Anda di halaman 1dari 28

TOKSIKODINAMIK

Prinsip Toksikodinamika

Toksikodinamik: Bagian ilmu yang mempelajari efek biokimia


dan fisiologi toksikan serta mekanisme kerjanya.
Tujuan mempelajari toksikodinamika adalah:
1. Meneliti efek utama dari suatu toksikan
2. Mengetahui interaksi toksikan dengan sel
3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon
yang terjadi.
Antaraksi Ilmiah Dengan Berbagai Ilmu
dalam Farmakologi
*Fisika *Farmasetika
*Mat. *Kimia Farmasi
Statistik
*Biofarmasi
*Kim.
Biokimia

Kimia Medisinal Farmakologi Terapi

*Bio, Fisiologi
*Mikrobiologi *Toksikologi
*Farmakognosi *Patologi
*Fitokimia

Tingkat Organ – Sel


Molekul
Faktor Utama Toksikologi

OBAT/Toksikan TUBUH
(Sistem Biologi)
(Bahan Kimia)

Pengaruh Tubuh terhadap


Pengaruh obat/toksikan
obat/toksikan
Terhadap Tubuh

Nasib Obat /toksikan Dalam Tubuh


Kerja/Efek
Obat/Toksikan

FarmakoDinamika/ Farmakokinetika/Toksiko
ToksikoDinamika Kinetika

Antaraksi
Kategori aksi toksikan

1. Potensiasi: toksikan menstimulasi proses


fisiologik
cont.: toksikan yg bersifat diuretik akan
memicu produksi urine
2. Interupsi: toksikan menginterferensi proses
fisiologik
cont.: racun ular yg efeknya menstimulasi
syaraf akan memacu kerja syaraf
A. Mekanisme Kerja
Bagaimana suatu obat dapat menimbulkan efek. Digolongkan menjadi:
- Secara Fisika : Contoh obat anestesi
- Secara Kimiawi : Misalnya Antasida
- Melalui proses metabolisme,
- Secara Kompetisi

B. Reseptor Obat, adalah : makromolekul seluler yang terdiri dari protein tempat
terikatnya obat untuk menimbulkan respon.

Contoh reseptor, reseptor asetilkolin (Ach),


dimana aktifasi Ach pada reseptor akan
membuka pintu /kanal sehingga Na bisa
masuk ke intraselular
C. Proses Enzimatis : Biasanya dikenal dengan sistem pencernaan
agar makanan siap diabsorpsi.

D. Efek terapeutik, terbagi atas:


- Terapi kausal : Meniadakan penyebab penyakit
- Terapi Simptomatik : Hanya gejala penyakit
- Terapi Substitusi Obat menggantikan zat lazim yang ada di
dalam tubuh, Contoh : Estrogen, Insulin, dll

E. Efek Samping Obat : Segala Sesuatu khasiat yang tidak


diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis
Terapi.
Obat yang ideal hendaknya bekerja dengan cepat untuk waktu
tertentu saja dan secara selektif, artinya hanya berkhasiat pada
keluhan penyakit.

F. Efek Toksik : Setiap obat digunakan pada dosis toksik yang dapat
mengakibatkan toksiksitas/keracunan. Berkaitan dengan jumlah
dosis.
G. Spesifik , adalah obat yang bekerja terbatas pada satu
reseptor
H. Selektif, adalah obat yang menghasilkan satu efek
pada dosis yang rendah dan efek yang lain pada dosis
yang tinggi. Contoh : Aspirin 80 mg digunakan untuk
anti koagulan, Aspirin 500 mg digunakan untuk
antipiretik dan analgetik
Site action of drugs

Membran sel Di luar sel

• Aksi pd receptor spesifik : # Antimikroba, antiparasit


antihistamin, antikolinergik #Senyawa kelat, antasid
Antiepilepsi, Glikosida # Manitol (= diuretik osmotik)
jantung, Anestesi lokal

Proses metabolik di dalam sel

• Enzim inhibitor: Alupurinol ( anti asam urat lewat xantin oksidase)


• Inhibition of transport processes : probenecid (menurunkan kadar
asam urat lewat urin)
• Antimetabolit : antikanker
Kategori aksi toksikan

1. Potensiasi: toksikan menstimulasi proses


fisiologik
cont.: toksikan yg bersifat diuretik akan
memicu produksi urine
2. Interupsi: toksikan menginterferensi
proses fisiologik
cont.: racun ular yg efeknya menstimulasi
syaraf akan memacu kerja
syaraf
Mekanisme aksi

Tidak dimediasi oleh receptor Dimediasi oleh receptor

1. Membentuk kompleks dg • Antihistamin


molekul/ion dalam tubuh • Antagonis kalsium
• Chelating agent • Antikolinergik
2. Membentuk inhibitor biokimia
• Antikanker, antiparasit • Antidopaminergik
3. Mempengaruhi osmositas
• Manitol
4. Mengoksidasi-mereduksi
• Biru metilen
5. Mempengaruhi sintesis protein
• Antibiotik, antiparasit
6. Mengadsorpsi patogen
• Karbon aktif
7. Mempengaruhi membran sel
• Anestesi lokal
Reseptor
Definisi
• = kompleks makromolekul dari sel
• = mempunyai struktur yang spesifik,
• = dapat berinteraksi secara spesifik dengan:
senyawa tertentu dari dalam atau luar
tubuh
 menimbulkan perubahan tertentu di
dalam sel yang berakibat timbulnya efek.
•Struktur spesifik digambarkan
sebagai ruang berbentuk
sedemikian rupa sehingga
memungkinkan gugus fungsional
reseptor berinteraksi dengan
gugus fungsional dari obat secara
komplementer.
•Reseptor kemungkinan suatu
enzim yang:
• dapat diisolasi,
•komponen struktural dan
fungsional suatu membran sel,
• atau suatu zat intra seluler
spesifik seperti protein atau
asam nukleat.
Apakah yg dinamakan response?
= Sifat alamiah suatu substansi kimiawi

