi dari lama perjalanan, penghentian dari
penyakit dan responnya terhadap perawatan. Prognosis sangat penting bagi
praktisi dalam membuat suatu keputusan. Prognosis untuk kelainan/penyakit
gingival akan baik kalau penyebab keradangannya faktor lokal, tetapi apabila
terdapat komplikasi karena kondisi atau penyakit sistemik, prognosisnya tidak
menjanjikan.

PENENTUAN PROGNOSIS
Faktor penentu prognosis :
- Usia
- Latar belakang sistemik
- Merokok
- Maloklusi
- Status periodontal yang berhubungan dengan pembuatan protesa
- Kooperatif pasien
- Ekonomi : Mempengaruhi kerjasama pasien dan kepedulian pasien akan
kepentingan perawatan. Pasien yang memiliki kemampuan ekonomi
rendah akan cenderung mengabaikan kondisi kesehatan jaringan
periodontalnya.
- Pengetahuan dan Kemampuan dokter gigi : Sebagai dokter gigi, kita harus
selektif dan teliti dalam merencanakan perawatan yang tepat sesuai
penyakit atau kelainan yang diderita oleh pasien untuk menghasilkan
suatu prognosa yang baik.
Prognosis dapat ditetapkan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut :
- Apakah perawatan harus dilakukan ?
- Apakah mungkin akan berhasil ?
- Apakah gigi-gigi yang masih ada dapat mendukung beban tambahan dari
gigi tiruan ?

Untuk penentuan prognosis secara keseluruhan, faktor-faktor berikut perlu


dipakai sebagai bahan pertimbangan. Tipe dari periodontitis, misalnya pada
slowly progressive periodontitis atau adult periodontitis, prognosisnya masih
menjanjikan dibandingkan dengan juvenile priodontitis. Pada prepubertal
periodontitis umumnya prognosis sangat jelek. Usia serta latar belakang
penyakit sistemik yang diderita, adanya maloklusi, status periodontal yang
dihubungkan dengan pembuatan protesa, merokok, dan kooperasi dari pasien,
juga merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam penentuan
prognosis.
Prognosis untuk gigi per gigi secara individual ditentukan setelah prognosis
secara menyeluruh. Misalnya pada pasien dengan prognosis secara menyeluruh
jelek, praktisi mungkin tidak perlu mempertahankan gigi yang prognosisnya
meragukan karena kondisi lokal. Apabila akan menentukan prognosis pada suatu
gigi, praktisi harus mempertimbangkan mengenai kegoyangan gigi, poket
periodontal, masalah muko gingival dan furkasi, morfologi gigi, gigi-gigi
tetangga dan regio yang tidak bergigi, lokasi dari tulang yang masih tertinggal
pada permukaan akar, hubungan antar gigi, adanya gigi karies, gigi non vital, dan
resorpsi gigi.

PENERAPAN KLINIS PROGNOSIS


Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan prognosis dari gigi geligi
secara keseluruhan dan individual telah dijelaskan di atas. Dari hasil analisis
mengenai faktor-faktor tersebut diatas, praktisi dapat menentukan kategori
prognosis secara klinis sebagai berikut :
Prognosis sempurna, apabila tidak ada kehilangan tulang, kondisi gingiva
bagus, dan pasien kooperatif.
Prognosis bagus, apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal berikut :
kondisi tulang penyangga memadai, dapat menghilangkan faktor etiologi yang
memperlihatkan kemungkinan gigi dipertahankan, dan pasien kooperatif.
Prognosis sedang, apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal berikut :
kondisi tulang penyangga kurang memadai, beberapa gigi goyang, terjadi
kelainan furkasi derajat I (permulaan, poket supraboni), kemungkinan yang
memadai untuk dipertahankan, kooperasi pasien yang masih dapat diterima.
Prognosis jelek, apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal berikut :
kehilangan tulang yang moderat sampai berat, gigi goyang, kelainan furkasi
derajat I dan derajat II (kerusakan tulang sedikit, prob periodontal dapat masuk
sedikit, sedikit radiolusensi) dan kooperasi pasien meragukan.
Prognosis yang dipertanyakan, apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-
hal berikut : kerusakan tulang lanjut, kelainan furkasi derajat II dan derajat III
(kehilangan sebagian tulang furkasi, tanpa kehilangan gingiva), gigi goyang, area
yang tidak terjangkau oleh sikat gigi/alat.
Prognosis tanpa harapan, apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal
berikut : kerusakan tulang lanjut, tidak ada area yang dapat dipertahankan,
indikasi pencabutan.
Berkaitan dengan penentuan prognosis, dalam beberapa kasus disarankan
untuk menentukan prognosis sementara sambil menunggu terapi fase I selesai
dan dievaluasi. Terapi fase I dimaksud adalah kontrol plak, kontrol diet, skeling
dan penghalusan akar, koreksi restorasi, perawatan karies, perawatan
antimikroba, terapi oklusal, gerakan ortodonti ringan dan splinting sementara.
Lesi yang lanjut, apabila aktif dapat cepat berkembang menjadi kelompok
prognosis yang tidak ada harapan, sedang pada lesi yang sama yang dalam
keadaan tenang sering masih dapat bertahan untuk waktu yang lebih lama
sehingga diperlukan terapi fase I lebih dahulu. Terapi fase I paling tidak,
sementara dapat mengubah lesi aktif menjadi pasif, dan ini merupakan alasan
mengapa disarankan untuk menentukan prognosis sementara terlebih dahulu.

Sumber:

Novak M John, Novak Karen F. Chronic Periodontitis. . In : Carranza’s Clinical


Periodontology, 11th ed, China: Saunders Elsevier; 2012; pp.475-83

Anda mungkin juga menyukai