Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR

TERAPI ANTIDOT
Disusun Oleh :

• Anggi Nesia Anjani (201804006)


• Ega Oktaviani (201804014)
• Herlin Widiyananda Lestari (201804021)
• Lina Brokah A. (201804026)
• Nathalia Windy Tuhumena (201804033)
• Selsia Septi Rizky (201804040)

Dosen Pengampu : Wahyu Nuraini Hasmar, M.Farm., Apt.


POKOK PEMBAHASAN :

1 Takrif dan Makna

2 Sasaran Terapi

3 Strategi Terapi

4 Tata cara pelaksanaan terapi antidot


DEFINISI RACUN
Racun adalah suatu zat yang dalam
jumlah relatif kecil, apabila masuk atau
masuk mengenai tubuh seseorang akan
menyebabkan timbulnya reaksi kimiawi
yang besar dan dapat menyebabkan
sakit bahkan kematian
Klasifikasi Berdasarkan Sumber :
• Sumber Alamiah
• Sumber Buatan

Klasifikasi Berdasarkan Wujud :


• Padat
Klasifikasi • Cair
• Gas

Klasifikasi Berdasarkan Sifat Fisika -


Kimia :
• Korosif
• Radioaktif
• Evaporative
• Eksplosif
• Reaktif
Lanjutan….
Klasifikasi Berdasarkan Terbentuknya Pencemeran / Xenobiotik :
• Primer
• Sekunder
• Tersier

Klasifikasi berdasarkan kerusakan / organ target :


• Hepatoksik atau beracun bagi hepar
• Nefrotosik atau beracun bagi ginjal
• Neurotoksik atau beracun bagi saraf
• Hematotoksik atau beracun bagi darah
• Pneumotoksik atau beracun bagi paru paru

Klasifikasi berdasaran hidup matinya racun :


• Racun biotis atau biotoksin
• Racun abiotis
TAKRIF DAN MAKNA
• Antidot : Substansi yang dapat melawan reaksi peracunan
(Obat penawar racun)
• Terapi antidot : Tata cara yang secara khusus ditujukan untuk memb
atasi intensitas efek toksik zat kimia atau menyembuhkan efek
toksik yang ditimbulkannya
• Sasaran terapi antidot : pengurangan intensitas efek toksik
• Tujuan :
 Memperbaiki kondisi penderita
 Membatasi penyebaran racun dalam tubuh
 Peningkatan pengakhiran aksi racun
SASARAN TERAPI ANTIDOTUM
• Pengurangan Intensitas Efek Toksik

Intensitas efek toksik suatu bahan berbahaya


diantaranya ditentukan oleh
keberadaan bahan berbahaya di tempat
kerja yang melebihi KTM-nya lebih lanjut,
Keadaan ini bergentung pada keefektifan
absorbsi, distribusi, metabolisme dan
ekskresi bahan berbahaya tersebut.
Untuk itu perlu diketahui strategi terapi
antidotum mana yang akan diambil.
STRATEGI TERAPI ANTIDOTUM

• Penurunan aktivitas absorbsi


• Penghambatan aktivitas distribusi
• Induksi eliminasi
• Penaikan KTM
TATA CARA PELAKSANAAN ANTIDOTUM

1. Terapi spesifik 2. Terapi non spesifik


yaitu terapi antidot yang Merupakan terapi yang
hanya efektif untuk zat-zat
bermanfaat pada semua
tertentu.
kasus keracunan.
Dikelompokan menjadi 3:
• Antidotum yang bekerja • Mengurangi absorbsi
secara kimiawi • Meningkatkan eliminasi
• Antidotum yang bekerja
secara farmaologi
• Antidotum yang bekerja
secara fungsional
TATA CARA PELAKSANAAN ANTIDOTUM
TERAPI SPESIFIK
•Antidot yang bekerja secara kimiawi
Menyebabkan terjadinya reaksi antara antidot deengan zat toksik membentuk suatu produk
yang kurang toksik dan mudah di ekskresikan
a.Zat pembentuk senyawa komoleks khelat, ex : Dimekarpol, Penisilamin dan Deforoksamin
b.Fab fragmen
c.Dikobalt edetat
d.Detoksifikasi enzimatik, ex : Etanol, Atropine, N-asetilsistein dan Metanol

•Antidot yang bekerja secara farmakologi


Bekerja mirip deengan zat toksik, bekerja pada reseptor yang sama ataupun berbeda
Contohnya : Nalokson hidroklorida dan Oksigen

•Antidot yang bekerja secara antagonis fungsional


Bekerja sebagai terapi simtomatik dan mengantagoniskan jenis zat toksik
Contohnya : Diazepam
TATA CARA PELAKSANAAN ANTIDOTUM
TERAPI NON SPESIFIK

Menguran • Merangsang muntah


gi • Menguras lambung
• Membersihkan usus
absorbsi
• Diuresis biasa
Meningkatk • Diuresis asam
• Dosis multipel karbon aktif
an eliminasi • Dialisis dan Hemoperfusi
DAFTAR PUSTAKA
Sartono. 2001. Racun dan Keracunan. Jakarta : Widya Medika
Darmoni. 2009. Farmasi Forensik dan Toksikologi. Jakarta : UI Press
Donatus Imono A. 2005. Toksikologi Dasar. Jakarta : Depkes RI
Sukandarrumidi, dkk. 2018. Geotoksikologi : Usaha mencegah keracunan
akibat bencana geologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Thank you…

Anda mungkin juga menyukai