Anda di halaman 1dari 6

UP 2 FITOKIMIA

1. Syarat simplisia dengan metode dekokta : berlendir, sehingga sulit dilakukan


(Simplisia dengan bakal yang keras seperti penyaringan. (Agoes, 2009)
akar-batang-biji, atau simplisia bakal tanpa
Minyak atsiri) 4. Memahami metode maserasi, sokletasi,
2. Perbedaan dekokta & infusa perkolasi, destilasi, refluks (suhu titik didih,
 Dekokta bahan, prinsip)
1. Pada bahan-bahan bakal yang keras Prinsip ekstraksi
2. Membutuhkan waktu yang lama 30 menit  Prinsip Maserasi
3. Pada bahan-bahan bakal tanpa minyak Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara
atsiri merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari
4. Pada bahan-bahan bakal dimana bagian- yang sesuai selama tiga hari pada temperatur
bagiannya tahan terhadap penghangatan.
kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan

 Infusa : masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel


1. Pada bahab-bahan bakal yang lunak akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi
2. Memputuhkan waktu yang cepat 15 antara larutan di dalam sel dengan di luar sel.
menit Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak
3. Pada bahan-bahan bakal minyak atsiri
keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan
4. Pada bahan-bahan bakal dimana zat yang
terkandungtidak atau kurang tahan konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa
terhadap penghangatan. Misalnya radix tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan
ipecacuanhae, rizoma hydrastis dan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam
bahan-bahan bakal yang banyak sel. Selama proses maserasi dilakukan
mengandung pati seperti radix liquiritae,
pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap
radix rhei, dan sebagainya.
hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan
3. Yang termasuk kerugian metode infusa : filtratnya dipekatkan.
Kerugian Infusa :  Prinsip Perkolasi
 Zat-zat yang tertarik kemungkinan Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara
sebagian akan mengendap kembali,
serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam,
apabila kelarutannya sudah mendingin,
lewat jenuh. kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana
 Tidak dapat menggunakan bahan silinder yang bagian bawahnya diberi sekat
simplisia dengan bakal keras berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke
 Hilangnya zat-zat atsiri bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari
 Adanya zat-zat yang tidak tahan panas akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia
lama, disamping itu simplisia yang
yang dilalui sampai keadan jenuh. Gerakan ke
mengandung zat-zat albumin tentunya zat
ini akan menggumpal dan menyukarkan bawah disebabkan oleh karena gravitasi, kohesi,
penarikan zat-zat berkhasiat tersebut. dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler
 Ekstrak kurang stabil dan mudah tercemar yang menahan gerakan ke bawah. Perkolat yang
oleh bakteri dan jamur sehingga tidak diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan.
boleh disimpan tebih dari 24 jam pada
 Prinsip Soxhletasi
suhu kamar.
Penarikan komponen kimia yang dilakukan
 Kadang-kadang pada simplisia tertentu
akan menghasilkan ekstrak yang dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam
klonsong yang telah dilapisi kertas saring alonga, campuran air dan minyak menguap akan
sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah
dalam labu alas bulat sehingga menguap dan antara air dan minyak atsiri.
dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi
molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke Titik Didih :
dalam klonsong menyari zat aktif di dalam  Etanol = 78o-80o C
 Aquadest = 100o C
simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai
permukaan sifon, seluruh cairan akan turun 5. Kelebihan sokletasi (kecuali) :
kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler Kelebihan sokletasi :
hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna  Sampel diekstraksi dengan sempurna
ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak karena dilakukan berulang ulang.
 Jumlah pelarut yang digunakan
tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah
sedikit.
mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh
 Proses sokletasi berlangsung cepat.
dikumpulkan dan dipekatkan.  Jumlah sampel yang diperlukan
 Prinsip Refluks sedikit.
Penarikan komponen kimia yang dilakukan  Pelarut organik dapat mengambil
dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu senyawa organik berulang kali.
6. Minyak atsiri dalam metode destilasi dalam
alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari
jumlah banyak, wadahnya apa?
lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari 7. Fase diam pada kromatografi disebut (Analit /
terkondensasi pada kondensor bola menjadi solvent)
molekul-molekul cairan penyari yang akan turun 8. Fungsi silika pada KLT adalah (Sebagi Fase
kembali menuju labu alas bulat, akan menyari Diam)
9. Zat uji yg akan dipisahkan atau dianalisa
kembali sampel yang berada pada labu alas bulat,
dengan cara kromatografi disebut juga
demikian seterusnya berlangsung secara
(solvent, analit atau yang lain)
berkesinambungan sampai penyarian sempurna, 10. Pada siliga gel dari 60F254 apakah makna
penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali dari huruf F?
setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh  Fase diam flouorosensi
dikumpulkan dan dipekatkan.  60 itu waktu
 254 panjang gelombang
 Prinsip Destilasi Uap Air
11. Apakah fungsi pemanasan KLT 100
Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia (Menaikan uap air, dan mengaktifkan silika)
dan air ditempatkan dalam labu berbeda. Air 12. Fungsi kertas saring yang diletakkan dalam
dipanaskan dan akan menguap, uap air akan pemisah pada KLT adalah (untuk mengetahui
masuk ke dalam labu sampel sambil titik jenuh)
13. Perhitungan :
mengekstraksi minyak menguap yang terdapat
Penghitungan nilai Rf =
dalam simplisia, uap air dan minyak menguap Jarak yang ditempuh oleh noda
yang telah terekstraksi menuju kondensor dan Jarak yang ditempuh pelarut
akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa Nilai hRf = Rf x 100
UP 3 FITOKIMIA