AGONIS Pharmacologic
& response
ANTAGONIS (EFFECT)
AGONIS mempunyai :
1. AFINITAS ke reseptor ( toksikan terikat pd
reseptor)

2. AKTIVITAS INTRINSIK (ikatan akan


menciptakan suatu respons)

Agonis dapat juga bersifat


1. Endogenous (ex: adrenalin)
2. Exogenous (ex: tetrodotoksin/racun ikan
buntal)
Ikatan antagonis - receptors → No Response

ANTAGONIS (receptor blockers or inhibitors)


1. mempunyai AFFINITAS (mengikat reseptor)
2. KURANG mempunyai aktivitas intrinsik (no
response)

􀃂 Walaupun ikatan antagonis-reseptor tidak


memberikan suatu respons bukan berarti
mereka tidak penting
Contoh: Antihistamin
Example of antagonism – Claritin

Pollen=agonis Claritin
=antagonis
Toksikan EFEK TOKSIK

• * EFEK TUJUAN
• * EFEK SAMPING :
 Efek tertentu
 Efek toksik
 Efek yg disalah gunakan
• Efek Samping yang Menguntungkan
contoh: * antihistamin dapat menimbulkan kantuk.
Hal ini baik agar pasien dapat beristirahat, spy cepat
sembuh
* aspirin dpt mengganggu fungsi trombosit,
shg memperpanjang waktu perdarahan. Efek spt ini
dpt dimanfaatkan u/ terapi profilaksi tromboemboli

• Efek Samping yang Merugikan


contoh: *antihistamin dapat menimbulkan kantuk. Hal
ini membahayakan bila pasien mengoperasikan
mesin/kendaraan.
* aspirin dpt mengganggu fungsi trombosit,
shg memperpanjang waktu perdarahan. Hal ini dapat
memperparah tukak lambung.
• Efek yang disalahgunakan
* analgetika narkotik (morfin)
* derivat androgen yang digunakan
sebagai steroid anabolik
(etilestrenol)
* psikotropik (amfetamin, metamfetamin)
EFEK YANG MERUGIKAN
(ADVERSE DRUG REACTIONS)

• Toksisitas = overdosis obat yang merusak


sistem fisiologik
• Efek samping = efek tidak diinginkan tetapi
dapat diperkirakan dan diramalkan akan terjadi
pada obat yang diberikan dalam dosis terapi
• Interaksi obat dgn obat = keberadaan suatu
obat yang dapat mempengaruhi f. dinamik dan
f. kinetik obat yang lain
Konsep Mekanisme Interaksi
• Konsep I:
• Senyawa bioaktif dapat mengubah
kecepatan kegiatan faal tubuh
• Konsep II:
• Tidak menimbulkan suatu fungsi baru
• Memodulasi fungsi yang sudah ada

• Substansi yang efeknya menyerupai senyawa


endogen dinamakan agonis
• Substansi yang efeknya menghambat secara
kompetitif = antagonis
• Interaksi obat dgn fisiologis pasien =
keberadaan suatu obat yg mempengaruhi
fisiologi tubuh dan menimbulkan kondisi yg
membahayakan (sering overlap dgn konsep efek
samping)

• Interaksi obat dan test laboratorium = obat


dapat mempengaruhi hasil lab. tanpa
mempengaruhi sistim fisiologik yang sedang
diperiksa (memberikan hasil positif atau negatif
palsu)
Interaksi senyawa bioaktif-
reseptor
• Pembentukan kompleks senyawa bioaktif
dipengaruhi oleh afinitas senyawa bioaktif
terhadap reseptor
• Makin tinggi afinitas terhadap reseptor maka akan
makin kuat kompleks senyawa bioaktif-reseptor
yang terbentuk
• Aktivitas Intrinsik ialah kemampuan senyawa
bioaktif untuk menimbulkan rangsang dan efek
setelah membentuk kompleks dengan reseptor

• Reaksi alergi = obat memicu timbulnya
respons immunologik

• Reaksi idiosinkrasi = obat memberikan


respons fisiologik maupun psikologik
yang tak dapat diramalkan dan bersifat
unik pada masing masing individu
(kemungkinan besar hal ini disebabkan
reaksi hipersensitif dikarenakan
perbedaan fisiologik yang bersifat
individual)
Sambungan

• Contoh reaksi idiosinkratik

• Penggunaan zat neuroleptik yang seharusnya


berefek menenangkan ternyata pada individu
tertentu justru menimbulkan efek sebaliknya.
• Terjadi reaksi berlawanan yaitu kecemasan
yang berlebihan

• Penggunaan antipiretika ternyata pada orang2


tertentu justru menyebabkan demam
• Obat obat di bawah ini dapat menimbulkan
kantuk serta dapat me↑kan efek alkohol
* analgetik narkotik
* anorektik
* agen antiansietas
* antidepresan
* antikonvulsan
* antihistamin

Anda mungkin juga menyukai