Anda di halaman 1dari 8

BAB V

FARMAKODINAMIK

Pengertian :

Ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta


mekanisme kerjanya.

Tujuan :

1. Untuk meneliti efek utama obat

2. Mengetahui interaksi obat dengan sel

3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon


yang terjadi

Efek obat dalam tubuh terbagi atas dua :

1. Efek yang diharapkan

2. Efek yang tidak diinginkan

a. Efek samping obat (ngantuk, pusing, gangguan gastrointestinal


)

b. Toksik

Terjadi efek obat karena Interaksi obat dengan reseptor (komponen


makromolekul fungsional) pada sel organisme.

Hasil interaksi obat dengan tubuh :

1. Mengubah kecepatan kegiatan faal tubuh

2. Memodulasi fungsi tubuh


Respons obat

Respon obat dipengaruhi oleh dosis obat yang diberikan, semakin


tinggi dosis yang diberikan maka akan semakin besar responnya dan
sebaliknya.

Faktor yang mempengaruhi respon obat :

1. Konsentrasi obat dalam tubuh berbeda, intensitas berbeda, variasi


efek individual

2. Sensitifitas dan responsifitas respon obat berbeda

Hal-hal yang memodifikasi respon obat :

1. Ukuran tubuh pasien

2. Usia pasien

3. Faktor genetik

4. Faktor nutrisi

5. Ras

6. Penyakit yang diderita

7. Interaksi obat
Reseptor

Reseptor adalah sebuah protein yang ada pada permukaan sel,


organel dalam sel dan dalam sitoplasma. Jumlah reseptor terbatas
dalam sebuah sel.

Ketika obat terikat dengan reseptor akan terjadi :

1. Saluran ion terbuka atau tertutup

2. Pembawa berita biokimia (Camp, Ca++) diaktifkan, pembawa


berita biokimia mengawali serangkaian reaksi kimia di dalam
sel yang mengubah sinyal yang distimulasi oleh obat

3. Fungsi sel normal secara fisik dihambat (pembentukan dinding


sel)

4. Fungsi sel ditingkatkan (peningkatan transkripsi DNA oleh


steroid)

Bagaimana obat bisa bekerja ? Sehingga bisa menghasilkan efek


yang diinginkan :

1. Teori reseptor

2. Anti metabolit

3. Inhibitor enzim

4. Mempengaruhi aksi di membran sel

5. Efek sitotoksik

6. Mengganti defisiensi
1. Teori reseptor

Reseptor obat adalah suatu makromolekul target khusus berada


pada permukaan sel atau intraseluler, yang mengikat suatu obat atau
menimbulkan kerja farmakologik.

Agonist

Efek yang ditimbulkan obat bila berikatan dengan reseptornya


seperti efek substansi alamiah

Contoh : asetilkolin + reseptor : terjadi kontraksi otot polos

Antagonist

Efek yang ditimbulkan obat bila berikatan dengan reseptor


berlawanan dengan substansi alamaih

Contoh : atropin + reseptor yang sama : tidak terjadi kontraksi otot


lurik
2. Antimetabolit

3. Inhibitor enzim

Obat menghambat kerja enzim sehingga proses tertentu


terganggu

Contoh : obat diuretik : menghambat kerja enzim yang bekerja


di tubulus ginjal untuk mereabsorbsi air - diuresis akan
meningkat

4. Mempengaruhi Aksi di Membran Sel


5. Efek sitotoksik

Obat yang membunuh sel bakteri atau sel kanker tanpa


menganggu inangnya (sel pasien)

Contoh : antibiotik atau obat kanker

6. Mengganti defisiensi

Pemberian secara langsung suatu zat tertentu untuk


menghindari defisiensi dan pemberiannya bisa seumur hidup
tergantung penyebab defisiensinya.

Contoh :

Defisiensi insulin : diabetes melitus

Defisiensi fe : anemia

Defisiensi hormon tiroid : hipotiroidisme

Klasifikasi efek samping

Reaksi tipe a : berhubungan dengan farmakologi obat normal ,


dosis obat dan dapat di prediksi

Reaksi tipe b : tidak berhubungan dengan farmakologi dan


dosis obat yang normal serta tidak dapat diprediksi
Reaksi tipe b

Faktor genetik : defisiensi enzim g-6 pd

Faktor lingkungan : rokok, alkohol dapat mempengaruhi sensitifitas


terhadap obat

Reaksi alergi : merupakan reaksi antigen-antibodi

Anda mungkin juga menyukai