1. Sebutkan bagian dan fungsi dari alat sokletasi !

1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses pengembunan.
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan.
4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke
labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus
5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan

2. Gambarkan alat rotavapor dan sebutkan cara kerjanya !


1. Water Bath
Water bath berfungsi untuk memanaskan sampel dengan suhu yang
dapat diatur sesuai kebutuhan. Dalam water bath terdapat bagian-
bagian yaitu tampilan alat yang berfungsi;
 Layar penampil suhu
 Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu
 Tombol untuk mengatur suhu
 Dalam hal ini juga ada hot plate yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan water bath.

2. Kondensor
Kondensor digunakan untuk mendinginkan uap pelarut yang telah
menguap. Di dalam kondensor juga terdapat selang-selang kecil
yang berfungsi sebagai tempat mengalir keluar uap gas yang tidak
dapat terkondensasikan atau sering disebut gas liar/gas buang.
Kondensor juga memiliki lubang yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya air dari mesin pendingin seperti terlihat pada
gambar di samping ini
3. Mesin pendingin
Mesin pendingin digunakan untuk mendinginkan air yang akan dipompakan ke
kondensor. Di atas alat ini terdapat dua selang yang berfungsi sebagai tempat
masuk dan keluarnya air dari mesin pendingin ke kondensor

4. Tunkai atas dan tungkai bawah


Tungkai bawah berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya labu sampel
sedangkan tunkai atas berfungsi mengatur kemiringan kondensor dan labu alas
bulat.

5. Labu Alas Bulat


Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada gambar merupakan labu
alas bulat tempat pelarut yang telah menguap dimana pada gambar ini juga
terdapat ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat bergantungnya labu alas
bulat tempat pelarut yang telah menguap sedangkan labu alas bulat
merupakan tempat sampel dan pelarut
yang akan dipisahkan dalam hal ini juga terdapat ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat
bergantungnnya labu alas bulat sampel dan pelarut.

6. Pompa vakum
Pompa vakum yaitu alat yang digunakan untuk mengatur tekanan dalam
labu, sehingga mempermudah penguapan sampel.
3. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi harga Rf !
a. Pelarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan-perubahan yang
sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan perubahan harga
Rf
b. Suhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran
c. Ukuran dari bejana, volume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer jadi
mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-komponen pelarut dari kertas
d. Kertas, pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan,
yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran.ia
akan juga mempengaruhi pada kesetimbangan partisi
e. Sifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi dan antara volume volume
yang sama dari fase tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi
karakteristik dari kelarutan satu terhadap yang lainnya hingga harga Rfnya
f. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan
g. Sifat dari penjerap dan derajat aktifitasnya
h. Tebal dan kerataan dari lapisan penjerap. Ketikrataan akan menyebabkan aliran pelarut
menjadi tidak rata pula pada daerah yang kecil dari plat
i. Derajat kejenuhan dari uap dalam bejana pengembangan yang digunakan
j. Teknik percobaan
k. Jumlah cuplikan yang digunakan.
l. Kesetimbangan. Kesetimbangan tekanan atmosfer dalam bejana yang tidak jenuh
dengan uap pelarut akan terjadi pengembangan dengan permukaan cekung dimana fase
gerak akan bergerak lebih cepat pada bagian tepi daripada bagian tengah.

4. Sebutkan fase diam, fase gerak, dan larutan penyemprot yang digunakan pada identifikasi
senyawa pada temulawak !
 Fase diam : Silica Gel GF254 Nm, Alumina, Poliamil, Selulosa
 Fase gerak : Kloroform + etanol
 Penyemprot : Antimony, dragendorff, aluminium klorida
 Hasil positif : Kuning
 Warna bercak : 366 nm (kuning oren), 254 nm (peredaman)
KISI-KISI FITOKIMIA TEORI 14. Monoterpen yang merupakan kandungan
1. Senyawa alkaloid umumnya berbentuk minyak asiri adalah Mentol, graniol,
padatan namun juga ada berbentuk cairan geranial dan eugenol
yaitu Nikotin 15. Seskuiterpen yang paling banyak dijumpai
2. Preskursor utama dan paling umum dari ditumbuhan adalah Farnesol
alkaloid adalah Asam Amino 16. Zingiberen terdapat pada jahejahean
3. Pelarut Non polar yang digunakan unruk dijumpai ditumbuhan Zingiber officinale
ekstraksi Alkaloid dalam bentuk basa 17. Kelompok diterpen C20 dibentuk dari 2
adalah Eter, Kloroform, benzena, toluen unit = (BENAR/SALAH)
4. 4 Contoh senyawa kuinon adalah 18. Terpenoid dengan karbon berjumlah 30
Benzokuinon, atnrakuinon, kuinon disebut Triterpenoid
isoprene, dan naftokuinon 19. Triterpen asiklik yang diisolasi dari
5. Contoh antrakuinon yang berperan minyak ikan hiu ialah Squalen
sebagai antimalaria adalah Kuinon 20. Contoh tetraterpen adalah Karotin,
6. Contoh antrakuinon yang berperan Likopen, Xantofil, Fitolen
sebagai laksative adalah Emodine 21. Pada uji Lieberman – Burchad sampel
7. Biosintesis antrakuinon ditemukan lewat yang positif menghasilkan warna Merah
jalur melonat adalah Asetil coA keunguan
8. Pelarut ekstraksi kuinon dalam bentuk 22. Ciri-ciri saponin :
aglikon adalah Benzena  Larut dalam air
9. Pelarut ekstraksi kuinon dalam bentuk  Hidrolisis aglikon
glikon adalah Etanol  Gula terikat pada aglikon triterpen
10. Unit kimia dasar penyusun terpenoid, atau steroid.
adalah Isoprene C5H8  Rasa pahit
11. Seskuiterpenoid memiliki C karbon 23. Saponin yang mengandung dalam akar
berjumla 15 manis dan berasa manis ialah Glisirizine
12. Pelarut non polar untuk ekstraksi 24. Ciri saponion steroid adalah Terikat
terpenoid adalah Kloroform, benzene, dan dalam molekul karbohidrat
eter 25. Contoh tanin terhidrolisis adalah
13. 4 Ciri senyawa monoterpen : Galotanin
 Tidak berwarna
 Fraksi destilasi uap
 Baunya spesifik
 Optis aktif

Anda mungkin juga menyukai